|                               Cerita Sex - Spermaku dan Tante Erni               Mar 28th 2013, 13:56                                                Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku  waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya  begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang  enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen  nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya  cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.
  Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante  Erni ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan  saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka  ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya  sendiri. Nah Tante Erni inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak  masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).
  Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau  kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya  kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga  aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Erni ini entah  sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu  tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi  deh hmm.
  Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti,  tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau  lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau  duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan  (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik  wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa  ngomong sampai panas dingin tapi Tante Erni malah diam saja malah dia  tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama  tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya  paha sama celana dalem tuh Tante.
  Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di  villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku  pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2  malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil  bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar  ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu  itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Erni di  ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa  enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket  pojokan taman.
  Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih  mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku  di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Ernin ngsajak masuk  nemenin dia soalnya katanya dia takut.
  "Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak  usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Erni sambil mulai  berjongkok.
  Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana  dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga.  "Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya.  Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku,  kalau saja Tante Erni boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm.  Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Erni.
  "Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Erni. "Ah enggak apa-apa Tante", jawabku. "Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Erni. "Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.
  Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.
  "Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Erni.
  Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah  vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini  Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Erni membiarkanku  memegang-megang vaginanya.
  "Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi". "Iyah Tante", jawabku.
  Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.
  Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku  panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai  sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena  badanku enggak enak.
  "Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku. "Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku. "Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami. "Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada  pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante  Erni. "Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Erni.
  Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua  saja di villa, Tante Erni baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur  buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.
  "Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Erni sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya. "Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.
  Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang  sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.
  "Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Erni padaku. Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos. "Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Erni sambil memegang si kecilku. "Ah Tante bisa saja" kataku. "Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.
  Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Erni, pada waktu  dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar  Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante" "Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.
  Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja. "Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah" "Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos. "Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Erni.
  Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat  itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti  sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang  seperti ini.
  "Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku  memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan  CD tapi Tante Erni hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih  melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau  kencing.
  "Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku. "Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Erni.
  Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni  karena Tante Erni tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam  karena merasakan enaknya.
  "Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Erni yang kurasakan berdenyut-denyut. Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. "Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante  Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil  menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Erni berdenyut kencang  sampai-sampai aku merasakan celana Tante Erni lembab dan agak basah. "Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Erni. "Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.." "Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?" "Enggak Tante"
  Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Erni.
  "Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah "Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku. "Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Erni. Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Erni basah entah kenapa. "Tante kencing yah?" tanyaku. "Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".
  Dilepaskannya pula celana dalam Tante Erni dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku
  "Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun  mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante  Erni hanya ketawa kecil. "Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Erni. Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih". "Mau apa Tante?" "Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Erni. "Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?" "Tapi Alex enggak bisa Tante caranya" "Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Erni padaku.
  Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga  enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di  tumbuhi bulu halus.
  "Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya. "Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi" "Coba saja Lex"
  Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas  dan tanpa pikir panjang Tante Erni pun mulai mengulum penisku.
  "Achh.. hgghhghh.. Tante"
  Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Erni  tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya  vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok  bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Erni sambil tanganku  melepaskan kaus u can see Tante Erni dan juga melepaskan kaitan BH-nya,  kini kami sama-sama telanjang bulat.
  Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian  Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium  bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.
  "Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Erni.
  Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati  leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya  berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku,  terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.  Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat  karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan  yang begitu dahsyat. Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa  mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus  sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan  anusku basah.
  Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante Erni menjilati sampai ke  betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok  penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Erni. Entah mengapa aku  jadi ingin menjilati vagina Tante Erni, langsung Tante Erni kubaringkan  dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es  krim.
  "Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep  jilatin Lex" kata Tante Erni sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di  atas bibir vaginanya.
  Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang  keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.
  "Lex masukin donk Tante enggak tahan nih" "Tante gimana caranya?"
  Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan  langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Erni naik turun  seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah  jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat.
  "Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Erni.
  Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan  ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Erni. Hmm  sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni  mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Erni sudah  orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Erni tidak mencabut  penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.
  "Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Erni padaku.
  Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun  langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti  tadi.
  "Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi. "Tante Alex kayanya mau kencing niih"
  Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket  dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama  menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang  pertama Tante Erni pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku  untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai  kenikmatan yang alang kepalang.
  Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan  kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni  menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas  arahan Tante Erni yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1  siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Erni, setelah  itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di  sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Erni.  Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas  permintaan Tante Erni, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi,  dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.
  "Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku. "Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku. "Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Erni. "Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Erni.
  Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping  Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman  di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya  Tante Erni.
  Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Erni bila  rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu  aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Erni  sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami  Tante Erni ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku  bingung akan status anak Tante Erni.
  Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Erni  bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah  juga aku menemani seorang kenalan Tante Erni yang nasibnya sama seperti  Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat  obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.
 
 
    Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               Cerita Sex - Menusuk dengan Benda Tumpul               Mar 28th 2013, 13:55                                                Frans, 56 tahun, dengan perutnya gendut yang kebanyakan minum bir,  kepalanya mulai botak dan sudah menduda selama 10 tahun. Setelah  rumahnya dijual untuk membayar hutang judinya, dia terpaksa datang dan  menginap di rumah putranya yang berumur 28 beserta menantu perempuannya.  Sekarang dia harus menghabiskan waktunya dengan pasangan muda tersebut  sampai dia dapat menemukan sebuah rumah kontrakan untuknya. Diketuknya pintu depan dan Ester, menantu perempuannya yang berumur 24  tahun, muncul memakai celana pendek putih dan kemeja biru dengan hanya  tiga kancing atasnya yang terpasang, memperlihatkan perutnya yang rata.  Rambutnya yang berombak tergerai sampai bahunya dan mata indahnya  terbelalak menatapnya. "Papi, aku pikir papi baru datang besok, mari masuk", katanya sambil  berbalik memberi Frans sebuah pemandangan yang indah dari pantatnya. Dengan tingginya yang 175 itu, dia terlihat sangat cantik. Dia mempunyai  figur yang sempurna yang membuat lelaki manapun akan bersedia mati  untuk dapat bercinta dengannya. "Johan masih di kantor, sebentar lagi pasti pulang." "Kupikir aku hanya nggak mau ketinggalan bus", kata Frans sambil duduk. "Nggak apa-apa", jawab Ester, membungkuk ke depan untuk mengambil sebuah mug di atas meja kopi. Dengan hanya tiga kancing yang terpasang, itu memberi Frans sebuah  pemandangan yang bagus akan payudaranya, kelihatan sempurna.  Memperhatikan hal tersebut menjadikan Frans ereksi dengan cepat, dan dia  harus lebih berhati-hati untuk menyembunyikan reaksi tubuhnnya. Ester  duduk di sofa di depan Frans dan menyilangkan kakinya, memperlihatkan  pahanya yang indah. Posisi duduknya yang demikian membuat pusarnya  terlihat jelas ketika dia mulai bertanya pada Frans tentang  perjalanannya dan bagaimana keadaannya. "Perjalanan yang melelahkan", Frans menjawab sambil matanya menjelajahi  dari kepala hingga kaki pada keindahan yang sedang duduk di depannya. Sudah lebih dari 5 tahun sejak Frans berhubungan seks untuk terakhir  kalinya. Setelah isterinya meninggal, Frans sering mencari wanita  panggilan. Tetapi hal itu semakin membuat hutangnya menumpuk, dan dia  tidak mampu lagi untuk membayarnya. Ester menyadari kalau kemejanya  memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya pada mertuanya, maka dia dengan  cepat segera membetulkan kancing kemejanya. "Aku harus ke atas, mandi dan segera menyiapkan makan malam. Anggap saja rumah sendiri", katanya sambil berjalan naik ke tangga. Mata Frans mengikuti pantat kencangnya yang bergoyang saat berjalan di  atas tangga dan dia tahu bahwa dia memerlukan beberapa ‘format  pelepasan’ dengan segera. Kemudian telepon berbunyi. Frans  mengangkatnya. "Halo" "Hallo, ini papi ya?", itu Johan. "Ya Jo", jawab Frans. "Pi, aku khawatir harus meninggalkan papi untuk urusan bisnis dan  mungkin nggak akan kembali sampai Senin. Ada keadaan darurat. Maafkan  aku soal, ini tapi papi bisa kan bilang ini ke Ester, aku harus mengejar  pesawat sekarang. Maafkan aku tapi aku akan telepon lagi nanti". Mereka  mengucapkan selamat jalan lalu menutup teleponnya. Frans memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas,  melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi.  Frans menaruh koper-kopernya dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur  itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di  atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih. Frans  mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita  dibawahnya. Ini sudah cukup. Diambilnya celana dalam itu, membuka  resliting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu.  Jantungnya berdebar mengetahui menantu perempuannya sedang berada di  kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang memakai celana dalamnya  untuk ‘format pelepasan’ dirinya. Dipercepatnya gerakannya sambil  mencoba membayangkan seperti apa Ester saat di atas tempat tidur, dan  bagaimana rasanya mendapatkan Ester bergerak naik turun pada penisnya. Frans hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari  kamar mandi berhenti. Dengan cepat Frans menaruh pakaian itu ke  tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi  masih membiarkannya sedikit terbuka. Baru saja dia keluar, Ester muncul  dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Frans  bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu,  lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi. Ester melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui  kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya. Dia  mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Frans memperoleh  sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu.  Kemudian Ester memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan  keindahannya. Vaginanya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut  dan payudaranya kencang dan sempurna, seperti yang dibayangkan Frans.  Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat  payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi. Frans menurunkan salah  satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya  lagi. Ester yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana  dalamnya dan membungkuk ke depan untuk memakainya. Saat melakukannya, Frans mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih  baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia  bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang.  Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang  ketika pikiran Frans membayangkan apa Ester mengijinkan putranya  memasukkan penisnya ke dalam lubang itu. Ketika dia membungkuk untuk  memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya.  Penglihatan ini mengirim Frans ke garis akhir, saat dia menembakkan  spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Frans mengemasi  baarang-barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk  berganti pakaian. Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai. "Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini  buat Johan tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita  bisa membukanya", kata Ester sambil berjalan ke lemari es. "Ide yang bagus", jawab Frans memperhatikan Ester membungkuk ke depan  untuk mengambil botol wine. Ketika Ester mengambil gelas di atas rak,  atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus  dari tubuhnya. Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan  jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya. Frans  tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah  rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya. Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya  pada Ester. Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan  bagaimana Ester sedang mengalami stress belakangan ini. "Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu", tawar Frans.  Ester dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Frans dan  berbalik pada punggungnya lalu tangan Frans mulai bekerja pada bahunya. "Oohh, ini sudah terasa agak baikan", dia merintih. Frans tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Ester mulai  mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Ester kini terpejam  saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Frans  pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Frans, membuat Frans  ereksi penuh. "Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, papi sungguh baik". "Ini keahlianku", jawab Frans saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Ester. Ester menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang  Frans lakukan dengan pijatannya yang mulai ‘salah’ itu. Dia sangat  mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan  tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya. Dia meletakkan kedua  tangannya pada kaki Frans saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari  penis Frans. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya  menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk  menggosok paha Frans. Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia  ingin Johan ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Frans  tahu dia telah mendapatkannya. "Ini mulai terasa nggak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas", ajak Frans . "Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku nggak mau membuat papi lelah". Ketika mereka memasuki kamar tidur, Frans menyuruhnya untuk membuka  atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Dia setuju  melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya  yang sekal. Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang  dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Ester kenakan  sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di  pinggangnya. Ester rebah pada perutnya ketika Frans menempatkan dirinya  di atas pantatnya. "Begini jadi lebih mudah untukku", kata Frans saat dia dengan cepat  melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung  Ester bagian bawah. Alkohol telah berefek penuh pada Ester ketika dia  memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur. "Oohh Johan", dia mulai merintih. Frans tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa  seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan  yang dipikirnya dia adalah suaminya. Pelan-pelan dilepasnya celananya  sendiri, dan membalikkan tubuh Ester. Frans pelan-pelan mencium perutnya  yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Ester dengan perlahan. Vagina  Ester kini mulai basah saat dia bermimpi Johan menciumi tubuhnya.  Dengan hati-hati Frans melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya  ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi  vaginanya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke  samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir vagina merah  mudanya. Vaginanya lebih basah dari apa yang pernah Frans bayangkan.  Ester menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya  sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Frans . "Oohh Johan", dia merintih ketika sekarang Frans menggunakan lidahnya  untuk menyelidiki vaginanya. Penisnya akan meledak saat dia mulai  menjalankan ciumnya ke atas tubuhnya. "Jangan berhenti", bisik Ester. Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya,  merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya  memasuki vaginanya. Frans lebih melebarkan paha Ester, dan kemudian  mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung  penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit  demi sedikit ketika Ester kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut.  Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan  sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu perempuannya  yang cantik. Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar  masuk. Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya.  Frans mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya  seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Ester kembali pada  kenyataan saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa percaya apa yang dia  lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk  ke vaginanya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari  semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja. Frans melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Ester dan  meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke  atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga. "Oh tidak… hentikan… oh… Tuhan… kita nggak boleh… tolong.. ooohhh",  Ester berteriak. Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika  Frans menyetubuhinya layakanya seekor binatang. "Hentikan pi… ini nggak benar… oohh Tuhan", Ester berteriak dengan  pasrah. Frans melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Ester. Lutut  Ester kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan  dirinya malah membalas ciuman Frans. Sesuatu telah mengambil alihnya.  Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka  saling memeluk dengan erat. Frans menambah lagi kecepatannya dan keluar  masuk lebih cepat dari sebelumnya, Ester semakin menekan punggungnya.  Frans berguling dan Ester kini berada di atas, ‘menunggangi’ penis  Frans . "Oh Tuhan, papi merobekku", kata Ester ketika dia meningkat gerakannya. "Kamu sangat rapat, aku bertaruh Johan pasti kesulitan mengerjai kamu", jawabnya. Ini adalah vagina yang paling rapat yang pernah Frans ‘kerjai’  setelah dia mengambil keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan  memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya  lagi. "Tolong jangan keluar di dalam… oohh… papi nggak boleh keluar di dalam". Ester kini menghempaskan Frans jadi gila. Mereka terus seperti ini  sampai Frans merasa dia akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa  cairan di lubang pantat Ester. Dia kemudian menyuruh Ester untuk berdiri  pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya  mengarah pada lubang pantatnya. “Nggak, punya papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong pi jangan", Ester menghiba berusaha untuk lolos. Tetapi itu tidak cukup untuk Frans. Sambil memegangi pinggulnya, dengan  satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Ester. "Oohh Tuhan", Ester menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya. Frans mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat.  Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Frans mengayun dengan  irama mantap. "Oohh papi ngentot". "Aku tahu kamu suka ini", jawab Frans, dia mempercepat gerakannya. Ester tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya. "Lebih keras", Ester berteriak, Frans memegang payudaranya dan mulai  menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Ester ke atas  mendekat dengannya dan menghisapi lehernya. "Aku akan keluar", teriak Frans. "Tunggu aku ", jawabnya. Frans menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok vaginanya, dan  kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai vaginanya. Ester  menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan  telepon berbunyi. Ester menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Frans  mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok vaginanya. "Halo… Johan… ya dia menyambutku dengan sangat baik… ya aku akan  memanggilnya, tunggu", katanya saat dia menutup gagang telpon supaya  Johan tidak bisa dengar suara jeritan orgasme istrinya. Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Ester. Dengan satu dorongan  terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam pantat Ester. Semprotan  demi semprotan menembak di dalam pantat rapat Ester. Mereka berdua  roboh ke tempat tidur, Frans di atas punggung Ester. Penisnya masih di  dalam, satu tangan masih menggosok pelan vagina Ester yang terasa sakit,  tangan yang lain meremas ringan payudaranya. "Halo Johan", kata Ester mengangkat telepon. "Tidak, kita belum banyak  melakukan kegiatan… jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang  cepat… aku mencintaimu". Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama  lima menitan, Frans masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Frans  mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan menaruhnya ke mulut Ester.  Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun. "Aku pikir lebih baik papi keluar", dia berkata dengan mata yang  berkaca-kaca. Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu.  Rambutnya berantakan. Frans bisa lihat cairannya yang pelan-pelan  menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.
