Kamis, 28 Maret 2013

Your Daily digest for Cerita Seks Bokep Dewasa

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Cerita Seks Bokep Dewasa
Cerita Sex - Spermaku dan Tante Erni
Mar 28th 2013, 13:56


Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.

Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Erni ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Erni inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).

Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Erni ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Erni malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Erni di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Ernin ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

"Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Erni sambil mulai berjongkok.

Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. "Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Erni boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Erni.

"Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Erni.
"Ah enggak apa-apa Tante", jawabku.
"Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Erni.
"Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.

Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

"Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Erni.

Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Erni membiarkanku memegang-megang vaginanya.

"Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi".
"Iyah Tante", jawabku.

Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.

Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

"Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku.
"Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku.
"Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami.
"Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Erni.
"Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Erni.

Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua saja di villa, Tante Erni baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

"Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Erni sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
"Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.

Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

"Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Erni padaku.
Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos.
"Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Erni sambil memegang si kecilku.
"Ah Tante bisa saja" kataku.
"Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.

Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Erni, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante"
"Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.

Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.
"Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah"
"Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos.
"Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Erni.

Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

"Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Erni hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.

"Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku.
"Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Erni.

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni karena Tante Erni tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

"Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Erni yang kurasakan berdenyut-denyut.
Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
"Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Erni berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Erni lembab dan agak basah.
"Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Erni.
"Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.."
"Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?"
"Enggak Tante"

Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Erni.

"Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah
"Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku.
"Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Erni.
Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Erni basah entah kenapa.
"Tante kencing yah?" tanyaku.
"Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".

Dilepaskannya pula celana dalam Tante Erni dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku

"Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante Erni hanya ketawa kecil.
"Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Erni.
Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih".
"Mau apa Tante?"
"Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Erni.
"Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?"
"Tapi Alex enggak bisa Tante caranya"
"Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Erni padaku.

Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di tumbuhi bulu halus.

"Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya.
"Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi"
"Coba saja Lex"

Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas dan tanpa pikir panjang Tante Erni pun mulai mengulum penisku.

"Achh.. hgghhghh.. Tante"

Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Erni tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Erni sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Erni dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

"Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Erni.

Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras. Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.

Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante Erni menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Erni. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Erni, langsung Tante Erni kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es krim.

"Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex" kata Tante Erni sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.

"Lex masukin donk Tante enggak tahan nih"
"Tante gimana caranya?"

Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Erni naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat.

"Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Erni.

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Erni. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Erni sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Erni tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

"Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Erni padaku.

Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

"Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
"Tante Alex kayanya mau kencing niih"

Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Erni pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.

Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Erni yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Erni, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Erni. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Erni, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

"Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku.
"Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku.
"Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Erni.
"Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Erni.

Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Erni.

Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Erni bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Erni sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Erni ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Erni.

Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Erni bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Erni yang nasibnya sama seperti Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.


 
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Menusuk dengan Benda Tumpul
Mar 28th 2013, 13:55


Frans, 56 tahun, dengan perutnya gendut yang kebanyakan minum bir, kepalanya mulai botak dan sudah menduda selama 10 tahun. Setelah rumahnya dijual untuk membayar hutang judinya, dia terpaksa datang dan menginap di rumah putranya yang berumur 28 beserta menantu perempuannya. Sekarang dia harus menghabiskan waktunya dengan pasangan muda tersebut sampai dia dapat menemukan sebuah rumah kontrakan untuknya.
Diketuknya pintu depan dan Ester, menantu perempuannya yang berumur 24 tahun, muncul memakai celana pendek putih dan kemeja biru dengan hanya tiga kancing atasnya yang terpasang, memperlihatkan perutnya yang rata. Rambutnya yang berombak tergerai sampai bahunya dan mata indahnya terbelalak menatapnya.
"Papi, aku pikir papi baru datang besok, mari masuk", katanya sambil berbalik memberi Frans sebuah pemandangan yang indah dari pantatnya.
Dengan tingginya yang 175 itu, dia terlihat sangat cantik. Dia mempunyai figur yang sempurna yang membuat lelaki manapun akan bersedia mati untuk dapat bercinta dengannya.
"Johan masih di kantor, sebentar lagi pasti pulang."
"Kupikir aku hanya nggak mau ketinggalan bus", kata Frans sambil duduk.
"Nggak apa-apa", jawab Ester, membungkuk ke depan untuk mengambil sebuah mug di atas meja kopi.
Dengan hanya tiga kancing yang terpasang, itu memberi Frans sebuah pemandangan yang bagus akan payudaranya, kelihatan sempurna. Memperhatikan hal tersebut menjadikan Frans ereksi dengan cepat, dan dia harus lebih berhati-hati untuk menyembunyikan reaksi tubuhnnya. Ester duduk di sofa di depan Frans dan menyilangkan kakinya, memperlihatkan pahanya yang indah. Posisi duduknya yang demikian membuat pusarnya terlihat jelas ketika dia mulai bertanya pada Frans tentang perjalanannya dan bagaimana keadaannya.
"Perjalanan yang melelahkan", Frans menjawab sambil matanya menjelajahi dari kepala hingga kaki pada keindahan yang sedang duduk di depannya.
Sudah lebih dari 5 tahun sejak Frans berhubungan seks untuk terakhir kalinya. Setelah isterinya meninggal, Frans sering mencari wanita panggilan. Tetapi hal itu semakin membuat hutangnya menumpuk, dan dia tidak mampu lagi untuk membayarnya. Ester menyadari kalau kemejanya memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya pada mertuanya, maka dia dengan cepat segera membetulkan kancing kemejanya.
"Aku harus ke atas, mandi dan segera menyiapkan makan malam. Anggap saja rumah sendiri", katanya sambil berjalan naik ke tangga.
Mata Frans mengikuti pantat kencangnya yang bergoyang saat berjalan di atas tangga dan dia tahu bahwa dia memerlukan beberapa ‘format pelepasan’ dengan segera. Kemudian telepon berbunyi. Frans mengangkatnya.
"Halo"
"Hallo, ini papi ya?", itu Johan.
"Ya Jo", jawab Frans.
"Pi, aku khawatir harus meninggalkan papi untuk urusan bisnis dan mungkin nggak akan kembali sampai Senin. Ada keadaan darurat. Maafkan aku soal, ini tapi papi bisa kan bilang ini ke Ester, aku harus mengejar pesawat sekarang. Maafkan aku tapi aku akan telepon lagi nanti". Mereka mengucapkan selamat jalan lalu menutup teleponnya.
Frans memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi. Frans menaruh koper-kopernya dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih. Frans mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita dibawahnya. Ini sudah cukup. Diambilnya celana dalam itu, membuka resliting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu. Jantungnya berdebar mengetahui menantu perempuannya sedang berada di kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang memakai celana dalamnya untuk ‘format pelepasan’ dirinya. Dipercepatnya gerakannya sambil mencoba membayangkan seperti apa Ester saat di atas tempat tidur, dan bagaimana rasanya mendapatkan Ester bergerak naik turun pada penisnya.
Frans hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari kamar mandi berhenti. Dengan cepat Frans menaruh pakaian itu ke tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi masih membiarkannya sedikit terbuka. Baru saja dia keluar, Ester muncul dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Frans bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi.
Ester melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya. Dia mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Frans memperoleh sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Kemudian Ester memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan keindahannya. Vaginanya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut dan payudaranya kencang dan sempurna, seperti yang dibayangkan Frans. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi. Frans menurunkan salah satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya lagi. Ester yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya dan membungkuk ke depan untuk memakainya.
Saat melakukannya, Frans mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang. Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang ketika pikiran Frans membayangkan apa Ester mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu. Ketika dia membungkuk untuk memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Frans ke garis akhir, saat dia menembakkan spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Frans mengemasi baarang-barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.
Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai.
"Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini buat Johan tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita bisa membukanya", kata Ester sambil berjalan ke lemari es.
"Ide yang bagus", jawab Frans memperhatikan Ester membungkuk ke depan untuk mengambil botol wine. Ketika Ester mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus dari tubuhnya. Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya. Frans tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya.
Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya pada Ester. Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan bagaimana Ester sedang mengalami stress belakangan ini.
"Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu", tawar Frans. Ester dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Frans dan berbalik pada punggungnya lalu tangan Frans mulai bekerja pada bahunya.
"Oohh, ini sudah terasa agak baikan", dia merintih.
Frans tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Ester mulai mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Ester kini terpejam saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Frans pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Frans, membuat Frans ereksi penuh.
"Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, papi sungguh baik".
"Ini keahlianku", jawab Frans saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Ester.
Ester menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang Frans lakukan dengan pijatannya yang mulai ‘salah’ itu. Dia sangat mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya. Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Frans saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari penis Frans. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk menggosok paha Frans. Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia ingin Johan ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Frans tahu dia telah mendapatkannya.
"Ini mulai terasa nggak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas", ajak Frans .
"Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku nggak mau membuat papi lelah".
Ketika mereka memasuki kamar tidur, Frans menyuruhnya untuk membuka atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Dia setuju melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal. Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Ester kenakan sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di pinggangnya. Ester rebah pada perutnya ketika Frans menempatkan dirinya di atas pantatnya.
"Begini jadi lebih mudah untukku", kata Frans saat dia dengan cepat melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung Ester bagian bawah. Alkohol telah berefek penuh pada Ester ketika dia memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur.
"Oohh Johan", dia mulai merintih.
Frans tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan yang dipikirnya dia adalah suaminya. Pelan-pelan dilepasnya celananya sendiri, dan membalikkan tubuh Ester. Frans pelan-pelan mencium perutnya yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Ester dengan perlahan. Vagina Ester kini mulai basah saat dia bermimpi Johan menciumi tubuhnya. Dengan hati-hati Frans melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi vaginanya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir vagina merah mudanya. Vaginanya lebih basah dari apa yang pernah Frans bayangkan. Ester menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Frans .
"Oohh Johan", dia merintih ketika sekarang Frans menggunakan lidahnya untuk menyelidiki vaginanya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumnya ke atas tubuhnya.
"Jangan berhenti", bisik Ester.
Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki vaginanya. Frans lebih melebarkan paha Ester, dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Ester kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut. Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu perempuannya yang cantik. Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk. Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Frans mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Ester kembali pada kenyataan saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke vaginanya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja.
Frans melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Ester dan meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga.
"Oh tidak… hentikan… oh… Tuhan… kita nggak boleh… tolong.. ooohhh", Ester berteriak. Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Frans menyetubuhinya layakanya seekor binatang.
"Hentikan pi… ini nggak benar… oohh Tuhan", Ester berteriak dengan pasrah. Frans melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Ester. Lutut Ester kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Frans. Sesuatu telah mengambil alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka saling memeluk dengan erat. Frans menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, Ester semakin menekan punggungnya. Frans berguling dan Ester kini berada di atas, ‘menunggangi’ penis Frans .
"Oh Tuhan, papi merobekku", kata Ester ketika dia meningkat gerakannya.
"Kamu sangat rapat, aku bertaruh Johan pasti kesulitan mengerjai kamu", jawabnya.
Ini adalah vagina yang paling rapat yang pernah Frans ‘kerjai’ setelah dia mengambil keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya lagi.
"Tolong jangan keluar di dalam… oohh… papi nggak boleh keluar di dalam".
Ester kini menghempaskan Frans jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Frans merasa dia akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Ester. Dia kemudian menyuruh Ester untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya mengarah pada lubang pantatnya.
“Nggak, punya papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong pi jangan", Ester menghiba berusaha untuk lolos.
Tetapi itu tidak cukup untuk Frans. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Ester.
"Oohh Tuhan", Ester menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya.
Frans mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Frans mengayun dengan irama mantap.
"Oohh papi ngentot".
"Aku tahu kamu suka ini", jawab Frans, dia mempercepat gerakannya.
Ester tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya.
"Lebih keras", Ester berteriak, Frans memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Ester ke atas mendekat dengannya dan menghisapi lehernya.
"Aku akan keluar", teriak Frans.
"Tunggu aku ", jawabnya.
Frans menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok vaginanya, dan kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai vaginanya. Ester menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Ester menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Frans mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok vaginanya.
"Halo… Johan… ya dia menyambutku dengan sangat baik… ya aku akan memanggilnya, tunggu", katanya saat dia menutup gagang telpon supaya Johan tidak bisa dengar suara jeritan orgasme istrinya.
Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Ester. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam pantat Ester. Semprotan demi semprotan menembak di dalam pantat rapat Ester. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Frans di atas punggung Ester. Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan vagina Ester yang terasa sakit, tangan yang lain meremas ringan payudaranya.
"Halo Johan", kata Ester mengangkat telepon. "Tidak, kita belum banyak melakukan kegiatan… jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat… aku mencintaimu".
Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Frans masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Frans mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan menaruhnya ke mulut Ester. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.
"Aku pikir lebih baik papi keluar", dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca. Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Frans bisa lihat cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.


       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Gadis Pemuas
Mar 28th 2013, 13:54


