Senin, 18 Maret 2013

Your Daily digest for Cerita Seks Bokep Dewasa

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Cerita Seks Bokep Dewasa
Cerita Sex - Lagi-lagi rampok perkasa bikin nyonya ketagihan.
Mar 18th 2013, 03:30


Aku tak berdaya dalam tangisan,aku hanya diam dalam seribu bahasa,gerak pun untuk melawan juga percuma.Tiada lagi rasa ingin menjerit dalam kesunyian,tak bisa lagi aku meronta dan lari pergi dalam jeratannya.

Aku pasrah ,sungguh lemahku mencerminkan ketololanku sebagai wanita yang di cap banyak orang sebagai maklhuk tak berdaya.Tidak bertenaga hanya menangis dalam batin yang penuh siksa tanpa guna.Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi.

Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,

"Kamu cantik banget….. " dia berusaha menenangkanku.

Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut.

Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

" Ah….." Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

Aku adalah wanita berumur 25 tahun, sekarang aku tinggal sendirian di rumahku yang terletak di salah satu komplek yang disebut sebagian orang sebagai komplek orang berduit di wilayah Jakarta.

Aku adalah janda tanpa anak, suamiku telah meninggal enam bulan yang lalu karena kecelakaan. Saat itu usia perkimpoian kami baru menginjak tahun kedua. Rumah yang kutempati ini adalah hadiah perkimpoian untukku, suamiku membeli rumah ini atas namaku. "Sebagai bukti ketulusan sayangku padamu" katanya.

Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tidak begitu mengenal tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.

Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.

Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap.

Aku berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.

Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat.

Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.

Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sambil minum susu hangat.

Aku hanya melilitkan handuk pada badanku, sambil mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka channel TV sana-sini. Acaranya tidak ada yang menarik hatiku.

Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku. Aku pernah protes padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku.

Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan itu, seandainya suamiku masih ada….

Aku melepaskan handuk yang melilit badanku, lalu mengelus-elus payudaraku sendiri dengan lembut. Payudaraku memang tidak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok.

Untuk urusan mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tidak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku

Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.

Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya.

Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku terangsang sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar membasahi bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku.

Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu.

Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya.

Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam.

Liang vaginaku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku.

Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara.

Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme.

Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula.

Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.

Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yang mengalir deras.

"AHH…….." aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.

Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka, lalu…..

" Diam atau lehermu akan terluka." Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yang menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..

Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yang tidak tertutup sehelai kain.

Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.

"He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu." Lelaki itu duduk disampingku.

"Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu." Laki-laki yang memanggil dirinya Abang kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku.

Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus berontak.

Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu.

Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tidak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak.

Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,

"Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yang tahu mereka tidak akan berani menggangu".

Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku.

Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah.

Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku.

Disini dia melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu. Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yang siap diterkam.

Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras.

Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,

"Kamu cantik banget….. " dia berusaha menenangkanku.

Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku.

Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia.

Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

" Ah….." Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini.

Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku.

Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku.

Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam..

Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yang telah enam bulan tidak terlampiaskan semenjak suamiku meninggal.

Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku.

Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.

Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.

"Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku….."

Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris.

Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.

Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi.

Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.

"Masukin… bang.. auh… aku gak tahan….." aku mendesah tidak karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.

Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dengan pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.

Aku betul-betul tidak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula.

Aku benar-benar berharap karena sudah tidak tahan merasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.

Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan.

Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.

Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk menguak bibir vaginaku.

Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar ****** di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu ****** itu memasuki kemaluanku.

"Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini….." Aku semakin meracau.

Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar ****** lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini.

Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan…. Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku.

Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.

"Auh………. AHH…… " aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar.

Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tidak mau berfikir lagi.. Akupun tertidur kelelahan.

Besok pagi aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal. Tidak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tidak ada barang yang hilang.

Apakah dia memang datang untuk memperkosaku?…. kadang-kadang aku masih inigin melakukan hal yang sama.

Aku merindukan kontolnya yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. Dimanakah kamu………


       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Mbak Nurul yang Semok
Mar 18th 2013, 03:29


Sejak kepindahan kostku ke daerah Depok,aku bertetangga dengan
Keluarga Pak Rusdi.Pegawai Pemda DKI ini tinggal bersama istrinya dan
menantunya yang biasa dipanggil Mbak Nurul oleh para tetangga
lainnya. Mbak Nurul yang telah mempunyai anak dua itu tinggal bersama
mertuanya, karena suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampir
setahun yang lalu. Usia Mbak Nurul aku taksir sekitar 30 tahunan,atau
tepatnya 31 tahun ketika aku tak sengaja mendengar salah seorang ibu
tetangga menanyakan usia menantu Pak Rusdi ini.
Satu hal yang menarik dari menantu Pak Rusdi ini,adalah pakaian yang
dikenakannya sehari hari.Ibu muda ini selalu berpakaian menutup rapat
sekujur tubuhnya kecuali wajahnya dan telapak tangannya. Ibu Muda
beranak dua ini selalu kulihat memakai jilbab yang lebar dan pakaian
yang panjang longgar hingga mata kaki,bahkan sepasang kakinya selalu
kulihat memakai kaos kaki kadangkala berwarna krem atau
putih.Sebenarnya aku tidak terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi
yang kelihatan alim itu,namun kalau aku berangkat kuliah,aku sering
ketemu Mbak Nurul pulang dari belanja di pasar.Setiap kali
bertemu,Mbak Nurul selalu menyapaku ramah dan melempar senyum
manisnya yang membuat aku menyadari Mbak Nurul mempunyai paras wajah
yang cantik.Wajah wanita tetanggaku yang selalu terbalut jilbab lebar
ini mirip sekali dengan aktris Marissa Haque.
Satu setengah bulan sudah aku kost di Depok,dan kadang kala aku
berpikiran tentang Mbak Nurul yang cantik itu.Apakah Mbak Nurul tidak
merasa kesepian ditinggal begitu lama oleh suaminya,namun melihat
Mbak Nurul yang alim itu aku nggak berani berpikir kotor kepada
wanita ini."Keindahan yang tersembunyi"gumamku kalau mengingat Mbak
Nurul yang berwajah mirip aktris Marissa Haque,namun tubuhnya selalu
tersembunyi dalam pakaian dan jilbab panjangnya yang rapat.Tubuh Mbak
Nurul pun kulihat cukup
tingi untuk ukuran wanita,aku pernah melihat ibu muda ini sama tinggi
dengan Pak Rusdi ketika dia berjalan bersama Pak Rusdi,dan aku tahu
tinggi mertua Mbak Nurul ini 165 cm,berarti tinggi Mbak Nurul juga
165 cm.

.
Senja itu aku baru pulang dari praktikum kimia.Hari sudah mulai
gelap,termasuk daerah di sekitar kostku.Waktu aku lewat di samping
rumah Pak Rusdi,aku melewati salah satu jendela di rumah Pak Rusdi
yang memang sedang diperbaiki.Mungkin karena sedang
diperbaiki,jendela itu tidak tertutup sempurna.Aku melihat ada
beberapa lubang kecil pada jendela yang tengah diperbaiki itu dari
sinar lampu dalam rumah yang keluar lewat lubang-lubang kecil
itu.Melihat lubang-lubang kecil itu timbul rasa isengku untuk
mengintip ke
dalam.Dengan hati-hati aku segera menempelkan mataku pada lubang-
lubang kecil tersebut,beberapa saat kemudian aku menemukan lubang
yang cukup besar untuk mengintip.Ternyata jendela tersebut adalah
jendela sebuah kamar,entah kamar siapa.Beberapa saat aku mengintip
melalui lubang tersebut,namun keadaan kamar yang terang benderang itu
terlihat sepi.Ketika aku hendak mengakhiri aktivitas mengintipku,tiba-
tiba aku melihat pintu kamar itu terbuka dan aku lihat seorang masuk
ke dalam kamar.Aku belum begitu jelas siapa orang itu,namun setelah
orang itu sampai ke tempat yang lebih terang aku baru melihat
ternyata orang tersebut adalah seorang wanita muda.Agaknya wanita itu
baru selesai mandi ketika aku melihat rambut panjang ikalnya yang
basah serta handuk yang melilit tubuhnya.Sesaat aku heran, karena aku
tak mengenal dan tak pernah melihat perempuan berkulit putih ini
sebelumnya Namun sekejap kemudian darahku terkesiap ketika aku
mengamati wajah perempuan ini lebih seksama.