 
 
          Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               Cerita Sex - Gadis Pemuas               Mar 28th 2013, 13:54                                                Setelah 2 tahun sejak aku mendapat kecelakaan, sekarang aku sudah kuliah  mengambil jurusan design graphis karena memang itulah hobiku. Tak  disangka sejak kejadian itu, tubuhku sekarang menjadi tambah sekal saja  karena payudaraku kini berukuran 36B dan bongkahan pantatku semakin  kencang dan padat, juga kulitku semakin putih karena aku rajin merawat  tubuhku. Oh ya, gara-gara kejadian kecelakaan pesawat 2 tahun lalu, aku  bisa mengeluarkan susu dari putingku meskipun umurku baru 19 tahun dan  aku juga belum pernah hamil, ini dikarenakan aku meminum suatu ramuan  dari suku yang merawatku ketika aku terdampar di sebuah pulau. Dan 7  bulan lalu aku mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan aku  menjadi mandul, aku sedih karena rencanaku sehabis kuliah aku ingin  mencari pendamping hidup dan mengakhiri petualangan-petualangan gilaku,  tapi ternyata takdir berkata kalau aku tidak boleh berhenti menjalani  petualangan sex yang gila. Sebenarnya aku sudah bosan karena dari SD, SMP, SMA, bahkan sampai  kuliah aku menjadi primadona, tapi apa mau dikata, mungkin sudah menjadi  kodratku. Dan resikonya menjadi primadona, ya banyak cowok yang  berusaha pdkt padaku, mulai dari cowok kaya, cowok ganteng, bahkan  sampai cowok yang pinter berusaha mati-matian untuk dekat-dekat  denganku. Tapi dari mereka semua tak ada yang kuanggap serius karena aku  memang malas punya pacar, dan temanku tidak hanya cowok saja tapi temen  cewekku juga segudang karena aku tidak pernah menolak siapapun yang  ingin berteman denganku. Ada satu cowok gendut yang selalu diam  sendirian, dan dia gemetaran jika kuajak bicara, aku malah jadi  penasaran dengan cowok gendut yang biasa dipanggil Big Mac itu, dan  kebetulan ada tugas final yang harus dibuat oleh 2 orang dalam 1  kelompok. Setelah dosen keluar, para cowok & cewek yang ada di kelas  datang ke mejaku untuk memintaku sekelompok dengan mereka, tapi aku  ingin menyelidiki si Big Mac ini. Rasti ama gue yaâ ama gue aja, Rasti!!, teman-temanku saling berebut menginginkanku  menjadi teman sekelompok mereka. Aku tidak tau apa alasan teman-teman  cewekku menginginkanku menjadi kelompok mereka, tapi aku tau motif utama  para cowok ingin aku menjadi teman kelompok mereka yaitu agar bisa puas  melihat tubuhku dan mungkin saja mereka berniat memperkosaku. maaf, temen-temen, aku udah punya temen kelompok siapa ?!! jawab mereka serentak. si Big Mac Semuanya langsung menengok kepadanya, sementara Big Mac sendiri menundukkan kepalanya. yah,, sori ya gak apa-apa kok Ras, jawab salah seorang temanku. Lalu mereka langsung  membubarkan diri, dan Big Mac masih terdiam seorang diri, aku  mendekatinya dan duduk di sampingnya. Big Mac, gak apa-apa kan kalo gue jadi temen kelompok lo? nnn,,,ggaa,,kkk,,,apa,,,,apaa, jawabnya terbata-bata. kok kalo ngomong ama gue, lo gemeteran gitu sih? eeeee,,,, ayo dong, santai aja kale aa,,,bisnya,,,gu,,,gu,,,eee,, lo kenapa, ngomongnya biasa aja Akhirnya dengan semangat dariku, dia mulai berbicara denganku secara biasa. gue gak enak ngomong ama lo kenapa, gue ngebosenin ya? bukan gitu, justru kebalikannya maksud lo apa, sori nih, aku telmi ya, lo kan cantik masa ngomong ama gue yang jelek kayak gini ya ilah, gitu doang, ama gue santai aja kalee, lagian kan sekarang kita sekelompok beneran nih kita sekelompok? bener, lo mau gak 1 kelompok ama gue? wuih, gue mau banget, siapa sih yang gak mau sekelompok ama lo. Big Mac  ini mempunyai nama asli yang cukup bagus yaitu Mario Carpest, badannya  gendut, wajahnya tidak jelek juga tidak ganteng, kulitnya putih,  tingginya sama sepertiku dan tentu saja umurnya sama sepertiku yaitu 19  tahun. Mac, berat badan lo berapa sih? 98 kilo lo gak ada rencana buat ngurusin badan? ada sih, cuman, gue laper mulu jadi susah deh huu, dasar lo, eh kita langsung bikin tugas kita yuk, mau gak? tapi kan, deadline tugas masih 3 hari lagi. iya, gue tau, tapi kalo kita ngerjain duluan kan, besok-besok kita bisa tenang bener juga apa kata lo bener kan, lagian lo kan jago tuh jadi 1 hari doang pasti udah selesai lo kali yang lebih jago udah, ah jangan merendah, karya-karya lo kan lebih bagus dari punya gue hehe,, terus kita ngerjainnya di kost gue apa di rumah lo, Ras? di rumah gue aja yuk biar lebih enak ngerjain tugasnya ok deh tapi naik apa ya? kan gue bawa motor kalo kuliah oh, lo bawa motor, kenapa gak bilang ama gue dari tadi, yaudah yuk kita berangkat sekarang yok. Lalu kami berdua menuju tempat parkir, selama kami jalan berdua,  teman-teman kampus yang lain melihat kami, mungkin mereka berpikir kok  Big Mac bisa jalan bareng ama Rasti? Setelah sampai di tempat parkir,  Big Mac menuju motornya, tak kusangka motornya bagus dan berbodi besar,  yah seperti motor yang digunakan pembalap-pembalap internasional. wow, motor lo bagus sesuai ama lo? maksud lo apa? iya, motor lo segede yang punya enak aja lo, ayo cepet ok big boss Lalu aku naik membonceng di belakangnya. ee, Mac, gue boleh pegangan ma lo gak? boleh aja, lo takut jatoh ya? iya, gue takut, jadi lo bawanya jangan kenceng-kenceng ya iye, iye, gampang, udah cepet pegangan Aku memeluk badannya yang besar  itu dengan erat karena aku memang takut sekali jika naik motor,  untungnya Mac mengendarai motor dengan pelan dan hati-hati sehingga aku  jadi tidak takut. Selama perjalanan aku mengobrol berbagai macam hal  dengannya, mulai dari dosen, teman, dan bahkan pengalaman pribadinya,  dia bercerita padaku kalau dia suka pada salah satu teman cewekku yang  bernama Ana. beneran, lo suka ama si Ana? kalo bener, tar gue bilangin ke dia ja,,,jangan,, dia kenal aja kagak ama gue yah kenalan lah, susah amat nah itu dia masalahnya, gue gak pd gak pd kenapa? kan biasanya cewek cantik ngeliatnya fisik iya sih, si Ana emang nganggep fisik lebih penting, tapi gak semua cewek cakep ngeliat fisik contohnya gue boong lo iya, kalau gue mentingin fisik, pasti gue udah jadi rebutan cowok-cowok terus kenapa lo belum punya cowok ampe sekarang? cowok-cowok yang ngedeketin gue ada maunya, tau sendiri kan iya-iya, gue tau, oh ya nih belok kemana? tuh depan bentar lagi rumah gue Akhirnya kami sampai di rumahku yang  baru karena rumah ortuku yang dulu dijual sebab ortuku pindah ke luar  negeri dengan pembantuku juga, jadi aku dibelikan rumah yang lebih kecil  dan sederhana daripada sebelumnya karena aku tinggal sendirian. rumah lo kayaknya nyaman banget ya iya dong, kan ni rumah gue rawat terus, yaudah yuk masuk Kemudian kami  berdua turun dan masuk ke dalam rumahku yang kecil tapi sangat nyaman  karena semua ruangan kupasangi ac kecuali kamar mandi tentunya. minum apa nih? udah, jangan repot-repot masa tamu gak disuguhin minuman, udah mau minum apa? mmm,,, soft drink aja deh yaudah, bentar ya oh ya, wc dimana gue mau cuci muka dulu tuh disana Kemudian aku ke dapur sementara Mario ke kamar mandi. Aku juga sekalian ke kamarku untuk mengganti bajuku supaya aku tidak  gerah, setelah berganti baju dengan kaos yang biasa kupakai di rumah  yaitu kaos putih yang longgar dan celana hotpants, lalu aku pergi ke  dapur dan menyiapkan minuman untuk Mario, setelah itu aku kembali ke  ruang tamu dimana Mario sedang menonton tv yang ada di ruang tamu. buset, baju lo kok kayak gitu? sori banget nih, soalnya gue lebih nyaman pake kayak gini, gak apa-apa kan? gak apa-apa sih, cuman gue kaget aja yaudah, lo langsung ke kamar gue aja, soalnya komputernya ada di kamar gue gue boleh bawa minuman gue kan? ya bolehlah, udah sana, gue mau ngunci pintu dulu Setelah mengunci  pintu, aku langsung menyusul Mario yang sudah lebih dulu menuju kamarku.  Ternyata, dia sudah mulai mengerjakan tugas sendirian sambil meminum  minuman yang tadi kubuatkan untuknya. nih gue bawain makanan, kacang n kue-kue boleh gue makan kan? gak boleh, bolehnya diliatin aja. Ya boleh lah, ngapain gue capek-capek bawa kesini kalo gak boleh di makan Sambil makan dan minum, dia mengerjakan tugas sementara aku berdiri dan  sedikit membungkuk di sampingnya untuk melihat apa yang sedang  dilakukannya. Karena aku membungkuk, payudaraku jadi berada tepat di  samping kepalanya sehingga ketika dia menengok ke arahku, matanya  langsung disuguhi pemandangan yang indah yaitu payudaraku yang montok  dan kencang. Aku tidak tau kalau kadang-kadang dia mencuri-curi pandang  ke arah dadaku karena aku terfokus pada komputer, setelah dia sudah  mengeluh capek. Ras, gantian dong capek gue nih! iye, iye, sini gue gantiin, lo istirahat aja dulu Lalu aku duduk di  depan komputer dan mulai mengerjakan sementara dia tidur-tiduran sambil  melihat hpku, aku lupa belum menghapus video bokep yang direkam temanku  ketika aku sedang disetubuhi 5 orang pekerja bangunan. Aku terlambat  menyadari hal itu, tiba-tiba Mario mengunci pintu lalu mendekatiku yang  masih serius mengerjakan tugas. Dia langsung meremas-remas payudaraku  dari belakang kursi. Aku langsung meronta-ronta dan bangun dari kursi secepat mungkin setelah aku berhasil melepaskan remasannya. mau ngapain lo Mac? sori, gue udah gak tahan ngeliat bodi lo Lalu dia mendorong tubuhku ke  tembok, setelah badanku sudah merapat ke dinding, Mario memegangi kedua  tanganku, aku meronta-meronta untuk melepaskan diri tapi aku tak berdaya  melawan Mario karena badannya yang besar. Aku hanya bisa pasrah ketika  dia mulai melumat bibir mungilku, dia mainkan lidahnya di dalam rongga  mulutku, sebenarnya aku ingin bermain dengan lidahnya tapi aku  geleng-gelengkan kepalaku agar terkesan mengadakan perlawanan, itu semua  kulakukan supaya nafsu birahinya jadi semakin bertambah. Sambil melumat  bibirku, dia juga meremas-remas payudaraku sehingga birahi semakin  mengambil alih diriku yang membuatku tanpa sadar meremas-remas penisnya  yang masih terbalut celana jeansnya. Dia melepaskan cumbuannya. Ras, lo emang bener-bener idaman para cowok, aku hanya memberikan senyum manisku kepadanya. Lalu dia mulai membuka kaosku dengan paksa karena dia sudah sangat  bernafsu melihatku yang sudah pasrah padanya, setelah kaosku terbuka dia  langsung membuka Bhku sehingga payudaraku yang berukuran 36B dan putih  mulus terpampang jelas di hadapannya. anjrit, toket lo mantep banget Lalu dia merebahkan tubuhku ke ranjang,  kemudian dia mulai menelusuri satu senti demi satu senti dari payudaraku  dengan lidahnya, aku hanya bisa mendesah pelan ketika tekstur lidahnya  yang kasar menyentuh kulit payudaraku yang halus. Setelah itu dia  menyentil-nyentilkan lidahnya ke kedua putingku secara bergantian dan  kadang-kadang dia memelintir serta memilin-milin kedua putingku. Ketika  dia memasukkan putingku ke mulutnya dan mulai menghisapnya, kurasakan  susuku langsung mengalir keluar dari putingku menuju ke mulut Mario. kok ada susunya sih? udah isep aja, mau gak? mau dong, susu lo manis banget gitu Lalu dia mulai menghisap kuat-kuat  putingku seperti ingin menyedot habis susu yang keluar dari putingku. Mario menghisap susu dari kedua putingku secara bergantian, setelah puas menyeruput habis susuku, dia berkomentar. parah, baru kali ini gue nyobain susu cewek udah gitu manis lagi, aku  tidak berkata apa-apa. Kemudian, dia mulai membuka hotpants serta cdku. mmhh, wangi apaan nih?, setelah itu dia mengendus-endus vaginaku. ooh, taunya dari sini. Ras, memek lo wangi melati ya, harum banget memek lo kan gue rawat terus, jadinya udah pasti wangi dong kalo gini sih, gue jadi tambah nafsu aja ama lo udah, mau dicobain apa mau diendus-endus doang? hehe,,sori,,abisnya gue kagum banget ama bodi lo Kemudian, dia mulai  menjilati bibir vaginaku yang masih tertutup rapat, dan juga Mario  melebarkan bibir vaginaku dengan 2 jarinya. Karena aku mencukur habis  rambut kemaluanku jadi daerah selangkanganku yang putih mulus tambah  kelihatan bersih, aku mendesah pelan ketika lidah Mario menyapu bibir  vaginaku. Akhirnya, dia menemukan klitorisku, tentu saja tanpa ragu-ragu  lagi dia langsung menyentuh klitorisku dengan lidahnya sehingga aku  mendesah dengan lebih kencang dari sebelumnya. aaaahh,,,,mmmmhhh!!, desahku ketika dia menyentil-nyentilkan