Setelah 2 tahun sejak aku mendapat kecelakaan, sekarang aku sudah kuliah mengambil jurusan design graphis karena memang itulah hobiku. Tak disangka sejak kejadian itu, tubuhku sekarang menjadi tambah sekal saja karena payudaraku kini berukuran 36B dan bongkahan pantatku semakin kencang dan padat, juga kulitku semakin putih karena aku rajin merawat tubuhku. Oh ya, gara-gara kejadian kecelakaan pesawat 2 tahun lalu, aku bisa mengeluarkan susu dari putingku meskipun umurku baru 19 tahun dan aku juga belum pernah hamil, ini dikarenakan aku meminum suatu ramuan dari suku yang merawatku ketika aku terdampar di sebuah pulau. Dan 7 bulan lalu aku mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan aku menjadi mandul, aku sedih karena rencanaku sehabis kuliah aku ingin mencari pendamping hidup dan mengakhiri petualangan-petualangan gilaku, tapi ternyata takdir berkata kalau aku tidak boleh berhenti menjalani petualangan sex yang gila.
Sebenarnya aku sudah bosan karena dari SD, SMP, SMA, bahkan sampai kuliah aku menjadi primadona, tapi apa mau dikata, mungkin sudah menjadi kodratku. Dan resikonya menjadi primadona, ya banyak cowok yang berusaha pdkt padaku, mulai dari cowok kaya, cowok ganteng, bahkan sampai cowok yang pinter berusaha mati-matian untuk dekat-dekat denganku. Tapi dari mereka semua tak ada yang kuanggap serius karena aku memang malas punya pacar, dan temanku tidak hanya cowok saja tapi temen cewekku juga segudang karena aku tidak pernah menolak siapapun yang ingin berteman denganku. Ada satu cowok gendut yang selalu diam sendirian, dan dia gemetaran jika kuajak bicara, aku malah jadi penasaran dengan cowok gendut yang biasa dipanggil Big Mac itu, dan kebetulan ada tugas final yang harus dibuat oleh 2 orang dalam 1 kelompok. Setelah dosen keluar, para cowok & cewek yang ada di kelas datang ke mejaku untuk memintaku sekelompok dengan mereka, tapi aku ingin menyelidiki si Big Mac ini.
Rasti ama gue yaâ
ama gue aja, Rasti!!, teman-temanku saling berebut menginginkanku menjadi teman sekelompok mereka. Aku tidak tau apa alasan teman-teman cewekku menginginkanku menjadi kelompok mereka, tapi aku tau motif utama para cowok ingin aku menjadi teman kelompok mereka yaitu agar bisa puas melihat tubuhku dan mungkin saja mereka berniat memperkosaku.
maaf, temen-temen, aku udah punya temen kelompok
siapa ?!! jawab mereka serentak.
si Big Mac Semuanya langsung menengok kepadanya, sementara Big Mac sendiri menundukkan kepalanya.
yah,,
sori ya
gak apa-apa kok Ras, jawab salah seorang temanku. Lalu mereka langsung membubarkan diri, dan Big Mac masih terdiam seorang diri, aku mendekatinya dan duduk di sampingnya.
Big Mac, gak apa-apa kan kalo gue jadi temen kelompok lo?
nnn,,,ggaa,,kkk,,,apa,,,,apaa, jawabnya terbata-bata.
kok kalo ngomong ama gue, lo gemeteran gitu sih?
eeeee,,,,
ayo dong, santai aja kale
aa,,,bisnya,,,gu,,,gu,,,eee,,
lo kenapa, ngomongnya biasa aja
Akhirnya dengan semangat dariku, dia mulai berbicara denganku secara biasa.
gue gak enak ngomong ama lo
kenapa, gue ngebosenin ya?
bukan gitu, justru kebalikannya
maksud lo apa, sori nih, aku telmi
ya, lo kan cantik masa ngomong ama gue yang jelek kayak gini
ya ilah, gitu doang, ama gue santai aja kalee, lagian kan sekarang kita sekelompok
beneran nih kita sekelompok?
bener, lo mau gak 1 kelompok ama gue?
wuih, gue mau banget, siapa sih yang gak mau sekelompok ama lo. Big Mac ini mempunyai nama asli yang cukup bagus yaitu Mario Carpest, badannya gendut, wajahnya tidak jelek juga tidak ganteng, kulitnya putih, tingginya sama sepertiku dan tentu saja umurnya sama sepertiku yaitu 19 tahun.
Mac, berat badan lo berapa sih?
98 kilo
lo gak ada rencana buat ngurusin badan?
ada sih, cuman, gue laper mulu jadi susah deh
huu, dasar lo, eh kita langsung bikin tugas kita yuk, mau gak?
tapi kan, deadline tugas masih 3 hari lagi.
iya, gue tau, tapi kalo kita ngerjain duluan kan, besok-besok kita bisa tenang
bener juga apa kata lo
bener kan, lagian lo kan jago tuh jadi 1 hari doang pasti udah selesai
lo kali yang lebih jago
udah, ah jangan merendah, karya-karya lo kan lebih bagus dari punya gue
hehe,, terus kita ngerjainnya di kost gue apa di rumah lo, Ras?
di rumah gue aja yuk biar lebih enak ngerjain tugasnya
ok deh
tapi naik apa ya?
kan gue bawa motor kalo kuliah
oh, lo bawa motor, kenapa gak bilang ama gue dari tadi, yaudah yuk kita berangkat sekarang
yok. Lalu kami berdua menuju tempat parkir, selama kami jalan berdua, teman-teman kampus yang lain melihat kami, mungkin mereka berpikir kok Big Mac bisa jalan bareng ama Rasti? Setelah sampai di tempat parkir, Big Mac menuju motornya, tak kusangka motornya bagus dan berbodi besar, yah seperti motor yang digunakan pembalap-pembalap internasional.
wow, motor lo bagus sesuai ama lo?
maksud lo apa?
iya, motor lo segede yang punya
enak aja lo, ayo cepet
ok big boss
Lalu aku naik membonceng di belakangnya.
ee, Mac, gue boleh pegangan ma lo gak?
boleh aja, lo takut jatoh ya?
iya, gue takut, jadi lo bawanya jangan kenceng-kenceng ya
iye, iye, gampang, udah cepet pegangan Aku memeluk badannya yang besar itu dengan erat karena aku memang takut sekali jika naik motor, untungnya Mac mengendarai motor dengan pelan dan hati-hati sehingga aku jadi tidak takut. Selama perjalanan aku mengobrol berbagai macam hal dengannya, mulai dari dosen, teman, dan bahkan pengalaman pribadinya, dia bercerita padaku kalau dia suka pada salah satu teman cewekku yang bernama Ana.
beneran, lo suka ama si Ana? kalo bener, tar gue bilangin ke dia
ja,,,jangan,, dia kenal aja kagak ama gue
yah kenalan lah, susah amat
nah itu dia masalahnya, gue gak pd
gak pd kenapa?
kan biasanya cewek cantik ngeliatnya fisik
iya sih, si Ana emang nganggep fisik lebih penting, tapi gak semua cewek cakep ngeliat fisik contohnya gue
boong lo
iya, kalau gue mentingin fisik, pasti gue udah jadi rebutan cowok-cowok
terus kenapa lo belum punya cowok ampe sekarang?
cowok-cowok yang ngedeketin gue ada maunya, tau sendiri kan
iya-iya, gue tau, oh ya nih belok kemana?
tuh depan bentar lagi rumah gue Akhirnya kami sampai di rumahku yang baru karena rumah ortuku yang dulu dijual sebab ortuku pindah ke luar negeri dengan pembantuku juga, jadi aku dibelikan rumah yang lebih kecil dan sederhana daripada sebelumnya karena aku tinggal sendirian.
rumah lo kayaknya nyaman banget ya
iya dong, kan ni rumah gue rawat terus, yaudah yuk masuk Kemudian kami berdua turun dan masuk ke dalam rumahku yang kecil tapi sangat nyaman karena semua ruangan kupasangi ac kecuali kamar mandi tentunya.
minum apa nih?
udah, jangan repot-repot
masa tamu gak disuguhin minuman, udah mau minum apa?
mmm,,, soft drink aja deh
yaudah, bentar ya
oh ya, wc dimana gue mau cuci muka dulu
tuh disana Kemudian aku ke dapur sementara Mario ke kamar mandi.
Aku juga sekalian ke kamarku untuk mengganti bajuku supaya aku tidak gerah, setelah berganti baju dengan kaos yang biasa kupakai di rumah yaitu kaos putih yang longgar dan celana hotpants, lalu aku pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk Mario, setelah itu aku kembali ke ruang tamu dimana Mario sedang menonton tv yang ada di ruang tamu.
buset, baju lo kok kayak gitu?
sori banget nih, soalnya gue lebih nyaman pake kayak gini, gak apa-apa kan?
gak apa-apa sih, cuman gue kaget aja
yaudah, lo langsung ke kamar gue aja, soalnya komputernya ada di kamar gue
gue boleh bawa minuman gue kan?
ya bolehlah, udah sana, gue mau ngunci pintu dulu Setelah mengunci pintu, aku langsung menyusul Mario yang sudah lebih dulu menuju kamarku. Ternyata, dia sudah mulai mengerjakan tugas sendirian sambil meminum minuman yang tadi kubuatkan untuknya.
nih gue bawain makanan, kacang n kue-kue
boleh gue makan kan?
gak boleh, bolehnya diliatin aja. Ya boleh lah, ngapain gue capek-capek bawa kesini kalo gak boleh di makan
Sambil makan dan minum, dia mengerjakan tugas sementara aku berdiri dan sedikit membungkuk di sampingnya untuk melihat apa yang sedang dilakukannya. Karena aku membungkuk, payudaraku jadi berada tepat di samping kepalanya sehingga ketika dia menengok ke arahku, matanya langsung disuguhi pemandangan yang indah yaitu payudaraku yang montok dan kencang. Aku tidak tau kalau kadang-kadang dia mencuri-curi pandang ke arah dadaku karena aku terfokus pada komputer, setelah dia sudah mengeluh capek.
Ras, gantian dong capek gue nih!
iye, iye, sini gue gantiin, lo istirahat aja dulu Lalu aku duduk di depan komputer dan mulai mengerjakan sementara dia tidur-tiduran sambil melihat hpku, aku lupa belum menghapus video bokep yang direkam temanku ketika aku sedang disetubuhi 5 orang pekerja bangunan. Aku terlambat menyadari hal itu, tiba-tiba Mario mengunci pintu lalu mendekatiku yang masih serius mengerjakan tugas. Dia langsung meremas-remas payudaraku dari belakang kursi.
Aku langsung meronta-ronta dan bangun dari kursi secepat mungkin setelah aku berhasil melepaskan remasannya.
mau ngapain lo Mac?
sori, gue udah gak tahan ngeliat bodi lo Lalu dia mendorong tubuhku ke tembok, setelah badanku sudah merapat ke dinding, Mario memegangi kedua tanganku, aku meronta-meronta untuk melepaskan diri tapi aku tak berdaya melawan Mario karena badannya yang besar. Aku hanya bisa pasrah ketika dia mulai melumat bibir mungilku, dia mainkan lidahnya di dalam rongga mulutku, sebenarnya aku ingin bermain dengan lidahnya tapi aku geleng-gelengkan kepalaku agar terkesan mengadakan perlawanan, itu semua kulakukan supaya nafsu birahinya jadi semakin bertambah. Sambil melumat bibirku, dia juga meremas-remas payudaraku sehingga birahi semakin mengambil alih diriku yang membuatku tanpa sadar meremas-remas penisnya yang masih terbalut celana jeansnya. Dia melepaskan cumbuannya.
Ras, lo emang bener-bener idaman para cowok, aku hanya memberikan senyum manisku kepadanya.
Lalu dia mulai membuka kaosku dengan paksa karena dia sudah sangat bernafsu melihatku yang sudah pasrah padanya, setelah kaosku terbuka dia langsung membuka Bhku sehingga payudaraku yang berukuran 36B dan putih mulus terpampang jelas di hadapannya.
anjrit, toket lo mantep banget Lalu dia merebahkan tubuhku ke ranjang, kemudian dia mulai menelusuri satu senti demi satu senti dari payudaraku dengan lidahnya, aku hanya bisa mendesah pelan ketika tekstur lidahnya yang kasar menyentuh kulit payudaraku yang halus. Setelah itu dia menyentil-nyentilkan lidahnya ke kedua putingku secara bergantian dan kadang-kadang dia memelintir serta memilin-milin kedua putingku. Ketika dia memasukkan putingku ke mulutnya dan mulai menghisapnya, kurasakan susuku langsung mengalir keluar dari putingku menuju ke mulut Mario.
kok ada susunya sih?
udah isep aja, mau gak?
mau dong, susu lo manis banget gitu Lalu dia mulai menghisap kuat-kuat putingku seperti ingin menyedot habis susu yang keluar dari putingku.
Mario menghisap susu dari kedua putingku secara bergantian, setelah puas menyeruput habis susuku, dia berkomentar.
parah, baru kali ini gue nyobain susu cewek udah gitu manis lagi, aku tidak berkata apa-apa. Kemudian, dia mulai membuka hotpants serta cdku.
mmhh, wangi apaan nih?, setelah itu dia mengendus-endus vaginaku.
ooh, taunya dari sini. Ras, memek lo wangi melati ya, harum banget memek lo
kan gue rawat terus, jadinya udah pasti wangi dong
kalo gini sih, gue jadi tambah nafsu aja ama lo
udah, mau dicobain apa mau diendus-endus doang?
hehe,,sori,,abisnya gue kagum banget ama bodi lo Kemudian, dia mulai menjilati bibir vaginaku yang masih tertutup rapat, dan juga Mario melebarkan bibir vaginaku dengan 2 jarinya. Karena aku mencukur habis rambut kemaluanku jadi daerah selangkanganku yang putih mulus tambah kelihatan bersih, aku mendesah pelan ketika lidah Mario menyapu bibir vaginaku. Akhirnya, dia menemukan klitorisku, tentu saja tanpa ragu-ragu lagi dia langsung menyentuh klitorisku dengan lidahnya sehingga aku mendesah dengan lebih kencang dari sebelumnya.
aaaahh,,,,mmmmhhh!!, desahku ketika dia menyentil-nyentilkan lidahnya ke daging kencilku yang sangat sensitif.
buset, klitoris lo manis banget
yaudah, terusin dong jangan berhenti
ok,, Lalu dia meneruskan aktivitasnya yang tertunda, tapi kali ini dia memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang vaginaku dan menggerakkan 2 jarinya itu keluar masuk vaginaku. Vaginaku terasa penuh karena diisi 2 jari Mario yang besar.
ah, gue tambahin ah
jaaannnggg…., belum selesai aku berbicara Mario sudah menambahkan 1 jarinya lagi ke dalam vaginaku sehingga kini vaginaku benar-benar terasa penuh sesak daripada sebelumnya.
awwhhh,,,mmmhhh Erangku, tapi sepertinya Mario tak menghiraukanku karena dia terus melakukan aktivitasnya. Dia mengobok-obok vaginaku sementara aku hanya bisa mengigit bibirku sendiri sambil menahan rasa nikmat yang tiada taranya.
Aku merasa sudah tidak tahan lagi hingga tubuhku mengejang dan aku menekuk tubuhku keatas.
aaaahhhh,,,, desahanku karena aku mengalami orgasme dan mengalirlah cairan dari vaginaku dengan deras langsung mengucur keluar membasahi 3 jari Mario yang sedang mengubek-ubek vaginaku. Setelah cairanku sudah terkuras habis, Mario berkomentar.
wuih, cairan lo banyak juga, Ras, aku hanya diam tidak membalas perkataannya.
Ras, boleh kan gue nyobain cairan lo? Aku hanya mengangguk pelan karena aku sudah lemas. Mario menjilati cairanku yang ada di jarinya, dia menjilati jarinya sendiri sampai benar-benar bersih dari cairanku.
waw, cairan lo manis kayak madu, jadi pengen lagi nih Lalu Mario melebarkan kakiku sehingga vaginaku yang banjir karena cairanku sendiri bisa terlihat jelasnya.
mmhh,,, memek lo menggoda banget Mario langsung membenamkan wajahnya ke lembah kenikmatanku yang sudah banjir oleh cairanku.
sslluuurrppp….slluurrpp, bunyi yang muncul ketika Mario menyeruput cairan yang ada di daerah vaginaku.
Aku merapatkan kakiku sehingga kepala Mario terhimpit kedua pahaku, rupanya Mario tau kalau aku tidak mau dia berhenti sehingga dia lebih menaikkan frekuensi jilatannya dan ketika lidahnya mengenai klitorisku, aku merasa badanku dialiri listrik dan aku mendesah seperti orang yang sedang kecape’an. Mario sadar kalau lidahnya mengenai klitorisku sehingga kini dia lebih memfokuskan jilatannya ke klitorisku. Karena G-spotku ada di klitorisku, aku lebih cepat mencapai orgasme daripada sebelumnya, tentu saja semua cairan yang keluar dari vaginaku langsung diseruput habis oleh Mario. Setelah orgasmeku yang kedua itu, aku melepaskan himpitan pahaku kepada kepala Mario, tapi Mario masih tetap membenamkan wajahnya di vaginaku untuk membersihkan sisa-sisa cairanku yang masih ada di bibir luar vaginaku.
udah dong, jangan dijilat terus, geli tau, kataku seraya menepuk kepala Mario.
he,,,he,,,he,,, sory, abisnya memek lo manis n wangi banget, gue jadi gak mau pisah ama memek lo
ah, ada-ada aja lo, tapi memek gue enak banget ya?
beh, bukan enak lagi tapi mantab, btw lo juga bisa ngeluarin susu ya?
ya, gimana susu gue?
manis juga, lo pake apaan sih, kok bisa manis dua-duanya kayak gitu?
mau tau?
iya
mau tau aja deh
hmm,, dasar
he,,he,, eh, gue aus nih, gue mau ambil minum, lo mau gak?
sini, lo gue gendong Tubuh telanjangku diangkat, lalu aku melingkarkan kakiku ke pinggangnya dan melingkarkan tanganku ke lehernya, kami berdua seperti sedang bulan madu. Dia menciumi wajahku, dan bibirku selama berjalan ke dapur, aku membalasnya dengan melakukan hal yang sama.
kita kayak suami istri aja ya
kalo istri gue secantik lo, gue bakal ngentotin lo terus-terusan
aahh, gue jadi malu, he,,he Setelah sampai di dapur, Mario menurunkanku dan aku mengambil minuman di kulkas dengan sedikit membungkukkan badanku sehingga pantat bulatku terekspos jelas ke Mario, dan dia langsung menepuk pantatku.
eh, nakal ya, pake nepok pantat gue segala
abisnya pantat lo ngegemesin sih
maksud lo?
ya, pantat lo tuh bulet n kenceng banget
iya dong, siapa dulu pemiliknya, Rasti, balasku sambil menggoyang-goyangkan pantatku ke arahnya. Lalu, aku minum air jus yang kuambil dari kulkas.
loh, lo gak minum?, tanyaku sambil menaruh gelas yang sudah kosong.
ngapain minum kayak gituan, kan ada susu lo Dengan semangat 45, dia langsung meremas-remas payudara kananku sedangkan payudara kiriku disedot Mario sampai pipinya kempot. Susuku yang hangat dan manis langsung mengalir keluar menuju mulut Mario.
mmhh,,manis banget
udah dong, lo kira gak geli apa
he,,he,,sori deh
gue cuma bercanda kok, sedot aja sepuas lo
asik!! Lalu dia menyedot susu dari payudara kanan dan kiriku secara bergantian selama kurang lebih 5 menit, lalu dia menyudahi sedotannya.
udah belum minum susunya?
udah puas gue minum susu lo, eh Ras, gantian dong, lo yang isep punya gue
ah ogah ah
ayo dong, pliis..
emang untungnya apa gue isep punya lo?
kalo lo isep punya gue, lo gue beliin apaan aja yang lo mau deh
bener?
bener, ya,,ya mau ya
he,,he,, gue cuma becanda kok, gue bukan cewek matre kalee
jadi lo mau ngisep ****** gue? Aku membalasnya dengan tersenyum dan juga mengangguk. Aku berjongkok untuk membuka celananya, sementara Mario membuka bajunya, setelah celana jeansnya sudah kubuka, aku langsung membuka celana dalamnya dan penis Mario langsung menyembul keluar untuk menyapaku. Ternyata, penis Mario tidak begitu panjang, tapi penisnya gemuk seperti pemiliknya, penis Mario mempunyai panjang 14 cm dan berdiameter 4 cm. Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung memasukkan penis Mario ke dalam mulutku, aku langsung jilati kepala penisnya yang membuat pemiliknya menggelinjang, mungkin karena terasa nikmat sekaligus ngilu. Tiba-tiba Mario menekan penisnya ke dalam mulutku, untungnya penisnya tidak terlalu panjang sehingga aku hanya sedikit tersedak, kini Mario memaju mundurkan penisnya ke dalam mulutku seperti sedang menggenjot vaginaku.
Aku hanya bisa diam menerima sodokan-sodokan Mario terhadap mulutku, tapi lama kelamaan aku merasa tidak enak juga karena penisnya yang gemuk memenuhi mulutku, sementara mulutku sedang digenjot olehnya tanganku memijati buah zakarnya dengan perlahan. Setelah beberapa menit, dia mengerjai mulutku, Mario berhenti memompa mulutku sehingga kini aku yang bekerja, aku emut kepala penisnya secara perlahan sambil tanganku terus memijati buah zakarnya. Lalu aku telusuri batang penisnya dengan lidahku dari pangkal ke kepalanya dan sebaliknya, kemudian aku menyentil-nyentil lubang kencingnya dengan lidahku, setelah puas bermain dengan penisnya, aku memainkan mulutku di buah zakarnya sampai-sampai daerah selangkangan Mario basah semua karena jilatan-jilatanku. Tapi ketika aku sedang asik-asiknya menjilati lolipop daging milik Mario, lolipop itu berdenyut-denyut yang menandakan sebentar lagi akan orgasme, dengan terpaksa aku menghentikan aktivitasku.
yah, masa udah mau ngencrot sih?
abisnya lo jago banget sih ngisepnya
yaudah, kita cooling down dulu ya
ok, tapi ke kamar lo yuk, capek nih berdiri
iya, iya, yuk Kemudian, aku dan Mario pergi menuju kamarku dalam keadaan bugil, tentu saja dia menciumiku selama berjalan ke kamarku. Setelah sampai di kamar, Mario menyuruhku untuk tidur terlentang di ranjang, tentu saja aku mengikutinya karena aku juga tidak tahan lagi ingin disuntik. Mario naik ke atas ranjang dan menyiapkan penisnya di depan vaginaku, lalu Mario melebarkan kakiku sehingga vaginaku yang bersih terlihat jelas. Dia mengelus-eluskan penisnya ke atas dan ke bawah menelusuri bibir luar vaginaku sehingga birahiku menjadi naik kembali, lalu Mario menaruh kepala penisnya di pintu masuk lubang surga dunia milikku. Kemudian dengan perlahan dia memasukkan penis gemuknya ke dalam vaginaku yang sudah lapar akan penis, tanpa usaha yang keras, penis Mario dengan mudah amblas ditelan vaginaku karena penisnya tidak terlalu besar dan juga karena vaginaku sudah dilumasi oleh cairanku sendiri.
Aku melingkarkan kakiku ke pinggangnya, sementara dia belum mulai memompa vaginaku karena dia ingin merasakan betapa hangat dan sempitnya vaginaku, selain itu dia juga ingin menciumku tapi tidak bisa karena tertahan perutnya yang gemuk. Akhirnya dia mulai memompa penisnya keluar masuk vaginaku dengan irama yang perlahan untuk membiarkan aku terbiasa dengan penis gemuknya yang membuat vaginaku terasa penuh meskipun tidak terlalu besar. Sementara Mario menggerakkan Mr. P nya keluar masuk vaginaku, Mario juga meremas-remas kedua buah payudaraku dengan kedua tangannya sehingga susuku memuncrat keluar dari putingku. Sodokan demi sodokan menerjang vaginaku, rupanya Mario belum terlalu lihai dalam hal mengaduk-adukkan tongkatnya di dalam vagina seorang wanita karena dia memompa vaginaku tanpa irama yang jelas, kadang cepat kadang lambat. Tapi meskipun pompaan Mario tidak berirama, itu sudah membuatku menggelinjang keenakan.
Tak terasa sudah 20 menit Mario mengaduk-aduk vaginaku dengan batangnya, kurasakan tubuhku sudah tidak tahan lagi menikmati kenikmatan yang bersumber dari vaginaku dan menjalar di sekujur tubuhku seperti aliran listrik. Dan akhirnya aku benar-benar tidak tahan lagi, tapi aku juga merasakan penis Mario mulai berdenyut-denyut di dalam vaginaku sehingga aku harus menahan orgasmeku agar kami berdua mencapai klimaks secara bersamaan. Dengan susah payah aku menahan klimaksku sampai 5 menit ke depan.
aahh,,,Ras,,,guuee,,,kkeeluuar r!!!
gguuee,,jjugga Akhirnya aku mencapai orgasme dan mengeluarkan cairan dengan deras dari dalam vaginaku, bersamaan dengan itu Mario juga menyemburkan spermanya ke dalam vaginaku. Vaginaku benar-benar terasa hangat karena cairanku dan sperma Mario bercampur aduk di vaginaku, aku merasakan Mario menyemprotkan sperma ke dalam vaginaku sebanyak 5 kali semburan. Setelah penis Mario sudah memuntahkan semua lahar putihnya, kami beristirahat dengan nafas tersengal-sengal, tentu saja Mario sudah mencabut penisnya keluar dari vaginaku.
Aku merasakan hangatnya sperma dan cairanku mengalir keluar dari vaginaku menuju ke kasurku. Aku menolehkan muka untuk menatap mata Mario, begitu juga dengan Mario menatap mataku dengan penuh arti.
Ras, maafin gue ya
kenapa?
gue ngencrot di dalam memek lo
ya ilah, gitu doang, nyantai aja lagi
bener, gak papa?
bener kok, eh btw, lo udah berapa kali ngesex ama cewek?
baru kali ini doang kok
yang bener?
bener, emang kenapa?
kok lo tau sih cara foreplay?
kan gue cowok jadi gue tau caranya lewat film-film bokep
oohh,,gitu
nah, lo sendiri dari umur berapa udah gak virgin?
jangan ah, itu rahasia gue
oh, sori-sori
gak apa-apa, eh iya, tugas kita belum selesai tuh, gara-gara lo pake nafsu segala
sori banget deh, tadinya gue juga mau serius ngerjain tugas, tapi ngeliat lo pake hotpants, gue jadi nafsu
yaudah, sana kerjain, gue mau mandi dulu biar wangi lagi
tapi ntar gue boleh ******* ama lo lagi kan?
nggg…tau deh, liat nanti ya
Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang telah menjadi tempat pelampiasan nafsu Mario sementara Mario mengerjakan tugas. Setelah tubuhku wangi kembali, aku kembali ke Mario dengan telanjang.
Mac, gue telanjang aja, gak apa-apa kan? Kan lo udah ngeliat body gue ini
iya, gue malah seneng kalo lo gak pake baju
huu, dasar lo, udah sana lo kerjain tugas, gue mau nonton tv dulu
eh, tapi ntar gantian ye, masa gue ngerjain sendiri
ok, ntar bilang aja kalau lo udah capek 15 menit kemudian, Mario sudah kelihatan capek.
Ras, gantian dong, gue capek nih
ok, lo istirahat dulu sana Aku dan Mario terus bergantian mengerjakan tugas kami sampai jam menunjukkan 7.30 malam.
Ras, lo tinggal disini sendirian?
iya, emang kenapa?
apa lo gak takut?
takut apa? Maling? Hantu? Gak takut gue
tapi apa lo gak kesepian?
iya sih, kadang-kadang sepi juga
nah, kalo gitu, boleh gak gue nemenin lo sampe 3 hari?
hah, kos-kosan lo gimana?
gampang deh pokoknya, boleh ya?
kok maksa banget, pasti ada maksud tertentu
nggak, biar tugasnya bisa selesai
apa bener, cuma ngerjain tugas, ngomong aja yang jujur ama gue
hehe,,, gue juga pengen ngentotin lo sih, abisnya gue ketagihan ******* ama lo
hmm, gimana ya?
ayo dong Ras, pleaasee
iya, iya, lo boleh nginep
gue juga boleh belajar ******* ama lo gak?
iya, iya, gampang, udah sana pulang ambil baju
ok, Tuan Putri yang cantik secantik bidadari
aah, jangan gitu dong, gue jadi malu nih,, hehe
yaudah gue pulang dulu ya Aku mengantarnya sampai ke pintu rumahku tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhku, ketika kami berdua berada di pintu rumahku, Mario tiba-tiba merunduk dan menghisap susuku dari payudara kananku sementara tangannya meremas-remas payudara kiri.
Maac,,jangan,,,ntar,,keetauaan oraang
sori, sori, abisnya gue gemes banget ngeliat toket lo, montok banget sih
huu, untung gak ada orang, jadi kita gak ketauan, udah sana
yaudah, ntar gue balik lagi ya Hanya dalam waktu 30 menit, Mario sudah ada di depan pintu rumahku dan memencet bel, aku membukakan pintu dalam keadaan yang masih telanjang karena di rumah aku lebih suka tidak memakai apa-apa.
Mac, cepet banget lo udah nyampe sini lagi
soalnya gue udah gak sabar pengen ******* lagi ama lo
huu,,dasar Tiba-tiba Mario menciumi leherku dan bibirku serta meremas-remas pantatku.
Mac, sabar dong, tutup dulu pintunya, abis itu baru lo boleh ngapain aja
ok, oh ya, kebetulan gue bawa viagra nih
viagra? Lo emang niat bawa?
iya, supaya bisa ngentotin lo terus-terusan
yaudah, kalau gitu selama 3 hari lo bebas ngentotin gue sesuka lo asalkan lo yang ngerjain tugas
ok, deal ya?
deal
ok, mulai yuk Lalu Mario meminum viagra dan langsung menggarap tubuhku semalam suntuk, dan jika efek viagra sudah habis, dia meminum viagra sehingga Mario bisa mengobok-obok vaginaku dengan penisnya semalaman.
2 hari kulalui bersama Big Mac di rumahku, kami satu kelompok dalam mengerjakan tugas final. Tugas yang kuanggap sulit itu bisa dikerjakan Big Mac dalam 2 hari saja dengan imbalan yaitu aku harus melayaninya kapanpun dia mau, tapi aku tidak keberatan melayaninya kapanpun dia mau karena dia sangat lembut kepadaku. Selama 2 hari dia menginap di rumahku aku mengajarinya berbagai macam posisi saat bersetubuh supaya permainan kami lebih bervariasi dan tidak membosankan. Jam 10 pagi di hari ketiga, setelah puas menyetubuhiku, Mario mengajakku ke kampus untuk menyerahkan tugas dan makalah laporannya.
Ras, ayo, ke kampus nyerahin tugas
ayo
eh,, ras, ntar dikampus gue boleh gandeng tangan lo gak?
emang kenapa harus gandengan tangan? Emangnya gue truk gandeng
jangan marah dong, gue kan cuma nanya kalo lo gak mau juga gak apa-apa
gue gak marah kalee, emangnya kenapa sih?
temen-temen gue ngejek gue gak bakal dapet pacar..
oh, gue ngerti, ntar di kampus gue pura-pura jadi pacar lo, ya kan?
nah, lo tau, gimana lo mau gak?
iya, gampang deh
tapi misalnya gue nyium bibir lo di depan temen gue boleh gak?
mmhh,, gimana ya?
kalo lo gak mau juga gak apa-apa
boleh kok
yang bener lo? Lo gak malu? Lo kan celer di kampus
gue gak malu, biarin aja apa kata orang, btw celer apaan?
cewek populer
ooh, ampir gue salah denger
pasti dengernya peler, ya kan?
hehehe… Lalu kami pergi ke kampus, setelah menyerahkan tugas ke dosen, sang dosen memberi nilai A karena hasil kerja kami dibilang bagus oleh dosen itu. Aku sangat senang karena aku tidak mengerjakan apa-apa tapi dapat nilai A ( ), setelah menyerahkan tugas ke dosen berarti aku bisa santai selama 2 bulan ke depan. Mario mengajakku ke teman-temannya yang sedang berada di kantin.
guyz, nih kenalin cewek gue
Rasti, cewek lo? Mimpi aja lo, haha, teman-teman Mario mengejeknya.
dibilangin, gak percaya, tanya aja langsung!!
pasti si Big Mac bo’ong, iya kan Ras?
enggak, gue emang udah jadian ama si Big Mac
tuh kan, gue bilang apa
ah, masih gak percaya, jangan-jangan lo ngancem Rasti y kan?
beneran kok, yaudah, sekarang gue cium Rasti deh, kalo dia nolak berarti gue bo’ong Lalu Mario memelukku dan kemudian melumat bibirku, dia mainkan lidahnya di dalam rongga mulutku, aku menutup mataku dan membalas memainkan lidahku sehingga lidah kami saling membelit. Lumayan lama juga kami berciuman di depan teman-teman Mario, mungkin sekitar 45 detik, lalu kami menyudahi ciuman kami.
tuh kan, Rasti gak nolak
wah,, enak banget lo ciuman ama Rasti, gue jadi pengen nih
iya, gue juga
sama
enak aja, emangnya bibir gue gratisan
bercanda doang Ras Lalu kami tertawa bersama-sama.
udah ya guyz, gue ama Mario mau jalan dulu
ati-ati Ras, tar kalo lo berdua makan, pasti lo ketempuan
iye, kan si Mac makannye banyak
dasar lo pade, ngejek gue mulu, udah ye, gue ama Rasti mau jalan dulu Lalu kami berdua pergi meninggalkan teman-teman Mario dan menuju tempat parkir.
gimana akting gue bagus kan?
bagus, apalagi ciuman lo
hm, dasar lo, eh kita mau kemana nih?
kemana ya, enaknya, lo maunya kemana?
ke mall yang ada bioskopnya yuk
ok Lalu kami berdua naik motor dan pergi dari tempat parkir, aku sengaja memeluk Mario karena selain aku takut, juga supaya dadaku tertekan ke punggungnya. Di tengah perjalanan, kami berdua mengobrol
Ras, gue boleh jadi pacar lo gak?
maksud lo, jadi pacar beneran?
iya, gimana boleh gak?
tapi, bukannya lo suka ama Ana?
iya, tapi kayaknya gak mungkin, lagian kan gue deket ama lo udah gitu lo lebih cantik dari Ana, jadi mendingan gue nembak lo, mumpung lagi ada kesempatan
tapi ngapain kita pacaran, kan lo udah pernah ngeliat badan gue
maksud lo?
bukannya tujuan cowok macarin cewek biar bisa ngesex ama tuh cewek, ya kan?
ya sih, tapi kan gue pengen punya pacar beneran
bener mau jadi pacar gue?
beneran, suer deh
yaudah, kita pacaran
asik
eh, ati-ati, ntar nabrak
sori, btw gue boleh manggil lo sayang kan?
terserah kamu
ok, sayangku Setelah sampai di mall, kami makan makanan cepat saji.
eit,, jangan makan yang itu
kenapa?
itu banyak minyak, tar kamu tambah gendut, mending kamu makan salad
tapi,, kan enak
mau kurus gak?
iya deh iya Setelah makan, kami langsung bergegas karena film yang akan kami tonton sudah mau dimulai. Film yang kami tonton film horor, karena aku tidak terlalu takut dengan film horor jadi aku menyaksikan film dengan biasa-biasa saja. Anehnya, Mario malah menutup mata seperti orang ketakutan.
kamu kenapa,, ketakutan ya?
nnnggakk kok!!
alah, jangan boong, muka kamu udah pucet gitu,,haha
iya deh, aku ngaku
badan doang gede, nyali ciut,
jangan ngatain aku mulu dong
maaf deh,,, ok?
iya, Rastiku sayang
sssttt,,, jangan berisik dong, kata orang yang duduk di sebelahku.
maaf,,maaf Lalu aku menyaksikan film horor lagi.
Setelah filmnya selesai, aku dan Mario keluar dari studio. Mario kelihatan pucat dan mengeluarkan keringat dingin.
Ayang, kamu takut banget ya?
he,,eh
aduh kasihan ayangku,, yaudah kita jalan-jalan dulu supaya lupa Selama kami berjalan-jalan, orang-orang di mall melihat kami dengan tatapan aneh. Tak sengaja aku mendengar percakapan dua orang ibu ketika aku dan Mario melintas di depan mereka.
kok cowok gendut kayak gitu bisa dapet cewek cantik ya?
pake pelet kali ya, lalu kedua ibu itu tertawa. Kelihatannya Mario tak menghiraukan perkataan kedua ibu tadi.
sayang, kok pada ngeliatin kita sih?
gak tau deh, udah biarin aja
ngomong-ngomong aku pengen ke wc nih
yaudah, kita ke wc dulu abis itu kita pulang ya
ok deh, cewekku yang cantik n seksi
apaan sih, udah ah, yok ke wc Tak lama kemudian, kami sampai di depan toilet.
udah sana, aku juga mau ke toilet
maunya bareng-bareng
yee,, tar kalo aku masuk ke wc cowok, aku diapa-apain lagi
yaudah kalo gitu, aku ke wc cewek
kalo kamu mau digebukin sih silakan
udah ah, jangan bcanda Lalu aku masuk ke wc cewek, dan Mario masuk ke wc cowok, tidak lama kemudian aku selesai dan keluar kamar mandi, kulihat Mario sudah menungguku.
ayang, kamu lama banget sih?
namanya juga cewek,, lagian kan buat kamu juga
hehe,,
pake ketawa lagi, btw aku udah capek nih, pulang yuk
yuk,, Akhirnya kami pun pulang ke rumah, setelah sampai di rumah aku langsung menuju kamarku dan merebahkan tubuhku di ranjangku yang empuk sementara Mario sedang memasukkan motor ke garasi. Tak terasa aku mulai mengantuk dan mataku juga sudah mulai menutup dengan perlahan, tapi aku terbangun lagi karena aku merasakan payudaraku sedang diremas-remas.
sayang, jangan dong, aku mau tidur nih
yah, aku udah gak tahan nih
please yank, aku capek banget, mending kita tidur dulu, ntar terserah kamu deh, mau sampe pagi juga aku ladenin deh, tapi biarin aku tidur dulu ya
bener ya, awas kalo bo’ong
iya, iya, udah sini tidur di sebelahku
kamu gak ganti baju dulu?
oh ya, tapi aku telanjang aja ah, males ganti baju
ntar aku nafsu, gimana?
tahan dong, masa gak bisa sih
cowok mana yang bisa nahan nafsu kalo ngeliat body kamu. Kamu pake baju aja udah bikin cowok nafsu, apalagi kalo telanjang
yaudah, aku kelonin kamu supaya kamu tidur duluan
gue boleh sambil nyusu kan?
dasar kamu,,, yaudah boleh sambil nyusu, tapi jangan ngerangsang aku ya
ok, ayangku Lalu aku mengeloni Mario dengan mengelus-elus kepalanya sementara Mario menghisap kuat-kuat susu yang keluar dari putingku. Akhirnya, Mario tertidur lalu melepaskan kulumannya terhadap putingku dan mataku pun mulai menutup hingga akhirnya aku berpetualang di dunia mimpi. Aku terbangun ketika merasakan daerah selangkanganku seperti sedang dijilat oleh seseorang, spontan kubuka mataku lebar-lebar dan melihat ke daerah selangkanganku, rupanya Mario sudah membenamkan wajahnya diantara kedua pahaku dan menjilati vaginaku.
aaahh,,,Mario!!
sori ayang, aku gak tahan ngeliat body kamu
yaudah, lanjutin aja Kemudian Mario melanjutkan aktivitasnya yaitu menjilati vaginaku. Desahanku semakin kencang ketika lidahnya mengenai klitorisku, karena Mario tau kalau lidahnya mengenai klitorisku, dia jadi lebih memfokuskan jilatan-jilatannya kepada daging kecilku yang sangat sensitif itu. Sapuan lidah Mario membawaku ke puncak kenikmatan sehingga cairan vaginaku mengalir keluar dengan deras yang langsung diseruput habis oleh Mario.
memek kamu emang manis banget rasanya
manis sih manis tapi bilang-bilang dong kalo ngejilat memek orang
maaf sayang, jangan marah dong
hehe,,kena kamu, aku cuma becanda kok, aku gak marah
dasar kamu, balas Mario sambil mencubit putingku
yank, aku seneng deh nginep di rumah kamu
iya, kamu seneng, aku repot
repot kenapa?
tiap hari kan, kamu minta jatah mulu sampe 5 jam lagi
hehe,, maaf deh, lagian body kamu seksi banget sih bikin aku horny terus
oh ya, coba kamu nimbang berat badan sana
Lalu Mario menimbang berat badannya dengan timbangan berat di kamarku.
wah, turun 2 kilo, tadinya kan gue 98 sekarang jadi 96, asik
gimana gak turun, selama kamu nginep disini kan jarang makan, paling-paling minum susuku udah gitu kan kita olahraga di ranjang terus jadi kamu keringetan pasti itu semua bikin berat kamu turun
nah, aku ada ide, kan kita libur 2 bulan, gimana kalo aku tinggal disini terus kamu ngebantu aku diet
yee,, enak aja, apa untungnya, adanya ntar aku malah repot
yah, please, masa gak mau bantu pacar sendiri sih?
yaudah, tapi 1 syarat kamu harus nurutin semua aturan diet yang kubuat ya, gimana?
ok
yaudah kalo gitu, tunggu bentar ya
mau kemana?
udah, tunggu dulu sini Aku pergi ke dapur dan membuat minuman, lalu kembali ke kamar.
nih minum
apaan neh?
minum aja dulu, ntar baru komentar Kemudian, Mario meminum minuman yang tadi kubuat.
yang, minuman apaan nih? Kok aku jadi ngerasa kenyang kayak gini
di minuman itu udah aku campur obat aku yang bikin orang jadi gak laper
keren banget obat kamu
lumayan kan, bisa ngebantu kamu diet
iya, terus dietnya gimana?
gini nih, kan kalau kita keringetan, berat kita bisa turun
terus?
nah, kamu harus olahraga terus supaya keringatan
kapan mulai?
sekarang
hah!? sekarang, gimana caranya?
yah, ayang masa gak ngerti, balasku sambil mengelus-elus vaginaku.
oh, olahraga ranjang, wah kalo dietnya kayak gini sih, aku jadi semangat Lalu aku mendorong Mario sehingga tubuh gemuknya jatuh ke ranjang, tapi kakinya masih menjuntai ke bawah dan onderdil’nya berada di tepi ranjang. Aku jongkok dan menjilati buah zakarnya sampai ke kepala penisnya, lalu kujilati sebaliknya yaitu dari kepala penis sampai ke buah zakarnya sehingga Mario mendesah karena perbuatanku terhadap penisnya itu. Kujilati setiap milimeter penis Mario sehingga daerah selangkangan Mario benar-benar basah karena air liurku. Kumainkan lidahku ke atas dan ke bawah di batang penis Mario, selain itu aku juga menyentil-nyentilkan lidahku ke lubang kencing Mario, serta kuemuti kepala penisnya berkali-kali.
Dan ketika aku melahap buah zakar Mario, aku mengocok penisnya dengan tanganku. Lalu kurasakan penisnya berdenyut-denyut yang menandakan dia akan memuntahkan lahar putihnya, dengan sengaja aku menghentikan permainan mulutku, Mario langsung protes.
lho, sayang, kok berhenti? tanggung nih, dikit lagi
kamu udah minum obat kuat belum?
oh ya lupa, aku minum dulu ya
untung aku ingetin, coba kalau nggak, masa aku nungguin kamu ngaceng lagi Kemudian, Mario meminum obat kuatnya, sementara aku naik ke ranjang.
oh ya sayang, kamu gak takut hamil? kan aku entotin terus
emang kamu gak mau jadi suami aku?
mau sih, tapi sekarang aku belum siap
he,,,he,, tenang aja, aku gak bakal hamil soalnya rahimku udah diangkat gara-gara waktu itu aku tabrakan
oh, gitu, jadi kamu gak bisa hamil dong?
ah, udah ah, jangan ngomongin itu, mendingan kita mulai aja, kasian tuh ****** kamu kedinginan
bisa aja kamu, yaudah mulai yuk program dietnya Dan berlangsunglah malam seperti malam sebelumnya yaitu aku melayani Mario sampai jam 3 pagi sehingga kami kelelahan dan tertidur. Aku bangun keesokan pagi dengan vagina dan mulut yang belepotan sperma dan Mario masih memelukku.
yang, bangun dong, udah pagi
hooaahh,, emang sekarang jam berapa?
jam 9 pagi
aku masih ngantuk, lagian masih pagi
beneran nih, gak mau mandi bareng ama aku?
mandi bareng?! mau dong, baru kali ini kamu ngajak aku mandi bareng
makanya, cepetan bangun, ntar kamu boleh mandiin aku deh
wah, asik
hmm,, dasar, giliran mandi bareng aja cepet
ayo cepet
yaudah, santai aja, kamu duluan, ntar aku nyusul Kemudian Mario masuk ke kamar mandi, sementara aku membereskan ranjang yang berantakan akibat persetubuhanku dengan Mario semalaman tadi. Lalu aku menyusul Mario ke kamar mandi, kulihat Mario sudah menyiapkan bak berisi air dingin.
yah, kok air dingin?
biar seger
yaudah deh, gak apa-apa, yuk mulai mandi
yuk
eit, tapi biar aku yang mandiin kamu duluan baru ntar kamu boleh mandiin aku, ok?
ok, sayangku Tanpa disuruh, Mario memelukku erat-erat dan melumat bibir mungilku, aku membalasnya dengan memainkan lidahku di rongga mulutnya. Setelah hampir 25 detik kami saling mencumbu, akhirnya Mario melepaskanku juga.
main cipok aja
sori, abisnya bibir kamu menggoda banget
mau dimandiin gak?
mau dong
yaudah, makanya jangan cipok tiba-tiba
ok, ok Aku mengguyur tubuh Mario dengan air dingin, lalu aku mengambil sabun dan mulai menggosokkan sabun ke tubuh Mario yang gendut. Aku menyabuninya mulai dari leher, dada, lengan, perut, punggung, pantat, paha, betis, sampai ke kakinya. Aku sengaja meninggalkan bagian tubuh yang paling kusuka yaitu penis untuk kusabuni, setelah semua bagian tubuh Mario sudah kusabuni, barulah aku menggerakkan tanganku ke penis Mario.
supaya bener-bener bersih, kamu bersihin pake mulut kamu dong
iya, iya, bawel
Aku memegang batang penisnya yang sudah tegang dan keras itu dengan tangan kananku dan agak mengangkatnya ke atas sehingga aku bisa menjilati pangkal penisnya serta buah zakarnya. Setelah puas merasakan rasa pangkal penis dan 2 telur Mario, aku membiarkan penis Mario jatuh menggelantung lagi, tapi aku langsung menangkapnya dengan mulutku. Langsung kujilati batang penis Mario dari atas ke bawah, dan sebaliknya seperti sedang menjilat es krim yang membuat pemiliknya mendesah keenakan. Kumasukkan penis itu ke dalam mulutku, hanya 3/4 nya saja yang bisa masuk ke mulutku, setelah tidak bisa masuk lagi, aku mulai memaju mundurkan kepalaku, tapi lama kelamaan Mario memegang kepalaku dan menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga aku tersedak oleh penisnya, tapi aku bisa menahannya. Selama 5 menit dia terus memompa penisnya di mulutku sampai akhirnya dia menyemburkan lahar putihnya di mulutku, aku telan semua spermanya dan kujilati spermanya yang masih tersisa di lubang kencingnya.
nah, sekarang, udah bersih, aku sabunin ya
mmhhh,,,, desahannya sambil menggeliat-geliat.
kenapa? ngilu ya?
iya, ngilu banget
bentar lagi selesai kok, balasku sambil terus menyabuni onderdil’ Mario.
udah selesai
berarti giliran aku mandiin kamu dong
iya, tapi yang bener ya mandiin aku
sip,sip Mario menyiramku dengan air dingin sehingga aku merasa segar, lalu Mario mengambil sabun dari tanganku dan mulai menyabuniku. Ketika sampai di payudaraku, Mario menggosokkan sabun ke tangannya kemudian menaruh sabun itu. Lalu Mario mulai meremas-remas payudaraku dengan perlahan, dan karena gerakan meremas itu susuku langsung memancar keluar dari putingku. Selain meremas-remas putingku, Mario juga memijit putingku yang sudah mengeras dengan jempolnya dan juga kadang-kadang dia menarik-narik serta memelintir kedua putingku yang membuatku mendesah karena terasa nikmat.
mmhhh,,teruss,,, desahku pelan menikmati setiap gerakan tangan Mario yang sedang bermain di kedua buah payudaraku.
Setelah puas memainkan kedua buah payudaraku, Mario mengambil sabun dan mulai menyabuni tubuhku lagi. Setelah payudara, punggung dan pantatku sudah disabuni oleh Mario, dia jongkok sehingga wajahnya tepat berada di depan vaginaku.
memek kamu emang bagus banget
iya dong, siapa dulu
eh, kamu udah basah ya, belum aku apa-apain udah basah
tadi ngeremes-remes toket aku apa?
hehe,, yaudah karena kamu udah basah, mendingan sekalian aja aku bikin kamu orgasme Mario menggosok-gosokkan sabun ke bibir vaginaku yang masih tertutup rapat, spontan aku menggelinjang kegelian, setelah daerah selangkanganku sudah licin karena sabun, Mario membuka bibir vaginaku dengan 2 jarinya. Lalu dia memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku sehingga aku mengerang ketika 2 jari Mario yang bersabun memasuki vaginaku dengan perlahan. Dia mengorek-orek vaginaku karena dia sedang membersihkan bagian dalam vaginaku dengan 2 jarinya yang bersabun itu sampai tubuhku menggelinjang keenakan.
Setelah 5 menit, tubuhku mengejang hebat dan terasa dialiri listrik yang menandakan aku orgasme, cairanku langsung mengucur keluar dari vaginaku dan membasahi 2 jari Mario yang sedang bersarang di dalam vaginaku.
nah, sekarang memek kamu udah bersih
udah kan mandiin aku, yuk keluar yuk
ngapain sih buru-buru?
kita kan mau ke fitness center
oh iya, yuk Lalu kami keluar kamar mandi dan berpakaian untuk pergi ke tempat fitness yang biasa kukunjungi karena aku juga ingin berolahraga. Lalu akhirnya kami sampai di tempat fitness yang kami tuju, setelah memarkirkan mobilnya yang baru diambil tadi pagi, aku dan Mario masuk ke dalam.
eh Rasti, sapa resepsionis yang menjadi temanku.
eh, Vina, gimana kabar lo?
baik-baik aja, eh tapi itu siapa, saudara lo?
bentar ya, Mario kamu tunggu disana aja dulu, kataku ke Mario sambil menunjuk bangku.
itu siapa, Ras?
cowok gue
ah, sumpeh lo,, lo kan cantik tapi cowok lo kok kayak gitu
cuma sementara doang kok, oh ya vin, gue ama cowok gue mau latihan dulu ya
ok
Karena aku sudah jadi member, aku bisa langsung latihan, pakaian yang kupakai sangat ketat sehingga payudaraku seperti ingin mencuat keluar, sedangkan bongkahan pantatku yang kenyal tercetak jelas di celana sportku. Lalu Mario keluar dari kamar ganti pria, aku hampir tertawa melihat tubuhnya yang gemuk itu, tapi aku dapat menahan tawaku.
sayang, ayo latihan, aku yang jadi instruktur kamu
tapi, jangan lama-lama ya
kalau kamu ikutin semua perintahku, akan aku kasih hadiah
wah asik, lalu Mario mulai latihan fitness sesuai arahanku. Setelah 2 jam berlatih, aku menyuruh Mario untuk berhenti.
udah, Mario, kamu udah keringetan
makasih ya
kebetulan, disini ada spa,, kita mandi spa sekalian yuk
tapi aku capek lagian aku laper
ntar di tempat spa, aku temenin deh
bener? emang boleh?
tenang aja deh, pokoknya, udah yuk ke spa, lalu kami pergi ke spa bersama-sama.
Mario sayang kamu masuk duluan, ntar aku nyusul
Aku bilang ke Vina kalau ruang spa 56 jangan diganggu.
kenapa Ras, emangnya?
soalnya, disitu ada gue ama cowok gue
lo mau ngapain?
ada deh
yaudah, terserah lo aja Setelah berkompromi dengan Vina, aku langsung menuju Mario yang sudah berada di dalam ruang spa, aku masuk ke ruang spa dengan telanjang bulat.
sayang,,,
Rasti, kok kamu telanjang?
iya, ini hadiahnya
kamu mau aku entot disini?
terserah kamu, yang penting aku udah telanjang
jadi kamu nantangin aku nih, ok kalau gitu Tubuhku langsung digarap Mario di kamar spa yang panas itu sehingga tubuhku dan tubuh Mario bermandikan keringat, selama menyetubuhiku, Mario meminum susuku yang manis. Setelah puas bermain di dalam spa, kami berganti baju dan pulang, di dalam mobil, aku menyusuinya dulu sebelum dia menyetir karena katanya dia haus. Sesampai di rumah, aku memberikannya makan yaitu sayur-sayuran dan kemudian mandi bareng lalu meneruskan olahraga di rumah yaitu olahraga ranjang.
Begitulah aktivitas yang aku dan Mario lakukan setiap hari. Karena selalu berkeringat baik di tempat fitness, spa, ataupun di rumah, serta makan-makanan yang bergizi juga meminum susuku yang bergizi tinggi membuat berat badan Mario turun menjadi 65 kg hanya dalam waktu 2 bulan. Setelah 2 bulan, kami sudah masuk kuliah lagi.
Mac, sekarang kan kamu udah keren, body kamu juga udah six pack, mendingan kita putus terus kamu deketin Ana
tapi aku sayang banget ama kamu
hari gini masih sayang-sayangan, udah, mendingan kita putus
yaudah deh, tapi aku masih boleh kan main ke rumah kamu?
mmhh,, boleh, tapi hari minggu aja ya
tiap minggu, boleh gak?
boleh
makasih ya
yaudah, karena kita udah putus,, aku doa’in kamu berhasil ya deketin Ana
ok, thanks