"Mbak Nurul!!"desisku tertahan.Wajah cantik Mbak Nurul yang mirip
Marissa Haque teramat mudah dikenali.Tubuhku sesaat menggigil
menyadari perempuan yang tengah kuintip ini adalah Mbak Nurul yang
alim berjilbab itu.Aku tak pernah melihat tubuhnya kecuali hanya
wajahnya yang terbalut jilbab lebar serta telapak tangannya yang
putih terlihat halus.Namun saat ini perempuan berjilbab itu aku lihat
hanya berlilitkan handuk pada tubuhnya.Mendadak timbul keinginanku
untuk mengintip Mbak Nurul yang agaknya hendak berganti pakaian
setelah dia mandi.Dengan berdebar-debar aku berusaha lebih jelas
melihat melalui lubang kecil tersebut,namun aku harus kecewa karena
dari lubang pengintip itu,aku hanya mampu melihat tubuh Mbak Nurul
sampai dari kepala sampai ke
pinggangnya karena pandangan dari sebagian lubang pengintip itu
memang tertutup sebuah lemari buku. Walaupun hanya sebagian tubuh
Mbak Nurul yang terlihat,tubuhku sudah menggigil menahan
birahi.Mataku membuka lebar-lebar ketika aku lihat Mbak Nurul melepas
handuk putih yang melilit tubuhnya.Aku yakin tubuh menantu Pak Rusdi
saat ini telanjang bulat.Sayangnya aku hanya mampu melihat dari
kepalanya hingga ke pinggangnya.
Aku menelan ludah berkali-kali melihat keindahan tubuh Mbak Nurul
yang terlihat lewat lubang pengintip.Mataku lekat menatap leher
jenjang ibu muda ini yang terlihat mulus menggiurkan,lantas mataku
menyusuri ke bawah hingga kulihat sepasang buah dada Mbak Nurul yang
telanjang. Nafasku mulai terengah dan kemaluanku pun mulai tegang
ketika mataku lekat di dada Mbak Nurul .Sepasang payudara ibu muda
yang cukup montok ini masih terlihat kencang,walaupun tidak sekencang
payudara seorang perawan.Kulitnya yang putih mulus dengan puting susu
yang kecoklatan membuat buah dada Mbak Nurul terlihat menggiurkan dan
membangkitkan birahiku Namun aku hanya mampu menikmati keindahan
payudara Mbak Nurul saja,karena ketika mataku menyusuri ke bawah
payudaranya,lemari buku sialan itu menghalangi pandanganku,padahal
aku tahu Mbak Nurul tengah telanjang bulat saat ini.Nafasku terengah-
engah melihat Mbak Nurul yang kemudian mengenakan BH untuk menutupi
sepasang buah dadanya yang sedang menjadi santapan mataku.Aku
mengakhiri keasyikanku ketika Mbak Nurul telah mengenakan
pakaian,sebuah jubah panjang berbunga-bunga.Akhirnya aku kembali ke
tempat kostku yang terletak di samping rumah Pak Rusdi dengan birahi
yang memuncak.Rasa seganku kepada Mbak Nurul yang berjilbab itu
berganti rasa birahi yang membakar.Ketika aku di kamar, aku mengocok
kemaluanku sembari membayangkan kedua buah dada Mbak Nurul kulihat
telanjang tadi.Aku membayangkan yang sedang mengocok-ngocok
kemaluanku adalah tangan Mbak Nurul dengan dada montoknya yang
telanjang...mmm..aku cuma bisa mendesah-desah dan menggigit bibirku
menahan nikmat.,sampai akhirnya aku mencapai puncak kenikmatanku
ketika tubuhku bergetar hebat disertai muncratnya air mani kental
dari ujung penisku dan eranganku menyebut nama wanita tetanggaku
itu ,membayangkan keindahan yang kuintip tadi.
"Ohhhh..mmm..ahhhh...sshhh h.. Mbaak
Nuruuullll...ahhhhh..enaaaaakk kk..ahhhhhhh!!!"
desahku di di ujung kenikmatanku sebelum aku tergeletak lemas. .
Sejak saat itu rasa seganku kepada wanita berjilbab ini lenyap justru
aku selalu membayangkan tubuh Mbak Nurul dalam onaniku.Aku
mengkhayalkan keindahan tubuh di balik pakaian jubah panjang dan
jilbab lebar yang selalu dikenakan ibu
beranak dua ini.Setiap kali aku ketemu Mbak Nurul dalam jilbab lebar
dan jubah panjangnya,mataku lekat menatap sekujur tubuhnya sementara
benakku membayangkan tubuh di balik pakaian yang menutup rapat
tubuhnya itu.Beberapa kali aku menelan ludah melihat cetakan garis BH
dan sekan-akan kulihat belahan buah dada yang montok itu di dada yang
tertutup jilbab lebar itu.Akupun sekarang senang mengamati Mbak Nurul
ketika dia menyapu halaman rumahnya saat sore hari .Melalaui sela-
sela jendela kamar kostku,aku melihat Mbak Nurul tengah membungkuk
menyapu.Pinggulnya yang terbungkus jubah pakaiannya nampak
menggiurkan .Aku berulangkali menelan ludah ketikat melihat celana
dalam yang dipakai Mbak Nurul tercetak jelas pada jubahnya saat dia
membungkuk untuk menyapu.Belahan pantatnya pun samar terlihat
membuatku jakunku naik turun menahan getaran birahi .Rasa-rasanya aku
ingin menyingkap jubah yang dipakai Mbak Nurul ke atas,sehingga aku
dapat melihat pantatnya yang montok itu.Namun aku hanya mampu
membayangkan saja yang kemudian diakhiri dengan onani.
Hampir seminggu sejak aku pertama kali aku mengintip Mbak Nurul yang
membuatku akhirnya menyimpan birahi kepada wanita berjilbab
tetanggaku itu. Rasa penasaranku bercampur birahi untuk melihat tubuh
Mbak Nurul di balik pakaiannya yang rapat kian menggebu.Aku selalu
mencari celah untuk mengintipnya seperti seminggu lalu,namun ternyata
tak ada sebuah lubang apapun di rumahnya untukku dapat mengintipnya
dalam keadaan tak berjilbab dan berjubah itu.Ternyata aku hanya punya
kesempatan mengintip sekali itu,karena jendela itu selesai selesai
diperbaiki sehari setelah aku mengintip melalui lubang-lubang pada
jendela yang rusak itu dan aku tak melihat ada celah untuk mengintip
Mbak Nurul lagi

Sampai siang itu.Faiz,anak pertama Mbak Nurul yang sering bermain ke
tempat kostku,tertidur di kamar kostku setelah dia lelah bermain.Aku
biarkan bocah laki-laki yang baru berusia 4 tahun ini lelap dalam
tidurnya,sementara aku mengutak-atik komputer yang kebetulan rusak di
kamarku.Setelah mengutak atik komputerku beberapa saat,aku harus
membeli beberapa kabel baru.Ketika aku melangkah ke arah pintu
berniat membeli kabel-kabel itu,aku mendengar ketukan dan suara salam
seorang wanita di pintu.Akupun membuka pintu seraya menjawab
salam,dan aku tertegun ketika ternyata Mbak Nurul yang ada di depan
pintu kostku dengan wajah pucat dan terlihat lelah.Siang ini dia
mengenakan jilbab putih lebar dengan jubah biru bermotif bunga serta
kaus kaki krem yang membungkus kedua kakinya.
"Maaf dik..lihat Faiz anak saya ,nggak?..saya sudah kemana-mana
mencarinya namun nggak ada."tanya Mbak Nurul terdengar cemas
Aku tersenyum mendengar kecemasannya
"Ada kok mbak,lagi tidur di kamar saya"
Mbak Nurul menarik nafas dalam-dalam
"Syukurlah...biar saya ambil sekarang "
"Terserah ,Mbak Nurul,"kataku seraya melangkah masuk dikuti wanita
berjilbab ini,mataku sempat melirik ke dada Mbak Nurul yang
montok,membuat kembali terbayang kemulusan buah dada montok yang
telanjang di dada ibu muda ini saat kuintip seminggu lalu.Aku menelan
ludah melihat dada Mbak Nurul yang tertutup jilbab putih lebar
itu,terlihat begitu montok menggiurkan.
"Tuh..masih tidur"kataku sambil menunjuk Faiz yang tengah lelap di
atas tempat tidurku..
Sesaat wajah cantik Mbak Nurul tampak bimbang melihat anak pertamanya
itu lelap dalam tidurnya. "Mungkin saya nitip anak saya dulu
dik..kasian kayaknya dia lelap sekali tidurnya,nanti sore aku
ambil.."desisnya lirih
Aku tersenyum mengangguk,tapi sedetik kemudian aku ingat aku harus
membeli kabel buat komputerku.
"Nggak papa mbak,tapi sebentar aku mau pergi beli kabel, boleh aku
minta mbak disini dulu sebentar ?" tanyaku"sampai aku kembali"
Mbak Nurul tersenyum lantas mengangguk, namun wajah cantiknya tampak
kuyu letih.
"Mm..Mbak Nurul kayaknya letih yah..Biar aku buatkan minum buat Mbak
Nurul sebentar,Mbak khan tamu di rumah ini,apalagi baru pertamakali
berkunjung," kataku spontan.
Wajah yang terbalut jilbab putih lebar itu tersenyum
"Terserah adik..mbak memang haus"
Tak berapa lama kemudian,aku mengambil sebuah gelas yang aku tuangi
dengan syrup ABC jeruk serta air dingin dari kulkas.


Ketika aku tengah mengaduk minuman untuk Mbak Nurul,mataku menangkap
beberapa bahan kimiawi praktikum di mejaku.Aku tahu beberapa bahan
kimia itu mempunyai efek sebagai obat tidur.Sesaat aku merasa bimbang
ketika timbul keinginanku untuk mencampur minuman untuk Mbak Nurul
dengan bahan kimiawi tersebut.Aku berhenti mengaduk,mataku melirik
Mbak Nurul yang tengah duduk di karpet ruang tamu sambil membaca
sebuah majalah komputer milikku.Wajah cantik yang terbalut jilbab itu
begitu
mempesona,apalagi ketika kulihat ternyata ujung pakaian jubahnya agak
tertarik ke atas tanpa di sadarinya ,membuat salah satu betisnya
terlihat nyaris separuhnya.Walaupun betis Mbak Nurul saat ini
terbalut kaus kaki krem,namun betis yang terlihat nyaris separuh itu
terlihat begitu indah..dan keindahan apalagikah ketika ujung jubah
itu kian tertarik ke atas..tanpa sadar aku menelan ludah
membayangkannya,apalagi ketika teringat keindahan buah dada Mbak
Nurul yang pernah kulihat telanjang,membuat otakku kian dipenuhi
birahi terhadap wanita berjilbab yang kini duduk di karpet ruang tamu
kost Akhirnya tanpa ragu aku mencampurkan bahan kimia itu ke dalam
minuman dingin untuk Mbak Nurul,cukup untuk membuat wanita ini
terlelap.
"Silakan diminum Mbak..aku pergi beli kabel sebentar.."kataku dengan
dada berdebar-debar.
Mbak Nurul tersenyum sambil mengucapkan terima kasih,namun dia
terlihat agak gugup ketika tahu mataku tengah memperhatikan betisnya
yang tersingkap nyaris separuh itu.
"Terima kasih dik..ngrepotin aja"kata Mbak Nurul sembari membenahi
ujung jubahnya yg tertarik ke atas dengan sedikit tergesa,sehingga
betis itu kembali tertutup.Aku tersenyum penuh arti ketika tangan
Mbak Nurul membenahi ujung jubahnya dengan sedikit gugup dan wajah
yang bersemu merah.
Beberapa saat kemudian Honda GL ku meluncur meninggalkan tempat
kostku.Tak sampai 15 menit kemudian aku pun kembali.Jantungku
berdegup kencang
ketika aku memarkirkan sepeda motorku di teras,lantas aku membuka
pintu dengan tergesa-gesa.Aku nyaris terlonjak dengan jantung
berdegup kian kencang ketika mataku menatap ke ruang tamu kostku yang
hanya berlapis karpet biru itu.Mataku terbelalak melihat Mbak Nurul
ternyata telah tergeletak pulas di atas karpet ruang tamu.
"He he he he..ternyata bahan kimia itu bekerja baik"kataku sambil
mendekati tubuh Mbak Nurul yang tergeletak pulas,sementara gelas
minuman yang kuberikan untuknya terlihat kosong,tanpa setitik air di
dalamnya.
Aku tersenyum penuh nafsu,memandang wanita berjilbab tetanggaku yang
terlihat pulas terlentang di atas karpet ruang tamu kostku.Dengan
jantung berdegup kian kencang aku menghampiri Mbak Nurul,lantas
berlutut di sampingnya.Mataku lekat menatap wajah Mbak Nurul yang
mirip artis Marissa Haque ini.Wajah cantik berbalut jilbab putih
lebar itu kian terlihat cantik saat pulas tertidur membuatku kian
bernafsu.Kemudian mataku menatap dadanya yang naik turun dengan
teratur seiring nafasnya.Sepasang buah dada montok yang tertutup
jilbab putih lebar itu membuatku menelan ludah,sehingga sesaat
kemudian tanganku terulur menjamahnya.Aku merasa bermimpi ketika
tanganku dengan sedikit gemetar meraba-raba bukit montok di dada Mbak
Nurul yg masih tertutup jilbab lebar itu.
"Ohh..montoknya"desisku dengan nafas mulai tersengal,lantas sedetik
kemudian tanganku mulai meremas buah dada Mbak Nurul yang masih
tertutup jilbab putih yang
lebar itu.Aku nyaris tak percaya kalau siang ini aku dapat meremas
dada montok wanita berjilbab tetanggaku yang terlihat alim itu
"Ohh..Mbak Nurul.......!!"desahku ketika kemudian tanganku meremas
remas sepasang payudara kenyal di dada ibu muda beranak dua
ini.Semakin lama tanganku kian liar meremas buah dada Mbak Nurul
membuat jilbab putih yang dikenakannya kusut tak karuan.Tanganku
kemudian menyingkapkan jilbab putih yang menutupi dada montok itu ke
atas.Aku tersenyum ketika aku melihat tiga kancing pada bagian atas
jubah yang dipakai ibu muda ini.Tanganku terasa gemetar ketika
jemariku meraih tiga buah kancing yang rapat itu,lantas mulai
membukanya satu persatu. Perlahan-lahan kulit mulus di dada Mbak
Nurul yang putih mulai terlihat merangsang birahiku. Jakunku naik
turun dengan dada yang berdegup kian kencang .