lidahnya ke daging kencilku yang sangat sensitif. buset, klitoris lo manis banget yaudah, terusin dong jangan berhenti ok,, Lalu dia meneruskan aktivitasnya yang tertunda, tapi kali ini dia  memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang vaginaku dan menggerakkan 2 jarinya  itu keluar masuk vaginaku. Vaginaku terasa penuh karena diisi 2 jari  Mario yang besar. ah, gue tambahin ah jaaannnggg…., belum selesai aku berbicara Mario sudah menambahkan 1  jarinya lagi ke dalam vaginaku sehingga kini vaginaku benar-benar terasa  penuh sesak daripada sebelumnya. awwhhh,,,mmmhhh Erangku, tapi sepertinya Mario tak menghiraukanku karena  dia terus melakukan aktivitasnya. Dia mengobok-obok vaginaku sementara  aku hanya bisa mengigit bibirku sendiri sambil menahan rasa nikmat yang  tiada taranya. Aku merasa sudah tidak tahan lagi hingga tubuhku mengejang dan aku menekuk tubuhku keatas. aaaahhhh,,,, desahanku karena aku mengalami orgasme dan mengalirlah  cairan dari vaginaku dengan deras langsung mengucur keluar membasahi 3  jari Mario yang sedang mengubek-ubek vaginaku. Setelah cairanku sudah  terkuras habis, Mario berkomentar. wuih, cairan lo banyak juga, Ras, aku hanya diam tidak membalas perkataannya. Ras, boleh kan gue nyobain cairan lo? Aku hanya mengangguk pelan karena  aku sudah lemas. Mario menjilati cairanku yang ada di jarinya, dia  menjilati jarinya sendiri sampai benar-benar bersih dari cairanku. waw, cairan lo manis kayak madu, jadi pengen lagi nih Lalu Mario  melebarkan kakiku sehingga vaginaku yang banjir karena cairanku sendiri  bisa terlihat jelasnya. mmhh,,, memek lo menggoda banget Mario langsung membenamkan wajahnya ke lembah kenikmatanku yang sudah banjir oleh cairanku. sslluuurrppp….slluurrpp, bunyi yang muncul ketika Mario menyeruput cairan yang ada di daerah vaginaku. Aku merapatkan kakiku sehingga kepala Mario terhimpit kedua pahaku,  rupanya Mario tau kalau aku tidak mau dia berhenti sehingga dia lebih  menaikkan frekuensi jilatannya dan ketika lidahnya mengenai klitorisku,  aku merasa badanku dialiri listrik dan aku mendesah seperti orang yang  sedang kecape’an. Mario sadar kalau lidahnya mengenai klitorisku  sehingga kini dia lebih memfokuskan jilatannya ke klitorisku. Karena  G-spotku ada di klitorisku, aku lebih cepat mencapai orgasme daripada  sebelumnya, tentu saja semua cairan yang keluar dari vaginaku langsung  diseruput habis oleh Mario. Setelah orgasmeku yang kedua itu, aku  melepaskan himpitan pahaku kepada kepala Mario, tapi Mario masih tetap  membenamkan wajahnya di vaginaku untuk membersihkan sisa-sisa cairanku  yang masih ada di bibir luar vaginaku. udah dong, jangan dijilat terus, geli tau, kataku seraya menepuk kepala Mario. he,,,he,,,he,,, sory, abisnya memek lo manis n wangi banget, gue jadi gak mau pisah ama memek lo ah, ada-ada aja lo, tapi memek gue enak banget ya? beh, bukan enak lagi tapi mantab, btw lo juga bisa ngeluarin susu ya? ya, gimana susu gue? manis juga, lo pake apaan sih, kok bisa manis dua-duanya kayak gitu? mau tau? iya mau tau aja deh hmm,, dasar he,,he,, eh, gue aus nih, gue mau ambil minum, lo mau gak? sini, lo gue gendong Tubuh telanjangku diangkat, lalu aku melingkarkan  kakiku ke pinggangnya dan melingkarkan tanganku ke lehernya, kami berdua  seperti sedang bulan madu. Dia menciumi wajahku, dan bibirku selama  berjalan ke dapur, aku membalasnya dengan melakukan hal yang sama. kita kayak suami istri aja ya kalo istri gue secantik lo, gue bakal ngentotin lo terus-terusan aahh, gue jadi malu, he,,he Setelah sampai di dapur, Mario menurunkanku  dan aku mengambil minuman di kulkas dengan sedikit membungkukkan badanku  sehingga pantat bulatku terekspos jelas ke Mario, dan dia langsung  menepuk pantatku. eh, nakal ya, pake nepok pantat gue segala abisnya pantat lo ngegemesin sih maksud lo? ya, pantat lo tuh bulet n kenceng banget iya dong, siapa dulu pemiliknya, Rasti, balasku sambil  menggoyang-goyangkan pantatku ke arahnya. Lalu, aku minum air jus yang  kuambil dari kulkas. loh, lo gak minum?, tanyaku sambil menaruh gelas yang sudah kosong. ngapain minum kayak gituan, kan ada susu lo Dengan semangat 45, dia  langsung meremas-remas payudara kananku sedangkan payudara kiriku  disedot Mario sampai pipinya kempot. Susuku yang hangat dan manis  langsung mengalir keluar menuju mulut Mario. mmhh,,manis banget udah dong, lo kira gak geli apa he,,he,,sori deh gue cuma bercanda kok, sedot aja sepuas lo asik!! Lalu dia menyedot susu dari payudara kanan dan kiriku secara  bergantian selama kurang lebih 5 menit, lalu dia menyudahi sedotannya. udah belum minum susunya? udah puas gue minum susu lo, eh Ras, gantian dong, lo yang isep punya gue ah ogah ah ayo dong, pliis.. emang untungnya apa gue isep punya lo? kalo lo isep punya gue, lo gue beliin apaan aja yang lo mau deh bener? bener, ya,,ya mau ya he,,he,, gue cuma becanda kok, gue bukan cewek matre kalee jadi lo mau ngisep ****** gue? Aku membalasnya dengan tersenyum dan juga  mengangguk. Aku berjongkok untuk membuka celananya, sementara Mario  membuka bajunya, setelah celana jeansnya sudah kubuka, aku langsung  membuka celana dalamnya dan penis Mario langsung menyembul keluar untuk  menyapaku. Ternyata, penis Mario tidak begitu panjang, tapi penisnya  gemuk seperti pemiliknya, penis Mario mempunyai panjang 14 cm dan  berdiameter 4 cm. Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung memasukkan  penis Mario ke dalam mulutku, aku langsung jilati kepala penisnya yang  membuat pemiliknya menggelinjang, mungkin karena terasa nikmat sekaligus  ngilu. Tiba-tiba Mario menekan penisnya ke dalam mulutku, untungnya  penisnya tidak terlalu panjang sehingga aku hanya sedikit tersedak, kini  Mario memaju mundurkan penisnya ke dalam mulutku seperti sedang  menggenjot vaginaku. Aku hanya bisa diam menerima sodokan-sodokan Mario terhadap mulutku,  tapi lama kelamaan aku merasa tidak enak juga karena penisnya yang gemuk  memenuhi mulutku, sementara mulutku sedang digenjot olehnya tanganku  memijati buah zakarnya dengan perlahan. Setelah beberapa menit, dia  mengerjai mulutku, Mario berhenti memompa mulutku sehingga kini aku yang  bekerja, aku emut kepala penisnya secara perlahan sambil tanganku terus  memijati buah zakarnya. Lalu aku telusuri batang penisnya dengan  lidahku dari pangkal ke kepalanya dan sebaliknya, kemudian aku  menyentil-nyentil lubang kencingnya dengan lidahku, setelah puas bermain  dengan penisnya, aku memainkan mulutku di buah zakarnya sampai-sampai  daerah selangkangan Mario basah semua karena jilatan-jilatanku. Tapi  ketika aku sedang asik-asiknya menjilati lolipop daging milik Mario,  lolipop itu berdenyut-denyut yang menandakan sebentar lagi akan orgasme,  dengan terpaksa aku menghentikan aktivitasku. yah, masa udah mau ngencrot sih? abisnya lo jago banget sih ngisepnya yaudah, kita cooling down dulu ya ok, tapi ke kamar lo yuk, capek nih berdiri iya, iya, yuk Kemudian, aku dan Mario pergi menuju kamarku dalam keadaan  bugil, tentu saja dia menciumiku selama berjalan ke kamarku. Setelah  sampai di kamar, Mario menyuruhku untuk tidur terlentang di ranjang,  tentu saja aku mengikutinya karena aku juga tidak tahan lagi ingin  disuntik. Mario naik ke atas ranjang dan menyiapkan penisnya di depan  vaginaku, lalu Mario melebarkan kakiku sehingga vaginaku yang bersih  terlihat jelas. Dia mengelus-eluskan penisnya ke atas dan ke bawah  menelusuri bibir luar vaginaku sehingga birahiku menjadi naik kembali,  lalu Mario menaruh kepala penisnya di pintu masuk lubang surga dunia  milikku. Kemudian dengan perlahan dia memasukkan penis gemuknya ke dalam  vaginaku yang sudah lapar akan penis, tanpa usaha yang keras, penis  Mario dengan mudah amblas ditelan vaginaku karena penisnya tidak terlalu  besar dan juga karena vaginaku sudah dilumasi oleh cairanku sendiri. Aku melingkarkan kakiku ke pinggangnya, sementara dia belum mulai  memompa vaginaku karena dia ingin merasakan betapa hangat dan sempitnya  vaginaku, selain itu dia juga ingin menciumku tapi tidak bisa karena  tertahan perutnya yang gemuk. Akhirnya dia mulai memompa penisnya keluar  masuk vaginaku dengan irama yang perlahan untuk membiarkan aku terbiasa  dengan penis gemuknya yang membuat vaginaku terasa penuh meskipun tidak  terlalu besar. Sementara Mario menggerakkan Mr. P nya keluar masuk  vaginaku, Mario juga meremas-remas kedua buah payudaraku dengan kedua  tangannya sehingga susuku memuncrat keluar dari putingku. Sodokan demi  sodokan menerjang vaginaku, rupanya Mario belum terlalu lihai dalam hal  mengaduk-adukkan tongkatnya di dalam vagina seorang wanita karena dia  memompa vaginaku tanpa irama yang jelas, kadang cepat kadang lambat.  Tapi meskipun pompaan Mario tidak berirama, itu sudah membuatku  menggelinjang keenakan. Tak terasa sudah 20 menit Mario mengaduk-aduk vaginaku dengan batangnya,  kurasakan tubuhku sudah tidak tahan lagi menikmati kenikmatan yang  bersumber dari vaginaku dan menjalar di sekujur tubuhku seperti aliran  listrik. Dan akhirnya aku benar-benar tidak tahan lagi, tapi aku juga  merasakan penis Mario mulai berdenyut-denyut di dalam vaginaku sehingga  aku harus menahan orgasmeku agar kami berdua mencapai klimaks secara  bersamaan. Dengan susah payah aku menahan klimaksku sampai 5 menit ke  depan. aahh,,,Ras,,,guuee,,,kkeeluuar r!!! gguuee,,jjugga Akhirnya aku mencapai orgasme dan mengeluarkan cairan  dengan deras dari dalam vaginaku, bersamaan dengan itu Mario juga  menyemburkan spermanya ke dalam vaginaku. Vaginaku benar-benar terasa  hangat karena cairanku dan sperma Mario bercampur aduk di vaginaku, aku  merasakan Mario menyemprotkan sperma ke dalam vaginaku sebanyak 5 kali  semburan. Setelah penis Mario sudah memuntahkan semua lahar putihnya,  kami beristirahat dengan nafas tersengal-sengal, tentu saja Mario sudah  mencabut penisnya keluar dari vaginaku. Aku merasakan hangatnya sperma dan cairanku mengalir keluar dari  vaginaku menuju ke kasurku. Aku menolehkan muka untuk menatap mata  Mario, begitu juga dengan Mario menatap mataku dengan penuh arti. Ras, maafin gue ya kenapa? gue ngencrot di dalam memek lo ya ilah, gitu doang, nyantai aja lagi bener, gak papa? bener kok, eh btw, lo udah berapa kali ngesex ama cewek? baru kali ini doang kok yang bener? bener, emang kenapa? kok lo tau sih cara foreplay? kan gue cowok jadi gue tau caranya lewat film-film bokep oohh,,gitu nah, lo sendiri dari umur berapa udah gak virgin? jangan ah, itu rahasia gue oh, sori-sori gak apa-apa, eh iya, tugas kita belum selesai tuh, gara-gara lo pake nafsu segala sori banget deh, tadinya gue juga mau serius ngerjain tugas, tapi ngeliat lo pake hotpants, gue jadi nafsu yaudah, sana kerjain, gue mau mandi dulu biar wangi lagi tapi ntar gue boleh ******* ama lo lagi kan? nggg…tau deh, liat nanti ya Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang telah menjadi  tempat pelampiasan nafsu Mario sementara Mario mengerjakan tugas.  