THE END


       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Kencan Winda
Mar 28th 2013, 13:53

Saya tidak pernah menyangka bahwa kesempatanku bertemu dengan Winda akan menjadi sesuatu
yang tak kan pernah terlupakan.
Tidak seperti biasanya saya paling malas jika mendapat tugas wawancara khusus
dengan seseorang artis cantik sekalipun. Tapi saat itu, kenapa begitu ada tugas
dari Bos mewawancarai Winda untuk rubrik profil mingguan, aku langsung cabut.
Janji wawancara dengan Winda telah disepakati di rumah seorang produser di
sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan. Ketika aku sampai ditempat yang
dimaksud, Winda telah menungguku. Saat pertama bertemu -ini pertemuan pertamaku
dengan dia- Winda terkesan cuek dan dingin. Namun karena dia sudah menyanggupi,
dia mempersilahkan aku untuk masuk. Ruangan tamu yang tidak terlalu luas sedikit
membuat aku tegang. Namun ketegangan itu mereda ketika Winda membawa dua gelas
minuman dingin sambil mempersilahkan aku untuk menikmati minuman yang telah
dihidangkan.
''Terima kasih,'' kataku.
''Kamu mau tanya apa, waktuku terbatas, jangan lebih satu jam,'' tutur mojang
priangan yang sangat cantik ini.
Gaya ketus Winda sempat membuat aku gugup. Apalagi dengan penampilannya sore itu
yang aduhai -mengenakan kaos ketat ''you can see'' yang sangat tipis, dengan
bawahan span yang sangat pendek, membuat aku semakin gugup.
''Saya hanya ingin mendengar cerita pengalaman yang mengesankan dari Anda selama
menjadi artis dangdut hingga setenar sekarang...'' aku mengawali pertanyaan.
Wawancara semakin menarik dan hangat dan agaknya winda lupa bahwa dia
membatasiku hanya satu jam. Sebab ketika saya datang sudah pukul 16.30,tetapi
saat ini jam telah menunjukkan pukul 18.00. Sampai pada suatu ketika usai
melontarkan satu pertanyaan pribadi tentang orang yang menjadi dambaan hati,
manatapku tajam.
''Orangnya mirip kamu,'' kata Winda seraya tersenyum.
Aku menelan ludah, mana mungkin artis secantik dia cowoknya seperti aku. Dengan
sedikit ge-er, aku menanyakan lagi apakah dia juga wartawan?
''Ah, bukan. Dia pengangguran,'' Winda tertawa.
Tetapi kemudian dia terdiam dan menatapku lebih tajam. Aku meletakkkan catatan,
pena dan block note ke meja. Aku tatap pula Winda sambil menebak-nebak apa
maunya artis cantik ini. Winda terus menatapku sambil sesekali dia menyibakkan
rambutnya yang tergrai sebahu hingga bulu-bulu ketiaknya yang tampak lebat dan
subur kelihatan dengan jelas.
Tiba-tiba Winda mendekatiku dan menyilangkan kedua tangannya di atas bahuku.
Semakin dag-dig-dug saja jantung ini. Bau tubuh yang sangat wangi
menyengat di telinga dan pikiranku.
''Kamu mirip dia,'' katanya.