. Birahiku kian liar bergolak,ketika tanganku semakin lebar
menyingkap bagian atas jubah Mbak Nurul yang terbuka itu.Belahan
payudara Mbak Nurul yang montok itu membuatku kemaluanku kian
mengeras dan mataku seakan tak berkedip melihat keindahan di dada
wanita berjilbab ini. Mataku pun mulai melihat,BH warna krem yang
membungkus sepasang payudara Mbak Nurul,saat aku menyingkapkan
semakin lebar bagian dada jubah yang dipakai wanita berjilbab ini.
Kemudian jubah yang dipakai Mbak Nurul aku tarik ke bawah sehingga
bagian atasnya tertarik kebawah melewati pundaknya,maka tersembulah
sepasang buah dada Mbak Nurul yang montok dan mulus
menggiurkan.Buah dada Mbak Nurul itu masih ketat terbungkus Bh wrana
krem yang dikenakan wanita berjilbab ini.
"Ooohh.. Mbak Nurul...montoknya"desisku sambil menahan birahi yang
kian menggelegak.Mataku liar melihat gundukan buah dada Mbak Nurul
yang masih tertutup BH warna krem.Kemudian dengan nafsu yang kian
menggelegak,tanganku menarik cup BH itu ke atas yang membuat buah
dada ibu muda ini tak tertutup lagi.
"Glek..ohh..Mbak Nurul...."desahku menahan birahi melihat payudara
Mbak Nurul yang kini
telanjang didepannya.Payudara telanjang di dada wanita berjilbab ini
begitu indah bentuknya.Walaupun Mbak Nurul telah beranak dua ,namun
sepasang buah dadanya masih terlihat kencang.Kulit Mbak Nurul yang
putih mulus dan puting susu kecoklatan yang terlihat mulai tegak
membuat buah dada wanita berjilbab ini kian menggiurkan nafsuku.
Dengan gemetar tanganku mencoba menjamah buah dada ibu muda
berjilbabvini.Aku seakan tak percaya mampu menjamah payudara seorang
wanita alim seperti Mbak Nurul ,yang sehari-hari kulihat selalu
menutup rapat sekujur tubuhnya dengan jilbab yang lebar dan jubah
panjang yang longgar.Namun ketika tanganku merasakan kehangatan dan
kekenyalan payudara Mbak Nurul yang montok,tubuhku mengigil menahan
birahi kian menggelegak.Kemudian dengan penuh nafsu
tanganku mulai meremas-remas payudara montok yang telanjang
itu.Sepasang payudara yang selama ini tersembunyi di balik jubah dan
jilbab lebar yang selalu dikenakan Mbak Nurul kali ini ada dalam
remasanku yang kian liar, "Mmm..Mbaak Nuruulll...mmmm..."desisku
sembari mempermainkan puting susu kecoklatan di dada Mbak Nurul
dengan jari-jariku.Aku merasakan puting susu ibu muda yang aku
pelintir ini kian
terasa tegak dan mengerasi.Nafasku memburu jalang,tubuhku menggigil
menahan birahi menggelegak ketika tanganku bermain di dada telanjang
wanita berjilbab ini.Beberapa lama aku meremas-remas buah dada Mbak
Nurul yang telanjang itu dengan tanganku ,sebelum aku mulai
menjilati payudara wanita berjilbab itu dengan lidahku dan
menciuminya penuh nafsu.
Aku merasakan sepasang buah dada Mbak Nurul yang telanjang itu kian
kencang mengeras ketika aku menciuminya dan menjilatinya,bahkan
ketika aku mengulum puting susu yang kecoklatan itu aku sempat
terkejut oleh rintihan dari mulut Mbak Nurul.Aku menatap wajah Mbak
Nurul yang
masih terbalut jilbab putihnya itu,namun aku lihat wajahnya masih
lelapdalm tidurnya hanya bibirnya memang mulai mendesah dan mengerang.
"ohhh..Mbak Nurul mulai terangsang..."desisku melihat keadaan wanita
berjilbab ini.
Desahan yang keluar dari bibir Mbak Nurul membuatku nafsu birahiku
kian liar.Mulutku kian liar menciumi dan menjilati payudara telanjang
didada wanita berjilbab ini.Puting susu yang kecoklatan itu aku kulum
dan aku hisap dengan bibir dan mulutku,membuat desahan Mbak Nurul
kian sering terdengar.Birahiku semakin terasa menggelegak jalang
mendengar rintihan dan desahan wanita berjilbab ini.Sempat terbayang
beberapa hari lalu,Mbak Nurul terlihat begitu anggun dengan jubah dan
jilbab lebarnya.Waktu itu aku hanya menelan ludah melihat tonjolan
montok di dada yang tertutup jilbab lebar itu.Namun saat ini,payudara
wanita berjilbab itu dapat aku nikmati sepuas
birahiku.
Cukup lama aku memuaskan nafsuku pada kedua payudara montok Mbak
Nurul yang telanjang tanpa penutup itu.Aku melihat Mbak Aan semakin
jalang mendesah dan merintih dalam tidurnya tiap kali aku menghisap
dan menjilati dan menciumi kedua buah dadanya yang montok mengiurkan
itu.Gila..baru pertama kali ini aku melihat seorang wanita berjilbab
merintih begitu jalang dan
liar,oleh birahi yang mencengkeramnya.
Setelah aku puas dengan payudara Mbak Nurul,mataku beralih menatap
bagian bawah tubuh ibu muda berjilbab ini.Aku melihat walapun
beberapa kali,Mbak Nurul menggeliat dan mengejang menahan rangsangan
birahi dariku,namun ujung jubah yang dikenakan Mbak Nurul tidak
sampai tersingkap,Bagian bawah Mbak Nurul masih rapi tertutup oleh
jubah panjang yang dipakainya sehingga hanya terlihat kakinya yang
terbungkus kaus kaki warna krem.Sesaat terbayang dalam benakku,rasa
penasaranku selama ini yang membuatku ingin menyingkap jubah yang
dipakai Mbak Nurul.Perlahan kemudian aku mendekati kaki Mbak Nurul
yang masih tertutup jubah yang dipakainya.Dengan sedikit
gemetar,tanagnku terulur menyingkap jubah biru kembang yang
dipakai Mbak Nurul dengan.Jantungku berdegup kencang ketika jubah itu
mulai aku singkap ke atas,mataku mulai melihat sepasang betis Mbak
Nurul yang indah bentuknya.Sepasang betis yang indah ini masih
terbungkus kaus kaki warna krem yang agak tipis.Tanganku semakin
gemetar ketika ujung jubah biru itu aku singkap semakin ke atas
menyusuri kaki Mbak Nurul.Mataku kian membesar melihat ujung jubah
yang tengah aku tarik ke atas itu mulai melewati lutut waniat
berjilbab ini.Aku baru tahu,ternyata kaos kaki katun yang dipakai
Mbak Nurul cukup panjang, hampir seluruh betisnya tertutup oleh kaus
kaki krem yang dipakainya.Nafasku kian mendengus kasar menahan nafsu
birahiku saat ujung jubah itu aku singkap ke atas melewati kedua
lututnya,dan mataku nyaris tak berkedip melihat keindahan yang
terpampang dibalik jubah yang aku singkap semakin ke atas.Akhirnya
ujung jubah biru yang semula rapat menutup tubuh ibu muda ini
tersingkap hingga ke pinggangnya.Sepasang kaki wanita berjilbab itu
kini tidak lagi tertutup jubah panjang itu.