Setelah tubuhku wangi kembali, aku kembali ke Mario dengan telanjang. Mac, gue telanjang aja, gak apa-apa kan? Kan lo udah ngeliat body gue ini iya, gue malah seneng kalo lo gak pake baju huu, dasar lo, udah sana lo kerjain tugas, gue mau nonton tv dulu eh, tapi ntar gantian ye, masa gue ngerjain sendiri ok, ntar bilang aja kalau lo udah capek 15 menit kemudian, Mario sudah kelihatan capek. Ras, gantian dong, gue capek nih ok, lo istirahat dulu sana Aku dan Mario terus bergantian mengerjakan tugas kami sampai jam menunjukkan 7.30 malam. Ras, lo tinggal disini sendirian? iya, emang kenapa? apa lo gak takut? takut apa? Maling? Hantu? Gak takut gue tapi apa lo gak kesepian? iya sih, kadang-kadang sepi juga nah, kalo gitu, boleh gak gue nemenin lo sampe 3 hari? hah, kos-kosan lo gimana? gampang deh pokoknya, boleh ya? kok maksa banget, pasti ada maksud tertentu nggak, biar tugasnya bisa selesai apa bener, cuma ngerjain tugas, ngomong aja yang jujur ama gue hehe,,, gue juga pengen ngentotin lo sih, abisnya gue ketagihan ******* ama lo hmm, gimana ya? ayo dong Ras, pleaasee iya, iya, lo boleh nginep gue juga boleh belajar ******* ama lo gak? iya, iya, gampang, udah sana pulang ambil baju ok, Tuan Putri yang cantik secantik bidadari aah, jangan gitu dong, gue jadi malu nih,, hehe yaudah gue pulang dulu ya Aku mengantarnya sampai ke pintu rumahku tanpa  ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhku, ketika kami berdua berada  di pintu rumahku, Mario tiba-tiba merunduk dan menghisap susuku dari  payudara kananku sementara tangannya meremas-remas payudara kiri. Maac,,jangan,,,ntar,,keetauaan oraang sori, sori, abisnya gue gemes banget ngeliat toket lo, montok banget sih huu, untung gak ada orang, jadi kita gak ketauan, udah sana yaudah, ntar gue balik lagi ya Hanya dalam waktu 30 menit, Mario sudah  ada di depan pintu rumahku dan memencet bel, aku membukakan pintu dalam  keadaan yang masih telanjang karena di rumah aku lebih suka tidak  memakai apa-apa. Mac, cepet banget lo udah nyampe sini lagi soalnya gue udah gak sabar pengen ******* lagi ama lo huu,,dasar Tiba-tiba Mario menciumi leherku dan bibirku serta meremas-remas pantatku. Mac, sabar dong, tutup dulu pintunya, abis itu baru lo boleh ngapain aja ok, oh ya, kebetulan gue bawa viagra nih viagra? Lo emang niat bawa? iya, supaya bisa ngentotin lo terus-terusan yaudah, kalau gitu selama 3 hari lo bebas ngentotin gue sesuka lo asalkan lo yang ngerjain tugas ok, deal ya? deal ok, mulai yuk Lalu Mario meminum viagra dan langsung menggarap tubuhku  semalam suntuk, dan jika efek viagra sudah habis, dia meminum viagra  sehingga Mario bisa mengobok-obok vaginaku dengan penisnya semalaman. 2 hari kulalui bersama Big Mac di rumahku, kami satu kelompok dalam  mengerjakan tugas final. Tugas yang kuanggap sulit itu bisa dikerjakan  Big Mac dalam 2 hari saja dengan imbalan yaitu aku harus melayaninya  kapanpun dia mau, tapi aku tidak keberatan melayaninya kapanpun dia mau  karena dia sangat lembut kepadaku. Selama 2 hari dia menginap di rumahku  aku mengajarinya berbagai macam posisi saat bersetubuh supaya permainan  kami lebih bervariasi dan tidak membosankan. Jam 10 pagi di hari  ketiga, setelah puas menyetubuhiku, Mario mengajakku ke kampus untuk  menyerahkan tugas dan makalah laporannya. Ras, ayo, ke kampus nyerahin tugas ayo eh,, ras, ntar dikampus gue boleh gandeng tangan lo gak? emang kenapa harus gandengan tangan? Emangnya gue truk gandeng jangan marah dong, gue kan cuma nanya kalo lo gak mau juga gak apa-apa gue gak marah kalee, emangnya kenapa sih? temen-temen gue ngejek gue gak bakal dapet pacar.. oh, gue ngerti, ntar di kampus gue pura-pura jadi pacar lo, ya kan? nah, lo tau, gimana lo mau gak? iya, gampang deh tapi misalnya gue nyium bibir lo di depan temen gue boleh gak? mmhh,, gimana ya? kalo lo gak mau juga gak apa-apa boleh kok yang bener lo? Lo gak malu? Lo kan celer di kampus gue gak malu, biarin aja apa kata orang, btw celer apaan? cewek populer ooh, ampir gue salah denger pasti dengernya peler, ya kan? hehehe… Lalu kami pergi ke kampus, setelah menyerahkan tugas ke dosen,  sang dosen memberi nilai A karena hasil kerja kami dibilang bagus oleh  dosen itu. Aku sangat senang karena aku tidak mengerjakan apa-apa tapi  dapat nilai A ( ), setelah menyerahkan tugas ke dosen berarti aku bisa  santai selama 2 bulan ke depan. Mario mengajakku ke teman-temannya yang  sedang berada di kantin. guyz, nih kenalin cewek gue Rasti, cewek lo? Mimpi aja lo, haha, teman-teman Mario mengejeknya. dibilangin, gak percaya, tanya aja langsung!! pasti si Big Mac bo’ong, iya kan Ras? enggak, gue emang udah jadian ama si Big Mac tuh kan, gue bilang apa ah, masih gak percaya, jangan-jangan lo ngancem Rasti y kan? beneran kok, yaudah, sekarang gue cium Rasti deh, kalo dia nolak berarti  gue bo’ong Lalu Mario memelukku dan kemudian melumat bibirku, dia  mainkan lidahnya di dalam rongga mulutku, aku menutup mataku dan  membalas memainkan lidahku sehingga lidah kami saling membelit. Lumayan  lama juga kami berciuman di depan teman-teman Mario, mungkin sekitar 45  detik, lalu kami menyudahi ciuman kami. tuh kan, Rasti gak nolak wah,, enak banget lo ciuman ama Rasti, gue jadi pengen nih iya, gue juga sama enak aja, emangnya bibir gue gratisan bercanda doang Ras Lalu kami tertawa bersama-sama. udah ya guyz, gue ama Mario mau jalan dulu ati-ati Ras, tar kalo lo berdua makan, pasti lo ketempuan iye, kan si Mac makannye banyak dasar lo pade, ngejek gue mulu, udah ye, gue ama Rasti mau jalan dulu  Lalu kami berdua pergi meninggalkan teman-teman Mario dan menuju tempat  parkir. gimana akting gue bagus kan? bagus, apalagi ciuman lo hm, dasar lo, eh kita mau kemana nih? kemana ya, enaknya, lo maunya kemana? ke mall yang ada bioskopnya yuk ok Lalu kami berdua naik motor dan pergi dari tempat parkir, aku sengaja  memeluk Mario karena selain aku takut, juga supaya dadaku tertekan ke  punggungnya. Di tengah perjalanan, kami berdua mengobrol Ras, gue boleh jadi pacar lo gak? maksud lo, jadi pacar beneran? iya, gimana boleh gak? tapi, bukannya lo suka ama Ana? iya, tapi kayaknya gak mungkin, lagian kan gue deket ama lo udah gitu lo  lebih cantik dari Ana, jadi mendingan gue nembak lo, mumpung lagi ada  kesempatan tapi ngapain kita pacaran, kan lo udah pernah ngeliat badan gue maksud lo? bukannya tujuan cowok macarin cewek biar bisa ngesex ama tuh cewek, ya kan? ya sih, tapi kan gue pengen punya pacar beneran bener mau jadi pacar gue? beneran, suer deh yaudah, kita pacaran asik eh, ati-ati, ntar nabrak sori, btw gue boleh manggil lo sayang kan? terserah kamu ok, sayangku Setelah sampai di mall, kami makan makanan cepat saji. eit,, jangan makan yang itu kenapa? itu banyak minyak, tar kamu tambah gendut, mending kamu makan salad tapi,, kan enak mau kurus gak? iya deh iya Setelah makan, kami langsung bergegas karena film yang akan  kami tonton sudah mau dimulai. Film yang kami tonton film horor, karena  aku tidak terlalu takut dengan film horor jadi aku menyaksikan film  dengan biasa-biasa saja. Anehnya, Mario malah menutup mata seperti orang  ketakutan. kamu kenapa,, ketakutan ya? nnnggakk kok!! alah, jangan boong, muka kamu udah pucet gitu,,haha iya deh, aku ngaku badan doang gede, nyali ciut, jangan ngatain aku mulu dong maaf deh,,, ok? iya, Rastiku sayang sssttt,,, jangan berisik dong, kata orang yang duduk di sebelahku. maaf,,maaf Lalu aku menyaksikan film horor lagi. Setelah filmnya selesai, aku dan Mario keluar dari studio. Mario kelihatan pucat dan mengeluarkan keringat dingin. Ayang, kamu takut banget ya? he,,eh aduh kasihan ayangku,, yaudah kita jalan-jalan dulu supaya lupa Selama  kami berjalan-jalan, orang-orang di mall melihat kami dengan tatapan  aneh. Tak sengaja aku mendengar percakapan dua orang ibu ketika aku dan  Mario melintas di depan mereka. kok cowok gendut kayak gitu bisa dapet cewek cantik ya? pake pelet kali ya, lalu kedua ibu itu tertawa. Kelihatannya Mario tak menghiraukan perkataan kedua ibu tadi. sayang, kok pada ngeliatin kita sih? gak tau deh, udah biarin aja ngomong-ngomong aku pengen ke wc nih yaudah, kita ke wc dulu abis itu kita pulang ya ok deh, cewekku yang cantik n seksi apaan sih, udah ah, yok ke wc Tak lama kemudian, kami sampai di depan toilet. udah sana, aku juga mau ke toilet maunya bareng-bareng yee,, tar kalo aku masuk ke wc cowok, aku diapa-apain lagi yaudah kalo gitu, aku ke wc cewek kalo kamu mau digebukin sih silakan udah ah, jangan bcanda Lalu aku masuk ke wc cewek, dan Mario masuk ke wc  cowok, tidak lama kemudian aku selesai dan keluar kamar mandi, kulihat  Mario sudah menungguku. ayang, kamu lama banget sih? namanya juga cewek,, lagian kan buat kamu juga hehe,, pake ketawa lagi, btw aku udah capek nih, pulang yuk yuk,, Akhirnya kami pun pulang ke rumah, setelah sampai di rumah aku  langsung menuju kamarku dan merebahkan tubuhku di ranjangku yang empuk  sementara Mario sedang memasukkan motor ke garasi. Tak terasa aku mulai  mengantuk dan mataku juga sudah mulai menutup dengan perlahan, tapi aku  terbangun lagi karena aku merasakan payudaraku sedang diremas-remas. sayang, jangan dong, aku mau tidur nih yah, aku udah gak tahan nih please yank, aku capek banget, mending kita tidur dulu, ntar terserah  kamu deh, mau sampe pagi juga aku ladenin deh, tapi biarin aku tidur  dulu ya bener ya, awas kalo bo’ong iya, iya, udah sini tidur di sebelahku kamu gak ganti baju dulu? oh ya, tapi aku telanjang aja ah, males ganti baju ntar aku nafsu, gimana? tahan dong, masa gak bisa sih cowok mana yang bisa nahan nafsu kalo ngeliat body kamu. Kamu pake baju aja udah bikin cowok nafsu, apalagi kalo telanjang yaudah, aku kelonin kamu supaya kamu tidur duluan gue boleh sambil nyusu kan? dasar kamu,,, yaudah boleh sambil nyusu, tapi jangan ngerangsang aku ya ok, ayangku Lalu aku mengeloni Mario dengan mengelus-elus kepalanya  sementara Mario menghisap kuat-kuat susu yang keluar dari putingku.  Akhirnya, Mario tertidur lalu melepaskan kulumannya terhadap putingku  dan mataku pun mulai menutup hingga akhirnya aku berpetualang di dunia  mimpi. Aku terbangun ketika merasakan daerah selangkanganku seperti  sedang dijilat oleh seseorang, spontan kubuka mataku lebar-lebar dan  melihat ke daerah selangkanganku, rupanya Mario sudah membenamkan  wajahnya diantara kedua pahaku dan menjilati vaginaku. aaahh,,,Mario!! sori ayang, aku gak tahan ngeliat body kamu yaudah, lanjutin aja Kemudian Mario melanjutkan aktivitasnya yaitu  menjilati vaginaku. Desahanku semakin kencang ketika lidahnya mengenai  klitorisku, karena Mario tau kalau lidahnya mengenai klitorisku, dia  jadi lebih memfokuskan jilatan-jilatannya kepada daging kecilku yang  sangat sensitif itu. Sapuan lidah Mario membawaku ke puncak kenikmatan  sehingga cairan vaginaku mengalir keluar dengan deras yang langsung  diseruput habis oleh Mario. memek kamu emang manis banget rasanya manis sih manis tapi bilang-bilang dong kalo ngejilat memek orang maaf sayang, jangan marah dong hehe,,kena kamu, aku cuma becanda kok, aku gak marah dasar kamu, balas Mario sambil mencubit putingku yank, aku seneng deh nginep di rumah kamu iya, kamu seneng, aku repot repot kenapa? tiap hari kan, kamu minta jatah mulu sampe 5 jam lagi hehe,, maaf deh, lagian body kamu seksi banget sih bikin aku horny terus oh ya, coba kamu nimbang berat badan sana Lalu Mario menimbang berat badannya dengan timbangan berat di kamarku. wah, turun 2 kilo, tadinya kan gue 98 sekarang jadi 96, asik gimana gak turun, selama kamu nginep disini kan jarang makan,  paling-paling minum susuku udah gitu kan kita olahraga di ranjang terus  jadi kamu keringetan pasti itu semua bikin berat kamu turun nah, aku ada ide, kan kita libur 2 bulan, gimana kalo aku tinggal disini terus kamu ngebantu aku diet yee,, enak aja, apa untungnya, adanya ntar aku malah repot yah, please, masa gak mau bantu pacar sendiri sih? yaudah, tapi 1 syarat kamu harus nurutin semua aturan diet yang kubuat ya, gimana? ok yaudah kalo gitu, tunggu bentar ya mau kemana? udah, tunggu dulu sini Aku pergi ke dapur dan membuat minuman, lalu kembali ke kamar. nih minum apaan neh? minum aja dulu, ntar baru komentar Kemudian, Mario meminum minuman yang tadi kubuat. yang, minuman apaan nih? Kok aku jadi ngerasa kenyang kayak gini di minuman itu udah aku campur obat aku yang bikin orang jadi gak laper keren banget obat kamu lumayan kan, bisa ngebantu kamu diet iya, terus dietnya gimana? gini nih, kan kalau kita keringetan, berat kita bisa turun terus? nah, kamu harus olahraga terus supaya keringatan kapan mulai? sekarang hah!? sekarang, gimana caranya? yah, ayang masa gak ngerti, balasku sambil mengelus-elus vaginaku. oh, olahraga ranjang, wah kalo dietnya kayak gini sih, aku jadi semangat  Lalu aku mendorong Mario sehingga tubuh gemuknya jatuh ke ranjang, tapi  kakinya masih menjuntai ke bawah dan onderdil’nya berada di tepi  ranjang. Aku jongkok dan menjilati buah zakarnya sampai ke kepala  penisnya, lalu kujilati sebaliknya yaitu dari kepala penis sampai ke  buah zakarnya sehingga Mario mendesah karena perbuatanku terhadap  penisnya itu. Kujilati setiap milimeter penis Mario sehingga daerah  selangkangan Mario benar-benar basah karena air liurku. Kumainkan  lidahku ke atas dan ke bawah di batang penis Mario, selain itu aku juga  menyentil-nyentilkan lidahku ke lubang kencing Mario, serta kuemuti  kepala penisnya berkali-kali. Dan ketika aku melahap buah zakar