Aku pegang tangan Winda yang melingkar dibahuku, aku cium lengannya dengan
halus. Winda memejamkan mata, yang aku yakin tanda iya. Winda makin mendekat ke
tubuhkan sampai akhirnya kedua tetek Winda yang memang tampak sangat montok
waktu itu menyentuh dadaku. Tanpa pikir panjang aku coba cium bibir Winda yang
sedikit terbuka dan Winda dengan antusias pula membalas ciumanku. Sambil terus
gencar mencium bibir Winda aku peluk dia. Aku gesek-gesekkan dadaku hingga
kekenyalan tetek Winda dapat aku rasakan. Winda tampak kian bernafsus, sesekali
bibirnya melepaskan diri dari bibirku namun mencium seluruh wajahku hingga
basah. Sesekali sambil tertawa menggigit hidungku.
Aku kian bernafsu mendapatkan serangan gencar dari artis cantik ini. Tanganku
yang semula melingkar di pundak , kini aku arahkan untuk mulai bergerilya
di teteknya. Aku elus pelan-pelan tetek . Tanganku mencoba ke bawah untuk
masuk ke BH-nya. Tapi tiba-tiba Winda menarik tanganku dan mendorong tubuhku.
Aku terhempas di atas kursi.
''Wah kenapa Winda ini, pasti dia marah melihat ulahku,'' batinku.
Tidak jelas apa maksud Winda mendorong tubuhku. Yang saya lihat dia hanya
menggeleng-gelengkan kepala.
'Tanda menolakkah,'' batinku.
Winda kembali menatapku tajam. Kali ini agak lama. Namun tanpa saya duga,
tiba-tiba sambil tersenyum melepas kaosnya yang sangat tipis dan seksi
itu. Wow, mimpikah aku? Aku melihat dengan mata kepala sendiri artis cantik
tubuhnya hanya terbalut BH yang sangat tipis dan ketat. tersenyum.
Kemudian dia menyibakkan rambutnya ke belakang dan menguncitnya. Sekali lagi aku
terkesima, melihat tetek yang tampak montok karena ditekan BH yang ketat
dan bulu ketiak yang sangat lebat. Aku tak kuasa menaham birahi ini.
Aku dekati dia, aku mencoba mencium ketiak Erika, hmmm, luar biasa artis cantik
ini. Ketiaknya pun sewangi ini,
''Apalagi...,'' batinku.

Tapi Winda mendorongku sambil menggelengkan kepala. Aku hanya bisa diam dan
merebah di kursi sambil menunggu apa yang akan dilakukan Winda sebentar lagi.
sambil tersenyum Winda kemudian meremas-remas sendiri teteknya,
ditekan-tekannya, sambil sesekali bibirnya mengggigit teteknya.
''Ahhhh...'' teriak Winda.''Kamu bisa mengerti ini semua kan?'' tanyanya.
Aku hanya mengangguk. Ketika aku mendekat, kembali Winda pun melarangku. Winda
berdiri dan mengambil orange jus yang ada di kursi. Setelah diminum sedikit,
sisanya ditumpahkan ke seluruh tubuhnya. Winda terus tersenyum kepadaku.
Sementara penisku semakin tegang melihat kejadian ini.
''Boleh aku mendekatimu Win?'' tanyaku.
''Hmmm, sini...,'' katanya. Kontan aku melocat dan akan memeluk dia, tiba-tiba
Winda berkata ''Duduk saja..''. Aku pun menuruti perintahnya.
Setelah menatapku Winda tiba-tiba melepas span pendeknya dan melemparkan penutup
vagina setelah celana dalam itu ke atas kursi. Kini ai mendekatiku dan
kemudian dia memelukku sambil mencium seluruh tubuhku. Aku belum sempat
terkesima melihat pemandangan yang sangat indah itu, udah sangat buas
menciumi aku. Aku balas ciumannya dengan melumat habis tetek yang kenyal
itu.
''Aku lepas BH ya Win,'' kataku.
''Jangan...'' timpal Winda.
tampak bernafsu menciumi tubuhku. Sesekali dia membasahi wajah dan tubuhku
dengan ludahnya terus dia menjilati lagi. Aku kian tak tahan mendapat serangan
seperti ini dan tanganku mulai meremas-remas pantat yang tidak kalah
kenyal dengan teteknya. Aku elus-elus pantas sambil pelan-pelan aku
masukkan tanganku ke celana dalamnya. Ketika sudah menyentuh pantat , dia
diam saja. Aku alihkan remasan ku depan, tepatnya ke vagina . Woh, jembut
lebat sekali, andaikan aku bisa melihat dan menilatinya... batinku.
Tapi tiba-tiba mencubit tanganku. Dia pasti tidak setuju dengan ulahku
ini. kembali mendorongku, tapi begitu aku jatuh terbaring di tempat kursi,
dia menindihku. Dibukanya kaki lebar-lebar sambil berusaha melepas celana
panjangku. Aku membantu dengan melucuti sendiri pakaianku. Hingga akhirnya
aku tinggal memakai celana dalam dan Erika pun tinggal memakai celana dalam dan
BH. Jembut yang lebat tampak sangat indah dengan celana dalamnya yang
terpakai tidak dalam posisi yang benar itu, karena abis aku obrak-abrik dengan
tanganku. membuka kakiku lebar-lebar sambil kemudian dia melepas celana
dalamku.
''Apa maunya..'' batinku.
Begitu penisku yang tegang menyembul keluar, dengan penuh nafas
mengulumnya dengan buas. Sementara tanganku hanya bisa memainkan payudara .

''Aduuuh, Win...Winda... Jangan keras-keras,'' protesku
Bahkan dia terus melumat kontolku dengan buasnya.
Akhirnya ia pun melepaskan BH dan celana dalamnya. Aku terkesima melihat
pemandangan ini. tanpa selebar benang pun melekat di tubuhnya. Memeknya
yang penuh jembut dan ketiaknya yang ditumbuhi rambut sangat lebat begitu memicu
birahiku. menjauh dari aku dan dia duduk di bahwa kursi. Sambil membuka
kedua selangkangannnya memanggilku dan dia menuding kontolku supaya
dimasukkan ke memeknya.
Aku pun mengiyakan semua permintaan dan terjadilah perbuatan maksiat itu.
Aku terus menekan memek , menari, menekan, menarik, menekan,sampai akhirnya
Cairan segar muncrat dan sebagian mengenai wajahku
dan Winda, dan kami pun saling berpelukan.
''Maafkan aku,'' kataku.
''it's oke. kapan-kapan aku ingin yang lebih dari ini,'' tutur Winda.
Pukul 21.00 aku pulang dengan wajah gontai namun penuh senyum. Rejeki atau setan
apa yang mampir ke tubuhku hingga memintaku berbuat seperi itu, entahlah.
Yang jelas kini setelah kejadian itu Erika kian sulit aku hubungi. Bahkan ketika
bertemu di satu acara melihatku Erika seperti tidak pernah terjadiapa-apa.
kembali memperlakukan aku seperti halnya wartawan lainnya.
Oh Winda.. mana janjimu...



Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Suster Maniak Surabaya
Mar 28th 2013, 13:52


Suatu siang di jalan Dharma Wangsa ke arah campus Airlangga sedang terjadi keributan, ngga' jelas siapa lawan siapa... saat itu aku melintas dengan BMW M50ku sendirian dan sedang asyik dengerin radio Suara Surabaya... cuek saja saat melintasi perkelahian itu sambil sedikit menoleh ke arah seorang laki-laki yang sedang dikeroyok 4 orang lawannya... dia dikejar habis-habisan dan mencoba menerobos kerumunan penonton untuk mencari selamat.
Terbelalak mataku bengitu sadar siapa lelaki yang sedang dikerjar tersebut... ternyata dia Kakak temanku... namanya Anton. Yang ngga' jelas kenapa dia ada di sana dan dikeroyok orang segala, tapi aku sudah tidak sempat berpikir lebih jauh... segera saja aku pinggirkan kendaraanku dan aku turun untuk membantunya.

Aku tarik dua orang yang sedang memukulnya karena Anton sudah jatuh terduduk dan dihajar berempat... sekarang Anton mengurus dua orang dan aku dua orang... memang masih tidak seiimbang... dalam perkelahianku aku berhasil menangkap satu dari lawanku dan aku jepit kepalanya dengan lengan kiriku sedang lengan kananku aku gunakan untuk menghajarnya... sementara aku berusaha menggunakan kakiku untuk melawna yang satunya lagi... aku tak sempat lihat apa yang dilakukan Anton... waktu seakan sudah tidak dapat dihitung lagi demikian cepatnya sampai hal terakhir yang masih aku ingat adalah aku merasakan perih di pinggang kanan belakangku... dan saat kutengok ternyata aku ditusuk dengan sebilah belati dari belakang oleh entah siapa... sambil menahan sakit aku merenggangkan jepitanku pada korbanku dan berusaha melakukan tendangan memutar... sasaranku adalah lawan yang di depanku. Namun pada saat melakukan tendangan memutar sambil melayang... tiba-tiba aku melihat ayunan stcik soft ball ke arah kakiku yang terjulur... ngga' ampun lagi aku jatuh terjerembab dan gagal melancarkan tentangan mautku... sesampainya aku di tanah dengan agak tertelungkup aku merasakan pukulan bertubi-tubi... mungkin lebih dari 3 orang yang menghajarku. Terakir kali kuingat aku merasakan beberapa kali tusukan sampai akhirnya aku sadar sudah berada di rumah sakit.

Aku tidak jelas berada di rumah sakit mana yang pasti berisik sekali dan ruangannya panas... dalam ruangan tersebut ada beberapa ranjang... pada saat aku berusaha untuk melihat bagian bawahku yang terluka aku masih merasakan nyeri pada bagian perutku dan kaki kananku serasa gatal dan sedikit kebal ( mati rasa )... aku coba untuk geser kakiku ternyata berat sekali dan kaku. Kemudian aku paksakan untuk tidur...
Sore itu aku dijenguk oleh Dian adik Anton... Dian ini teman kuliahku... dia datang bersama dengan Mita adiknya yang di SMA... katanya habis jenguk Anton dan Anton ada di ruang sebelah...
" Makasih ya Joss... kalo ngga' ada kamu kali Anton sudah... " katanya sambil menitikkan air mata... " Sudahlah... semua ini sudah berlalu... tapi kalo boleh aku tau kenapa Anton sampe dikeroyok gitu ? " tanyaku penasaran. " Biasa gawa-gara cewec... mereka goda cewec Airlangga dan cowocnya marah makanya dikeroyok... emang sich bukan semua yang ngeroyok itu anak Airlangga sebagian kebetulan musuh Anton dari SMA, sialnya Anton saja ketemu lagi dan suasananya kaya' gitu... jadi dech di dihajar rame-rame " jawab Mita. " Kak Jossy yang luka apanya saja ? " tanya Mita. " Tau nih... rasanya ngga' keruan " jawabku... " Lihat aja sendiri... soalnya aku ngga' bisa gerak banyak... kamu angkat selimutnya sekalian aku juga mo tau " lanjutku pada Mita.
" Permisi ya Kak " kata Mita langsung sambil membuka selimutku ( hanya diangkat saja ). Sesaat dia pandangi luka-lukaku dan mungkin karena banyak luka sehingga dia sampe bengong gitu... dan pas aku lihat pinggangku dibalut sampe pinggul dan masih tembus oleh darah... di bawahnya lagi aku melihat.... ya ampun pantes ni anak singkong bengong... meriamku tidak terbungkus apa-apa dan yang seremnya kepalanya yang gede kelihatan menarik sekali... seperti perkedel. Sesaat kemudian aku masih sempat melihat kaki kananku digips... mungkin patah kena stick soft ball.

Mita menutup kembali selimut tadi dan Dian tidak sempat melhat lukaku karena dia sibuk nangis... hatinya memang lemah... sepertinya dia melankolis sejati. " Mita sini aku mo bilangin kamu " kataku... Mitapun menunduk mendekatkan telinganya ke mulutku. " Jangan bilang sama Dian soal apa yang kamu lihat barusan... kamu suka ngga' ? " kataku berbisik. " Serem " bisiknya bales. " Dian... kamu jangan lihat lukaku... nanti kamu makin nnga' kuat lagi nahan tangismu " kataku.
" Tapi paling tidak amu mo tau... boleh aku raba ? " tanyanya... " Silahkan... pelan-pelan ya... masih belum kering lukanya. " jawabku.
Dianpun memasukkan tangannya ke balik selimut... dan mulai meraba dari dada... ke perut... di situ dia merasakan ada balutan... digesernya ke kanan kiri... terus ke bawahan dikit... " Kok perbannya sampe gini... lukanya kaya' apa ? "
" Wah aku sendiri belum jelas... " aku jawab pertanyaan Dian. Turun lagi tangannya ke pinggul kanan... kena kulitku... terus ke tengah... kena meriamku... dia raba setengah menggenggam... untuk meyakinkan apa yang tersentuh tangannya... tersentak dan dia menarik tangannya sedikit sambil melepas pengangannya pada meriamku... " Sorry... ngga' tau.... "
" Ngga' apa-apa kok... malah enak kalo sekalian dipijitin... soalnya badanku sakit semua... " kataku nakal. " Nah.... Kak Dian pegang anunya Kak Joss ya ? " goda Mita... Merah wajah Dian ditembak gitu.
Dian terus saja meraa sampe pada kaki kananku dan dia menemukan gips... " Lho... kok digips ? " " Iya patah tulangnya kali " jawabku asal untuk menenangkan pikirannya...

Dian selesai merabaiku... tapi tampak sekali dia masih kepikiran soal sentuhan pada meriam tadi... dan sesekali matanya masih melirik ke sekitar meriamku... sedang aku juga sedang menikmati dan membayangkan ulang kejadian barusan... Flash back lah.
Tanpa sadar tiba-tiba meriamku meradang dan mulai bangun sehingga tampak pada selimut tipis kalo ada sesuatu perkembangan di sana. " Kak Joss... anunya bangun " bisik Dian padaku sambil dia ambil selimut lain untuk menutupnya... tapi tangannya berhenti dan diam di atasnya... " Supaya Mita ngga' ngelihat " bisiknya lagi. Aku cuman bisa mengangguk... aku sadar ujung penisku masih dapat menggapai telapaknya... aku coba kejang-kejangkan penisku dan Dian seperti merasa dicolek-coleh tangannya. " Mit... kamu pamit sama Mas Anton dech... kita bentar lagi pulang dan biar mereka istirahat... " kata Dian... dan Mitapun melangkah keluar ruangan... " Kak Joss.... nakal sekali anunya ya " bisik Dian... aku balas dengan ciuman di pipinya.
" Dian... tolongin donk... diurut-urut itunya... biar lupa sakitnya... " pintaku... " Iya dech... " jawab Dian langsung mengurut meriamku... dari luar selimut... biar ngga' nyolok dengan pasien lain... walaupun antara ranjang ada penyekatnya... " Ian... dari dalem aja langsung... biar cepetan.... " pintaku karena merasa tanggung dan waktunya mepet sekali dia mo pulang., Dian menuruti permintaanku dengan memeriksa sekitar lebih dulu... terus tangannya dimasukkan dalam selimutku langsung meremas meriamku... dielusnya batangku dan sesekali bijinya... dikocoknya... lembut sekali... wah gila rasanya... lama juga Dian memainkan meriamku... sampe aku ngga' tahan lagi dan crrooottt..... crot.... ccrrroooo..tttt.... beberapa kali keluar...
Tiba-tiba Mita datang dan buru-buru Dian tarik tangannya dari balik selimut... sedikt kena spermaku telapak tangan Dian... dia goserkan pada sisi ranjang untuk mengelapnya... " Sudah Kak Joss... aku sama Mita mo pulang.... " pamit Dian... " Sudah keluar khan... " bisiknya pada telingaku... cup... pipiku diciumnya... " Cepet sembuhnya... besok aku tengok lagi " Dia sengaja menciumku untuk menyamarkan bisikannya yang terakhir. " Eh... kalo bisa bilangin susternya aku minta pindah kelas satu donk... di sini gerah " pintaku pada mereka.

Merekapun keluar kamar dan melambaikan tangan... satu jam kemudian aku dipindahkan ke tempat yang lebih bagus... ada ACnya dan ranjangnya ada dua. Tapi ranjang sebelah kosong. Posisi kamarku agak jauh dari pos jaga suster perawat... itu aku tau saat aku didorong dengan ranjang beroda. " Habis gini mandi ya " kata suster perawat sehabis mendorongku... ngga' lama kemudian dia sudah balik dengan ember dan lap handuk... dia taruh ember itu di meja kecil samping ranjangku dan mulai menyingkap selimutku serta melipatnya dekat kakiku. terbuka sudah seluruh tubuhku... pas dia lihat sekita meriamku terkejut dia... ada dua hal yang mengagetkannya... yang pertama adalah ukuran meriam serta kepalanya yang di luar normal... besar sekali... dan yang kedua ada hasil kerjaan Dian... spermaku masih berantakan tanpa sempat dibersihkan... walaupun sebagian menempel di selimut... tapi bekasnya yang mengering di badanku masih jelas terlihat. " Kok... kayaknya habis orgasme ya ? " tanyanya. Lalu tanpa tunggu aju jawab dia ambil wash lap dan sabun... " Sus... jangan pake wash lap... geli... saya ngga' biasa " kataku.
Suster itu mulai dengan tanganku... dibasuh dan disabunnya... usapannya lembut sekali... sambil dimandiin aku pandangi wajahnya... dadanya... cukup gede kalo aku lihat... orangnya agak putih... tangannya lembut. Selesai dengan yang kiri sekarang ganti tangan kananku... dan seterusnya ke leher dan dadaku... terus diusapnya... sapuan telapak tangannya lembut aku rasakan dan akupun memejamkan mata untuk lebih menikmati sentuhannya.
Sampe juga akhirnya pada meriamku... dipegangnya dengan lembut.... ditambah sabun... digosok batangnya... bijinya... kembali ke batangnya... dan aku ngga' kuat untuk menahan supaya tetap lemas... akhirnya berdiri juga... pertama setengah tiang lama-lama juga akhirnya penuh... keras.... dia bersihkan juga sekitar kepala meriamku sambil berkata lirih " Ini kepalanya besar sekali... baru kali ini syya lihat kaya' gini besarnya "
" Sus... enak dimandiin gini... " kataku memancing. Dia diam saja tapi yang jelas dia mulai mengocok dan memainkan batangku... kaya'nya dia suka dengan ukurannya yang menakjubkan... " Enak Mas... kalo diginikan ? " tanyanya dengan lirikan nakal. " Ssshh... iya terusin ya Sus... sampe keluar... " kataku sambil menahan rasa nikmat yang ngga' ketulungan... tangan kirinnya mengambil air dan membilas meriamku... kemudian disekanya dengan tangan kanannya... kenapa kok diseka pikirku... tapi aku diam saja... mengikuti apa yang mau dia lakukan... pokoknya jangan berhenti sampe sini aja... pusing nanti...
Dia dekatkan kepalanya... dan dijulurkan lidahnya... kepala meriamku dijilatnya perlahan... dan lidahnya mengitari kepala meriamku... sejuta rasanya... wow... enak sekali... lalu dikulumnya meriamku... aku lihat mulutnya sampe penuh rasanya dan belum seluruhnya tenggelam dalam mulutnya yang mungil... bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat menghisap maju mundur.

Lama juga aku diisep suster jaga ini... sampe akhirnya aku ngga' tahan lagi dan crooott.... crooott... nikmat sekali. Spermaku tumpah dalam rongga mulutnya dan ditelannya habis... sisa pada ujung meriamkupun dijilat serta dihisapnya habis... " Sudah sekarang dilanjutkan mandinya ya... " kata suster itu dan dia melanjutkan memandikan kaki kiriku setelah sebelumnya mencuci bersih meriamku... badanku dibaliknya... dan dimandikan pula sisi belakang badanku.
Selesai acara mandi " Nanti malam saya ke sini lagi nanti saya temenin... " katanya sambil membereskan barang-barangnya. terakhir sebelum keluar kamar dia sempat menciumku... pas di bibir... hangat sekali... " Nanti malam saya kasih yang lebih hebat " begitu katanya.

Akupun berusaha untuk tidur... nikmat sekali sore ini dua kali keluar... dibantu dua cewec yang berbeda... ini mungkin ganjaran dari menolong teman... gitu hiburku dalam hati... sambil memikirkan apa yang akan kudapat malam nanti akupun tertidur lelap sekali. Tiba-tiba aku dibangunkan oleh suster yang tadi lagi... tapi aku belum sempat menyanyakan namanya... baru setelah dia mo keluar kamar selesai meletakkan makananku dan membangunkanku... namanya Anna. Cara dia membangunkanku cukup aneh... rasanya suster di manapun tidak akan melakukan dengan cara ini... dia remas-remas meriamku... sambil digosoknya lembut sampe aku bangun dari tdurku. Langsung aku selesaikan makanku dengan susah payah... akhirnya selesai juga... lalu aku tekan bel... dan tak lama kemudian datang suster yang lain... aku minta dia nyalakan TV di atas dan mengakat makananku.
Aku nonton acara-acara TV yang membosankan dan juga semua berita yang ditayangkan... tanpa konsentrasi sedikitpun.

Sekitar jam 9 malam suster Wiwik datang untuk mengobati lukaku dan mengganti perban... pada saat dia melihat meriamkupun dia takjub... " Ngga' salah apa yang diomongkan temen-temen di ruang jaga " demikian komentarnya. " Kenapa Sus ? " tanyaku ngga' jelas. " Oo... itu tadi teman-teman bilang kalo pasien yang dirawat di kamar 26 itu kepalanya besar sekali. " jawabnya.
Setelah selesai denganmengobati lukaku dan dia akan tinggalkan ruangan... sebelum membetulkan selimutku dia sempatkan mengelus kepala meriamku... " Hmmm... gimana ya rasanya ? " gumamnya tanya meminta jawaban. Dan akupun hanya senyum saja. Wah suster di sini gila semua ya pikirku... soalnya aku baru kenal dua orang dan dua-duanya suka sama meriamku... minimal tertarik... dan lagian ada promosi gratis di ruang jaga suster kalo ada pasien dengan kepala meriam super besar... promosi yang menguntungkan... semoga ada yang terjerat ingin mencoba... selama aku masih dirawat di sini.

Jam 10an kira-kira aku mulai tertidur... aku mimpi indah sekali dalam tidurku... karena sebelum tidur tadi otakku sempat berpikir jorok. Aku merasakan hangat sekali pada bagian selangkanganku... tepatnya pada bagian meriamku... sampe aku terbangun ternyata... suster Anna sedang menghisap meriamku... kali ini entah jam berapa ? Dengan bermalas-malasan aku nikmat terus hisapannya... dan aku mulai ikut aktif dengan meraba dadanya... suatu lokasi yang aku anggap paling dekat dengan jangkauanku. Aku buka kanding atasnya dua kancing... aku rogoh dadanya di balik BH putihnya... aku dapati segumpal daging hangat yang kenyal... kuselusuri... sambil meremas-remas kecil.. sampe juga pada putingnya... aku pilin putingnya... dan Sus Annapun mendesah... enath berapa lama aku dihisap dan aku merabai Sus Anna... sampe dia minta " Mas... masih sakit ngga' badannya ? "
" Kenapa Sus ? " tanyaku bingung. " Enggak kok... sudah lumayan enakan... " dan tanpa menjawab diapun meloloskan CDnya... dimasukkan dalam saku baju dinasnya. Lalu dia permisi padaku dan mulai mengangkangkan kakinya di atas meriamku... dan bless... dia masukkan batangku pada lobangnya yang hangat dan sudah basah sekali... diapun mulai menggoyang perlahan... pertama dengan gerakan naik turun...lalu disusul dengan gerakan memutar... wah... suster ini rupanya sudah prof banget... lobangnya aku rasakan masih sangat sempit... makanya dia juga hanya berani gerak perlahan... mungkin juga karena aku masih sakit... dan punya banyak luka baru. Lama sekali permainan itu dan memang dia ngga' ganti posisi... karena posisi yang memungkinkan hanya satu posisi... aku tidur di bawah dan dia di atasku. Sampe saat itu belum ada tanda-tanda aku akan keluar... tapi kalo tidak salah dia sempat mengejang sekali tadi dipertengahan dan lemas sebentar lalu mulai menggoyang lagi... sampe tiba-tiba pintu kamarku dibuka dari luar... dan seorang suster masuk dengan tiba-tiba... kaget sekali kami berdua... karena tidak ada alasan lain... jelas sekali kita sedang main... mana posisinya... mana bajua dinas Suster Anna terbuka sampe perutnya dan BHnya juga sudah kelepas dan tergeletak di lantai. Ternyata yang masuk suster Wiwik... dia langsung menghampiri dan bilang " Teruskan saja An... aku cuman mau ikutan... mumpung sepi "
Suster Wiwikpun mengelus dadaku... dia ciumin aku dengan lembut... aku membalasnya dengan meremas dadanya... dia diam saja... aku buka kancingnya... terus langsung aku loloskan pakaian dinasnya... aku buka sekalian BHnya yang berenda... tipis dan merangsang... membal sekali tampak pada saat BH itu lepas dari badannya... dada itu berguncang dikit... kelihatan kalo masih sangat kencang... tinggal CD minim yang digunakannya.