"Ohh..Mbak Nurul.."desisku dengan mata nyaris tak berkedip melihat
pemandangan di depanku.Sepasang paha putih Mbak Nurul yang telanjang
itu tampak mulus menggiurkan.Paha putih mulus itu masih terlihat
kencang dan bulat padat.Tetapi yang membuat tubuhku menggigil hebat
menahan birahi,ketika mataku menatap pangkal paha Mbak Nurul yang
telanjang.mataku melotot melihat kemontokan bukit kemaluan wanita
berjilbab yang masih tertutup celana dalam itu.Celana dalam biru yang
dipakai Mbak Nurul termasuk tipis untuk menyembunyikan gundukan
kemaluan ibu muda ini sehingga mataku secara samar, mampu melihat
bayangan bulu-bulu kemaluan dan belahan bibir kemaluan ibu muda
berjilbab ini.Tubuhku gemetar melihat keindahan yang luar biasa ini
dan batang kemaluanku terasa kian keras.
"Ohh..mbak Aaan..Ohhh"desisku gemetar dengan mulut ternganga melihat
keindahan di depan mataku.Terbayang kembali beberapa hari lalu,aku
selalu melihat Mbak Nurul adalah seorang wanita berjilbab lebar dan
berjubah panjang membuatnya terlihat begitu alim.Beberapa menit yang
lalu sebelum pulas terpengaruh oleh minuman dariku,Mbak Nurul masih
gugup dan terlihat malu ketika ujung jubahnya tersingkap yang hanya
memperlihatkan separuh betisnya.Namun saat
ini hampir tak kupercaya kalau aku telah melihat keindahan yang
selama ini tersembunyi di balik jilbab lebar dan jubah panjang Mbak
Nurul itu.Aku menelan ludah berkali-kali dengan birahi kian
menggelegak melihat pemandangan di depanku.Seorang perempuan berparas
cantik dengan jilbabnya yang lebar serta jubah biru bermotif bunga
tergolek dengan sepasang buah dada yang
menyembul telanjang dan bagian bawah jubahnya tersingkap hingga ke
perut memperlihatkan kemulusan sepasang pahanya dan celana dalam yang
dikenakannya.Tubuhku menggigil penuh birahi yang menggelegak melihat
keindahan yang langka ini.
Mbak Nurul masih terlihat pulas dalam pengaruh obat tidur yang
kucampurkan dalam minuman untuknya.Kedua mata di wajah cantiknya yang
terbalut jilbab lebar putih masih tertutup dengan rapat,walaupun
wanita berjilbab ini sempat merintih dan mengerang saat kurangsang
sepasang payudara di dadanya.Berulang kali aku menelan ludah
sementara penisku sudah mengeras oleh desakan birahi melihat keadaan
Mbak Nurul saat ini.Ibu muda tetanggaku yang selama ini tak pernah
kulihat kecuali wajah cantiknya dan telapak tangannya, saat ini
kulihat setengah telanjang tergeletak di depanku.Jilbab putih lebar
yang beberapa menit lalu masih rapi menyembunyikan kemontokan
dadanya,saat ini tersingkap ke atas dengan jubah yang terbuka pada
bagian dadanya dan BH yang tersingkap,sehingga sepasang buah dada
wanita berjilbab beranak dua yang selama ini tersembunyi,terpampang
menggiurkan tanpa penutup,.
Dengan birahi yang menggelegak,aku bergeser mendekati kaki Mbak Nurul
yang terbuka itu.Aku melihat sepasang betis yang indah itu masih
terbungkus kaus kaki warna krem yang cukup panjang hampir menutupi
betisnya.Dengan sedikit gemetar,aku mengulurkan tanganku melepas
sepasang kaus kaki warna krem itu dari kaki Mbak Nurul.Aku kembali
menelan ludah melihat kemulusan betis Mbak Nurul yang kini telanjang
di depanku.Aku sempat tersenyum teringat beberapa menit lalu,ketika
Mbak Nurul gugup terlihat separuh betisnya olehku karena jubah yang
dipakainya tersingkap.Namun setelah wanita berjilbab ini pulas dalam
pengaruh obat tidurku,aku bukan hanya mampu melihat betisnya namun
juga menjamahnya bahkan lebih.
Telapak kaki Mbak Nurul terlihat putih kemerahan,ketika tanganku
meraihnya terasa halus di tanganku.Beberapa saat aku mengelusnya
sebelum kemudian bibirku mulai menciumi telapak kaki yang bersih dan
halus itu.Nafasku memburu kian cepat ketika dengan bernafsu aku
menciumi dan menjilati telapak kaki wanita ini.Telapak kaki wanita
berjilbab yang telanjang itupun terlihat berkilat oleh bekas
jilatanku yang liar.Kemudian dengan penuh birahi,bibirku menyusuri
kaki Mbak Nurul semakin ke atas.Aku menciumi dan menjilati sepasang
betis wanita berjilbab ini yang tak pernah kulihat sebelumnya karena
selalu tertutup oleh pakaian panjangnya.Betis putih mulus yang indah
dan ditumbuhi rambut-rambut halus itu terasa hangat di bibirku dan
lidahku yang menjilatinya.Libidoku kian menggelegak saat bibir dan
lidahku menciumi serta menjilati betis indah Mbak Nurul yang tak
pernah kulihat sebelumnya ini.Nafasku terengah-engah oleh desakan
birahiku yang kian liar.
Saat bibir dan lidahku menciumi dan menjilati kemulusan betis Mbak
Nurul,tanganku menyusuri kaki wanita berjilbab ini kian ke
atas.Tanganku mengelus-elus paha mulus Mbak Nurul yang telanjang dan
bulat padat ini.Begitu halus, lembut dan hangat kulit Mbak Nurul aku
rasakan.Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku
merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak
tangannya.Kemaluanku menjadi kian menegang keras dan membuat celanaku
terasa sesak dan ketat. Jantungku makin berdegup kencang ketika aku
meneruskan belaian tanganku makin jauh ke arah pangkal kaki waniat
berjilbab yang mulus. Kulit tanganku merasakan hawa yang makin hangat
dan lembab ketika tanganku makin jauh menggerayangi pangkal kaki
Mbak Nurul yang bak belalang itu. Gerakan tanganku terhenti ketika
tanganku mulai menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan
hangat,namun terasa masih terbungkus kain celana dalam. Beberapa saat
aku meraba-raba gundukan daging lunak hangat itu mengelus-
elusnya,yang ternyata kembali membuat Mbak Nurul merintih dan
mengerang oleh rabaanku pada gundukan di selangkangannya.Bahkan
semakin lama aku semakin gemas,sehingga kemaluan montok wanita
berjilbab yang masih terbungkus celana dalam itu bukan hanya aku elus-
elus,namun tanganku lantas meremas-remasnya penuh nafsu.

Aku sempat melirik wajah Mbak Nurul yang masih terbalut
jilbabnya,ketika wanita cantik ini merintih bahkan tubuhnya
menggeliat.Aku hanya menyeringai ketika aku melihat wanita berjilbab
ini tidak menunjukkan tanda-tanda sadar dari pengaruh obat
tidurku.Akupun kembali menciumi dan menjilati kaki telanjang ibu muda
berjilbab yang tak pernah kulihat mulusnya saat sebelumnya.Tanganku
masih meremas-remas kemaluan montok di selangkangan Mbak Nurul ketika
aku menciumi dan menjilati sepasang paha mulusnya.Sepasang paha putih
ibu muda berjilbab yang mulus itu terasa hangat di bibir dan lidahku
membuatku semakin terangsang oleh birahi.Paha yang bulat indah dan
ditumbuhi bulu-bulu halus itupun terlihat mengkilat oleh jilatan
lidahku dan ciuman bibirku.Aku melihat Mbak Nurul masih merintih-
rintih dan tubuhnya menggeliat-geliat,bahkan kian lama rintihan
wanita berjilbab itu kian terdengar jalang membuatku kian
bernafsu.Akhirnya ciuman dan jilatanku terhenti ketika bibirku telah
merasakan lembab dan hangatnya pangkal paha Mbak Nurul. Aku
menghentikan remasanku pada gundukan kemaluan Mbak Nurul yang masih
tertutup celana dalam biru.Celana dalam yang dipakai ibu muda ini
terlihat kusut karena remasan jari-jariku yang liar dan
bernafsu.Dengan birahi yang menggelagak tanganku kini menarik celana
dalam krem yang menutupi bagian tubuh Mbak Nurul yang paling pribadi
ini.Mataku seakan tak berkedip,ketika celana dalam yang dipakai Mbak
Nurul aku tarik ke bawah.Bermula dari tersembulnya rambut kemaluan
yang cukup lebat dan hitam itu,aku terus menarik turun celana dalam
itu. Dan aku seakan terpakau ketika aku menraik celana dalam itu kian
ke bawah,belahan kemaluan ibu muda yang kemerahan itu pun tersembul
begitu menggiurkan.Akhirnya sesaat kemudian bagian tubuh wanita
berjilbab yang paling tersembunyi inipun terpampang tanpa penutup di
depanku.Tubuhku mengigil oleh birahi melihat kemaluan telanjang Mbak
Nurul di depanku ini.Terbayang kembali di benakku ,akan sebuah hasrat
yang menjadi angan-anganku selama ini untuk menyingkap jubah Mbak
Nurul dan melihat keindahan di baliknya.Aku tak mengira bahwa
keinginanku akan terwujud siang ini tanpa kesulitan sedikitpun.

Mataku lekat menatap kemaluan Mbak Nurul yang ditumbuhi rambut cukup
lebat namun terlihat rapi.Dengan libido semakin menggelagak,aku
membuka kedua paha wanita berjilbab ini lantas aku membenamkan
kepalaku diantara kedua paha putih mulus itu.Bibirku segera menciumi
kemaluan wanita berjilbab yang ditumbuhi rambut cukup lebat
itu.Nafasku terengah-engah diantara kedua paha mulus Mbak
Nurul.Bibirku dengan bernafsu menciumi permukaan kemaluan ibu muda
ini dengan liar.Mbak Nurul makin jalang merintih dan
mengerang,tubuhnya menggeliat menahan rangsangan birahi di bagian
tubuhnya yang paling rahasia itu.Lidahkupun bergantian menjilati
permukaan kemaluan wanita berjilbab ini sehingga rambut kemaluan Mbak
Nurul terlihat basah.
Sambil membelai-belai rambut dan menjilati yang mengitari kemaluan
Mbak Nurul , Aku menghirup-hirup aroma harum khas kemaluan yang
menyengat dari kemaluan wanita berjilbab ini,lantas aku pun
meneruskan dengan jilatan ke seluruh sudut selangkangan Mbak Nurul .
Sehingga kini kemaluan wanita berjilbab di depanku basah oleh air
liurku.Tangankupun membuka bibir kemaluan Mbak Nurul lantas aku
julurkan lidahku ke arah klitoris dan menggelitik bagian itu dengan
ujung lidahku. Mbak Nurul yang masih belum tersadar dari pengaruh
obat tidurku makin jalang merintih dan tubuhnya makin kerap
menggelinjang,ketika bagian kewanitaan yang paling sensitif ini aku
jilati. Aku merasakan ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina
Mbak Nurul yang membuat lidahku seperti dijepit-jepit. Makin lama
lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket yang
terasa asin di lidahku. Mbak Nurul kini makin keras mengerang dan
terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam
mimpi, ketika kemaluannya aku ciumi dan aku jilati. Pinggulnya mulai
menggelinjang dan kakinya ikut menggeliat.