Mario, aku mengocok penisnya dengan  tanganku. Lalu kurasakan penisnya berdenyut-denyut yang menandakan dia  akan memuntahkan lahar putihnya, dengan sengaja aku menghentikan  permainan mulutku, Mario langsung protes. lho, sayang, kok berhenti? tanggung nih, dikit lagi kamu udah minum obat kuat belum? oh ya lupa, aku minum dulu ya untung aku ingetin, coba kalau nggak, masa aku nungguin kamu ngaceng  lagi Kemudian, Mario meminum obat kuatnya, sementara aku naik ke  ranjang. oh ya sayang, kamu gak takut hamil? kan aku entotin terus emang kamu gak mau jadi suami aku? mau sih, tapi sekarang aku belum siap he,,,he,, tenang aja, aku gak bakal hamil soalnya rahimku udah diangkat gara-gara waktu itu aku tabrakan oh, gitu, jadi kamu gak bisa hamil dong? ah, udah ah, jangan ngomongin itu, mendingan kita mulai aja, kasian tuh ****** kamu kedinginan bisa aja kamu, yaudah mulai yuk program dietnya Dan berlangsunglah malam  seperti malam sebelumnya yaitu aku melayani Mario sampai jam 3 pagi  sehingga kami kelelahan dan tertidur. Aku bangun keesokan pagi dengan  vagina dan mulut yang belepotan sperma dan Mario masih memelukku. yang, bangun dong, udah pagi hooaahh,, emang sekarang jam berapa? jam 9 pagi aku masih ngantuk, lagian masih pagi beneran nih, gak mau mandi bareng ama aku? mandi bareng?! mau dong, baru kali ini kamu ngajak aku mandi bareng makanya, cepetan bangun, ntar kamu boleh mandiin aku deh wah, asik hmm,, dasar, giliran mandi bareng aja cepet ayo cepet yaudah, santai aja, kamu duluan, ntar aku nyusul Kemudian Mario masuk ke  kamar mandi, sementara aku membereskan ranjang yang berantakan akibat  persetubuhanku dengan Mario semalaman tadi. Lalu aku menyusul Mario ke  kamar mandi, kulihat Mario sudah menyiapkan bak berisi air dingin. yah, kok air dingin? biar seger yaudah deh, gak apa-apa, yuk mulai mandi yuk eit, tapi biar aku yang mandiin kamu duluan baru ntar kamu boleh mandiin aku, ok? ok, sayangku Tanpa disuruh, Mario memelukku erat-erat dan melumat bibir  mungilku, aku membalasnya dengan memainkan lidahku di rongga mulutnya.  Setelah hampir 25 detik kami saling mencumbu, akhirnya Mario  melepaskanku juga. main cipok aja sori, abisnya bibir kamu menggoda banget mau dimandiin gak? mau dong yaudah, makanya jangan cipok tiba-tiba ok, ok Aku mengguyur tubuh Mario dengan air dingin, lalu aku mengambil  sabun dan mulai menggosokkan sabun ke tubuh Mario yang gendut. Aku  menyabuninya mulai dari leher, dada, lengan, perut, punggung, pantat,  paha, betis, sampai ke kakinya. Aku sengaja meninggalkan bagian tubuh  yang paling kusuka yaitu penis untuk kusabuni, setelah semua bagian  tubuh Mario sudah kusabuni, barulah aku menggerakkan tanganku ke penis  Mario. supaya bener-bener bersih, kamu bersihin pake mulut kamu dong iya, iya, bawel Aku memegang batang penisnya yang sudah tegang dan keras itu dengan  tangan kananku dan agak mengangkatnya ke atas sehingga aku bisa  menjilati pangkal penisnya serta buah zakarnya. Setelah puas merasakan  rasa pangkal penis dan 2 telur Mario, aku membiarkan penis Mario jatuh  menggelantung lagi, tapi aku langsung menangkapnya dengan mulutku.  Langsung kujilati batang penis Mario dari atas ke bawah, dan sebaliknya  seperti sedang menjilat es krim yang membuat pemiliknya mendesah  keenakan. Kumasukkan penis itu ke dalam mulutku, hanya 3/4 nya saja yang  bisa masuk ke mulutku, setelah tidak bisa masuk lagi, aku mulai memaju  mundurkan kepalaku, tapi lama kelamaan Mario memegang kepalaku dan  menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga aku tersedak oleh penisnya,  tapi aku bisa menahannya. Selama 5 menit dia terus memompa penisnya di  mulutku sampai akhirnya dia menyemburkan lahar putihnya di mulutku, aku  telan semua spermanya dan kujilati spermanya yang masih tersisa di  lubang kencingnya. nah, sekarang, udah bersih, aku sabunin ya mmhhh,,,, desahannya sambil menggeliat-geliat. kenapa? ngilu ya? iya, ngilu banget bentar lagi selesai kok, balasku sambil terus menyabuni onderdil’ Mario. udah selesai berarti giliran aku mandiin kamu dong iya, tapi yang bener ya mandiin aku sip,sip Mario menyiramku dengan air dingin sehingga aku merasa segar,  lalu Mario mengambil sabun dari tanganku dan mulai menyabuniku. Ketika  sampai di payudaraku, Mario menggosokkan sabun ke tangannya kemudian  menaruh sabun itu. Lalu Mario mulai meremas-remas payudaraku dengan  perlahan, dan karena gerakan meremas itu susuku langsung memancar keluar  dari putingku. Selain meremas-remas putingku, Mario juga memijit  putingku yang sudah mengeras dengan jempolnya dan juga kadang-kadang dia  menarik-narik serta memelintir kedua putingku yang membuatku mendesah  karena terasa nikmat. mmhhh,,teruss,,, desahku pelan menikmati setiap gerakan tangan Mario yang sedang bermain di kedua buah payudaraku. Setelah puas memainkan kedua buah payudaraku, Mario mengambil sabun dan  mulai menyabuni tubuhku lagi. Setelah payudara, punggung dan pantatku  sudah disabuni oleh Mario, dia jongkok sehingga wajahnya tepat berada di  depan vaginaku. memek kamu emang bagus banget iya dong, siapa dulu eh, kamu udah basah ya, belum aku apa-apain udah basah tadi ngeremes-remes toket aku apa? hehe,, yaudah karena kamu udah basah, mendingan sekalian aja aku bikin  kamu orgasme Mario menggosok-gosokkan sabun ke bibir vaginaku yang masih  tertutup rapat, spontan aku menggelinjang kegelian, setelah daerah  selangkanganku sudah licin karena sabun, Mario membuka bibir vaginaku  dengan 2 jarinya. Lalu dia memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku  sehingga aku mengerang ketika 2 jari Mario yang bersabun memasuki  vaginaku dengan perlahan. Dia mengorek-orek vaginaku karena dia sedang  membersihkan bagian dalam vaginaku dengan 2 jarinya yang bersabun itu  sampai tubuhku menggelinjang keenakan. Setelah 5 menit, tubuhku mengejang hebat dan terasa dialiri listrik yang  menandakan aku orgasme, cairanku langsung mengucur keluar dari vaginaku  dan membasahi 2 jari Mario yang sedang bersarang di dalam vaginaku. nah, sekarang memek kamu udah bersih udah kan mandiin aku, yuk keluar yuk ngapain sih buru-buru? kita kan mau ke fitness center oh iya, yuk Lalu kami keluar kamar mandi dan berpakaian untuk pergi ke  tempat fitness yang biasa kukunjungi karena aku juga ingin berolahraga.  Lalu akhirnya kami sampai di tempat fitness yang kami tuju, setelah  memarkirkan mobilnya yang baru diambil tadi pagi, aku dan Mario masuk ke  dalam. eh Rasti, sapa resepsionis yang menjadi temanku. eh, Vina, gimana kabar lo? baik-baik aja, eh tapi itu siapa, saudara lo? bentar ya, Mario kamu tunggu disana aja dulu, kataku ke Mario sambil menunjuk bangku. itu siapa, Ras? cowok gue ah, sumpeh lo,, lo kan cantik tapi cowok lo kok kayak gitu cuma sementara doang kok, oh ya vin, gue ama cowok gue mau latihan dulu ya ok Karena aku sudah jadi member, aku bisa langsung latihan, pakaian yang  kupakai sangat ketat sehingga payudaraku seperti ingin mencuat keluar,  sedangkan bongkahan pantatku yang kenyal tercetak jelas di celana  sportku. Lalu Mario keluar dari kamar ganti pria, aku hampir tertawa  melihat tubuhnya yang gemuk itu, tapi aku dapat menahan tawaku. sayang, ayo latihan, aku yang jadi instruktur kamu tapi, jangan lama-lama ya kalau kamu ikutin semua perintahku, akan aku kasih hadiah wah asik, lalu Mario mulai latihan fitness sesuai arahanku. Setelah 2 jam berlatih, aku menyuruh Mario untuk berhenti. udah, Mario, kamu udah keringetan makasih ya kebetulan, disini ada spa,, kita mandi spa sekalian yuk tapi aku capek lagian aku laper ntar di tempat spa, aku temenin deh bener? emang boleh? tenang aja deh, pokoknya, udah yuk ke spa, lalu kami pergi ke spa bersama-sama. Mario sayang kamu masuk duluan, ntar aku nyusul Aku bilang ke Vina kalau ruang spa 56 jangan diganggu. kenapa Ras, emangnya? soalnya, disitu ada gue ama cowok gue lo mau ngapain? ada deh yaudah, terserah lo aja Setelah berkompromi dengan Vina, aku langsung  menuju Mario yang sudah berada di dalam ruang spa, aku masuk ke ruang  spa dengan telanjang bulat. sayang,,, Rasti, kok kamu telanjang? iya, ini hadiahnya kamu mau aku entot disini? terserah kamu, yang penting aku udah telanjang jadi kamu nantangin aku nih, ok kalau gitu Tubuhku langsung digarap  Mario di kamar spa yang panas itu sehingga tubuhku dan tubuh Mario  bermandikan keringat, selama menyetubuhiku, Mario meminum susuku yang  manis. Setelah puas bermain di dalam spa, kami berganti baju dan pulang,  di dalam mobil, aku menyusuinya dulu sebelum dia menyetir karena  katanya dia haus. Sesampai di rumah, aku memberikannya makan yaitu  sayur-sayuran dan kemudian mandi bareng lalu meneruskan olahraga di  rumah yaitu olahraga ranjang. Begitulah aktivitas yang aku dan Mario lakukan setiap hari. Karena  selalu berkeringat baik di tempat fitness, spa, ataupun di rumah, serta  makan-makanan yang bergizi juga meminum susuku yang bergizi tinggi  membuat berat badan Mario turun menjadi 65 kg hanya dalam waktu 2 bulan.  Setelah 2 bulan, kami sudah masuk kuliah lagi. Mac, sekarang kan kamu udah keren, body kamu juga udah six pack, mendingan kita putus terus kamu deketin Ana tapi aku sayang banget ama kamu hari gini masih sayang-sayangan, udah, mendingan kita putus yaudah deh, tapi aku masih boleh kan main ke rumah kamu? mmhh,, boleh, tapi hari minggu aja ya tiap minggu, boleh gak? boleh makasih ya yaudah, karena kita udah putus,, aku doa’in kamu berhasil ya deketin Ana ok, thanks
  THE END
 
 
          Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               Cerita Sex - Kencan Winda               Mar 28th 2013, 13:53                                               Saya tidak pernah menyangka bahwa kesempatanku bertemu dengan Winda akan menjadi sesuatu yang tak kan pernah terlupakan. Tidak seperti biasanya saya paling malas jika mendapat tugas wawancara khusus dengan seseorang artis cantik sekalipun. Tapi saat itu, kenapa begitu ada tugas dari Bos mewawancarai Winda untuk rubrik profil mingguan, aku langsung cabut. Janji wawancara dengan Winda telah disepakati di rumah seorang produser di sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan. Ketika aku sampai ditempat yang dimaksud, Winda telah menungguku. Saat pertama bertemu -ini pertemuan pertamaku dengan dia- Winda terkesan cuek dan dingin. Namun karena dia sudah menyanggupi, dia mempersilahkan aku untuk masuk. Ruangan tamu yang tidak terlalu luas sedikit membuat aku tegang. Namun ketegangan itu mereda ketika Winda membawa dua gelas minuman dingin sambil mempersilahkan aku untuk menikmati minuman yang telah dihidangkan. ''Terima kasih,'' kataku. ''Kamu mau tanya apa, waktuku terbatas, jangan lebih satu jam,'' tutur mojang priangan yang sangat cantik ini. Gaya ketus Winda sempat membuat aku gugup. Apalagi dengan penampilannya sore itu yang aduhai -mengenakan kaos ketat ''you can see'' yang sangat tipis, dengan bawahan span yang sangat pendek, membuat aku semakin gugup. ''Saya hanya ingin mendengar cerita pengalaman yang mengesankan dari Anda selama menjadi artis dangdut hingga setenar sekarang...'' aku mengawali pertanyaan. Wawancara semakin menarik dan hangat dan agaknya winda lupa bahwa dia membatasiku hanya satu jam. Sebab ketika saya datang sudah pukul 16.30,tetapi saat ini jam telah menunjukkan pukul 18.00. Sampai pada suatu ketika usai melontarkan satu pertanyaan pribadi tentang orang yang menjadi dambaan hati, manatapku tajam. ''Orangnya mirip kamu,'' kata Winda seraya tersenyum. Aku menelan ludah, mana mungkin artis secantik dia cowoknya seperti aku. Dengan sedikit ge-er, aku menanyakan lagi apakah dia juga wartawan? ''Ah, bukan. Dia pengangguran,'' Winda tertawa. Tetapi kemudian dia terdiam dan menatapku lebih tajam. Aku meletakkkan catatan, pena dan block note ke meja. Aku tatap pula Winda sambil menebak-nebak apa maunya artis cantik ini. Winda terus menatapku sambil sesekali dia menyibakkan rambutnya yang tergrai sebahu hingga bulu-bulu ketiaknya yang tampak lebat dan subur kelihatan dengan jelas. Tiba-tiba Winda mendekatiku dan menyilangkan kedua tangannya di atas bahuku. Semakin dag-dig-dug saja jantung ini. Bau tubuh  yang sangat wangi menyengat di telinga dan pikiranku. ''Kamu mirip dia,'' katanya.