Suster Anna masih saja dengan aksinya naik turun dan kadang berputar... aku lhat saja dadanya yang terguncang akibat gerakannya yang mulai liar... lidah suster Wiwik mulai memasuki rongga mulutku dan kuhisap ujung lidahnya yang menjulur itu... tangan kiriku mulai merabai sekitar selangkangan suster Wiwik dari luar... basah sudah CDnya... pelah aku kuak ke samping... dan kudapat permukaan bulu halus menyelimuti liang kenikmatannya... kuelus perlahan... baru kemudian sedikit kutekan... ketemu sudah aku pada clitsnya... agak ke belakang aku rasakan makin menghangat. Tersentuh olehku kemudian liang nikmat tersebut... kuelus dua tiga kali sebelum akhirnya aku masukkan jariku ke dalamnya. Kucoba memasukkan sedalam mungkin jari telunjukku... kemudian disusul oleh jari tengahku... aku putar jari-jariku di dalamnya... baru kukocok keluar masuk... sambil jempolku memainkan clitsnya. Dia mendesar ringan... sementara suster Anna rebahan karena lelah di dadaku dengan pinggulnya tiada hentinya menggoyang kanan dan kiri... suster Wiwik menyibak rambut panjang suster Anna dan mulai menciumi punggung terbuka itu... suster Anna makin mengerang... mengerang.... dan mengerang.... sampai pada erangan panjang yang menandakan dia akan orgasme... dan makin keras goyangan pinggulnya... sementara aku mencoba mengimbangi dengan gerakan yang lebih keras dari sebelumnya... karena dari tadi aku tidak dapat terlalu bergoyang... takut lukaku sakit.
Suster Anna mengerang.... panjang sekali seperti orang sedang kesakitan... tapi juga mirip orang kepedasan... mendesis di antara erangannya... dia sudah sampe... rupanya... dan... dia tahan dulu sementara... baru dicabutnya perlahan... sekarang giliran suster Wiwik... dilapnya dulu... meriamku dikeringkan... baru dia mulai menaikiku... batin... kurang ajar suster-suster ini aku digilirnya... dan nanti aku juga mesti masih membayar biaya rawat... gila... enak di dia... tapi..... enak juga dia aku kok... demikian pikiranku... ach... masa bodo.... POKOKNYA PUAS !!! Demikian kata iklan.

Ketika suster Wiwik telah menempati posisinya... kulihat suster Anna mengelap liang kenikmatannya dengan tissue yang diambilnya dari meja kecil di sampingku. Suster Wiwik seakan menunggang kuda... dia goyang maju mundur... perlahan tapi penuh kepastian... makin lama makin cepat iramanya... sementara tanganku keduanya asyik meremas-remas dadanya yang mengembung indah... kenyal sekali rasanya... cukup besar ukurannya dan lebih besar dari suster Anna punya... yang ini ngga' kurang dari 36... kemungkinan cup C... karena mantap dan tanganku seakan ngga' cukup menggenggamnya. Sesekali kumainkan putingnya yang mulai mengeras... dia mendesis... hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya... desisan itu sungguh manja kurasakan... sementara suster Anna telah selesai dengan membersihkan liang hangatnya... kemudian dia mulai lagi mengelus-elus badan telanjang suster Wiwik dan tuga memainkan rambutku... mengusapnya...
Kemudian karena sudah cukup pemanasannya... dia mulai menaiki ranjang lagi... dikangkangkannya kakinya yang jenjang di atas kepalaku... setengah berjongkok gayanya saat itu dengan menghadap tembok di atas kepalaku... dan kedua tangannya berpegangan pada bagian kepala ranjangku. Mulai disorongkannya liangnya yang telah kering ke mulutku... dengan cepat aku julurkan lidahku.... aku colek sekali dulu dan aku tarik nafas.... hhhmmmm...... harus khas liang senggama.... kujilat liangnya dengan lidahku yang memang terkenal panjang... kumainkan lidahku... mereka berdua mengerang berbarengan kadang bersahutan...
Aku ingin tau sekarang ini jam berapa ? Jangan sampe erangan mereka mengganggu pasien lain... karena aku mendengarnya cukup keras... aku tengok ke dinding... kosong ngga' ada jam dinding... aku lihat keluar... kearah pintu... mataku terbelalak... terkejut... shock... benar-benar kaget aku... lamat-lamat aku perhatikan... di antara pintu aku melihat seberkas sinar mengkilap... sambil terus menggoyang suster Wiwik... meninggalkan jilatan pada suster Anna... aku konsentrasi sejenak pada apa yang ada di belakang pintu... ternyata... pintupun terbuka... makin gila aku makin kaget... dan deg... jantungku tersentak sesaat... lalu lega... tapi... yang dateng ini dua temen suster yang sedang kupuaskan ini... kaya'nya kalo marah sich ngga' bakalan.. mereka sepertinya telah cukup lama melihat adegan kami bertiga... jadi maksud kedatangannya hanya dua kemungkinan... mo nonton dari dekat atau ikutan... ternyata.... " Wah... wah... wah... rajin sekali kalian bekerja... sampe malem gini masih sibuk ngurus pasien... " demikian kata salah seorang dari mereka...
" Mari kami bantu " demikian sahut yang lainnya yang berbadan kecil kurus dan berdada super... Jelas ini jawabannya adalah pilihan kedua.
Merekapun langsung melepas pakaian dinas masing-masing... satu mengambil posisi di kanan ranjang dan satu ngambil posisi di kiri ranjang... secara hampir bersamaan mereka menciumi dada... leher... telinga dan semua daerah rangsanganku... akupun mulai lagi konsentrasi pada liang suster Anna... sementara kedua tanganku ambil bagian masing-masing... sekarang semua bagian tubuhku yang menonjol panjang telah habis digunakan untuk memuaskann 4 suster gatel...... malam ini... tidak ada sisa rupanya.... terus bagaimana kalo sampe ada satu lagi yang ikutan ?

Jari-jariku baik dari tangan kanan maupun kiri telah amblas dalam liang hangat suster-suster gatel tersebut... untuk menggaruknya kali... aku kocok-kocokkan keluar masuk ya lidahku... ya jariku... ya meriamku... rusak sudah konsentrasiku... yang pasti... ini pengalaman gila kedua sejak peristiwa serupa dengan Donna adik Sammy Zara...
Ini permainan Four Whell Drive ( 4 WD )atau bisa juga disebut Four Wheel Steering ( 4 WS )... empat-empatnya jalan semua... kaya'nya kau makin piawai dalam permainan 4DW / 4 WS ini karena ini kali dua aku mencoba mempraktekkannya.
Lama sekali permainannya... sampe tiba-tiba suster Wiwik mengerang.... kesar dan panjang serta mengejang...

Setelah suster Wiwik selesai... dan mencabut meriamku... suster Anna berbalik posisi dengan posisi 69... kami saling menghisap dan permainan berlanjut... sekali aku minta rotasi... yang di kananku untuk naik... yang di atas ( suster Anna ) aku minta ke kiri dan suster yang di kiri aku minta pindah posisi kanan.
Tawaran ini tidak disia-siakan oleh suster yang berkulit agak gelap dari semua temannya... dia langsung menancapkan meriamku dengan gerakan yang menakjubkan... tanpa dipegang.... diambilnya meriamku yang masih tegang dengan liangnya dan langsung dimasukkan... amblas sudah meriamku dari pandangan. Diapun langsung menggoyang keras... rupanya sudah ngga' tahan...
Benar juga sekitar 5 menit dia bergoyang sudah mengejang keras dan mengerang.... mengerang.... panjang serta lemas. Sementara tingal dua korban yang belum selesai... aku minta bantuan suster yang masih ada di sana untuk membantu aku balik badan... tengkurap... kemudian aku suruh suster yang pendek dan berdada besar tadi untuk masuk ke bawah tubuhku.... sedangkan suster Anna aku suruh duduk di samping bantal yang digunakan suster kecil tadi. Perlahan aku mulai memasukkan meriam raksasaku pada liang suster yang bertubuh kecil ini... sulit sekali... dan diapun membantu dengan bimbingan test.... Setelah tertancap... tapi sayangnya tidak dapat habis terbenam... rasanya mentok sekali... dengan bibir rahimnya... akupun mulai menggoyang suster kecil dan menjilati suster Anna. Mereka berdua kembali mendesah.... mengerang.... mendesah dan kadang mendesis... kaya' ular.
Aku sulit sekali sebenarnya untuk mengayun pinggulku maju mundur.... jadi yang bisa aku lakukan cuman tetap menancapkan meriamku pada liang kenikmatan suster mungil ini sambil memutar pinggulku seakan meng-obok-obok liangnya... sedangkan dadanya yang aku bilang super itu terasa sekali mengganjal dadaku yang bidang... kenikmatan tiada tara sedang dinikmati si mungil di bawahku ini... dia mendesis tak keruan... sedang lidahku tetap menghajar liang kenikmatan suster Anna... sesekali aku jilatkan pada clitsnya... dia menggelinjang setiap kali lidahku menyentuh clitsnya... mendengar desisan mereka berdua aku jadi ngga' tahan... maka dengan nekat aku keraskan goyangan pinggulku dan hisapanku pada suster Anna... dia mulai mengejang... mengerang dan kemudian disusul dengan suster yang sedang kutindih.... suster Anna sudah lemas... dan beranjak turun dari posisinya....
Aku tekan lebih keras suster mungil ini.... sambil dadanya yang menggairahkan ini aku remas-remas semauku... aku sudah merasakan hampir sampe juga... sedang suster mungil masih mengerang.... terus dan terus... kaya'nya dia dapat multi orgasme dan panjang sekali orgasme yang didapatnya.... aku coba mengjar orgasmenya... dan.... dan.... berhasil juga akuhirnya... aku sodok dan benamkan meriamku sekuat-kuatnya... sampe dia melotot... aku didekapnya erat sekali... dan " Adu.....uh enak sekali... " demikian salah satu katanya yang dapat aku dengar.
Akupun ambruk diatas dada besar yang menggemaskan itu... lunglai sudah tubuh ini rasanya... menghabisi 4 suster sekaligus... suatu rekord yang gila... permainan Four Wheel Drive kedua dalam hidupku... pada saat mencabutnyapun aku terpaksa diantu suster yang lain...
" Kasihan pasien ini nanti sembuhnya jadi lama... soalnya ngga' sempet istirahat " kata suster yang hitam.
" Iya dan kaya'nya kita akan setiap malam rajin minta giliran kaya' malem ini " sahut suster Wiwik.
" Kalo itu dibuat system arisan saja " kata suster Anna sadis sekali kedengarannya. Emangnya aku meriam bergilir apa ?

Malam itu aku tidur lelaap sekali dan aku sempat minta untuk suster mungil menemaniku tidur, aku berjanji tiap malam mereka dapat giliran menemaniku tidur... tapi setelah mendapat jatah batin tentunya. Suster mungil ini bernama Ratih dan malam itu kami tidur berdekapan mesra sekali seperti pengantin baru dan sama-sama polos... sampe jam 4 pagi... dia minta jatah tambahan... dan kamipun bermain one on one ( satu lawan satu, ngga' keroyokan kaya' semalem ).
Hot sekali dia pagi itu... karena kami lebih bebas... tapi yang kacau adalah udahannya... aku merasa sakit karena lukaku berdarah lagi... jadi terpaksa ketahuan dech sama yang lain kalo ada sesi tambahan... dan merekapun rame-rame mengobati lukaku.... sambil masih pengen lihat meriam dasyat yang meluluh lantakkan tubuh mereka semaleman.
Abis gitu sekitar jam 5 aku kembali tidur sampe pagi jam 7.20 aku dibangunkan untuk mandi pagi. Mandi pagi dibantu oleh suster Dewi dan sempat diisep sampe keluar dalam mulutnya... nah suster Dewi ini yang kulitnya hitaman semalam. Nama mereka sering aku dapat setelah tubuh mereka aku dapat.

Hari kedua

Pagi jam 10 aku dibesuk oleh Dian dan Mita... mereka membawakan buah jeruk dan apel... aslinya sich aku ngga demen makan buah... setengah jam kami ngobrol bertiga. sampe suatu saat aku bilang pada Dian " aku mo minta tolong Ian... kepalaku pusing... soalnya aku dari semaleman ngga' dapet keluar... dan aku ngga' bisa self service " demikian kataku membuka acara... dan akupun bercerita sedikit kebiasaanku pada Dian dengan bumbu tentunya. Aku cerita kalo biasa setiap kali mandi pagi aku suka onani kalo semalemnya ngga' dapet cewec buat nemenin tidur... dan sorenya juga suka main lagi... Dian bisa maklum karena aku dulu sempat samen leven dengan Nana temannya yang hyper sex selama 8 bulan lebih... dia juga tahu kehidupanku tidak pernah sepi cewec. Dengan dalih dia mo bantu aku karena hal ini dianggap sebagai bales jasa menyelamatkan jiwa kakaknya... yang aku selamatkan dari keroyokan kemarin... sampe akhirnya aku sendiri masuk rumah sakit.

Dia minta Mita adiknya keluar dulu karena malu, tapi Mita tau apa yang akan dilakukan Dian padaku... karena pembicaraan tadi di depan Mita. Sekeluarnya Mita dari kamar... Dian langsung memasukkan tangannya dalam selimutku dan mulailah dia meremas dan mengelus meriamku yang sedang tidur... sampe bangun dan keras sekali... setelah dikocoknya dengan segala macam cara masih belum keluar juga sedang waktu sudah menunjukkan pukul 10.45 berarti jam besuk tinggal 15 menit lagi maka aku minta Dian menghisap meriamku. Mulanya dia malu... tapi dikerjakannya juga... demi bales jasa kaya'ya... atau dia mulai suka ?

Akhirnya keluar juga spermaku dan kali ini tidak diselimut lagi tapi dalam mulut Dian dan ini pertama kali Dian meneguk spermaku... juga pertama kali teman kuliahku ini ngisep punyaku... kaya'nya dia juga belum mahir betul... itu ketahuan dari beberapa kali aku meringis kesakitan karena kena giginya.
Spermaku ditelannya habis... sesuai permintaanku dan aku bilang kalo sperma itu steril dan baik buat kulit... benernya sich aku ngga' tau jelas... asal ngomong aja dan dia percaya... setelah menelan spermaku dia ambil air di gelas dan meminumnya... belum biasa kali. Aku tengok ke jendela luar saat Dian ambil minum tadi... ternyata aku melihat jendela depan yang menghadap taman tidak tertutup rapat dan aku sempat lihat kalo Mita tadi ngintip kakaknya ngisep aku...

Jam 11.05 mereka berdua pamit pulang... selanjutnya aku aku makan siang dan tidur sampe bangun sekitar jam 3 siang. Dan aku minta suster jaga untuk memindahkanku ke kursi roda... sebelum dipindahkan aku diobati dulu dan diberi pakeaian seperti rok panjang terusan agak gombor. dengan kancing banyak sekali di belakangnya.
Pada saat mengenakan pakaian tersebut dikerjakan oleh dua suster shift pagi... suster Atty dan suster Fatima, pada saat mereka berdua sempat melihat meriamku... mereka saling berpandangan dan tersenyum terus melirik nakal padaku... aku cuek saja... pada saat aku mo dipindahkan ke kurasi roda aku diminta untuk memeluk suster Fatima... orangnya masih muda sekitar 23 tahunan kira-kira... rambutnya pendek... tubuhnya sekitar 159 Cm... dadanya sekitar 34 B... pada saat memeluk aku sedikit kencangkan sambil pura-pura ngga' kuat berdiri... aku dekap dia dari pinggang ke pundak ( seperti merengkuh ) dengan demikian aku telah menguncinya sehingga dia tidak dapat mengambil jarak lagi dan dadanya pas sekali dipundakku... greeng... meriamku setengah bangun dapat sentuhan tersebut.
" Agak tegak berdirinya Mas... berat soalnya badan Masnya " kata suster Fatima.
Akupun mengikut perintahnya dengan memindahkan tangan kananku seakan merangkulnya dengan demikian aku makin mendekatkan wajahnya ke leherku dan aku dorong sekalian kepalaku sehingga dia secara ngga' sadar bibirnya kena di leherku... sementara suster Atty membetulkan letak kursi roda... aku lihat pinggulnya dari berlakang... wah... bagus juga ya...
Suster Fatima bantu aku duduk di kursi roda dan suster Atty pegang kursi roda dari belakang...pada saat mo duduk pas mukaku dekat sekali dengan dada suster Fatima... aku sempetin aja desak dan gigit dengan bibir berlapis gigi ke dada tersebut... karena beberapa terhenti aku dapat merasakan gigitan itu sekitar 2 detikan dech... dia diam saja... dan saat aku sudah duduk.... dan suster Atty keluar kamar... " Awas ya... nakal sekali " kata suster Fatima sambil mendelik. Aku tau dia ngga' marah cuman pura-pura marah aja " Satunya belum Sus " kataku menggoda... " Enak aja... geli tau ? " jawabnya sewot. " Nanti saya cubit baru tau " lanjutnya sambil langsung mencubit meriamku... dan terus dia ngeloyor keluar kamar dengan muka merah... karena meriamku saat itu sudah full standing karena abis nge-gigit toket... jadi terangsang... " Sus... tolong donk saya di dorong keluar kamar " kataku sebelum sempat suster Fatima keluar jauh. Diapun kembali dan mendorongku ke teras kamar... menghadap taman. Aku bengong di teras... sambil menghisap rokokku... di pangkuanku ada novel tapi rasanya males mo baca novel itu... jadinya aku bengong saja sore itu di teras sambil ngelamun aku mikirin rencana lain untuk malam ini... mo pake gaya apa ya ?

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan telapak tangan yang menutup mataku... saipa ini ? Kok tanyannya halus... dingin dan kecil... " Siapa ni ? " kataku... Terus dilepasnya tangan tersebut dan dia ke arah depanku... baru kutau dia Mita adik Dian. Kok sendirian ? " Mana Mita ? " tanyaku... " Lagi ketempat dosennya mo ngurus scripsi " jawab Mita. " Jadi ngga' kesini donk ? " tanyaku penasaran.
" Ya ngga' lah... ini saya bawain bubur buatan Mama " katanya sambil mendorongku masuk kamar... dia letakkan bubur itu di atas meja kecil samping ranjang.
Terus kami ngobrol... sekitar 10 menit sampe aku bilang " Mit... ach ngga' jadi dech... " kataku bingung gimana mo mulainya... maksudku mo jailin dia untuk ngeluarin aku seperti yang dilakukan kakaknya pagi tadi... bukankah dia juga udah ngintip... kali aja dia pengen kaya' kakaknya... mumpung lagi cuman berduaan...
" Kenapa Kak ? " aku tak menjawab hanya mengernyitkan dahi saja...
" Pusing ya ? " tanyanya lagi. " Iya ni... penyakit biasa " kataku makin berani... kali bisa...
" Kak... gimana ya ? Tadi khan udah ? " katanya mulai ngeti maksudku... tapi kaya'nya dia bingung dan malu... merah wajahnya tampak sekali.
" Mit... sorry ya... kalo kamu ngga' keberatan tolongin Kakak donk... ntar malem Kakak ngga' bisa tidur... kalo... " kataku mengarah dan sengaja tidak menyelesaikan kata-kataku supaya terkesan gimana gitu....
" Iya Mita tau Kak... dan kasihan sekali... tapi gimana Mita ngga' bisa... MIta malu Kak... "
" Ya udah kalo kamu keberatan... aku ngga' mo maksa... lagian kamu masih kecil... "
" Kak... Mita ciumin aja ya... supaya Kakak terhibur... jangan susah Kak... kalo Mita sudah besar dan sudah bisa juga mau kok bantuin Kak Jossy kaya tadi pagi " kata dia sambil mencium pipiku.
" Iya dech... sini Kak cium kamu " kataku dan diapun pindah kehadapanku. Dia membungkuk sehingga ada kelihatan dadanya yang membusung... aduh.... gila... usaha harus jalan terus ni... gimana caranya masa bodo... harus dapet... aku udah pusing berat.
Dan Mitapun memelukku sambil membungkuk... aku cium pipinya, dagunya... belakang telinganya kadang aku gigit lembut telinganya... pokoknya semua daerah rangsangan... aku coba merangsangnya... ciuman kami lama juga sampe nafasnya terasa sekali di telingaku.
Tangaku mencoba meremas dadanya... diapun mundur... mo menghidar...
" Mit... gini dech... aku sentuh kamu saja... ngga' ngapain kok... supaya aku lebih tenang nanti malem "
" Maaf Kak... tadi Mita kaget... Mita ngerti kok... Kak Joss gini juga gara-gara Mas Anton " jawabnya penuh pengertian... atau dia udah kepancing ?
Diapun kembali... mendekat dan kuraih dadanya... aku remas...dan dia kembali menciumku... dari tadi tidak ada ciuman bibir hanya pipi dan telinga... saling berbalasan... sampe remasanku makin liar dan mencoba menyusup pada bajunya... melalui celah kancing atasnya.
Tangan Mita mulai turun dari dadaku ke meriamku... dan meremasnya dari luar...
" Aduh... enak sekali Mit... terusin ya... sampe keluar... biar aku ngga' pusing nanti " kataku nafsu menyambut kemajuannya.
Lama remasan kami berlangsung... sampe akhirnya Mita melorot dan berjongkok di depanku dan menyingkap pakaianku... dia mulai mo mencium meriamku... dengan mata redup penuh nafsu dia mulai mencium sayang pada meriamku.
" Masukin saja Mit... " kataku.
Mitapun memasukkan meriamku dalam mulut mungilnya... sulit sekali tampaknya... dan penuh sekali kelihatan dari luar... dia mulai menghisap dan aku bilang jangan sampe kena gigi...
Tak perlu aku ceritakan proses isep-isepan itu... yang pasti saat aku ngga' tahan lagi... aku tekan palanya supaya tetap nancep... dan aku keluarkan dalam mulut mungil Mita... terbelalak mata Mita kena * spermaku.
" Telen aja Mit... ngga' papa kok " kataku...
Diapun menelan spermaku... lalu dicabutnya dari mulut mungil itu... sisa spermaku yang meleleh di meriamku dan bibir mungilnya dilap pake tissue... dan dia lari ke kamar mandi.... sedang aku merapikan kembali pakaianku yang tersibak tadi.




       
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Cerita Sex - Nikmatnya tubuh diah sampai orgasme berkali2
Mar 28th 2013, 13:51

Ari dan diah sudah pacaran lama. Dari semenjak sma hingga kuliah. Jaka yg juga merupakan sahabat mereka sendiri sebenarnya sudah lama menyukai diah namun diah lebih memilih ari. Tidak heran karena Jaka tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Bahkan mereka bertiga sudah saling mengenal dan sangat dekat dengan orang tua masing2. Walaupun teman,jaka dekat dengan orang tua diah. Diah memiliki kulit sawo matang,dengan kedua payudara yg kecil tapi padat. Mgkn terdengar sederhana tapi terkadang membuat Jaka ingin merasakan tubuh indahnya itu. Jaka tahu betul Diah sangat sayang dengan Ari. Sehingga Jaka hanya bisa berkhayal menikmati tubuh sawo matang yg indah itu. Terkadang keringat di tubuh diah membuat tubuhnya berkilau dan semakin nikmat untuk disantap. Sampai suatu hari Jaka memergoki Diah sedang ciuman di wc kampus dengan pria lain. Diah pun kaget melihat Jaka memergokinya.