Melihat tingkah Mbak Nurul yang begitu merangsang menggairahkan,aku
tak mampu menahan gelegak birahiku.Aku segera menurunkan celana
training beserta celana dalamku,sehingga mencuatlah batang penisku
yang besar dan panjang serta tegak mengeras kemerahan.Perlahan-lahan
kedua kaki Mbak Nurul kutarik melebar,sehingga kedua pahanya
terpentang. Kedua lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab
ini lantas tangan kananku menekan pada karpet, tepat disamping tangan
Mbak Nurul , sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah
merangkak di atas wanita ini.Tangan kiriku memegang batang
penisku.Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir
kemaluan Mbak Nurul yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar
itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan wanita
berjilbab tetanggaku ini. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut
Mbak Nurul dan badannya agak mengeliat, tapi matanya masih tetap
tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah
bibir kemaluan ibu muda berjilbab yang cantik ini.

Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan Mbak
Nurul . Dari mulut wanita berjilbab ini tetap terdengar suara
mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai
gelisah,agaknya Mbak Nurul mulai sadar. Aku tidak mau mengambil
resiko, sebelum Mbak Nurul sadar, aku sudah harus memasukkan penisku
ke dalam kemaluan ibu muda tetanggaku ini.
Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan
perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku
mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan wanita berjilbab ini.
Kelihatan sejenak kedua paha Mbak Nurul bergerak melebar, seakan-akan
tak mampu menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluannya.
Badannya tiba-tiba mulai bergetar menggeliat dan lantas kedua matanya
mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang
bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan dia siap untuk
berteriak. Dengan cepat aku memagut bibir Mbak Nurul untuk mendekap
mulutnya agar jangan berteriak. Karena
gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga
lagi,akibatnya seluruh berat pinggulku langsung menekan ke bawah,
sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam
lubang kemaluan Mbak Nurul dengan cepat.

Badan Mbak Nurul tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk
dirapatkan,sedangkan kedua tangannya terlihat refleks mendorong ke
atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi
tertahan oleh bekapan bibirku yang melumat mulutnya.
"Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!" desahnya tidak jelas.Kemudian
badannya mengeliat-geliat dengan hebat dan meronta-ronta, kelihatan
Mbak Nurul sangat kaget luar biasa melihatku tengah
menindihnya.Meskipun Mbak Nurul meronta-ronta hebat, akan tetapi
bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku
dengan rapat. Karena gerakan-gerakan wanita berjilbab
ini dengan kedua kakinya yang meronta-ronta itu, penisku yang telah
terbenam di dalam vagina Mbak Nurul terasa dipelintir-pelintir dan
seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina ibu muda ini.
Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.

Cukup lama wanita berjilbab ini meronta-ronta hebat sebelum akhirnya
rontaan Mbak Nurul ini mulai melemah .Nafasnya memburu dengan mata
yang menyorot tajam ke arahku penuh kemarahan dan kebencian.Wajah
yang masih terbalut jilbab putih lebarnya itu kini merah padam,namun
kemudian mata yang menyorot tajam itu terpejam,bahkan air matapun
mengalir deras dari kedua matanya membasahi jilbab putih yang masih
membalut wajahnya.Aku tidak memperdulikan semua itu bahkan aku justru
mulai menggerakan penisku yang terjepit dalam kemaluan Mbak
Nurul .Aku terus menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di
dalam liang kemaluan ibu muda yang hangat itu. Liang itu berdenyut-
denyut, seperti mau melumat kemaluanku. Rasanya nikmat luar
biasa.Sembari terus menggerakan penisku naik turun,tanganku kembali
menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat
itu.Tanganku meremas perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya
bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Beberapa menit
kemudian aku melihat kian lama air mata dari mata Mbak Nurul yang
terpejam mulai menyusut bahkan kembali aku merasakan,wanita berjilbab
ini mulai kembali terengah seperti sebelum tersadar dari pengaruh
obat tidurku.

Dengan dada berdebaran melihat perubahan pada Mbak Nurul ,aku
melepaskan lumatan bibirku pada mulutnya dan aku nyaris
terpekik,ketika aku melepaskan bibirku dari mulut Mbak Nurul.Ternyata
mulut Mbak Nurul tengah merintih dan mengerang,membuatku kian liar
menggerakan penisku naik turun pada kemaluan ibu muda ini.Seakan aku
baru menyadari kalau wanita cukup lama ditinggal suaminya mencari
nafkah ke luar negeri,sehingga walapun mungkin hatinya menolak
perlakuanku,namun tubuhnya tidak bisa menyembunyikan kenikmatan yang
didapatnya.Bahkan semakin lama aku merasakan pinggul Mbak Nurul ikut
bergoyang mengikuti gerakan penisku yang naik turun dalam jepitan
kemaluannya.Semakin lama rintihan Mbak Nurul kian jalang dan
tubuhnyapun menggelinjang merasakan nikmat yang lama tak didapatinya
walaupun matanya masih terpejam.Dan akupun merasakan semakin nikmat
luar biasa yang memelintir penisku dalam vagina ibu muda berjilbab
ini.

Cukup lama tubuhku naik turun menyetubuhi ibu muda berjilbab
tetanggaku ini.Nafasku terengah disertai desahan kenikmatan di atas
tubuh Mbak Nurul yang juga merintih dan menggelinjang dengan
jalang.Semakin lama aku semakin merasakan nikmat pada penisku
sehingga beberapa menit kemudian aku merasakan hendak sampai ke
puncak kenikmatanku.Dengan sepenuh tenaga aku menekan pinggulku kuat-
kuat sehingga ujung penisku menyentuh dasar kemaluan Mbak Nurul lalu
dengan geram yang cukup keras aku menuntaskan kenikmatan luar biasa
yang kurasakan saat penisku memuntahkan cairan hangat cukup banyak
dalam liang kemaluan Mbak Nurul .

Aku menggeram penuh kenikmatan "Ahhhhh..Mbak
Nuruuullll..Ahhhhhh..Enaaakk."
desahku sambil memeluk Mbak Nurul erat-erat.Beberapa saat aku
menikmati orgasmeku sebelum
akhirnya aku lunglai di atas tubuh wanita berjilbab ini.Nafasku
terengah-engah letih namun aku merasakan kenikmatan yang luar biasa
yang sulit terlukiskan.

Baru sekejap aku lunglai,aku tersentak ketika aku merasakan tubuh
Mbak Nurul bergetar hebat,lantas tanpa aku duga tangannya memelukku
kuat-kuat dan kedua pahanya melingkar memeluk pinggangku dengan
ketat.Wanita berjilbab ini memiawik kenikmatan ketika kurasakan
penisku yang masih terjepit dalam kemaluannya terasa tersedot-sedot
sebelum akhirnya terguyur cairan hangat yang membasahi batang
penisku. . "Ahhh..sssahhhh...enaaaaak...a hhhhhhh"pekik Mbak Nurul
yang masih berbalut jilbab putih sambil memelukku tubuhku kuat-
kuat.Rupanya wanita berjilbab ini telah sampai pada puncak
kenikmatannya.Beberapa saat aku merasakan ibu muda berjilbab ini
dalam orgasme hingga akhirnya kedua tangannya yang semula memelukku
terkulai lemas dan kedua kakinya yang semula menjepit pinggangku
kembali tergolek lemas.Aku pun segera mencabut kemaluanku dan
terlentang di sebelah Mbak Nurul yang terpejam kenikmatan.

Beberapa saat suasana sunyi,hanya terdengar nafasku dan nafas Mbak
Nurul yang berangsur normal.Namun beberapa saat kemudian aku
dikagetkan oleh Mbak Nurul yang tiba-tiba menjerit histeris.Aku
tergagap bangun dan kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan
menatapku penuh kebencian dan kemarahan,bibirnya terlihat gemetar
dengan wajah yang merah padam.Tubuhnya pun terlihat menggigil hebat
dengan nafas yang memburu.

"Kenapa Mbak?..bukankah Mbak Nurul juga ikut menikmati??"ujarku
sambil tersenyum penuh arti kepada wanita tetanggaku ini

"Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!!"pe kik Mbak Nurul membuatku kaget.

Tapi belum sempat aku berkata kembali, tiba-tiba Mbak Nurul telah
bangkit lantas membenahi jilbab dan pakaiannya dengan tergesa-
gesa.Aku hanya mampu memandangnya ketika wanita berjilbab ini
kemudian berlari keluar dari rumahku.Wajah cantiknya terlihat merah
padam,dan aku lihat air mata mengalir menyusuri pipinya.

Beberapa saat aku termangu-mangu memandang kibaran jilbab putih yang
lebar yang dipakai Mbak Nurul, saat ibu muda ini berlari keluar dari
rumahku menuju rumahnya.Setelah wanita berjilbab itu hilang dari
pandanganku aku menyeringai puas..

"Ternyata aku tak hanya mampu melihat keindahan tubuh yang selalu
tertutup jilbab dan pakaian panjang itu,bahkan aku juga mampu
menikmatinya..hehehehe.."bisik ku sambil terkekeh.

Aku masih tenggelam dalam lamunanku ketika akhirnya aku dikagetkan
suara Faiz yang rupanya bangun dari tidurnya di kamarku.

"Oom Faiz mau pulang " katanya .

Aku tersenyum memandang anak sulung Mbak Nurul ini. .

"Ya hati-hati yah..salam buat ibumu..ibumu memang
cantik,mulus,sintal,dan hebat luar biasa,cah
bagus .....hehehehehehe!!"kataku sambil terkekeh membuat bocah cilik
ini terheran-heran.
(Tamat)
maaf gan tidak bermaksud SARA y..