  Aku pegang tangan Winda yang melingkar dibahuku, aku cium lengannya dengan halus. Winda memejamkan mata, yang aku yakin tanda iya. Winda makin mendekat ke tubuhkan sampai akhirnya kedua tetek Winda yang memang tampak sangat montok waktu itu menyentuh dadaku. Tanpa pikir panjang aku coba cium bibir Winda yang sedikit terbuka dan Winda dengan antusias pula membalas ciumanku. Sambil terus gencar mencium bibir Winda aku peluk dia. Aku gesek-gesekkan dadaku hingga kekenyalan tetek Winda dapat aku rasakan. Winda tampak kian bernafsus, sesekali bibirnya melepaskan diri dari bibirku namun mencium seluruh wajahku hingga basah. Sesekali sambil tertawa  menggigit hidungku. Aku kian bernafsu mendapatkan serangan gencar dari artis cantik ini. Tanganku yang semula melingkar di pundak , kini aku arahkan untuk mulai bergerilya di teteknya. Aku elus pelan-pelan tetek . Tanganku mencoba ke bawah untuk masuk ke BH-nya. Tapi tiba-tiba Winda menarik tanganku dan mendorong tubuhku. Aku terhempas di atas kursi. ''Wah kenapa Winda ini, pasti dia marah melihat ulahku,'' batinku. Tidak jelas apa maksud Winda mendorong tubuhku. Yang saya lihat dia hanya menggeleng-gelengkan kepala. 'Tanda menolakkah,'' batinku. Winda kembali menatapku tajam. Kali ini agak lama. Namun tanpa saya duga, tiba-tiba  sambil tersenyum melepas kaosnya yang sangat tipis dan seksi itu. Wow, mimpikah aku? Aku melihat dengan mata kepala sendiri artis cantik  tubuhnya hanya terbalut BH yang sangat tipis dan ketat. tersenyum. Kemudian dia menyibakkan rambutnya ke belakang dan menguncitnya. Sekali lagi aku terkesima, melihat tetek yang tampak montok karena ditekan BH yang ketat dan bulu ketiak  yang sangat lebat. Aku tak kuasa menaham birahi ini. Aku dekati dia, aku mencoba mencium ketiak Erika, hmmm, luar biasa artis cantik ini. Ketiaknya pun sewangi ini, ''Apalagi...,'' batinku.
  Tapi Winda mendorongku sambil menggelengkan kepala. Aku hanya bisa diam dan merebah di kursi sambil menunggu apa yang akan dilakukan Winda sebentar lagi. sambil tersenyum Winda kemudian meremas-remas sendiri teteknya, ditekan-tekannya, sambil sesekali bibirnya mengggigit teteknya. ''Ahhhh...'' teriak Winda.''Kamu bisa mengerti ini semua kan?'' tanyanya. Aku hanya mengangguk. Ketika aku mendekat, kembali Winda pun melarangku. Winda berdiri dan mengambil orange jus yang ada di kursi. Setelah diminum sedikit, sisanya ditumpahkan ke seluruh tubuhnya. Winda terus tersenyum kepadaku. Sementara penisku semakin tegang melihat kejadian ini. ''Boleh aku mendekatimu Win?'' tanyaku. ''Hmmm, sini...,'' katanya. Kontan aku melocat dan akan memeluk dia, tiba-tiba Winda berkata ''Duduk saja..''. Aku pun menuruti perintahnya. Setelah menatapku Winda tiba-tiba melepas span pendeknya dan melemparkan penutup vagina setelah celana dalam itu ke atas kursi. Kini ai mendekatiku dan kemudian dia memelukku sambil mencium seluruh tubuhku. Aku belum sempat terkesima melihat pemandangan yang sangat indah itu,  udah sangat buas menciumi aku. Aku balas ciumannya dengan melumat habis tetek  yang kenyal itu. ''Aku lepas BH ya Win,'' kataku. ''Jangan...'' timpal Winda. tampak bernafsu menciumi tubuhku. Sesekali dia membasahi wajah dan tubuhku dengan ludahnya terus dia menjilati lagi. Aku kian tak tahan mendapat serangan seperti ini dan tanganku mulai meremas-remas pantat  yang tidak kalah kenyal dengan teteknya. Aku elus-elus pantas  sambil pelan-pelan aku masukkan tanganku ke celana dalamnya. Ketika sudah menyentuh pantat , dia diam saja. Aku alihkan remasan ku depan, tepatnya ke vagina . Woh, jembut  lebat sekali, andaikan aku bisa melihat dan menilatinya... batinku. Tapi tiba-tiba  mencubit tanganku. Dia pasti tidak setuju dengan ulahku ini.  kembali mendorongku, tapi begitu aku jatuh terbaring di tempat kursi, dia menindihku. Dibukanya kaki lebar-lebar sambil berusaha melepas celana panjangku. Aku membantu  dengan melucuti sendiri pakaianku. Hingga akhirnya aku tinggal memakai celana dalam dan Erika pun tinggal memakai celana dalam dan BH. Jembut yang lebat tampak sangat indah dengan celana dalamnya yang terpakai tidak dalam posisi yang benar itu, karena abis aku obrak-abrik dengan tanganku.  membuka kakiku lebar-lebar sambil kemudian dia melepas celana dalamku. ''Apa maunya..'' batinku. Begitu penisku yang tegang menyembul keluar, dengan penuh nafas  mengulumnya dengan buas. Sementara tanganku hanya bisa memainkan payudara .
  ''Aduuuh, Win...Winda... Jangan keras-keras,'' protesku Bahkan dia terus melumat kontolku dengan buasnya. Akhirnya ia pun melepaskan BH dan celana dalamnya. Aku terkesima melihat pemandangan ini. tanpa selebar benang pun melekat di tubuhnya. Memeknya yang penuh jembut dan ketiaknya yang ditumbuhi rambut sangat lebat begitu memicu birahiku.  menjauh dari aku dan dia duduk di bahwa kursi. Sambil membuka kedua selangkangannnya  memanggilku dan dia menuding kontolku supaya dimasukkan ke memeknya. Aku pun mengiyakan semua permintaan  dan terjadilah perbuatan maksiat itu. Aku terus menekan memek , menari, menekan, menarik, menekan,sampai akhirnya Cairan segar muncrat dan sebagian mengenai wajahku dan Winda, dan kami pun saling berpelukan. ''Maafkan aku,'' kataku. ''it's oke. kapan-kapan aku ingin yang lebih dari ini,'' tutur Winda. Pukul 21.00 aku pulang dengan wajah gontai namun penuh senyum. Rejeki atau setan apa yang mampir ke tubuhku hingga  memintaku berbuat seperi itu, entahlah. Yang jelas kini setelah kejadian itu Erika kian sulit aku hubungi. Bahkan ketika bertemu di satu acara melihatku Erika seperti tidak pernah terjadiapa-apa.  kembali memperlakukan aku seperti halnya wartawan lainnya. Oh Winda.. mana janjimu...
 
 
   Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini   			                                                                         |                                                                                                                           |                               Cerita Sex - Suster Maniak Surabaya               Mar 28th 2013, 13:52                                                Suatu siang di jalan Dharma Wangsa ke arah campus Airlangga sedang  terjadi keributan, ngga' jelas siapa lawan siapa... saat itu aku  melintas dengan BMW M50ku sendirian dan sedang asyik dengerin radio  Suara Surabaya... cuek saja saat melintasi perkelahian itu sambil  sedikit menoleh ke arah seorang laki-laki yang sedang dikeroyok 4 orang  lawannya... dia dikejar habis-habisan dan mencoba menerobos kerumunan  penonton untuk mencari selamat. Terbelalak mataku bengitu sadar siapa lelaki yang sedang dikerjar  tersebut... ternyata dia Kakak temanku... namanya Anton. Yang ngga'  jelas kenapa dia ada di sana dan dikeroyok orang segala, tapi aku sudah  tidak sempat berpikir lebih jauh... segera saja aku pinggirkan  kendaraanku dan aku turun untuk membantunya.
  Aku tarik dua orang yang sedang memukulnya karena Anton sudah jatuh  terduduk dan dihajar berempat... sekarang Anton mengurus dua orang dan  aku dua orang... memang masih tidak seiimbang... dalam perkelahianku aku  berhasil menangkap satu dari lawanku dan aku jepit kepalanya dengan  lengan kiriku sedang lengan kananku aku gunakan untuk menghajarnya...  sementara aku berusaha menggunakan kakiku untuk melawna yang satunya  lagi... aku tak sempat lihat apa yang dilakukan Anton... waktu seakan  sudah tidak dapat dihitung lagi demikian cepatnya sampai hal terakhir  yang masih aku ingat adalah aku merasakan perih di pinggang kanan  belakangku... dan saat kutengok ternyata aku ditusuk dengan sebilah  belati dari belakang oleh entah siapa... sambil menahan sakit aku  merenggangkan jepitanku pada korbanku dan berusaha melakukan tendangan  memutar... sasaranku adalah lawan yang di depanku. Namun pada saat  melakukan tendangan memutar sambil melayang... tiba-tiba aku melihat  ayunan stcik soft ball ke arah kakiku yang terjulur... ngga' ampun lagi  aku jatuh terjerembab dan gagal melancarkan tentangan mautku...  sesampainya aku di tanah dengan agak tertelungkup aku merasakan pukulan  bertubi-tubi... mungkin lebih dari 3 orang yang menghajarku. Terakir  kali kuingat aku merasakan beberapa kali tusukan sampai akhirnya aku  sadar sudah berada di rumah sakit.
  Aku tidak jelas berada di rumah sakit mana yang pasti berisik sekali dan  ruangannya panas... dalam ruangan tersebut ada beberapa ranjang... pada  saat aku berusaha untuk melihat bagian bawahku yang terluka aku masih  merasakan nyeri pada bagian perutku dan kaki kananku serasa gatal dan  sedikit kebal ( mati rasa )... aku coba untuk geser kakiku ternyata  berat sekali dan kaku. Kemudian aku paksakan untuk tidur... Sore itu aku dijenguk oleh Dian adik Anton... Dian ini teman kuliahku...  dia datang bersama dengan Mita adiknya yang di SMA... katanya habis  jenguk Anton dan Anton ada di ruang sebelah... " Makasih ya Joss... kalo ngga' ada kamu kali Anton sudah... " katanya  sambil menitikkan air mata... " Sudahlah... semua ini sudah berlalu...  tapi kalo boleh aku tau kenapa Anton sampe dikeroyok gitu ? " tanyaku  penasaran. " Biasa gawa-gara cewec... mereka goda cewec Airlangga dan  cowocnya marah makanya dikeroyok... emang sich bukan semua yang ngeroyok  itu anak Airlangga sebagian kebetulan musuh Anton dari SMA, sialnya  Anton saja ketemu lagi dan suasananya kaya' gitu... jadi dech di dihajar  rame-rame " jawab Mita. " Kak Jossy yang luka apanya saja ? " tanya  Mita. " Tau nih... rasanya ngga' keruan " jawabku... " Lihat aja  sendiri... soalnya aku ngga' bisa gerak banyak... kamu angkat selimutnya  sekalian aku juga mo tau " lanjutku pada Mita. " Permisi ya Kak " kata Mita langsung sambil membuka selimutku ( hanya  diangkat saja ). Sesaat dia pandangi luka-lukaku dan mungkin karena  banyak luka sehingga dia sampe bengong gitu... dan pas aku lihat  pinggangku dibalut sampe pinggul dan masih tembus oleh darah... di  bawahnya lagi aku melihat.... ya ampun pantes ni anak singkong  bengong... meriamku tidak terbungkus apa-apa dan yang seremnya kepalanya  yang gede kelihatan menarik sekali... seperti perkedel. Sesaat kemudian  aku masih sempat melihat kaki kananku digips... mungkin patah kena  stick soft ball.