"Diah,ngapain lo?!" tanya jaka lantang.

Diah pun menarik Jaka menjauh dari pria itu.
"Jek..jgn blg2 Ari yaa..gw khilaf..pliiss"

Jaka pun punya pikiran jahat.
"Gw mau tapi ada syaratnya..klo gak gw lapor rektor dan nyokap lo juga bakal tahu"

"Apa tuh??!! Pliis jeek jgn sebarin kejadian ini.." jawab diah.

"Gw mau lo dtg ke kosan gw nti siang" jawab Jaka,dan ia pun langsung meninggalkan Diah.

Siang harinya dengan perasaan was was Diah pun jalan kaki menuju kosan Jaka yg cukup jauh dari kampus dengan berjalan kaki. Jaka pun sudah menunggu di kosannya. Cuaca siang itu cukup terik. Sehingga membuat diah sedikit bermandi keringat. Akhirnya diah pun sampai di kosan jaka.
Diah masuk dan Jaka pun mengunci pintu kamarnya.

"jaka..ada apa nih panas2 gini lo nyuruh gw ke kosan lo..?" tanya diah.

"Lo nafsuin bgt ya klo lg keringetan gt.." Celetuk Jaka.

"jgn becanda aah..gmn mslh td..? Pliis jgn ksh tau Ari apalagi nyokap gw..pliiss.." jawab diah ketakutan.

"Tapi barter sama tubuh lo yahh" jaka langsung mengambil tali dan mendorong diah keatas ranjang. Mulut diah disumpal dan diikat agar tidak teriak. Dengan kasarnya Jaka menelentangkan diah diatas kasur. Kedua tangan diah diangkat keatas dan diikat. Diah hanya bisa meronta2. Tidak bisa teriak dan kedua tangannya pun diikat.

"Diah,gw suka bgt sm lo tapi gw g bisa memiliki lo,sekarang lo sepenuhnya milik gw"

AC kamar pun dimatikan oleh Jaka. Ia ingin membuat tubuh diah berkeringat dan lembab.

"Gw matiin ACnya yah.. Gw pgn nikmatin tubuh lo dan keringat2 lo.."

muka bahagia terlihat jelas di wajah jaka. Kurang lebih 10 menit Jaka membiarkan diah terikat seperti itu. Tubuh diah pun menjadi berkeringat dan lembab. Jaka mulai merobek baju diah. Terlihat titik2 keringat masih menempel di tubuh diah yg berkulit sawo matang itu. Jaka mulai menciumi tubuh diah.

"Diah..gw suka bgt bau badan lo..terutama ketek lo.. Gw bersihin keringet di ketek lo yaah"

Jaka menciumi kedua ketek diah yg msh lembab itu dan mulai menjilati ketiaknya yg kecoklatan itu. Semua bekas keringat di ketiak diah disapu bersih dengan lidahnya.

"emm..asin,agak asem dikit ketek lo..tapi ini yg gw suka..enak bgt ketek lo diah.."

Kurang lebih 10 menit Jaka menjilati kedua ketiak diah yg lembab itu. Setelah puas dengan ketiaknya, Jaka beralih ke payudara yg mengkilap karena peluh yg menyelimutinya. Semua keringat yg ada di ketiak,payudara,pusar dan perut diah dijilati oleh Jaka. Setelah puas menjilati tubuh diah, jaka pun membuka celana jeans diah. Celana dalam warna hitam milik diah pun dilucutinya. Diciumnya celana dalam itu. Agak bau pesing tapi Jaka terlihat sangat menikmati baunya

"diah..lo abis pipis ya..tp gpp baunya enak.."

Diah hanya bisa menangis dan tdk bs berbuat apa2.

Terlihatlah vagina diah yg msh ditumbuhi bulu2 tipis diatasnya. Nampaknya diah merawat betul daerah kewanitaannya.

"wahh meki lo sedep bgt nihh kayanya"

Jaka mencium dulu vagina yg kecoklatan itu.

"ahh dari baunya bikin gw nagih nih"

Dengan buasnya jaka menjilati vagina diah. Ditelusuri semua rongga2 vagina itu.

"memang vagina perawan masih enak..tp gw ga perawanin lo ko..gw cuma pengen lo orgasme dan gw abisin cairan orgasme lo"

jaka pun menjilati terus sampai diah orgasme berkali2.

"slruuuppp..ahh enak bgt cairan orgasme lo.."

Diah pun terkejang2 dibuatnya. Setelah puas dengan semua tubuh diah. Jaka pun onani divdepan diah dan memuncratkan spermanya di perut diah.

"ahh akhirnya gw bisa ngerasain tubuh lo yg nikmat bgt ini.." sahut jaka dengan wajah puas.

       Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita Sex - Tertinggal kunci rumah
Mar 28th 2013, 08:19


Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa Timur.

Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tapi ia biasa dipanggil Mbak Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.

Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Ninik. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.

Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.

Waduh kunci terbawa Baron, ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.

Lho masih di luar Hen..
Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang.
Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang, ucapku membalas sapaannya.
Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun, jawabnya.
Kok kamu tidur di luar Hen.
Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk, jawabku.
Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

Kenapa Mbak, pintunya macet..
Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya. jawab Mbak Ninik.
Kamu bisa membukanya, Hen. lanjutnya.
Kita coba Mbak, saya bantu. jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.
Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya.

Kletek.. kletek... akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana.
Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver, ucapku bercanda.
Terima kasih ya Hen, ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.

Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku.
Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen, kata Mbak Ninik.
Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, jawabku basa-basi.
Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.
Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

Mbak, saya tidur di kursi saja.
Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
Ini bantal dan selimutnya Hen.
Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju, ujarku.
Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa.
Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa, ujarku menggoda.
Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku, kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.

Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

Kurang hangat selimutnya Hen, kata Mbak Ninik.
Iya Mbak, mana selimut yang hangat, jawabku memberanikan diri.
Ini di sini, kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.

Sudah jangan bengong, ayo sini naik, kata Mbak Ninik.
Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik, kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya.
Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat, katanya.
Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong, kataku.
OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku
Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.

Ayo bukalah bajuku, kata Mbak Ninik.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

Oh, Hen nikmat sekali rasanya..
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

Hen, kamu ahli juga, sudah sering ya, katanya.
Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue, jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.

Naik ranjang yuk, ucap Mbak Ninik.
Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.

Masih belum puas menjilatinya Hen.
Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati.
Ganti yang lebih nikmat dong.
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mbak Ninik.

Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..
Terus Hen, masukkan sampai habis.. oh.. oh..
Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan.
Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah..

Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh..
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik.
Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..
Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah...
Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..
Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt..
Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kumasukkan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih, kata Mbak Ninik.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan, jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen...
Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur. Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga mulai merasakan hal yang sama.

Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..
Kutarik penisku keluar dari lubang vaginanya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik.
Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..
Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat..

Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 0930 pagi.

Kamu nggak sekolah Hen, tanya Mbak Ninik.
Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja.
Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..

Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya pukul 1430 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Ninik dan kembali melakukan permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA.     
   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita Sex - Makasih bibi
Mar 28th 2013, 08:18


Saya adalah seorang karyawan di sebuah instansi. Umur Saya saat ini 25 tahun. Saya Mau cerita pengalaman pertama kali Saya melakukan hubungan sex. Sejak kecil Saya sudah sering baca buku buku porno yang Saya pinjem dari temen-temen. Saya juga sering melihat foto-foto porno orang lagi begituan..kalo sudah baca buku porno wah burung Saya keras banget dan tegang sekali rasanya ada seer serr gitu dikepala burung Saya yang kayak helm bentuknya.

Saya termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan Saya sudah lebih tinggi dari babe Saya, dan juga tulang-tulang Saya termasuk kekar dan besar.. Tapi yang paling Saya tidak tahan adalah itu tuch penis Saya kalo lagi tegang .. Gedee banget..pernah Saya ukur ama temen Saya waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Saya, Saya punya paling panjang dan gede.. dan pernah Saya ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm.. Yang paling Saya tidak tahan adalah kalo lagi di kelas Saya suka perhatiin mami Ina guru Bahasa Inggris.. kadang-kadang tanpa sadar kalo Saya liat itu mami guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap .. burungku langsung mengeras.. dan menonjol kedepan.. kalo lagi gitu Saya berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas..

Saya punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan khayalan yang sama.. sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila sama guru Ina. Kalau guru Ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat. Gilanya kita berdua suka mengkhayal menjadi kekasih mami ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan mami ina.. wah kalo lagi menghayal berdua.. burung kita ampe keras banget.. Temen Saya si joko pernah nyarannin Saya .. eh Bram lu kalo mau tahu rasanya hubungan sex ama Bu Ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin Bu Ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.

Karena pengen tahu waktu itu Saya coba..wah memang enak mula-mula.. burung Saya makin lama makin gede dan keras seperti batu.. tapi sudah Saya kocok-kocok ampe sejam lebih kok ntidak keluar-keluar .. akhirnya Saya bosan sendiri dan cape sendiri.. terus besoknya Saya cerita ama Joko .. dia bilang wah tidak normal loe.. sejak itu beberapa kali Saya coba pake sabun tapi tidak pernah berhasil.. akhir Saya jadi males sendiri.. ngocok pake sabun.

Nah ini awal mula cerita Saya.. waktu itu pembantu rumah tangga Saya keluar, lalu kami dapet lagi pembantu baru, umur nya kira-kira 27 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik. Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama mami Saya, bahwa dia adalah janda tapi belum punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin dengan dia sudah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua.

Aku memanggil dia bibi Asih.. dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ntidak pernah marah kalo di goda .. Dia sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga tidak terlalu banyak. Nah waktu itu adalah hari Jum'at.. inget banget Saya.. Nyokap Saya dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Saya yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau melahirkan anak yang pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Saya ke jakarta jum'at sore.. Aku tidak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan. Jum'at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar.. wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali..
Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam.. badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan.. aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku .. kebetulan kamarku dan kamarnya tidak terlalu jauh .. dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka..

Tiba-tiba timbul pikiran kotorku.. ah ingin tahu gimana bi Asih tidurnya.. lalu aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur bi Asih.. pelan pelan aku dorong pintunya.. dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih sedang tertidur dengan pulasnya.. lalu aku masuk kedalam kamarnya.. Kulihat Bi Asih tidur terlentang.. kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas.. dia tidur menggunakan kain kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit.. aku perhatikan betisnya.. kuning bersih dan lembut sekali.. kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya..wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih.

Aku menarik napas dan menelan ludah.. aku perhatikan wajah bi Asih kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap.. lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut.. sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas.. terus kusibak kesamping.. dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha bi Asih yang padat dan putih kekuning-kuningan.. Aku kagum sekali melihat pahanya bi Asih padat, putih dan berisi tidak ada bekas cacatnya sedikitpun juga.. lalu aku pandang lagi wajah bi Asih ..ah dia masih lelap.. aku memberanikan diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya.. pelan pelan aku tarik kesamping kanan.. dan wah akhirnya terbuka lagi.. kini di hadapan ku tampak kedua paha bi Asih yang padat dan kuning langsat itu.. aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya bi Asih aku buka perlahan-lahan.. keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini.. dan burung ku semakin keras sekali .. akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kubuka kekiri dan kekanan.. kini terlihat bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja..

Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu.. Kulihat perut bi Asih turun naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali.. perutnya kecil kencang tidak ada lemaknya sedikitpun juga.. agak sedikit berotot kali.. pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit besar. Bi Asih memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede.. jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang warna bulu bulunya yang halus.. tidak terlalu banyak.. dan bentuk kemaluan Bi Asih lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil..

Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya.. terasa empuk dan hangat.. terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1 milimeter di depan vagina tersebut.. wah tidak bau apa-apa.. cuma agak terasa hangat aja hawanya.. Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah itu.. wah ingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun.. Kulihat dia masih tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik turun.. akhh aku ingin tahu gimana sich bentuk payudara dari bi Asih..Pelan pelan kubuka baju bi Asih.. tidak terlalu sulit karena dia hanya pakai peniti saja tiga biji.. dan satu satu kubuka peniti tersebut.. lalu angkat geser kesamping bajunya.. wah terlihat dada sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi.. Kini bi Asih betul betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku..

Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini.. BH bi Asih nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi.. Aku perhatikan buah dadanya.. naik turun.. dan kulihat ternyata BH tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah di depan belahan dada tersebut.. dengan agak gemetar aku pelan-pelan buka cantelan itu.. satu lepas.. dan waktu mau buka yang satu lagi bi Asih bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia tidak bangun kali lagi mimpi..lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi.. dan akhirnya terbuka..

Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola tenis kali.. terus warna pentilnya agak merah muda.. bentuk susunya betul-betul bulat.. menonjol kedepan.. Aku pandangi terus kedua buah dada tersebut ..indah sekali.. apalagi bi Asih pakai kalung tipis warna kuning emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya.. serasi sekali..

Aku semakin bernafsu.. jantungku berdetak kencang sekali.. ingin rasanya meremas buah dada tersebut tapi takut bi Asih bangun dan apa yang harus kulakukan bila dia bangun.. aku mulai takut saat itu.. akan tetapi hawa nafsuku sudah memuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut.. kini bi Asi sudah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja.. aku ingin tahu juga kayak apa sih yang namanya vagina itu.. terus terang aku seumur itu belum pernah melihat vagina asli kecuali di foto..

Aku cari akal gimana ya.. tiba-tiba aku lihat di meja bi Asih ada gunting kecil.. wah aku ada akal.. nih
ku ambil gunting tesebut.. lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku ke samping celana bi Asih di dekat selangkangannya.. aku tarik pelan-pelan agar dia tidak bangun.. terlihat selangkangannya berwarna putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya.. segitiga yang pas didepan vagina bi Asih putus juga ku gunting.. dan aku singkap calana dalam tersebut ke atas..

Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Asih tanpa sehelai benang pun.. vaginanya bentuknya rapat sekali kayaknya tidak ada lobangnya.. bulunya halus tipis.. samping-samping bibir kemaluan tersebut putih bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat..

Wah aku betul-betul sudah nafsu buta saat itu.. Aku bingung gimana nich.. ingin pegang vagina tersebut tapi takut dia bangun.. Ah aku nekat karena sudah tidak tahan.. lalu aku buka celana pendek ku dan celana dalamku.. wah penisku sudah gede banget kayak batu panjang dan keras.. lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin payudara bi Asih dan dan vaginanya..wah tersasa nikmat sekali.. rasanya burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali.. rasanya seperti mau pipis.. tapi tidak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam vaginanya .. tapi tidak bisa juga keluar.. ada kali 15 menit aku gosok-gosok burungku..

Akhirnya aku sudah tidak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur bi Asih..
Aku ingat seminggu yang lalu bi Asih pernah dibangunin oleh mami Saya jam sepuluh malam, waktu itu mami Saya mau minta tolong di kerokin.. nah bi Asih ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo sudah tidur susah di banguninnya

Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudahan malam ini juga dia susah bangun.. lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha bi Asih yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia tidak bangun juga.. bener-bener nich bi Asih dalam hatiku punya penyakit tidur yang gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar mengkangkang posisinya.. aku berlutut tepat di tengah-tengah selangkangannya..pelan-pelan aku tempelkan burungku di vaginanya .. tapi lubangnya kok tidak ada.. aku agak bingung .. pelan-pelan belahan daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu lembut dan agak sedikit basah.. tapi tidak kelihatan lubang.. hanya daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak kacang merah bentuknya.. aku berpikir mungkin ini yang dinamakan klitoris oleh kawan-kawanku.. aku buka terus sampai agak kebawah dan mentok tidak ada belahan lagi.. ternyata emang tidak ada lubangnya.. aku bingung.. wah gimana nich..
tapi aku sudah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku ke vaginanya ternyata..ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali sehingga boro-boro bisa masuk..baru di bagian luarnya saja rasanya belahan vagina bi Asih sudah tidak muat..

Tetapi ku pikir sudah kepalang basah aku tempel aja helm burung ku ke vaginanya.. wah tidak bisa masuk hanya nempel doang.. tapi aku bisa merasakan kelembutan daging bagian dalam vaginanya .. enak sekali hangat.. aku gosok pelan-pelan.. dan vaginanya agak buka dikit tapi tetap aja kepala burungku tidak bisa masuk.. makin lama makin enak.. aku benar-benar sudah lupa daratan .. dan gosokanku semakin kencang dan agak sedikit menekan kedalam.. aku tidak sadar kalo dia bisa bangun.. akhirnya bener juga ketika aku agak tekan sedikit dia bangun dan sepertinya masih belum sadar betul..

Tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini.. dia menjerit dan. Bram ngapain.. aduh tidak boleh .. pamali dia bilang.. terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah dadanya dan kemaluannya.. jangan.. Bram.. keluar.. Bram.. Aku seperti di sambar petir saat itu.. muka merah dan maluu banget tidak ketulungan.. aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar.. langsung masuk kamar..rasanya mau kiamat saat itu.. bingung banget.. gimana ntar kalo dia ngadu ke orang tua Saya.. wah mati Saya..

Besok paginya aku bangun pagi-pagi.. terus mandi.. tidak pake sarapan aku pergi kesekolah..
di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun.. bahkan ada temen Saya yang godaain Saya dengan mengolok Saya.. Saya tarik kerah bajunya dan hampir Saya tabok untung keburu di pisahin ama temen Saya..dan waktu pertandingan basket.. Saya.. di keluarin soalnya Saya tonjok salah satu pemain yang dorong Saya.. wah bener bener kacau.. pikiran Saya saat..itu. Biasanya Saya pulang sekolah jam 12.30.. tapi aku tidak langsung pulang tapi main dulu kerumah temen Saya ampe jam 5 sore baru Saya pulang.. Ampe dirumah.. bi Asih sudah menunggu di depan rumah.. dia menyambutku.. kok lama sekali pulangnya .. bi Asih sampe khawatir.. tadi mami telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya hari senin sore.. soalnya kakakku masih belum melahirkan, diperkirakan mungkin hari minggu besok baru lahir.

Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah dia tidak marah sama aku.. baik sekali dia..
aku langsung masuk kamar.. dan mandi sore.. terus tiduran di kamar..
Jam 7.00 malam dia ketuk kamarku den.. den.. makan malamnya sudah siap..
Aku keluar dan santap malam.. lalu setelah selesai aku nonton TV.. dia beres-beres.. meja makan..
selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang .. ah dia ternyata cukup cantik juga..badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede.. bener bener seperti gitar..setelah selesai aku panggil dia.. bi. bi.. tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku masih laper nich..baik den.. terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap..dan menghidangkannya di depan aku..dan dia langsung mau pergi.. tapi aku segera panggil lagi bi Asih jangan pergi dulu dong..dia Jawab ada apa den.. ehmm itu bi emm bi Asih tadi cerita tidak ama mami soal semalam.. dia senyum wah mana berani bibi cerita.. kan kasian den Bram.. lagian kali bi Asih juga bisa kena marah..wah lega hatiku.. bi Asih makasih ya.. dan maaf ya yang tadi malem itu..maaf celana bibi Asih rusak.. soalnya.. emm soalnya.. aku tidak tahu harus ngomong apa..Tapi kelihatannya bi Asih ini cukup bijaksana.. dia langsung menjawab iya dech den bi Asih ngerti kok itu namanya aden lagi puber.. ya khan..aku tertawa.. ah bi Asih ini sok tahu ah.. dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi puber..jangan sampai terjerumus.. Kembali aku tertawa.. terjerumus ke mana.. kalo ke tempat yang asyik sich aku tidak nolak.. bi Asih melotot eh jangan den.. tidak baik.. Terus dia langsung menasihati aku.. dia bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup ganteng.. pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir.. bi Asih juga kalo masih sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak.. lalu di suruh kawin.. hayo mau ngasih makan apa..

Tiba-tiba ada semacam perasaan aneh dalam diriku aku tidak tahu apa itu.. terus aku jadi agak sedikit berani dan kurang ajar ama dia.. Aku pandang dia.. terus aku bertanya.. bi .. bi Asih khan sudah pernah kawin khan.. gimana sich bi rasanya orang begituan..dia nampak terbelalak matanya dan mukanya agak besemu merah.. lalu aku sambung lagi .. jangan marah ya bi.. soalnya aku bener-bener ingin tahu katanya temen-temenku rasanya kayak di sorga betul tidak.. dia diam sebentar.. ah tidak den selama bi Asih kawin 4 tahun.. bibi tidak ngerasa apa-apa.. maksudnya gimana bi..masa bibi tidak begituan ama suami bi Asih.. eh maksud bibi.. iya begituan tapi.. tidak sampai 1 menit sudah selesai..

Aku semangkin penasaran.. ah masa bi.. terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam tidak..

EEhh ngaco kamu.. dia tertawa tersipu-sipu.. ehmm tidak kali ya.. soalnya baru didepan pintu sudah loyo.. hi hi..

eh sudah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali dia bilang.. lagian bi Asih khan sudah cerai 3 tahun jadi sudah lupa rasanya..

sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi.. ehh bi bi..bi tunggu dong.. temenin aku dulu dong.. lalu dia bilang eh sudah besar kok masih di temenin bibi sudah cape nich.. tapi setelah ku bujuk-bujuk akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul tidak terasa sudah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali.. dingin juga rasanya.. bi Asih pandai juga bercerita.. cerita masa remaja dia.. rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP..

Aku duduk di sofa panjang.. bi Asih duduk di karpet bawah.. terus aku panggil dia bi sini dech..
tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri.. bi Asih datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik tangannya kepingang belakang ku.. lalu dia dia bilang tidak ada apa-apa kok..Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian malam kemarin dan bi Asih tidak marah.. kalo sekarang aku agak nakal dikit pasti bi Asih tidak bakalan marah..
Lalu aku bilang ini bi Asih tapi dia matanya meram ya.. dia tersenyum dan menganguk.. lalu memejamkan matanya.. nah ini aku pikir kesempatanku..
aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan bi Asih.. lalu aku buka resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku.. burungku masih setengah besar belum gede banget..
Lalu aku tarik tangan bi Asih dan letakkan di atas burungku.. dia bilang ehh apa ini.. lalu aku bilang eh awas jangan buka matanya ya.. dia nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget..
Begitu tersentuh tangan bi Asih penisku mulai berdiri dengan gagah sekali dan mulai membesar cepat sekali.. rupanya dia curiga .. dan membuka mata.. eh pamali dia bilang.. tapi aku tahan terus tangannya dan aku pandangi matanya.. dia tersenyum malu dan tersipu.. dengan lirih dia bilang jangan den tidak sopan..tapi aku bilang tolong dong bi.. ingin banget dech..

Kayaknya dia kasian sama aku.. dia mengangguk.. dan bilang.. cepetan ya den sebentar aja jangan lama-lama dan tidak boleh macam-macam..ntar kalo orang tua aden tahu dia kena marah.. dan dia bilang eeh ih kok gede banget sich den..iya jawabku singkat..lalu tangan dia menggenggam burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai kepangkal burungku.. kira-kira 10 menit.. dengan agak serak dia bilang sudah belom den..