       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - sialnya tanteku
Mar 18th 2013, 03:28


langsung aja deh ke cerita pengalaman aku
stelah beberapa waktu lalu aku berhasil menyampaikan hasratku ke tante lina
sekarang aku menjadi haus seks,
lagi pula aku juga masih punya seorang tante yang tidak kalah menarik dari tante lina
namanya tante tini,memang usianya lebih tua 4 tahun dari tante lina
tapi dari wajah dan tubuhnya hampir seperti usia mereka sama
biasanya aku selalu menjadikan kedua tanteku ini inspirasi saat q ejakulasi

pagi yang cerah tepatnya hari rabu,
jam 8 pagi q atng ketempat tante tini,
memang q tau kedua anak tante sedang pergi kesekolah
dan suaminya jarang pulang karena sibuk dengan bisnisnya
awalnya aku hanya ingin berkunjung saja,
saat itu tante tini sedang membereskan rumah dan mencuci baju
aku datang lalu melihat kegarasi mtor,
memang anak tante tini yaitu budi suka main trek motor
usianya hanya terpaut satu tahun denganku
tepat jam 8.50 tante tini selesai dengan pekerjaanya
lalu dengan pakaian yang dipakai saat beres2 rumah tante tini lngsung tidur2an sambil nyetel televisi
aku melihat dari balik jendela tak jauh dari garasi
tante tini memakai rok mini paling hanya ukuran tinggi 25 cm dan t-shirt saja
mungkin ia melakukannya supaya mudah dalam bergerak membersihkan rumah
tak lama kemudian tante tini tidur diruang keluarga didepan televisi
akupun masuk tanpa tahu tanteku sudah tidur,
setelah aku lihat ternyata pindu depan rumah tante tini belum ditutup,lalu kupun menutupnya
setelah kembali masuk,aku melihat tante tini yang tertidur
alangkah terkagetnya q melihat paha mulus tanteku,danternyata tanteku tidak memakai CD
lalu datanglah hasratku untuk mulai bereaksi dengan apa yang kulihat
aku berfikir untuk memperbesar volume suara televisi karena rumah tante tini bersebelahan dengan rumah nenek
aku takut ada orang yang mendengar suara saat q beraksi
akupun melepaskan celana dan CDku karena sudah tak sabar.
lalu q mendekati tante tini,q angkat keatas t-shirtnya,ternyata tante tidakpakai BH
q coba meremas payudara tante,langsung sontak adikku pun berdiri
tapi celaka tante tiniseperti akan bangun akupun terkejut
ternyata tidak dia hanya merubah posisi tidurnya menjadi miring
lalu akupun melancarkan siasat untuk tidak berlama lama
lagipula penisku sudah berdiri siap menghujam memek tante tini
akupun melihat jam menunjukan 9.30 sekitar 1jam lg anak tante akan pulang dari sekolah
lalu aku merubah posisi tidur tante menjadi terlentang,untung tante tidak terbangun
tanpa ragu2 aku membuka selangkanganya dan menindih tubuhnya
lalu kuarahkan penisku kearah vagina tante tini,
dan "ahhhh...."aku mendesah,begitu nikmatnya vagina tante
lalu kutarik dan kudorong penisku masuk ke memek tante tini
tak lama kemudian tante tini bergerak dan membuka matanya
ia terkaget"ahh....apa yang kamu lakukan"tanya tante.aku terdiam
lalu aku menutup mulut tante dengan tangan sambil terus menggenjot memeknya
aku berkata"sudahlah tante,cuma sekali saja.lagi pula sudah terlanjur aku masukkan"
sejenak tante tini diam dan merasakan nikmat saat q setubuhi
setelah 10 menit akupun hampir menuju puncak klimaks ku
tante berkata.."jangan masukin spermamu ke memek tante,keluarin diluar ya".aku hanya mengangguk saja
lalu akupun tidak menghiraukannya,aku berniat untuk mengeluarkan spermaku didalam memek tante
q percepat genjotanku dan akhirnya"aaaahhhhh.....".aku keluarkan spermaku didalam memeknya
tante sempat mendorongku agar aku keluar diluar akupun menahannya..
"aku sudah bilang keluarin,jangan masukin"kata tante."enak didalam tante,diluar nanti muncrat kemana mana"sahutku
"tante takut hamil"jawab tante."lagipula tante kan sudah punya suami,buat apa takut hamil.lagian suami tante ga bakal tahu"jawabku
aku menarik penisku dan segera kupakai celanaku,jam 10.05 aku selesai bermain dengan tante tini
lalu aku mengucapkan terimakasih dan langsung pulang kerumah,sementara tante tini masih terbaring lemas.
dan akupun memikirkan cara agar bisa menyetubuhinya lagi,


       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Siti Pembantuku yang Nikmat
Mar 18th 2013, 03:18


Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan. "Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya.." perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. "Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa," jelas istriku. Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..
"Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab," jelas istriku. "Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho.." "Iya bu, saya akan lakukan," jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. "Ya sudah sana," kataku, "kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik." "Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini.." sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh....!!!
Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku . Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, "Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak.." jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak. "Kamu umur berapa sih sekarang Ti?" tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. "Saya mau 21 tahun pak, tahun ini," jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. "Kamu dah kawin ya," tebakku sambil bersuara agak tegas, walau akunya pada istriku masih gadis. "Jangan bohong kamu sama aku ya.." tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, "Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa.." "Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah.. Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti.." kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. "Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak.." pintanya lirih. He....he...he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..
Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. "maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak.." pintanya sambil masih menunduk.. "Ya sudah sana," jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah.. Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. "Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka.." kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya.. Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. "Paakk, jangan pak.."pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya "Ayo, lanjutkan motongnya!!!" Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya. Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. "Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk..."pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh... ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan... Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh.....
Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku.. Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu.. Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh....pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan.. Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya.. Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku.. Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit.. Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss..... terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti.. Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya.. Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. "Paakkk....jangaaann paaakkk...." keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. "Aaahhhh .....sakiiiittt paaakkkkk.." jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya.. "Udah Ti jangan gerak-gerak lagi..." bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. "Addduuuhhh paakk... sakkiiitt paakk.." Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak "Diaamm aja kamu Ti..." Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss.... mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk.. Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam... Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti... Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya... Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti.. Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi... Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya.."Adduhh... ppaaakkk..." desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. "Aaahhhh ..... ini bener-bener enak Ti..." kataku... Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret... "Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii.." perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan "...bblleesss..." suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya... Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. "Aaahhhhh....aahhhhh.... paak sudaaahhh.... paakkk...."erangnya lirih... Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang... Luaaarrrr...biaaassaa......... ..!!!!!!!!!!! Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya... Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. "Paakk....suudaaahh ..paakkk.." Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya "..plookkkhh...ploookkkhhh..." Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat.. Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat.. Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya.."croott..crooot...cr oottttt...crrrooottt thhh ...." "Aaahhhh..... niikmmaaaaaaatttttt......"eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya... Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh.. Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. "Udah Ti, gak usah nangis segala.." kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku.. Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku...


       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Jaksa Mesum
Mar 18th 2013, 03:18

 naikan rokmu sedikit" kata jaksa sibutar butar menyeringa sambil memandang betis mulus nia.
" pak, jangan pak " kata Nia kebingungan.
ayo, naikan sedikit ibu Nia " kembali jaksa itu memerintah.

Nia, ibu rumah tangga ini kebingungan tdk tahu harus berbuat apa.
bila pak jaksa tdk dituruti kemauannya, nia takut suaminya akan dituntut hukuman berat.

Nia menegok kekiri dan ke kanan. di salah satu sudut ruangan di pengadilan negeri jakarta, hanya ada nia dan jaksa sibutar butar.
tempat itu sebenarnya adalah ruang arsip yg hanya bisa diakses dari ruang sebelah. jejeran arsip yg tinggi seperti di perpustakaan.
ruangan itu memiliki jendela. dari tempat duduk nia disamping pak jaksa bisa melihat orang hilir mudik.
maklum hari iru hari rabu, di pengadilan sedang banyak sidang.
namun, orang2 tdk ada yg sampai menengok ke jendela u mengintip kejadian itu.

nia menghela nafas panjang. minggu deppan suaminya anton akan dituntut oleh pak jaksa u kasus kepemilikan 20 butir inex.
tak terbayang oleh nia kalau anton sampai dituntut hukuman berat.

nia sdh menyerahkan sejumlah uang kpd pak jaksa.
namun, nampaknya uang saja tdk cukup.
pak jaksa mau lebih.

di usianya yg baru 30 puluh, nia dg anak satu ,berwajah seperti rini s bono, masih memiliki tubuh mulus.
moyang periangan ini memang mantan pragawati terkenal ibukota.
dg tinggi 175 cm, badan berisi dan buah dada yg masih ranum.
kakinya yg jenjang dan mulus merupakan daya tarik luar biasa u lawan jenisnya.

perlahan nia mulai menaikan rok yg dia kenakan. posisi Nia disamping pak jaksa sangat tdk menguntungkan.
mata sibutar butar melotot saat nia menaikan roknya secara perlahan lahan.
betis membunting spt padi dg paha yg mulus, membuat tangan pak jaksa tdk tahan u mengelus elusnya.

ugh..jangan,,pak..kata nia saat dia mersakan tangan kasar lelaki itu menjamah pahanya.

tapi tangan itu terus saja bergerilya.
kont*l pak jaksa dibalik seragamnya berdiri tegak.


jaksa itu tiba2 berdiri dan mendekati wajahnya ke nia.

cium aku ibu nia" katanya.

jangan pak " kata nia

saya sdh bersuami' lanjutnya.

cium aku atau .......kata pak jaksa mengancam.

nia terpaksa mencium tipis bibir pak jaksa.
tangan pak jaksa memeluk tubuh nia dan menciumnya dg penuh nafsu.
lidah lelaki hidung belang itu dg liarnya menjelajahi mulut nia.
mau tak mau maia terpaksa melayani ciuman jahanam itu.

pak jaksa kemudian duduk dan membuka resleting celananya.
nongolah kont*lnya yg lumayan besar dan panjang.

tolong ibu nia berjongkok" kata lelaki itu.

nia tambah bingung
tapi ia tahu harus melakukannya.
nia berjongkok dan perlahan disodori batang kont*l bp jaksa.
nia memegang batang itu dg gemetar dan menengok kearah jendela takut ada yg melihat. orang2 berlalu lalang seakan tak acuh.

nia memberanikan diri u menjilati penis lelaki yg bukan suaminya itu.

oh..
oh....Nia.....enak sayang" desis pak jaksa

hisap terus batang kont*lku ibu anton.....katanya lagi.