  Mita menutup kembali selimut tadi dan Dian tidak sempat melhat lukaku  karena dia sibuk nangis... hatinya memang lemah... sepertinya dia  melankolis sejati. " Mita sini aku mo bilangin kamu " kataku... Mitapun  menunduk mendekatkan telinganya ke mulutku. " Jangan bilang sama Dian  soal apa yang kamu lihat barusan... kamu suka ngga' ? " kataku berbisik.  " Serem " bisiknya bales. " Dian... kamu jangan lihat lukaku... nanti  kamu makin nnga' kuat lagi nahan tangismu " kataku. " Tapi paling tidak amu mo tau... boleh aku raba ? " tanyanya... "  Silahkan... pelan-pelan ya... masih belum kering lukanya. " jawabku. Dianpun memasukkan tangannya ke balik selimut... dan mulai meraba dari  dada... ke perut... di situ dia merasakan ada balutan... digesernya ke  kanan kiri... terus ke bawahan dikit... " Kok perbannya sampe gini...  lukanya kaya' apa ? " " Wah aku sendiri belum jelas... " aku jawab pertanyaan Dian. Turun lagi  tangannya ke pinggul kanan... kena kulitku... terus ke tengah... kena  meriamku... dia raba setengah menggenggam... untuk meyakinkan apa yang  tersentuh tangannya... tersentak dan dia menarik tangannya sedikit  sambil melepas pengangannya pada meriamku... " Sorry... ngga' tau.... " " Ngga' apa-apa kok... malah enak kalo sekalian dipijitin... soalnya  badanku sakit semua... " kataku nakal. " Nah.... Kak Dian pegang anunya  Kak Joss ya ? " goda Mita... Merah wajah Dian ditembak gitu. Dian terus saja meraa sampe pada kaki kananku dan dia menemukan gips... "  Lho... kok digips ? " " Iya patah tulangnya kali " jawabku asal untuk  menenangkan pikirannya...
  Dian selesai merabaiku... tapi tampak sekali dia masih kepikiran soal  sentuhan pada meriam tadi... dan sesekali matanya masih melirik ke  sekitar meriamku... sedang aku juga sedang menikmati dan membayangkan  ulang kejadian barusan... Flash back lah. Tanpa sadar tiba-tiba meriamku meradang dan mulai bangun sehingga tampak  pada selimut tipis kalo ada sesuatu perkembangan di sana. " Kak Joss...  anunya bangun " bisik Dian padaku sambil dia ambil selimut lain untuk  menutupnya... tapi tangannya berhenti dan diam di atasnya... " Supaya  Mita ngga' ngelihat " bisiknya lagi. Aku cuman bisa mengangguk... aku  sadar ujung penisku masih dapat menggapai telapaknya... aku coba  kejang-kejangkan penisku dan Dian seperti merasa dicolek-coleh  tangannya. " Mit... kamu pamit sama Mas Anton dech... kita bentar lagi  pulang dan biar mereka istirahat... " kata Dian... dan Mitapun melangkah  keluar ruangan... " Kak Joss.... nakal sekali anunya ya " bisik Dian...  aku balas dengan ciuman di pipinya. " Dian... tolongin donk... diurut-urut itunya... biar lupa sakitnya... "  pintaku... " Iya dech... " jawab Dian langsung mengurut meriamku...  dari luar selimut... biar ngga' nyolok dengan pasien lain... walaupun  antara ranjang ada penyekatnya... " Ian... dari dalem aja langsung...  biar cepetan.... " pintaku karena merasa tanggung dan waktunya mepet  sekali dia mo pulang., Dian menuruti permintaanku dengan memeriksa  sekitar lebih dulu... terus tangannya dimasukkan dalam selimutku  langsung meremas meriamku... dielusnya batangku dan sesekali bijinya...  dikocoknya... lembut sekali... wah gila rasanya... lama juga Dian  memainkan meriamku... sampe aku ngga' tahan lagi dan crrooottt.....  crot.... ccrrroooo..tttt.... beberapa kali keluar... Tiba-tiba Mita datang dan buru-buru Dian tarik tangannya dari balik  selimut... sedikt kena spermaku telapak tangan Dian... dia goserkan pada  sisi ranjang untuk mengelapnya... " Sudah Kak Joss... aku sama Mita mo  pulang.... " pamit Dian... " Sudah keluar khan... " bisiknya pada  telingaku... cup... pipiku diciumnya... " Cepet sembuhnya... besok aku  tengok lagi " Dia sengaja menciumku untuk menyamarkan bisikannya yang  terakhir. " Eh... kalo bisa bilangin susternya aku minta pindah kelas  satu donk... di sini gerah " pintaku pada mereka.
  Merekapun keluar kamar dan melambaikan tangan... satu jam kemudian aku  dipindahkan ke tempat yang lebih bagus... ada ACnya dan ranjangnya ada  dua. Tapi ranjang sebelah kosong. Posisi kamarku agak jauh dari pos jaga  suster perawat... itu aku tau saat aku didorong dengan ranjang beroda. "  Habis gini mandi ya " kata suster perawat sehabis mendorongku... ngga'  lama kemudian dia sudah balik dengan ember dan lap handuk... dia taruh  ember itu di meja kecil samping ranjangku dan mulai menyingkap selimutku  serta melipatnya dekat kakiku. terbuka sudah seluruh tubuhku... pas dia  lihat sekita meriamku terkejut dia... ada dua hal yang  mengagetkannya... yang pertama adalah ukuran meriam serta kepalanya yang  di luar normal... besar sekali... dan yang kedua ada hasil kerjaan  Dian... spermaku masih berantakan tanpa sempat dibersihkan... walaupun  sebagian menempel di selimut... tapi bekasnya yang mengering di badanku  masih jelas terlihat. " Kok... kayaknya habis orgasme ya ? " tanyanya.  Lalu tanpa tunggu aju jawab dia ambil wash lap dan sabun... " Sus...  jangan pake wash lap... geli... saya ngga' biasa " kataku. Suster itu mulai dengan tanganku... dibasuh dan disabunnya... usapannya  lembut sekali... sambil dimandiin aku pandangi wajahnya... dadanya...  cukup gede kalo aku lihat... orangnya agak putih... tangannya lembut.  Selesai dengan yang kiri sekarang ganti tangan kananku... dan seterusnya  ke leher dan dadaku... terus diusapnya... sapuan telapak tangannya  lembut aku rasakan dan akupun memejamkan mata untuk lebih menikmati  sentuhannya. Sampe juga akhirnya pada meriamku... dipegangnya dengan lembut....  ditambah sabun... digosok batangnya... bijinya... kembali ke  batangnya... dan aku ngga' kuat untuk menahan supaya tetap lemas...  akhirnya berdiri juga... pertama setengah tiang lama-lama juga akhirnya  penuh... keras.... dia bersihkan juga sekitar kepala meriamku sambil  berkata lirih " Ini kepalanya besar sekali... baru kali ini syya lihat  kaya' gini besarnya " " Sus... enak dimandiin gini... " kataku memancing. Dia diam saja tapi  yang jelas dia mulai mengocok dan memainkan batangku... kaya'nya dia  suka dengan ukurannya yang menakjubkan... " Enak Mas... kalo diginikan ?  " tanyanya dengan lirikan nakal. " Ssshh... iya terusin ya Sus... sampe  keluar... " kataku sambil menahan rasa nikmat yang ngga' ketulungan...  tangan kirinnya mengambil air dan membilas meriamku... kemudian  disekanya dengan tangan kanannya... kenapa kok diseka pikirku... tapi  aku diam saja... mengikuti apa yang mau dia lakukan... pokoknya jangan  berhenti sampe sini aja... pusing nanti... Dia dekatkan kepalanya... dan dijulurkan lidahnya... kepala meriamku  dijilatnya perlahan... dan lidahnya mengitari kepala meriamku... sejuta  rasanya... wow... enak sekali... lalu dikulumnya meriamku... aku lihat  mulutnya sampe penuh rasanya dan belum seluruhnya tenggelam dalam  mulutnya yang mungil... bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat  menghisap maju mundur.
  Lama juga aku diisep suster jaga ini... sampe akhirnya aku ngga' tahan  lagi dan crooott.... crooott... nikmat sekali. Spermaku tumpah dalam  rongga mulutnya dan ditelannya habis... sisa pada ujung meriamkupun  dijilat serta dihisapnya habis... " Sudah sekarang dilanjutkan mandinya  ya... " kata suster itu dan dia melanjutkan memandikan kaki kiriku  setelah sebelumnya mencuci bersih meriamku... badanku dibaliknya... dan  dimandikan pula sisi belakang badanku. Selesai acara mandi " Nanti malam saya ke sini lagi nanti saya  temenin... " katanya sambil membereskan barang-barangnya. terakhir  sebelum keluar kamar dia sempat menciumku... pas di bibir... hangat  sekali... " Nanti malam saya kasih yang lebih hebat " begitu katanya.
  Akupun berusaha untuk tidur... nikmat sekali sore ini dua kali keluar...  dibantu dua cewec yang berbeda... ini mungkin ganjaran dari menolong  teman... gitu hiburku dalam hati... sambil memikirkan apa yang akan  kudapat malam nanti akupun tertidur lelap sekali. Tiba-tiba aku  dibangunkan oleh suster yang tadi lagi... tapi aku belum sempat  menyanyakan namanya... baru setelah dia mo keluar kamar selesai  meletakkan makananku dan membangunkanku... namanya Anna. Cara dia  membangunkanku cukup aneh... rasanya suster di manapun tidak akan  melakukan dengan cara ini... dia remas-remas meriamku... sambil  digosoknya lembut sampe aku bangun dari tdurku. Langsung aku selesaikan  makanku dengan susah payah... akhirnya selesai juga... lalu aku tekan  bel... dan tak lama kemudian datang suster yang lain... aku minta dia  nyalakan TV di atas dan mengakat makananku. Aku nonton acara-acara TV yang membosankan dan juga semua berita yang ditayangkan... tanpa konsentrasi sedikitpun.
  Sekitar jam 9 malam suster Wiwik datang untuk mengobati lukaku dan  mengganti perban... pada saat dia melihat meriamkupun dia takjub... "  Ngga' salah apa yang diomongkan temen-temen di ruang jaga " demikian  komentarnya. " Kenapa Sus ? " tanyaku ngga' jelas. " Oo... itu tadi  teman-teman bilang kalo pasien yang dirawat di kamar 26 itu kepalanya  besar sekali. " jawabnya. Setelah selesai denganmengobati lukaku dan dia akan tinggalkan  ruangan... sebelum membetulkan selimutku dia sempatkan mengelus kepala  meriamku... " Hmmm... gimana ya rasanya ? " gumamnya tanya meminta  jawaban. Dan akupun hanya senyum saja. Wah suster di sini gila semua ya  pikirku... soalnya aku baru kenal dua orang dan dua-duanya suka sama  meriamku... minimal tertarik... dan lagian ada promosi gratis di ruang  jaga suster kalo ada pasien dengan kepala meriam super besar... promosi  yang menguntungkan... semoga ada yang terjerat ingin mencoba... selama  aku masih dirawat di sini.
  Jam 10an kira-kira aku mulai tertidur... aku mimpi indah sekali dalam  tidurku... karena sebelum tidur tadi otakku sempat berpikir jorok. Aku  merasakan hangat sekali pada bagian selangkanganku... tepatnya pada  bagian meriamku... sampe aku terbangun ternyata... suster Anna sedang  menghisap meriamku... kali ini entah jam berapa ? Dengan  bermalas-malasan aku nikmat terus hisapannya... dan aku mulai ikut aktif  dengan meraba dadanya... suatu lokasi yang aku anggap paling dekat  dengan jangkauanku. Aku buka kanding atasnya dua kancing... aku rogoh  dadanya di balik BH putihnya... aku dapati segumpal daging hangat yang  kenyal... kuselusuri... sambil meremas-remas kecil.. sampe juga pada  putingnya... aku pilin putingnya... dan Sus Annapun mendesah... enath  berapa lama aku dihisap dan aku merabai Sus Anna... sampe dia minta "  Mas... masih sakit ngga' badannya ? " " Kenapa Sus ? " tanyaku bingung. " Enggak kok... sudah lumayan  enakan... " dan tanpa menjawab diapun meloloskan CDnya... dimasukkan  dalam saku baju dinasnya. Lalu dia permisi padaku dan mulai  mengangkangkan kakinya di atas meriamku... dan bless... dia masukkan  batangku pada lobangnya yang hangat dan sudah basah sekali... diapun  mulai menggoyang perlahan... pertama dengan gerakan naik turun...lalu  disusul dengan gerakan memutar... wah... suster ini rupanya sudah prof  banget... lobangnya aku rasakan masih sangat sempit... makanya dia juga  hanya berani gerak perlahan... mungkin juga karena aku masih sakit...  dan punya banyak luka baru. Lama sekali permainan itu dan memang dia  ngga' ganti posisi... karena posisi yang memungkinkan hanya satu  posisi... aku tidur di bawah dan dia di atasku. Sampe saat itu belum ada  tanda-tanda aku akan keluar... tapi kalo tidak salah dia sempat  mengejang sekali tadi dipertengahan dan lemas sebentar lalu mulai  menggoyang lagi... sampe tiba-tiba pintu kamarku dibuka dari luar... dan  seorang suster masuk dengan tiba-tiba... kaget sekali kami berdua...  karena tidak ada alasan lain... jelas sekali kita sedang main... mana  posisinya... mana bajua dinas Suster Anna terbuka sampe perutnya dan  BHnya juga sudah kelepas dan tergeletak di lantai. Ternyata yang masuk  suster Wiwik... dia langsung menghampiri dan bilang " Teruskan saja  An... aku cuman mau ikutan... mumpung sepi " Suster Wiwikpun mengelus dadaku... dia ciumin aku dengan lembut... aku  membalasnya dengan meremas dadanya... dia diam saja... aku buka  kancingnya... terus langsung aku loloskan pakaian dinasnya... aku buka  sekalian BHnya yang berenda... tipis dan merangsang... membal sekali  tampak pada saat BH itu lepas dari badannya... dada itu berguncang  dikit... kelihatan kalo masih sangat kencang... tinggal CD minim yang  digunakannya.