Saat itu aku merasa melayang.. dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku timbul.. aku pegang lengannya terus naik ke bahu.. leher.. pelan-pelan turun ke dadanya.. dia bilang eh den mau apa.. tapi aku pura-pura tidak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan.. dia agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus jangan den..jangan. tapi dia tidah menepis tanganku.. aku semakin berani.. pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian.. nampak napas dia agak memburu.. aku semkin berani lagi.. teringat akan bentuk buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya ..
ah susunya terasa lembut sekali..dia bilang lagi dengan lirih.. den jangan .. aku tidak perduli..
lalu aku buka baju atas bi Asih dan ku buka juga BH nya.. mula-mula bi Asih menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah.. dan terbuka bagian atas badan bi Asih.. susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar.. lalu mulai kuremas-remas bi Asih agak sedikit menggeliat..napasnya memburu ..aku ingat akan buku porno yang kubaca.. lalu aku coba praktekkan.. ya itu aku mencoba mencium pentil dari payudaranya dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen.. wah kayaknya dia kenikmatan banget.. napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah.. waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku dan bilang den.. sudah den.. sudah.. ah dia tidak tahan.. katanya..
Aku malah semakin semangat seluruh payudaranya aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut..
dia semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku kini berhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang sekali.. agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja..
Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atasnya aku ciummi lehernya, bahunya yang putih..
dan aku buka seluruh celanaku..sehingga dia bebas memegang burungku dan telurku bergantian..
Adegan ini cukup lama juga berlangsung hampir sejam.. kali aku liat jam diding sudah jam 10.30..
Lalu aku rebahkan dia di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja.. kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya.. pelan-pelan agak turun .. aku ciummi perutnya .. dia tampak agak kegelian.. aku semangkin terangsang.. aku tidak ingat apa lagi yach yang harus dilakukan seperti di buku-buku porno..

Akhirnya pelan-pelan aku buka kain kebaya bi Asih.. dia bilang eh den jangan mau apa.. tidak tenang aja dech. aku bilang.. akhirnya kainnya copot sudah dan aku buang jauh-jauh..dia tinggal memakai celana dalam saja.. eh.. biarpun dia ini orang desa.. tapi ternyata badannya bagus banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang sekali.. mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat baik..

Aku ciumi perut bi Asih terus turun kebawah.. dan terus kebagian kemaluannya.. dia tampak mendorong kepalaku.. jangan den.. tapi lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun.. wah ini dia betul-betul melawan dan tidak kasih aku kesempatan dia pegangin celananya itu.. tapi aku terus berusaha.. adu tarik dan akhirnya.. setelah cukup lama dia menyerah tapi tetapnya tangannya menutupi kemaluannya.. pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir juga dan kuciumi kemaluannya.. dia tampak mengelinjang.. dan dia bilang jangan den.. jangan den.. tapi aku ciumi terus..akhirnya suaranya itu hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah.. dibagian tengah vagina agak keatas vagina bi Asih ada daging agak keras seperti kacang.. mungkin klitoris.. nah klitorisnya ini aku jilat-jilat dan kadang-kadang aku emut-emut dengan bibirku..

Aku ciumi terus vaginanya .. dan tahu tahu aku merasakan sesuatu yang agak basah dan bau yang khas.
dia tampak menggoyang-goyangkan kepalanya dan pantatnya mulai goyang-goyang juga..
cairan yang keluar dari vaginanya makin banyak aja.. dan makin licin..
Ah aku sudah tidak tahan lagi rasanya.. lalu kubuka kaos bajuku.. dan aku juga sekarang sama bugilnya dengan nya ..aku periksa lagi vaginanya.. yach masih seperti tadi malam tidak keliatan lobang apa-apa cuma daging-daging merah jambu mengkilat karena basah.. aku coba tusuk pakai jari tanganku dan eh ada juga lubangnya tapi kecil banget pas sejari tanganku ini, rupanya lubang itu tertutup oleh lapisan daging.. aku pikir-pikir apa cukup ya lubang ini kalo di masukin penisku..

Aku penasaran lalu aku bangun dan berlutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke vaginanya.
Dia nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau bangun.. dan bilang den jangan sampai ketelanjuran.. ya tidak boleh.. aku bilang iya bi tenang aja.. aku cuma mau ngukur aja kok..
dan dia percaya lagu rebahan lagi.. sambil bilang janji ya den jangan di masukin punya aden ke liang nya.. iya jawabku singkat.. lalu aku ukur-ukur lagi lubang vaginanya dengan penisku ternyata memang penisku ini tidak normal kali.. karena jangankan lubang yang didalam tadi itu yang seukuran jari telunjukku besarnya.. bibir bagian luarnya aja tidak muat.. aku mulai berfikir .. wah bener kata Joko aku ini tidak normal.. lalu aku bilang ke bi Asih.. bi kok kayaknya lubangnya mampetnya.. tidak ada lubangnya.. dia mengangkat kepala.. tahu ya.. dulu juga burungnya suami bibi rasanya tidak pernah masuk sampai kedalam..
wah aku pikir yang normal aku atau dia nich.. tapi dasar sudah nafsu banget.. tidak ada lubang .. lubang apapun jadi dech aku pikir.. vagina dia semakin basah aku pegang-pegang terus..

Lalu aku tarik dia bangun dan ku ajak ke kamar.. dia menolak ech jangan den.. tidak apa-apa aku bilang.. aku paksa dia kekamar dan aku rebahkan dia di tempat tidur spring bed.. kebetulan tempat tidur itu menghadap ke kaca jadi aku bisa liat di kaca.. lalu aku naik di atas tubuhnya .. dan dia agak sedikit meronta.. den kan janji ya tidak sampai di gituin.. iya dech aku bilang..
Aku lalu turun dari tubuhnya dan berlutut disamping tempat tidur lalu kutarik ke dua kakinya sampai pantatnya tepat dipinggiran tempat tidur lalu aku ciumi lagi vaginanya .. dia kelihatannya senang diciumi lalu aku praktekkan apa yang aku baca di buku porno .. aku masukan lidahku di sela-sela vaginanya.. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di dalam vaginanya.. aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit hisap-hisap bagian klitorisnyanya itu.. dia tampak kegelian dan menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar lidahku.. terasa semakin basah vaginanya dan mungkin sudah banjir kali dan semakin banyak cairannya.. semakin licin..aku lalu bangun..dan aku dorong lagi dia ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya..

Aku ciumi lagi payudaranya yang keras dan kenyal itu.. dia nampak mulai menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut kepalaku.. pelan-pelan aku kangkangin pahanya mula-mula dia agak melawan tapi akhirnya pasrah.. dan kutaruh penisku tepat di tengah-tengah vaginanya..pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke vaginanya.. yang sudah mulai banjir dan mulai licin.. aku merasa bahwa sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir vaginanya tapi tetap belum bisa masuk.. pelan pelan aku tekan agak keras dia tampak agak menggelinjang dan bilang aduh den jangan di toblos den.. aku tidak perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam vaginanya tapi belum mau tembus juga.. aku tarik lagi sedikit kebelakang dan dorong lagi tetap seperti tadi .. tapi aku tidak menyerah aku tarik dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak.. rupanya vagina dia bener-bener banjir.. dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang terbuka.. aku makin semangat tarik dorong tarik dorong.. dia nampak mulai merem melek matanya.. dan matanya membalik balik kebelakang..mulutnya mendesis desis.. aku jadi semakin nafsu lalu aku kulum bibirnya.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama kali ini aku berciuman .. jadi tidak tahu caranya tapi.. aku pake naluri aja aku isap-isap lidahnya .. wah dia makin membinal.. dan celah di vaginanya makin terasa agak melebar.. dan aku merasa kalau aku tekan agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam vaginanya.. lalu aku ambil ancang-ancang.. kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk mendorong kedepan..

Pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu.. dua tiga.. empat ..liima
aku tekan yang keras penisku ke vaginanya, bibir dia yang masih ada di dalam mulutku tiba.. bersuara huhh..ehmmh hu
pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu.. dua tiga.. empat ..liima aku tekan yang keras penisku ke vaginanya, sementara bibirnya yang masih ada di dalam mulutku tiba.. bersuara huhh..ehmmh huhuu dan dia memundurkan pantatnya kebelakang.. dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala ..jangan.. sakit.. dia bilang.. aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong.. belum masuk-masuk juga.. helm penisku.. tapi akibat dorongang tadi kayaknya agak sedikit terbuka..aku cari akal.. wah gimana nich.. ya.. lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggangnya lalu turun sedikit kuremas-remas pantatnya yang besar .. kayaknya dia tambah semakin terangsang.. dan aku pikir ini lah saatnya.. aku pegang pantatnya keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu. dua tiga.. tekaann..dia tampak meronta-ronta.. tapi aku tidak perduli terus kutekaan dan bless penisku masuk kira-kira sepertiga..dia meronta lagi..mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya kecil sekali sampai-sampai penisku tidak bisa bergerak terjepit seperti mau dipress rasanya kurang enak juga sehingga dia berusaha mendorong pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi.. kutarik tanganku dari pantatnya dan ku pegang ke dua tangannya dan kutarik ke atas kepalanya dan kutahan..

Dia berusaha meronta.. dengan mengeser pantat kekiri dan kekanan tapi aku tidak mau lepas.. aku ikuti arah pergerakan pantatnya.. dia kekanan aku kekanan dia kekiri aku kekiri dia mundur aku maju.. dia agak merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas.. dia memang kuat pinggangnya.. terus goyang kiri dan kanan .. tapi aku terus tancap burungku yang sudah masuk sepertiga ke vaginanya.. akibat gerakannya ini mula-mula penisku yang tidak bisa bergerak akibat terjepit vaginanya mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tersgesek-gesek oleh vaginanya. Terus aku tahan.. penisku di dalam vaginanya dan memang saat itu rasanya lobangnya sempit sekali.. dan penisku terasa di emot-emot oleh vaginanya.. Lama-lama gerakannya agak melemah dan nafas agak terengah engah.. dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam vaginanya dan sakitnya mulai hilang..

Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi buru-buru kutekan lagi kedalam. agar tidak lepas.. terasa agak sempit tapi enak karena vaginanya sudah basah banget jadi agak licin dan lancar pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam.. kira-kira 5 menitan.. aku melakukan hal itu aku benar-benar merasa nikmat sekali yang tak terhingga.. lalu dengan amat sangat bernafsu aku mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi.. aku tarik dulu keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam.dia menggelinjang.. dan bersuara .. aduh.. huhh hmm tapi suara desahan itu malah makin merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan .. bless masuk lagi penisku lebih dalam dia agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit nyeri.. tapi aku tidak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi.. cabut sedikit tekan lagi.. dia agak meronta-ronta.. aku semakin nikmat sekali rasanya agak seperti mau kencang.. aku semakin bersemangat.. dan dengan sekuat tenaga..

Aku tekan tiba-tiba pantatku kedepan .. dan bleess penisku amblas kedalam vaginanya.. dia agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya dengan menggeser pantatnya kekiri dan kekanan lagi.. tapi aku sudah semakin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya.. setelah dia tidak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu berulang-ulang.. nampaknya dia mulai menikmati dan dia kelihatan mengejang dan lalu memeluk aku keras-keras.. dan mulutnya mendesis desis.. aku semakin bersemangat.. dan genjotanku semakin keras dan kencang.. dengan kedua kakiku kukangkangkan pahanya lalu aku genjot lagi penisku keluar masuk.. kira-kira 10 menit.. dia mengejang lagi dan memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi.. dan.. setelah itu dia kelihatan agak loyo.. tapi aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku .. aku semakin keras mengocok penisku di dalam vaginanya..dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk vaginanya.. bila aku tekan.. tampak vaginanya dekok kedalam dan bila aku tarik keluar kelihatan bibir vaginanya ikut munjung ke depan.. kira-kira.. 15 menit .. aku merasa helm kepalaku agak panas dan sret-sret.. ada sesuatu keluar dari penisku.. aku merasa nikmat banget.. aku tekan keras-keras penisku di dalam vaginanya.. dan dia yang tadi sudah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya kekiri kekanan.. aku semakin kenikmatan.. dan tiba-tiba terasa lagi seer serr ada cairan keluar dari penisku.. dan dia juga kelihatannya merasa nikmat juga..

Dia seperti mencari-cari sesuatu.. Pantatnya naik-naik keatas dan tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya melilit keras di pinggangku.. seperti orang main gulat.. aku tidak berkutik tidak bisa bergerak.. dan terasa cairan dari dalam penisku semakin banyak keluar.. dia semakin menggila dia mengigit.. gigit.. bahuku.. dan menjerit lirih.. den.. enak sekali den.. aku peluk dia keras-keras.. dan kami berpelukan kurang lebih lima menit.. penisku yang tadi keras kayak batu sudah mulai melembek.. dan dia nampak tergelak.. lunglai di sebelahku.. Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari vaginanya.. dan kulihat vaginanya.. Aku pegang dan aku buka belahannya kini nampak ada lubangnya.. dan aku melihat di seprai dekat vaginanya banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu.. aku agak kaget.. dan bilang kepadanya.. bi .. bibi masih perawan ya..dia tersenyum manis.. dan menjawab.. iya den soalnya selama bibi nikah.. bibi belum pernah kemasukan.. karena mantan suami bibi dulu orangnya loyo.. baru nempel sudah banjir dan lemes.. Aku menggumam.. pantas susah banget masuknya..terus dia nimpali bukan susah..tapi emang burungnya den bram yang kegedean.. bibi ampe hampir semaput rasanya..

Malam itu aku tidur berdua dengan dia di kamar Saya.. kita tidur telanjang bulat.. cuma di tutup pakai selimut.. pagi-pagi jam 5 pagi sudah terbangun.. dan penisku tiba-tiba mengeras lagi.. tanpa permisi.. aku langsung naik lagi kebadannya..yang masih setengah tidur dan dia terbangun.. Aku kangkangin lagi pahanya kekiri dan kekanan.. dia diam aja pasrah hanya memandangi perbuatan ku dengan sedikit senyum.. lalu penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depan vaginanya dan aku tekan-tekan.. tapi tidak bisa masuk-masuk.. bi asih tersenyum.. dan dia bilang sini bi asih bantu.. lalu tangannya kebawah memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang vaginanya bi asih.. terasa hangat.. lubang itu dan mulai basah.. ternyata kali ini tidak sesulit tadi malam.. helm penisku dengan beberapa kali tusukan maju mundur.. mulai bisa masuk kedalam tapi tetapnya aja terasa sempit walaupun vaginanya mulai basah dan licin.. dan kelihatanya Dia juga merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya.. beberapa kali dia sedikit mengaduh.. tapi.. setelah vaginanya betul-betul banjir.. dan penisku bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati.. dan.. pagi itu aku bersenggama dengannya sampai jam 7.00 pagi.. Dia orgasme sampai 3 kali.. dan aku muncrat juga tapi tidak sebanyak tadi malam..

Seharian kita males-malesan di tempat tidur.. dan sore hari.. kami melakukannya lagi..sampai jam 10 malem.. Senin pagi aku bangun dan bolos sekolah.. karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan.. aku rencananya mau berangkat sekolah .. tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu lagi melihat dia baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja.. lalu aku tarik dia ke kamarnya .. ku buka handuknya ku ciumi payudara .. ku isap-isap pentil.. dan kurebahkan dia di tempat tidurnya.. dan ku setubuhi lagi.. wah enak rasanya bi asih yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun.. dan aku bersetubuh dengannya di kamarnya senin pagi itu sampi jam 9.00 pagi.. dan aku terpaksa membolos sekolah..

Sorenya orang tuaku pulang dari jakarta.. dan sejak saat itu aku kalau malam sering kekamarnya dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya dia juga mulai ketagihan seperti aku.. mami aktif organisasi dharma wanita.. sehingga kami sering punya kesempatan berdua dan selalu tidak pernah menyia-nyia kesempatan itu..

Hubungan ini berlangsung kurang lebih 3 bulan.. lama-lama kayaknya mamiku mencium gelagat.. dan hari itu kira-kira sebulan lagi sebelum aku ujian akhir kelas 3 smp aku lihat pagi-pagi mamiku ada di kamar bi asih..dan bi asih nampak tertunduk.. dan kayaknya agak sedikit menangis.. aku tidak berani campur tangan.. dan waktu aku pulang sekolah.. dia sudah tidak di rumahku lagi.. dia sudah pulang kampung di antar oleh sopir ayahku. Aku sedih banget saat itu..
   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita Sex - Baby sitter
Mar 28th 2013, 08:17


Aku pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dengan bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.

Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya mBak Wulan, maka datanglah seorang baby sitter yang melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dengan wulan, maka baby sitter tsb yang bernama Ani diterima sebagai pengasuh bayi mereka.

Aku pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar….

esoknya, ketika aku mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si ani kepadaku, sekilas kulihat buah dadanya yang terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..

Si Ani berumur sekitar 40 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…totlong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aku sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…

Baik mBa, saya jagain lah…

setelah sekitar 1 minggu si Ani tinggal di rumah kost bersama aku dan pemilik rumah, aku mulai curiga dengan gerak-gerik suami wulan beberapa hari terakhir ini, Aku sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang badan si Ani yang sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya badannya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yang bikin mupeng semua laki-laki, ternyata di usia 40 tahun, si Ani justru bikin gairah lelaki meningkat.

Suatu hari, wulan tidak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Ani, dan sempat mengelus punggung si ani sambil berkata " emh kasihan mbak ya…kok masih cantik jadi janda…" si Ani cuma menjawab " ya nasib mas…" sambil tersenyum. aku terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yang dilakukan mas adi, dia mulai melakukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tidak ketemu lobang vagina wulan, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

" mbak ani anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Ani. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Ani.

Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yang dia gunakan, sementara si Ani masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aku,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aku pura-pura tidur dengan pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yang terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembatunya yang sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, kembali Adi menggosok-gosok batang penisnya dibalik training spaknya, aku terus mengintai dengan lampu kamar yang aku matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak ani untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Ani menolak, malu mas…kata si Ani, gak apa-apa ….kata Adi, kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tidak bersentuhan dengan wanita, sini…..ajak adi lagi. dengan ragu-ragu si Ani mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aku semakin nilik-nilik mereka, Ani…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya mbak wulan dong…jawab Ani, kenapa mas bilang begitu…? tanya Ani. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tidak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Ani. boleh aku raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Ani. aku mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata ani.gak apa-pa…sini… saya penasaran dengan susu yang sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti mbak wulan tau aku dimarahin… kata ani, tidak ada yang tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Ani, dan mulai meraba susu ani denga halus, si ani kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu ani, sementara ani terus menangkis tangan adi, ketika si ani sibuk menangkis tangan adi, aku melihat kedua paha si Ani yang kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aku mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aku melihat CD ani yang berwarna ungu muda, dan gundukan vagina dibalik CD yang begitu menggiurkan membuat aku jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

akhirnya si Ani menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si ani pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena ani sudah tidak kontrol cara duduknya.

aku mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih ani bergerak-gerak, kebayang empuk dan halus susu yang sedang diobok. penis ku mulai tegang, si Ani semakin meringis dengan sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si ani, maka terlihat susu si ani dibungkus BH warna merah jambu karena si Ani menghadap kamarku dan Adi dibelakang si ani. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Ani dari BHnya, aku semakin tegang karena aku melihat susu yang begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aku lebih terfokus ke celah paha si Ani yang sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Ani sudah mulai terangsang karena aku melihat bagian celah vagina pada CD si ani sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Ani agak bergeser duduknya aku melihat tangan Adi yang kiri memegang penisnya yang sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Ani, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Ani begitu lembut sehingga si Ani mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yang sedang mengelus susu nya.

sudah mas…aku sudah gak tahan…kata si Ani. aku juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yang sudah mengental nih….kata adi dengan nada merayu…jangan mas…aku gak mau, takut hamil….kata ani. tidak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan vagina mu….rayu adi, si ani pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tidak menjawab. sementara aku sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.

adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Ani di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke vagina si Ani, kembali si Ani meronta, jangan mas…nanti aku gak tahan…kata si Ani, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di vagina si ani , ani mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus vagina ani dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si ani, adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yang sudah tegak lurus, tapi si Ani malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Ani semakin keatas, dan si Ani direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Ani. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Vagina kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok penisnya. janji ya..mas…kata Ani. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Ani, dan benar saja, adi julai menaiki separuh badan ani dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si ani dan penis adi diselipkan dari samping CD basahnya ani dekat pangkal paha Ani sementara si Ani tetap terlentang, aku mulai gak tahan lihatinnya, akupun mulai meraba-raba penis ku, terus adi mulai mengesek-gesekan penisnya diantara CD dan Vagina Ani secara perlahan, ani mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si ani yang sebelah kiri dan meremas susu ani yang sebelah kanan adi terus menggesek penisnya dicelah CD dan Vagina si Ani, ani mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aku yakin bahwa kelentitnya si ani sudah tersentuh oleh ujung penis si adi, aku pun tambah terangsang melihatnya, aku mulai mempercepat kocokan tangan di penisku, dadaku terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek vagina si ani dengan penisnya yg sudah semakin keras, dan si ani pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas….aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Ani, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena anuku…..

adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan vagina si ani, tangan kanan si ani mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si ani sudah begitu menikmati gesek-tekan penis si adi. teruuuus… mas…aku nikmat sekaaaaali…. desah si ani.

iyaaa…saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melakukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.

sudah mau keluar…nih…kata si Adi dengan suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si ani sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si ani (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si ani memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si ani hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun penis menuju lubang vagina si ani, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aku lebih geli kalau ujungnya saja….kata si ani.

adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si ani semakin bergoyang kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu ani mulai agak menjerit kecil…Mas…aku mau keluar mas….

ya..ya…keluarkan saja ni…biar tambah licin sahut si Adi…

Tidak terasa penis ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya….aku terus menyaksikan gesekan penis adi di celah antara CD dan Vagina si Ani, pinggul ani semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aku ke..ke..ke…luaaaaarr…mas….ah….aduuuuuh…m as enak sekaliiiiii……

aku juga ni….aku juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas badan si Ani.

akupun mulai terasa gatal diujung penis ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aku jadi lemes..dan mulai aku berbaring di tempat tidurku sambil tetap membayangkan sejoli main adu gesek.

Sememtara Wulan belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Ani, si orok dan aku.

Saat si orok tidur, aku coba godain Ani, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaku. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Ani sambil agak malu-malu.

Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Ani.

Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.

Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal mBak Wulan, gak apa-apa kok….jawab si Ani.

Aku mulai merasa si ani agak khawatir kalau aku mengetahui affairnya dengan Adi.

Sambil baca majalah dan nonton TV, aku pandangi badan si Ani. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Ani gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aku bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan bayangan bra and CDnya.

Si Ani duduk dekat Box bayi sambil menggoyang box, sesekali dia curi pandang kepadaku seperti ada rasa cemas takut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di "selok" aja dech…..

Ni, aku mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulan orangnya baik, dan Mas sudah diakui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Ani.

Iya…Ni, tapi aku gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.

Akrab gimana……? Tanya Si Ani agak ketus, ya lah….emang aku gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

Si Ani gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aku melihat bentuk perut yang sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang mBak wulan, aku kasihan mas Adi dan aku juga terpengaruh karena aku sudah lama tidak disentuh laki-laki, tolong ya mas…. Jawab si Ani memelas. Aku sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yang masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.

Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.

Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.

Si ani mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Ani kayak yang greget campur kesel.

Tapi mas, walaupun bagaimana, aku belum pernah kok bersetubuh dengan mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yang penting mas Adi bisa "keluar"……bener mas aku gak bohong. Kata si ani agak serius.

Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.

Mas kok gitu sih….? Jawab si Ani sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Ani sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :

Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…

Weee…maaf ya…aku bukan tukang pijat kok….jawab si Ani agak sengit.

Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yang pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.

Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong mBak wulan…..jawab si Ani.

Aku duduk di karpet, sementara si ani berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aku merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aku tebak aja deh ini pasti perut si Ani, aku pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Ani bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Ani memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..

Ah..biasa aja mas jawab si ani.