Nia terpaksa menjilati dan mengulum batang itu.
selama lima menit nia melayanibatang itu.
pak jaksa berkali kali menekan kepala nia agar menyedot kont*lnya lebih dalam.
baju atas nia, sdh terbuka. buah dadanya yg beasar dan padat keluar dari sarangnya saat di pencet dan dirogoh jaksa jahanam itu.
putingnya yg mancung kelihatan kencang menantang.

eh puting2 ibu Nia sdh kenceng"

sdh nafsu juga ya bu" kata pak jaksa


pak...tolonglah..ampuni saya...kata nia memelas

sudah ya pak" mohon ibu muda itu.

"belum ibu nia...." kata jaksa itu. sambil memainkan puting2 ibu nia.

buah dada ibu putih besar dan kenyal" kata pak jaksa sambil meremas remasnya.

" duduk di pangkuanku bu" kata lelaki itu memerintah.

pakkkk....kata nia merengek.

duduk kataku " bentak si jaksa

Nia berdiri dan terpaksa duduk di pangkuan pak jaksa.

pak.... aku takut....
nanti orang diluar melihat kita.." kata nia ketakutan.

pak jaksa malah memelorotkan celananya ke kakinya sambil mendudukan ibu nia.
dipeluknya tubuh isteri pak anton itu dg penuh nafsu.

buah dada nia yg jelas keluar dari branya diremas remasnya.
perlahan tangan pak jaksa mencari resluiting rok ibu nia.
tanpa ampun, rok itu dilepaskannya.
nia menutup mata menahan malu.
sekarang hanya tinggal cd dan baju atas yg sdh berantakan.
paha mulus dg kaki yg jenjang benar2 pemandangan yg luar biasa bagi lelaki manapun.

tanpa membuang waktu, diciumnya tengkuk ibu nia.
lidahnya menjelajahi leher dan telinga wanita itu.
setelah itu dg pelan tp pasti tangan lelaki itu menyelip di balik cd wanita itu.
terasa gumpalan daging lembut diantara selanhgkangan Nia.

ugh.....

oooohhhhh
...
kata nia. saat tangan pak jaksa menyentuh halus clitorisnya.

dijelajahinya secara perlahan daging mentah itu.

kacang ibu nia dikocok perlahan oleh pak jaksa.

diam diam nia mulai merasakan nafsu birahinya meningkat.
selama sepuluh menit tangan itu mengocok mem*k ibu nia.
mem*k nia pun mulai basah.

entah bagaimana mulanya tahu2 cd ibu Nia sdh melorot dan batang kont*l yg sedari tadi kencang menempel di pinggangnya sdh menembus vagina nia yg basah.

Nia lupa dimana dia berada.

ugh..ugh...desis ibu muda itu penuh nafsu

setiap kali kont*l itu masuk ke mem*knya yg dalam.

tanpa diperitah lagi. Nia menaik turunkan tubuhnya yg sdh gatal itu.

lewat jendela nia menyaksikan orang2 berlalu lalang.

selama lebih dari lima belas menit nia menaik turunkan tubuhnya.
udara ruangan yg pengap menyebabkan mereka berkeringat.
nia dan pak jaksa sudah lupa daratan
pompaan nia di kont*l pak jaksa menimbulkan sensasi yg luar biasa buat pak jaksa.
pak jaksa tdk menyangka dapat menyetubuhi istri orang. bangsat itu benar2 menikmati setiap genjotan nyonya muda itu.

Nia mulai menikmati batang kont*l pemerkosanya.
karena terhanyut dlm nafsu birahi yg membakar, Nia kemudian tanpa malu lagi berdiri dan tangannya bertumpu di meja.

pak jaksa tersenyum

ibu sudah gatel ya?
nia diam saja. dia merasakan kegatelan yg luar biasa di selangkangannya. nia ingin dientot doggy. wanita ini sdh lupa bahwa dia adalah isteri anton.

ahhh..ahhhh .......desis nia kegatelan.

ketika batang kont*l pak jaksa kembali masuk dan menghujam vagina basah Nia

plaakkk..plaakk.." terdengar suara batang kont*l lelaki itu menghantam mem*k Nia.
setelah sepuluh menit pak jaksa menarik dg kasar rambut ibu nia.

ohhh... ohhhh...bu nia..
oh..bu..enak...buuuu...
entot bu....

entot.......entottttt......ent ooooooooooot.
seraya menjambak keras rambut ibu anton, pak jaksa sibutarbutar menyemprotkan spermanya keliang cinta ibu muda itu dg kencangnya.

ohhh,,ohhh...pak

ohhh...
ohhhh.. pakkkkk

rupanya nia pun mencapai orgasme juga.

tubuh kedua insan itu berkelojatan di puncak persetubuhan mereka.
keringat mengalir deras. baju seragam dan baju ibu muda itu basah kuyup.

entah berapa lama meraka terdiam.
batang kont*l pak jaksa masih menancap di vagian Nia dan sperma nya mulai meleleh membasahi paha ibu itu.

air mata nia mulai meleleh menahan malu bukan kepalang. apa kata anton seandainya suaminya itu mengetahui kejadian ini.
namun dibalik penyesalan itu, nia harus mengakui jaksa bangsat ini benar2 mampu memuaskan libidonya. sangat jauh dibandingkan anton yg hanya bertahan 5 menit setiap kali mereka melakukan hubungan suami isteri. sodokan sodokan batang kont*l sibutar butar masih luar biasa enaknya.

tiba2 pintu dari sebelah ruangan terbuka.
kedua insan yg masih dlm posisi senggama terkejut luar biasa.

pak Hamid, kanit arsip berusia 55 thn berdiri tegak memandang mereka.
beliau tdk menyangka ruangan arsipnya dipake u bercinta.
ada aroma marah yg luar biasa di mata orang tua itu.

setelah kejadian itu, jaksa sibutar butar diskors dan tdk boleh menangani perkara oleh atasannya.
ada laporan lisan dari pengadilan negeri ke kejaksaan tinggi atas tindakannya yg tdk senonoh itu

sedangkan Nia dibebaskan dari segala tuduhan

tepat sebulan kemudian. Nia menerima telpon dari seseorang.
nomernya tdk nia kenal.

ya...siapa?

selamat siang bu" Nia" terdengar suara diseberang.

siapa ya? tanya Nia

"Hamid bu. saya Hamid. masih ingat bu?" suara diseberang terdengar dg nada ceria.

Nia lemas mendengar suara itu.

tamat


      
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Kekasihku Diperkosa Polisi
Mar 18th 2013, 03:17

Saya pertama kenal Vira ketika melihatnya menjadi model cover di sebuah majalah di Jakarta, kemudian ia juga menjadi bintang sinetron Abad 21. Vira berumur 17 tahun, cantik, kulitnya putih mulus, ramah dan yang paling menarik perhatian orang-orang adalah buah dadanya yang bundar dan padat berisi. Semua orang yang menatap Vira pandangannya akan langsung tertarik ke arah buah dadanya yang membusung. Tidak terlalu besar memang, tapi sangat proporsional dengan tubuh dan wajah Vira. Saya berkenalan dengannya, pertama melalui surat kemudian bertemu, sesekali menelepon dirinya. Lama-kelamaan kita semakin sering bertemu dan percakapan yang ada semakin menjurus ke hal-hal yang pribadi. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengajaknya keluar makan malam.

Suatu hari saya memberanikan diri untuk mengajaknya dan ternyata Vira senang sekali mendengar ajakan saya, dan langsung setuju. Saya gelisah sekali menunggu pada saat menjemput Vira di rumahnya.

Setelah pulang kerja dan berganti pakaian saya menjemput Vira, untuk kemudian makan malam di sebuah restoran. Di sana kami bercakap-cakap panjang lebar, setelah itu dilanjutkan sebuah diskotik untuk sedikit menggoyangkan tubuh dan minum. Di tengah-tengah percakapan di diskotik, Vira mengajak saya untuk kembali ke rumahnya dan melanjutkan sisa malam itu di rumahnya. Bagaimana saya bisa menolak tawaran itu?

Sepanjang perjalanan pulang Vira berkata bahwa ia belum pernah mengalami hari yang menyenangkan seperti yang baru ia alami malam itu, dan ia juga berkata, di rumah nanti giliran dirinya yang akan membuat diri saya tidak akan melupakan malam ini.

Saya begitu bergairah dan berhasrat untuk lekas-lekas sampai ke rumah Vira, ketika tanpa sadar saya mengendarai mobil melebihi batas maksimal kecepatan di jalan. Tiba-tiba saya tersadar ketika di sebelah kanan sudah ada mobil Polantas yang berusaha menghentikan mobil saya. Saya meminggirkan mobil di tempat parkir sebuah toko dan menunggu Polantas tadi mendekati mobil kami. Ia bertanya hendak ke mana kami sampai-sampai kami membawa mobil itu melebihi batas kecepatan. Rupanya alasan saya tidak masuk akal sehingga Polantas tadi meminta STNK dan SIM saya.

Setelah melihat surat-surat itu Polantas itu menjengukkan kepalanya ke dalam mobil kami dan lama sekali mengamati Vira yang duduk terdiam. "Anda harus meninggalkan mobil Anda di sini dan ikut saya ke kantor", perintah Polantas tadi. Akhirnya sepuluh menit kemudian kami sampai ke sebuah kantor polisi yang terpencil di pinggir kota.

Waktu itu sudah lewat pukul 11 malam, dan dalam kantor polisi itu tidak terdapat siapa pun kecuali seorang Sersan yang bertugas jaga dan Polantas yang membawa kami. Ketika kami masuk, Sersan itu memandangi tubuh Vira dari bawah hingga ke atas, kelihatan sekali ia menyukai Vira. Kami dimasukkan ke dalam sel terpisah, saling berseberangan.

Sepuluh menit kemudian, Polantas yang berumur sekitar 40-an dan berbadan gemuk dan Sersan yang tinggi besar berbadan hitam, dan umurnya kira-kira 45 tahun kembali ke ruang tahanan. Polantas tadi berkata, "Kalian seharusnya jangan mengemudi sampai melebihi batas kecepatan yang ada. Tapi kita semua bener-benar kagum, soalnya dari semua yang kami tangkap baru kali ini kita dapat orang yang cantik seperti kamu." Sersan tadi menimpali, "Betul sekali, dia bener-bener kualitas nomer satu!" Saya sangat takut mendengar nada bicara mereka, begitu juga Vira yang terus-menerus ditatap oleh mereka berdua.

Mereka lalu membuka sel Vira dan masuk ke dalam. "Sekarang denger gadis manis, kalau kamu berkelakuan baik, kita akan lepasin kamu dan pacar kamu itu. Mengerti!" Sersan tadi langsung memegangi kedua tangan Vira sementara Polantas menarik kaos yang dikenakan Vira ke atas. Dalam sekejap seluruh pakaian Vira berhasil dilucuti tanpa perlawanan berarti dari Vira yang terus dipegangi oleh Sersan. "Wow, lihat dadanya." Vira terus meronta-ronta tanpa hasil, sementara Sersan yang tampaknya sudah bosan dengan perlawanan Vira, melemparkan tubuh Vira hingga jatuh telentang ke atas ranjang besi yang ada di sel Vira. Dan dengan cepat diambilnya borgol dan diborgolnya tangan Vira ke rangka di atas kepala Vira.

Kemudian mereka dengan leluasa menggerayangi tubuh Vira. Mereka meremas-remas dan menarik buah dada Vira, kemudian memilin-milin puting susunya sehingga sekarang buah dada Vira mengeras dan puting susunya mengacung ke atas. Kadang mereka mengigit puting susu Vira, sedangkan Vira hanya bisa meronta dan menjerit tak berdaya.

Saya berdiri di dalam sel di seberang Vira tak berdaya untuk menolong Vira yang sedang dikerubuti oleh dua orang itu. Kedua polisi itu lalu melepaskan pakaian mereka dan terlihat jelas kedua batang kemaluan mereka sudah keras dan tegang dan siap untuk memperkosa Vira. Polantas mempunyai batang kemaluan paling tidak sekitar 25 senti, dan Sersan mempunyai batang kemaluan yang lebih besar dan panjang. Vira menjerit-jerit minta agar mereka berhenti, tapi kedua polisi itu tetap mendekatinya.

"Lebih baik kamu tutup mulut kamu atau kita berdua bisa bikin ini lebih menyakitkan daripada yang kamu kira." kata Polantas.
"Sekarang mendingan kamu siap-siap buat muasin kita dengan badan kamu yang bagus itu!"
"Dia pasti sempit sekali", kata Sersan sambil memasukan jari-jarinya ke lubang kemaluan Vira.
Ia menggerakkan jarinya keluar masuk, membuat Vira menggelinjang kesakitan dan berusaha melepaskan diri.
"Betul kan, masih sempit sekali."

Kemudian Polantas tadi naik ke atas ranjang di antara kedua kaki Vira. Kemudian mereka membuka kaki Vira lebar-lebar dan Polantas memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang senggama Vira. Vira mengeluarkan jeritan yang keras sekali, ketika perlahan batang kemaluan Polantas membuka bibir kemaluan, dan masuk senti demi senti tanpa berhenti. Kadang ia menarik sedikit batang kemaluannya untuk kemudian didorongnya lebih dalam lagi ke lubang kemaluan Vira.

Sementara itu, Sersan naik dan mendekati wajah Vira, mengelus-elus wajah Vira dengan batang kemaluannya. Mulai dari dahi, pipi kemudian turun ke bibir. Vira menggeleng-gelengkan kepalanya agar tidak bersentuhan dengan batang kemaluan Sersan yang hitam.
"Ayo dong manis, buka mulut kamu", kata Sersan sambil meletakkan batang kemaluannya di bibir Vira.
"Kamu belum pernah ngerasain punya polisi kan?" Vira tak bergeming.
"Buka!" bentak Sersan.
"Buka mulut kamu, brengsek!" Perlahan mulut Vira terbuka sedikit, dan Sersan langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulut Vira.

Mulut Vira terbuka hingga sekitar 6 senti agar semua batang kemaluan Sersan bisa masuk ke dalam mulutnya. Batang kemaluan Sersan mulai bergerak keluar masuk di mulut Vira, saya melihat tidak semua batang kemaluan Sersan dapat masuk ke mulut Vira, batang kemaluan Sersan terlalu panjang dan besar untuk bisa masuk seluruhnya dalam mulut Vira. Ketika Sersan menarik batang kemaluannya terlihat ada cairan yang keluar dari batang kemaluannya. Julurin lidah kamu!" Vira membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya. Sersan kemudian memegang batang kemaluannya dan mengusapkan kepala batang kemaluannya ke lidah Vira, membuat cairan kental yang keluar tadi menempel ke lidah Vira.

"San, dia nggak mungkin bisa masukin punya Sersan ke mulutnya, biar saya coba. Gantian!" Mereka kemudian bertukar tempat, Sersan sekarang ada di antara kaki Vira dan Polantas berjongkok di dekat wajah Vira. Sersan mulai mendorong batang kemaluannya masuk ke liang senggama Vira. Terlihat sekali dengan susah payah batang kemaluan Sersan yang besar itu membuka bibir kemaluan Vira yang masih sempit. Polantas, mengacungkan batang kemaluannya ke mulut Vira. "Kamu mungkin nggak bisa masukin punya Sersan ke mulut kamu, tapi kamu musti ngerasain punya saya ini, seluruhnya." Dengan kasar ia mendorong batang kemaluannya masuk ke mulut Vira, sampai akhirnya batang kemaluan itu masuk seluruhnya hingga sekarang testis Polantas berada di wajah Vira. Ia kemudian menarik batang kemaluannya sebentar untuk kemudian didorongnya kembali masuk ke tenggorokan Vira. Setelah lima kali, keluar masuk, Polantas sudah tidak bisa lagi menahan orgasmenya.

"Saya keluuarrhh. Aaahhh!" Ia tidak menarik batang kemaluannya keluar dari mulut Vira, batang kemaluannya tampak bergetar berejakulasi di tenggorokan Vira, menyemprotkan sperma masuk ke tenggorokannya. Saya mendengar Vira berusaha menjerit, ketika sperma Sersan mengalir masuk ke perutnya. Terlihat sekali Sersan yang sedang mencapai puncak kenikmatan tidak menyadari Vira meronta-ronta berusaha mencari udara.

"Iyya... yaah! Telleeen semuaa! Aaahhh... aahhh... nikhmaattt!"
Ketika selesai ia menarik keluar batang kemaluannya dan Vira langsung megap-megap menghirup udara, dan terbatuk-batuk mengeluarkan sperma yang lengket dan berwarna putih. Vira berusaha meludahkan sperma yang masih ada di mulutnya. Polantas tertawa melihat Vira terbatuk-batuk, "Kenapa? Nggak suka rasanya? Tenang aja, besok pagi, kamu pasti sudah terbiasa sama itu!"

Sementara Sersan yang masih mengerjai kemaluan Vira sekarang malah memegang pinggul Vira dan membalik tubuh Vira. Vira dengan tubuh berkeringat dan sperma yang menempel di wajahnya tersadar apa yang akan dilakukan Sersan pada dirinya, ketika dirasanya batang kemaluan Sersan mulai menempel di lubang anusnya.
"Jangan Pak, jangan! Ampun Pak, ampun, jangan..."
"Aaahkk! Jangaaan!"
Vira menjerit-jerit ketika kepala batang kemaluan Sersan berhasil memaksa masuk ke liang anusnya. Wajah Vira pucat merasakan sakit yang amat sangat ketika batang kemaluan Sersan mendorong masuk ke liang anusnya yang kecil. Sersan mendengus-dengus berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam anus Vira. Perlahan, senti demi senti batang kemaluan itu tenggelam masuk ke anus Vira. Vira terus menjerit-jerit minta ampun ketika perlahan batang kemaluan Sersan masuk seluruhnya ke anusnya. Akhirnya ketika seluruh batang kemaluan Sersan masuk, Vira hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan merasakan benda besar yang sekarang masuk ke dalam anusnya.

Sersan beristirahat sejenak, sebelum mulai bergerak keluar masuk. Kembali Vira menjerit-jerit. Sersan terus bergerak tanpa belas kasihan. Batang kemaluannya bergerak keluar masuk dengan cepat, membuat testisnya menampar-nampar pantat Vira. Sersan tidak peduli mendengar Vira berteriak kesakitan dan menjerit minta ampun ketika sodomi itu berlangsung. Saya melihat berulang kali batang kemaluan Sersan keluar masuk anus Vira tanpa henti. Akhirnya Sersan mencapai orgasme ia menarik batang kemaluannya dan sperma menyemprot keluar menyembur ke punggung Vira, kemudian menyembur ke pantat Vira dan mengalir turun ke pahanya, dan terakhir Sersan kembali memasukkan batang kemaluannya ke anus Vira lagi dan menyemprotkan sisa-sisa spermanya ke dalam anus Vira. Sersan kemudian melepaskan pegangannya dari pinggul Vira dan berdua dengan Polantas mereka keluar dari sel dan menguncinya. Saya masih dapat mendengar Sersan berkata pada Polantas, "Pantat paling hebat yang pernah ada. Dia bener-bener sempit!"

Dini hari, ketika Vira kelelahan menangis dan merintih, mereka berdua dengan langkah sempoyongan dan dengan botol bir di tangan masuk kembali ke dalam sel Vira. Mereka menendang tubuh Vira agar terbangun dan mereka mulai memperkosanya lagi. Sekarang Polantas menyodomi Vira sementara Sersan berbaring di bawah Vira dan memasukkan batang kemaluannya ke dalam kemaluan Vira. Kemudian mereka berganti posisi. Mereka juga menyiksa Vira dengan memasukkan botol bir ke dalam liang kemaluan dan anusnya sementara batang kemaluan mereka dimasukkan ke mulut Vira. Mereka terus berganti posisi dan Vira terus menerus menjerit dan menjerit hingga akhirnya ia kelelahan dan tak sadarkan diri. Melihat itu polisi-polisi tersebut hanya tertawa terbahak-bahak meninggalkan tubuh Vira yang memar-memar dan belepotan sperma dan bir.

Keesokan paginya, Sersan masuk dan membuka sel kami.
"Kalian boleh pergi."
Saya membantu Vira mengenakan pakaiannya. Tubuhnya lemah lunglai berbau bir dan sperma-sperma kering masih menempel di tubuhnya. Kami pergi dari kantor polisi itu dan akhirnya sampai ke rumah Vira. Kemudian saya membersihkan tubuh Vira dan menidurkannya. Ketika saya tinggal, saya mendengar ia merintih, "Jangan Pak, ampun Pak, sakit... ampuunn... sakiiit...".


TAMAT

       Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Tidak ada komentar:

Posting Komentar