Kemudian Aku merasakan ada yang agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aku dah nebak deh…ini pasti pubis si Ani, gundukan daging antara perut dan vagina. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aku merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aku agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

Aduh…Ni. Yang dipijit kepala kok yang enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si ani.

Ya…iya…dong, si ani terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.

Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaku mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

Apanya yang enak mas…tanya si ani. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si ani secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

Aduh Ni. Punyaku jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.

Manaaaa….tanya si Ani. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.

Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Ani.

Aku juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aku jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si ani.

Ni, pijit aja punya ku…..tapi yang enak ya….

Tanpa bicara lagi si ani pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dengan lembut penis ku, ah….mulai terasa geli, si ani meremas bagian helm penis ku, dipijit-pijit lembut yang membuat penisku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Ani, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yang sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aku elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si ani nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aku semakin nikmat mas….terus tangan kanan si ani membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung penis ku.

Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Ani yang kiri mengarah agak kesamping kiri dan yang kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yang masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si ani, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dengan isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Ani menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….

Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si ani terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan akupun membaringkan tubuhku di karpet, sementara aku terus mengisap punting susunya, si ani mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan vaginanya ke penis ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan vaginanya ke penisku, terasa badan si ani agak bergetar ketika dia tekan vaginanya ke penisku, aku merasakan begitu empuk dan hangatnya daging vagina si Ani, aku merasakan semakin geli di penisku, kemudian si ani mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yang perlahan tapi serasa ujung penisku mulai nyelip dibelahan vaginanya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dengan menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aku mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aku mulai meraba halusnya pantat si Ani, ketika pantatnya ku elus, si ani malah semakin menekan gesekan vaginanya ke penisku, aku yakin "G-spot" si Ani disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si ani ku coba rubah dengan pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si ani semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aku mau keluar mas…….mendengar rintihan si Ani, aku bantu proses keluar nya si ani, aku tekan pantatnya dengan kedua tanganku agar vaginanya semakin keras menekan penisku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aku keluar mas…..ah…aaaahhh….si ani seperti setengah menangis, terasa dipenisku vaginanya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaku, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan vaginanya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…

wah si Ani mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

Kemudian sejenak si ani merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi vaginanya ke penis ku kebetulan penisku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp…..seeeppp…..seperti orang kepedasan.

Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tidak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Ani.

Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.

Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan penisku kesela CDnya, dan si ani masih berposisi di atas ku.

Ketika penisku mulai menyusup disela CD dan vaginanya, tersa lendir hangat dan licin diujung penisku, dia mulai menggoyangkan pinggulnya dan gesekan belahan vagina yang hangat dan licin mulai merangsang penis ku, aku merasakan betapa enaknya vagina si ani, tapi disisi penisku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Ani, aduh Ni, CDmu sakit nih….

Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aku mulai melepas celana pendek dan CDku maka penisku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yang mau loncat, dia mulai lagi menggoyangkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga penisku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si ani mengoyang kiri-kanan, variasi goyangan semacam ini telah menciptakan rasa geli yang berbeda dengan rasa kalau bersetubuh biasa, penis ku semakin keras, vagina si Ani terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yang membuat rasa geli dipenisku semakin nikmat, si ani terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaku, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aku angkat ke leher dan blusnya si anipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaku, dan tangan si ani yang sedang menahan badannya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaku, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari vaginanya di penisku, kelihatannya si Ani berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung penisku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan divaginanya. Kemudian aku mulai menekan nekan ujung penisku ketika terasa jika sudah berada ambang lubang nikmat, aku tidak tahan lagi, ingin sekali aku menancapkan penisku ke vaginanya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.

Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dengan kata terputus-putus karena napas si ani seperti orang yang sedang aerobic.

Ya…tapi masukan dong Ni. Aku sudah gak sabar nih….

Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si ani.

Kemudian si ani menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung penisku tepat dilubang vagina yang licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan penisku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si ani menarik lagi pinggulnya keatas, aku merasakan gesekan lubang vagina yang halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm penisku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aku mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yang khas banget, gregel-gregel dinding vagina si ani begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah penisku meraba-raba tiap mili dinding lubang vagina si ani, akupun semakin menikmatinya.

Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si ani, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si ani menekan pinggulnya hingga penisku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi penisku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si ani, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam vagina si ani yang terasa seolah menjepit-jepit ujung penis ku. Kemudian si ani memasukan lagi penisku dengan menekan pinggulnya, dia tidak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya penisku tertanam didalam vagina hangat si ani, kemudian denyutan-denyutan vaginanya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yang rasanya begitu menjepit ujung penis ku. Ah..mungkin ini yang disebut empot-empot madura dalam pikirku.

Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aku benar-benar merasakan nikmat yang baru kali ini kurasakan dibanding dengan kenikmatan saat ML dengan pacarku.

Diujung lubang penisku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si ani terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si ani mulai tidak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyang semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Ani muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh penisku jepitan-jepitan vagina dan denyutan-denyutannya yang tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaku, dia orgasme panjang. Dan saat penisku dijepit-jepit oleh vagina orgasmenya si ani, akupun gak tahan, geli sekali dipenis ku, sekujur badanku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aku berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar penisku tetap menggesek vagina si ani yang sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu, si ani pun sadar kalau aku mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka penisku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yang teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam vagina si ani, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aku terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aku pun crot-crot-crot spermaku muncrat didalam vagina si ani, tanpa sadar si ani mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si ani, dan aku merasakn enaknya ketika pertama crot…vagina si ani menjepit, crot kedua vagina si ani berdenyut, dan ketika aku menekan penis hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tidak sadar aku menarik pinggul si ani agar penisku menancap semakin dalam dan crot yang terakhir membuat badanku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si ani yang sedang orgasme aku tembak dengan semprotan spermaku, maka disinilah impian kenikmatan yang didambakan semua wanita, hingga selesai proses semprotan spermaku, vagina si ani masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si ani seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yang luar biasa, begitu juga aku     

   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita Sex - Anak SMU yang nakal
Mar 28th 2013, 08:16


Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.

Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.

Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.

Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Aku memang tergolong cowok yang keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampang yang benar-benar cute, kata teman-teman sih. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangatvital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.

Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih... entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.

Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya...? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dada tersebut... uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini.

Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Ria hanya mendesah, "Aaahhh... aaahhh... uuhhh..."Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.

Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Ria pun tertawa dan berkata, "Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi..." ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaanbugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya.

Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari dan mengatakan, "Jangan dicium memeknya akh.. geliii..." Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.

Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh... ge.. li.." ujar Ria. Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. "Eh... buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak...?" ujar Ria sambil mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.

Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria. "Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya..." ujarku polos. "Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala," ujar Ria dengan nada tinggi.

Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya. "Begini aja ya...?" ujarku dengan nada polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.

Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan, "Cplok.. cplok... cplok..." Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.
Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan "Bless..." amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat "45" tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,
"Loe.. udah keluar ya...?" ujarnya.
"Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?" ujarku dengan nada ketus.
Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.

Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apa yang terjadi denganku saat inidan itu membuatku shock.     
   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita Sex - Cerita Retno
Mar 28th 2013, 08:16


Nikmati saja .aku ada di kamar sebelah...' begitu pesan dodi pada retno istrinya. Retno mengangguk pasrah pada suaminya. Kini ia duduk di tempat tidur mereka mengenakan daster tipis. Ia menunggu kedatangan dio, teman akrab suaminya untuk menikmati tubuhnya hanya satu malam. Kurang bisa dipercaya, tapi memang terjadi. Dodi tidak bisa mengembalikan sejumlah uang yg dipinjamnya pada Dio, yg meskipun sahabatnya sejak SD, uang itu dalam jumlah besar. Hampir saja masalah itu berakhir di Kepolisian, kalau saja saat itu Retno lewat dengan mengenakan kaus tipis hingga Bhmya jelas terlihat. Akhirya dio mengajukan penyelesaiannya yaitu dengan menginap semalam dgn ditemani retno. Setelah diberitahu retno pun mentaati dan bisa mengerti kesulitan suaminya, meskipun dengan sedikit marah.
Tak lama kemudian dio muncul dengan mengenakan piyama milik dodi. Ia langsung duduk disebelah retno.
Retno langsung berdiri di hadapan dio dan dengan mata terpejam ia membuka dasternya.
" Dio nikmatilah sebagai pengganti hutang suamiku " dasternya meluncur turun dan jatuh di lantai. Payudaraya yang kencang menantang masih tersembunyi di balik BH Triumph 36B warna merah. Juga kerimbunan memeknya yg masih tersembunyi.
" Mbak tidak seperti itu. Saya janji akan memuaskan mbak pada dodi. Mbak menurut saja ya .? " dio masih terduduk di hadapan Retno, namun dari balik piyama itu terlihat jelas bahwa ia telah ngaceng.
"Buka mata mbak.."
" ." Retno membuka matanya dan tertegu melihat benda yg menyembul di piyama dio.
" Beruntung dodi punya istri seseksi mbak ." Dio kemudian berdiri, berjalan mengelilingi retno. Dari belakang, dibelainya rambut retno yg hitam dan panjang itu.
Tangannya juga melepaskan kaitan BH retno. Kini payudara montok itu benar2 bebas. Dio kemudian melapaskan piyamanya di belakang retno.
" Dio saya akan melayani kamu tapi..janjimu harus kau tepati.." Retno berkata lirih saat merasakan dengusan nafas dio di lehernya.
" tentu tentu ..Kini..balik badanmu " perintah dio. Ia kemudian mengambil kursi untuk duduk.
Retno perlahan membalikkan badannya. Payudaranya yg indah bergoyang mengikuti badannya.
"Hmmmmm . Sini..berlutut " dio mengisyaratkan agar retno berlutut diantara kakinya.
"Tapi .tapi ."
"Tapi apa belum pernah ngisep kontol dodi emang SINI ! " bentak dio. Retno kemudian berlutut seperti keinginan dio.
Tanpa pikir panjang, rambut retno ia jambak dan kepalanya ia dorongkan ke kontolnya "ISAP .!!!!!!! "
Retno ingin muntah saat kontol yg besar itu masuk ke mulutnya, apalagi saat dio menggoyang2kannya maju mundur.
"Ahh..Ahhhh .isaapppp isaaapppppppp" sambil terus menekan-nekankan kepala retno ke kontolnya.
Dalam hati retno sebenarnya kagum akan ukuran kontol dio, hanya saja ia tidak terbiasa akan posisi ini. Menit demi menit berlalu dengan erangan dan desahan dio. Bahkan retno sempat merasakan sedikit cairan hangat muncrat dari palkon dio. Rasanya manis ." Apa ini semen ya,,?' pikirnya dalam hati.
"Sudahh .!!!" Berdiri, pegangan pada pinggiran dipan ..Cepat.." Dio makin beringas saja saat melihat Retno pasrah.
"Buka kaki lebar2 agak membungkuk !! "
Kemudian ia berdiri di belakang retno. Dengan sekali sentak CD tipis rento ia sobek.
"Aduhhh " teriak retno lirih.
Tangan dio kemudian menggerayangi tubuh retno. Mulai dari meremas2 payudara retno hingga istri dodi itu merintih rintih hingga jemarinya mengubek-ubek memeknya.
"Ahhhhhh " hanya itu yg dapat diucapkan retno saat jemari dio mempeprmainkan klitnya.
"Auuuuhhh ..uuuuhhhhhh ." tanpa sadar retno menggoyangkan pinggulnya agar jemari dio tetap di daerah klitnya.
"Ahhh..rupanya si pasrah mulai menikmati ya ?' guman dio. "Bagus..bagus "
Kini tangan dio yg satu memegangi pinggan retno sementara satunya memegangi kontolnya untuk dimasukkannya ke lubang memek retno.
" AAAHHhhhhhhhhhhhhh " retno beteriak keras saat dengan kasar kontol dio dihujamkan ke liang memeknya. "Diiiiooooooo ..sakitttttt !"
Tangan dio kemudian memegangi tangan retno, ditariknya tangan istri temannya itu ke belakang hingga tubuh retno melengkung.
"Rasakan .hhhgggg .ggggghhh ggghhhh .." dio terus menghujam2kann senjatanya ke memek yg makin licin itu.
"ooohhh ohhhhhh.hhh .hhhhhhhh ..dioooo ." retno merintih rintih. Entah ia merasakan sakit ataukan kenikmatan luar bisasa yg ia rasakan. Payudaranya berayun-ayun dengan bebasnya.
" Uggghhhh sempit banget ..ayo retno nikmati saja " dio tersenyum saat merasakan perlawanan retno makin melemah. Tubuhnya tidak lagi tegang melainkan makin relax, itu terasa lewat otot2 retno di tangan.
"ooohhh ohhhh "
"Ayo katakan .katakan " dio makin keras menghujamkan kontolnya.
"hhhhh .hhhhh puaskan aku dio ..ooohhhhh .." retno tidak bisa mengingkari perasaannya.
"baguss nih rasakan .." seketika itu ditariknya tagan retno lebih keras , dan
"diiiooooooooo ." Tenaga retno bagai terbetot keluar, saat ia merasakan mani dio menyemprot membanjiri memeknya, sebegitu derasnya hingga sebagian menetes ke lantai kamar yg menjadi saksi bisu mereka.
"ohhhhh ..retno seandainya kamu jadi istriku .." dio kemudian mendekap tubuh retno yg telah basah oleh keringat.
"Gila .kenapa kontolnnya belum mengecil ." Guman retno dalam hatinnya. Ia merasakan kontol dio tetap pada ukuran sebenarnya di dalam memeknya yg telah becek.
" Dio..kok masih keras sih .." guman retno pada dio yg terengah engah di belakangnya.
"Iya..biasa.."
" Mau 1 ronde lagi ..?" kali ini retno yg agresif.
"Boleh ." Dio melepaskan dekapannya. "Dio..tiduran deh di lantai itu " Dio menurut saja..ia merebahkan dirinya di lantai dingin yg berceceran maninya. Kontolnya tegak bagai tiang bendera.
"Aku naikin ya .." Retno kemudian mengangkangi kontol dio dan ..blessss masuklah kontol itu hingga pangkalnya.
"Ahhhhhh "
Setelah kontol itu berada di dalam retno kemudian memutar2kan pantatnya. Kontol itupun bergesak denngan dinding memek dan klit retno.
"Ayooo dio .mainin ." Retno memberi tanda dio untuk bermain-main dengan payudaranya. Dio kemudian mengangkat badannya sedikit untuk mengulum dan menjilati susu retno yg kenyal. Saat lidahnya menyentuh putting susunya retno pun kontan berteriak lirih. Putting itu selalu menjadi bagian tersensitifnya. Apalagi saat dio menghisap-hisapnya bagai seorang bayi gedhe. Retnopun tambah semangat menggarap kontol dio. Tubuh mereka telah basah oleh peluh dan cairan mani. Rambut retno pun telah acak2an.
Semakin malam permainan mereka semakin panas..hingga akhirnya dio keluar untuk kedua kalinya di liang memek istri temannya itu.
Malam itu mereka berdua benar-benar menikmati permainan mereka, retno bahkan telah melepaskan kepasrahnannya , berganti dengan gairah untuk bercinta denngan dio.     
   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

cerita sex - teman bibi ku
Mar 28th 2013, 08:14



Nama gua Agus (bukan nama sebenarnya). Gua kuliah di salah satu PTS di Jakarta. Gua punya temen cewek, sebut aja namanya Lia. Si Lia ini temen baik gua sejak SMA. Kalo gua lagi ada masalah atau gua gagal dapetin cewek, dia inilah yang jadi tumpahan unek-unek gua. Pokoknya dia baek sekali ama gua. Orangnya cakep deh. Tapi ini bukan gua yang bilang, temen-temen gua yang bilang begitu. Dulunya menurut gua sih lumayanlah. Mungkin gua enggak sadar kali ya, abis ... gua tiap hari ketemu dia dan liat dia, jadi gua ngerasa udah biasa. Temen kuliah gua pernah bilang kalo si Lia tuh sensual banget, apalagi dari bagian lehernya sampe dadanya. Orangnya enggak begitu tinggi, sedanglah buat cewek. Tingginya 162 cm dan beratnya 50 kg. Langsing kan...? Rambutnya panjang tergerai. Kebayang dong gimana orangnya.

Diantara gua dan dia kalo ngobrol udah enggak ada batasnya, termasuk tentang hal yang begituan. Dia juga udah tau ukuran kontol gua. Sedangkan gua cuma tau ukuran pinggangnya dia 62 cm. Yang bagian atas dan bawahnya gua enggak dikasih tau. "Belum saatnya gus..", begiatu kata Lia dengan nada genit kalo gua selalu nanyain. Tapi gua bisa liat kok ukuran teteknya enggak begitu besar. Sekitar 32 gitulah...

Gua udah sering nonton dan jalan-jalan berdua ama dia. Teman-teman gua nyangkanya gua pacaran ama dia, padahal gua ama dia cuma temenan baik. Lalu kejadian yang membuat gua mengirim cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu, waktu kami berdua pergi nonton Ransom. Seperti biasanya gua jemput dia, terus kami pergi nonton di PH. Kali ini si Lia seksi banget. Dia pakai baju ketat putih favorit gua. Gua yang suruh dia pakai itu, soalnya gua suka liat dia pake itu. Dan dia juga selalu setuju ama permintaan gua. Terus pake rok mini yang kalo gua bilang pendek banget dan merangsang. Sekitar 15-20 cm lah dari lutut. Sepanjang perjalanan dia duduk di sebelah gua dan pahanya terlihat hampir sampai pangkalnya. Dalam hati gua gila juga nih si Lia. Sepulangnya nonton kira2 jam tujuhan, gua ajak dia kerumah gua seperti biasanya gua ama dia ngobrol-ngobrol dulu. Dia udah sering kerumah gua dan masuk kamar gua. Jadi dia maulah...

Kebetulan rumah gua lagi kosong. Bonyok sedang ke Surubaya, menghadiri kondangan orang kawin. Dan gua anak tunggal. Cuma tinggal pembantu doang. Gua ajak dia masuk kamar gua dan mgobrol-ngobrol sambil becada-becanda. Terus gua ke WC sebentar buat kencing. Sebenarnya sih supaya kontol gua enggak sakit bediri terus. Waktu kencing, gua ngebayangin juga tuh bodynya Lia yang aduhai. Terus gua masuk kamar gua lagi. Begitu gua buka pintu, gua liat Lia lagi di depan meja belajar gua sambil nungging ngeliatin buku-buku kuliah gua. Keliatan dong pahanya yang putih mulus itu dan sedikit CD nya. Gua udah enggak tahan lagi nih. Lalu gua deketin Lia dan gua peluk dari belakang. Si Lia kaget dan berbalik badan tapi enggak ngelawan, cuma sedikit berusaha menghindar. "Kenapa kamu gus", katanya. Terus gua lumat aja bibir mungilnya, dan gua pepetin dia ke dinding kamar gua. Dia juga membalas ciuman gua dan gua kulum lidahnya sambil gua remas remas teteknya. Si Lia mendesah kecil. Makin lama gua makin gila. Gua mulai turun ke bawah ke pahanya. Rok mininya gua turunin sampe ke lantai sehingga dia cuma pake CD dan baju ketatnya. Ternyata enggak cuma pakaian luarnya yang bikin nafsuin, dia pake CD yang bertali di bagian pinggangnya, jadi bisa di copot sebelah doang. Gua cium-cium pahanya sambil mulai menarik tali CD sebelah kirinya. Keliatan jembutnya yang halus terawat dan memeknya yang berwarna merah muda. Desahan Lia makin keras terdengar. Gua mainin itilnya dengan tangan gua. "Ahh..Ahhh...gus...". Memeknya makin basah. Lalu gua jilatin memeknya dan si Lia makin meronta-rontah kegelian. Sambil ngejilatin memeknya gua copotin celana jeans gua dan sekaligus CD gua. Keluarlah kontol gua yang udah tegang banget. Lalu gua berdiri, gua angkat kaki kanan Lia ,yang masih menempel CD nya, setinggi pinggul gua dan mulai ngearahkan kontol gua memasuki memeknya. Si Lia ngedorong pinggul gua. "Jangan gus, gua kan masih perawan. Enggak mau dimasukin....". Terus gua bilang gimana kalo cuma pura-pura doang kaya film-film Hollywood, si Lia senyum centil tanda setuju. Gua terusin gerakan gua tadi. Terus gua gesek-gesekin kontol gua ke bagian luar memeknya seperti orang sedang masturbasi. "Ahhh..ahhh.. terus gus", si Lia juga ikut bergoyang keenakan. Lama-kelamaan tangan Lia mulai memegang-megang kontol gua, lalu tanpa gua sadar dia ngarahin kontol gua ke dalam memeknya. Rupanya si Lia udah terangsang banget dan enggak mau peduli lagi. Blesh...... Kontol gua mulai masuk ke memeknya. "Ahh... sakit gus", kata Lia. Seret banget dan sempit, walaupun ukuran kontol gua enggak gede-gede amat. Akhirnya masuk juga semuanya dan gua terusn  goyangan gua. Enak banget rasanya, baru kali ini gua ngerasain memek cewek. Biasanga gua ngerasain guling gua. Mungkin karena baru pertama kali ngentot, enggak lama, gua ngerasa udah mau keluar. Lalu crooot...croot... gua keluar di dalam. Si Lia nampaknya belom orgasme. Sambil terus berpelukan gua nengok ke kiri gua ada cermin dan gua liat posisi gua ama Lia Horny banget. kaya lagi nonton bokep. Kontol gua yang sempat lemas berdiri lagi. Gua cium dia sambil gua gendong dan gua rebahin ke ranjang gua. Kaos putihnya gua lepasin, begitu juga BH nya. Bener dugaan gua, teteknya enggak begitu besar tapi putih kencang. Cukuplah besarnya. Lia udah telanjang bulet, cuma sisa CD nya yang masih nempel di kaki kanannya. Gua isep sebelah puntingnya. Lia pun mulai menggeliat lagi. Punting yang satu lagi gua mainin ama tangan gua. Terus gua ngerasa kontol gua udah keras banget dan gua kangkangin kakinya dan gua masukin aja lagi ke memeknya Lia. "Ngehhh.....ah...", si Lia mendesah keras. Kali ini enggak seseret yang pertama tadi. Gua maju mundurkan kontol gua dan Lia ngikutin goyangan gua. Aduh... gila enggak nyangka kalo memeknya cewek seenak ini. Sambil gua cium bibirnya gua mainin teteknya dengan tangan gua. Enggak lama kemudian memeknya Lia terasa menyempit tiba-tiba seperti memijat kontol gua dan badannya menegang. Si Lia pun teriak "Ahhhhhhhh..." Gua enggak tahan kontol gua dipijat ama memeknya lalu gua keluar juga. Dan gua pun berbaring di sebelahnya sambil megungusap-usap rambutnya. Terus gau anterin pulang. Selama perjalanan kita ngobrolin tentang tadi. Ternyata dia suka ama perlakuan gua. Katanya enak. Dan untuk lain kali gua minta dia pake baju yang seksi-seksi dan dia cuma senyum-senyum kecil malu-malu.

Gua ama Lia makin sering gituan. Untuk yang kedua kali dan seterusnya gua pake kondom, soalnya gua takut dia hamil. Semuanya gua lakukan di rumah gua karena rumah gua sering kosong. Teknik guapun makin jago. Terakhir gua bisa bikin dia orgasme 4 kali dalam sekali gituan. Waktu itu dia pake stocking kaya film-film bokep. Horny banget enggak sih. Tapi dia enggak jadi cewek gua dan masih berstatus teman baik. Gua enggak tau apakah gua ama dia masih mau terusin setelah kita masing-masing udah punya suami dan istri. Yang penting sekarang dulu lah, yang itu belakangan.....    
   
Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Tidak ada komentar:

Posting Komentar