  Suster Anna masih saja dengan aksinya naik turun dan kadang berputar...  aku lhat saja dadanya yang terguncang akibat gerakannya yang mulai  liar... lidah suster Wiwik mulai memasuki rongga mulutku dan kuhisap  ujung lidahnya yang menjulur itu... tangan kiriku mulai merabai sekitar  selangkangan suster Wiwik dari luar... basah sudah CDnya... pelah aku  kuak ke samping... dan kudapat permukaan bulu halus menyelimuti liang  kenikmatannya... kuelus perlahan... baru kemudian sedikit kutekan...  ketemu sudah aku pada clitsnya... agak ke belakang aku rasakan makin  menghangat. Tersentuh olehku kemudian liang nikmat tersebut... kuelus  dua tiga kali sebelum akhirnya aku masukkan jariku ke dalamnya. Kucoba  memasukkan sedalam mungkin jari telunjukku... kemudian disusul oleh jari  tengahku... aku putar jari-jariku di dalamnya... baru kukocok keluar  masuk... sambil jempolku memainkan clitsnya. Dia mendesar ringan...  sementara suster Anna rebahan karena lelah di dadaku dengan pinggulnya  tiada hentinya menggoyang kanan dan kiri... suster Wiwik menyibak rambut  panjang suster Anna dan mulai menciumi punggung terbuka itu... suster  Anna makin mengerang... mengerang.... dan mengerang.... sampai pada  erangan panjang yang menandakan dia akan orgasme... dan makin keras  goyangan pinggulnya... sementara aku mencoba mengimbangi dengan gerakan  yang lebih keras dari sebelumnya... karena dari tadi aku tidak dapat  terlalu bergoyang... takut lukaku sakit. Suster Anna mengerang.... panjang sekali seperti orang sedang  kesakitan... tapi juga mirip orang kepedasan... mendesis di antara  erangannya... dia sudah sampe... rupanya... dan... dia tahan dulu  sementara... baru dicabutnya perlahan... sekarang giliran suster  Wiwik... dilapnya dulu... meriamku dikeringkan... baru dia mulai  menaikiku... batin... kurang ajar suster-suster ini aku digilirnya...  dan nanti aku juga mesti masih membayar biaya rawat... gila... enak di  dia... tapi..... enak juga dia aku kok... demikian pikiranku... ach...  masa bodo.... POKOKNYA PUAS !!! Demikian kata iklan.
  Ketika suster Wiwik telah menempati posisinya... kulihat suster Anna  mengelap liang kenikmatannya dengan tissue yang diambilnya dari meja  kecil di sampingku. Suster Wiwik seakan menunggang kuda... dia goyang  maju mundur... perlahan tapi penuh kepastian... makin lama makin cepat  iramanya... sementara tanganku keduanya asyik meremas-remas dadanya yang  mengembung indah... kenyal sekali rasanya... cukup besar ukurannya dan  lebih besar dari suster Anna punya... yang ini ngga' kurang dari 36...  kemungkinan cup C... karena mantap dan tanganku seakan ngga' cukup  menggenggamnya. Sesekali kumainkan putingnya yang mulai mengeras... dia  mendesis... hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya... desisan itu  sungguh manja kurasakan... sementara suster Anna telah selesai dengan  membersihkan liang hangatnya... kemudian dia mulai lagi mengelus-elus  badan telanjang suster Wiwik dan tuga memainkan rambutku...  mengusapnya... Kemudian karena sudah cukup pemanasannya... dia mulai menaiki ranjang  lagi... dikangkangkannya kakinya yang jenjang di atas kepalaku...  setengah berjongkok gayanya saat itu dengan menghadap tembok di atas  kepalaku... dan kedua tangannya berpegangan pada bagian kepala  ranjangku. Mulai disorongkannya liangnya yang telah kering ke mulutku...  dengan cepat aku julurkan lidahku.... aku colek sekali dulu dan aku  tarik nafas.... hhhmmmm...... harus khas liang senggama.... kujilat  liangnya dengan lidahku yang memang terkenal panjang... kumainkan  lidahku... mereka berdua mengerang berbarengan kadang bersahutan... Aku ingin tau sekarang ini jam berapa ? Jangan sampe erangan mereka  mengganggu pasien lain... karena aku mendengarnya cukup keras... aku  tengok ke dinding... kosong ngga' ada jam dinding... aku lihat keluar...  kearah pintu... mataku terbelalak... terkejut... shock... benar-benar  kaget aku... lamat-lamat aku perhatikan... di antara pintu aku melihat  seberkas sinar mengkilap... sambil terus menggoyang suster Wiwik...  meninggalkan jilatan pada suster Anna... aku konsentrasi sejenak pada  apa yang ada di belakang pintu... ternyata... pintupun terbuka... makin  gila aku makin kaget... dan deg... jantungku tersentak sesaat... lalu  lega... tapi... yang dateng ini dua temen suster yang sedang kupuaskan  ini... kaya'nya kalo marah sich ngga' bakalan.. mereka sepertinya telah  cukup lama melihat adegan kami bertiga... jadi maksud kedatangannya  hanya dua kemungkinan... mo nonton dari dekat atau ikutan...  ternyata.... " Wah... wah... wah... rajin sekali kalian bekerja... sampe  malem gini masih sibuk ngurus pasien... " demikian kata salah seorang  dari mereka... " Mari kami bantu " demikian sahut yang lainnya yang berbadan kecil  kurus dan berdada super... Jelas ini jawabannya adalah pilihan kedua. Merekapun langsung melepas pakaian dinas masing-masing... satu mengambil  posisi di kanan ranjang dan satu ngambil posisi di kiri ranjang...  secara hampir bersamaan mereka menciumi dada... leher... telinga dan  semua daerah rangsanganku... akupun mulai lagi konsentrasi pada liang  suster Anna... sementara kedua tanganku ambil bagian masing-masing...  sekarang semua bagian tubuhku yang menonjol panjang telah habis  digunakan untuk memuaskann 4 suster gatel...... malam ini... tidak ada  sisa rupanya.... terus bagaimana kalo sampe ada satu lagi yang ikutan ?
  Jari-jariku baik dari tangan kanan maupun kiri telah amblas dalam liang  hangat suster-suster gatel tersebut... untuk menggaruknya kali... aku  kocok-kocokkan keluar masuk ya lidahku... ya jariku... ya meriamku...  rusak sudah konsentrasiku... yang pasti... ini pengalaman gila kedua  sejak peristiwa serupa dengan Donna adik Sammy Zara... Ini permainan Four Whell Drive ( 4 WD )atau bisa juga disebut Four Wheel  Steering ( 4 WS )... empat-empatnya jalan semua... kaya'nya kau makin  piawai dalam permainan 4DW / 4 WS ini karena ini kali dua aku mencoba  mempraktekkannya. Lama sekali permainannya... sampe tiba-tiba suster Wiwik mengerang.... kesar dan panjang serta mengejang...
  Setelah suster Wiwik selesai... dan mencabut meriamku... suster Anna  berbalik posisi dengan posisi 69... kami saling menghisap dan permainan  berlanjut... sekali aku minta rotasi... yang di kananku untuk naik...  yang di atas ( suster Anna ) aku minta ke kiri dan suster yang di kiri  aku minta pindah posisi kanan. Tawaran ini tidak disia-siakan oleh suster yang berkulit agak gelap dari  semua temannya... dia langsung menancapkan meriamku dengan gerakan yang  menakjubkan... tanpa dipegang.... diambilnya meriamku yang masih tegang  dengan liangnya dan langsung dimasukkan... amblas sudah meriamku dari  pandangan. Diapun langsung menggoyang keras... rupanya sudah ngga'  tahan... Benar juga sekitar 5 menit dia bergoyang sudah mengejang keras dan  mengerang.... mengerang.... panjang serta lemas. Sementara tingal dua  korban yang belum selesai... aku minta bantuan suster yang masih ada di  sana untuk membantu aku balik badan... tengkurap... kemudian aku suruh  suster yang pendek dan berdada besar tadi untuk masuk ke bawah  tubuhku.... sedangkan suster Anna aku suruh duduk di samping bantal yang  digunakan suster kecil tadi. Perlahan aku mulai memasukkan meriam  raksasaku pada liang suster yang bertubuh kecil ini... sulit sekali...  dan diapun membantu dengan bimbingan test.... Setelah tertancap... tapi  sayangnya tidak dapat habis terbenam... rasanya mentok sekali... dengan  bibir rahimnya... akupun mulai menggoyang suster kecil dan menjilati  suster Anna. Mereka berdua kembali mendesah.... mengerang.... mendesah  dan kadang mendesis... kaya' ular. Aku sulit sekali sebenarnya untuk mengayun pinggulku maju mundur....  jadi yang bisa aku lakukan cuman tetap menancapkan meriamku pada liang  kenikmatan suster mungil ini sambil memutar pinggulku seakan  meng-obok-obok liangnya... sedangkan dadanya yang aku bilang super itu  terasa sekali mengganjal dadaku yang bidang... kenikmatan tiada tara  sedang dinikmati si mungil di bawahku ini... dia mendesis tak keruan...  sedang lidahku tetap menghajar liang kenikmatan suster Anna... sesekali  aku jilatkan pada clitsnya... dia menggelinjang setiap kali lidahku  menyentuh clitsnya... mendengar desisan mereka berdua aku jadi ngga'  tahan... maka dengan nekat aku keraskan goyangan pinggulku dan hisapanku  pada suster Anna... dia mulai mengejang... mengerang dan kemudian  disusul dengan suster yang sedang kutindih.... suster Anna sudah  lemas... dan beranjak turun dari posisinya.... Aku tekan lebih keras suster mungil ini.... sambil dadanya yang  menggairahkan ini aku remas-remas semauku... aku sudah merasakan hampir  sampe juga... sedang suster mungil masih mengerang.... terus dan  terus... kaya'nya dia dapat multi orgasme dan panjang sekali orgasme  yang didapatnya.... aku coba mengjar orgasmenya... dan.... dan....  berhasil juga akuhirnya... aku sodok dan benamkan meriamku  sekuat-kuatnya... sampe dia melotot... aku didekapnya erat sekali... dan  " Adu.....uh enak sekali... " demikian salah satu katanya yang dapat  aku dengar. Akupun ambruk diatas dada besar yang menggemaskan itu... lunglai sudah  tubuh ini rasanya... menghabisi 4 suster sekaligus... suatu rekord yang  gila... permainan Four Wheel Drive kedua dalam hidupku... pada saat  mencabutnyapun aku terpaksa diantu suster yang lain... " Kasihan pasien ini nanti sembuhnya jadi lama... soalnya ngga' sempet istirahat " kata suster yang hitam. " Iya dan kaya'nya kita akan setiap malam rajin minta giliran kaya' malem ini " sahut suster Wiwik. " Kalo itu dibuat system arisan saja " kata suster Anna sadis sekali kedengarannya. Emangnya aku meriam bergilir apa ?
  Malam itu aku tidur lelaap sekali dan aku sempat minta untuk suster  mungil menemaniku tidur, aku berjanji tiap malam mereka dapat giliran  menemaniku tidur... tapi setelah mendapat jatah batin tentunya. Suster  mungil ini bernama Ratih dan malam itu kami tidur berdekapan mesra  sekali seperti pengantin baru dan sama-sama polos... sampe jam 4 pagi...  dia minta jatah tambahan... dan kamipun bermain one on one ( satu lawan  satu, ngga' keroyokan kaya' semalem ). Hot sekali dia pagi itu... karena kami lebih bebas... tapi yang kacau  adalah udahannya... aku merasa sakit karena lukaku berdarah lagi... jadi  terpaksa ketahuan dech sama yang lain kalo ada sesi tambahan... dan  merekapun rame-rame mengobati lukaku.... sambil masih pengen lihat  meriam dasyat yang meluluh lantakkan tubuh mereka semaleman. Abis gitu sekitar jam 5 aku kembali tidur sampe pagi jam 7.20 aku  dibangunkan untuk mandi pagi. Mandi pagi dibantu oleh suster Dewi dan  sempat diisep sampe keluar dalam mulutnya... nah suster Dewi ini yang  kulitnya hitaman semalam. Nama mereka sering aku dapat setelah tubuh  mereka aku dapat.
  Hari kedua
  Pagi jam 10 aku dibesuk oleh Dian dan Mita... mereka membawakan buah  jeruk dan apel... aslinya sich aku ngga demen makan buah... setengah jam  kami ngobrol bertiga. sampe suatu saat aku bilang pada Dian " aku mo  minta tolong Ian... kepalaku pusing... soalnya aku dari semaleman ngga'  dapet keluar... dan aku ngga' bisa self service " demikian kataku  membuka acara... dan akupun bercerita sedikit kebiasaanku pada Dian  dengan bumbu tentunya. Aku cerita kalo biasa setiap kali mandi pagi aku  suka onani kalo semalemnya ngga' dapet cewec buat nemenin tidur... dan  sorenya juga suka main lagi... Dian bisa maklum karena aku dulu sempat  samen leven dengan Nana temannya yang hyper sex selama 8 bulan lebih...  dia juga tahu kehidupanku tidak pernah sepi cewec. Dengan dalih dia mo  bantu aku karena hal ini dianggap sebagai bales jasa menyelamatkan jiwa  kakaknya... yang aku selamatkan dari keroyokan kemarin... sampe akhirnya  aku sendiri masuk rumah sakit.
  Dia minta Mita adiknya keluar dulu karena malu, tapi Mita tau apa yang  akan dilakukan Dian padaku... karena pembicaraan tadi di depan Mita.  Sekeluarnya Mita dari kamar... Dian langsung memasukkan tangannya dalam  selimutku dan mulailah dia meremas dan mengelus meriamku yang sedang  tidur... sampe bangun dan keras sekali... setelah dikocoknya dengan  segala macam cara masih belum keluar juga sedang waktu sudah menunjukkan  pukul 10.45 berarti jam besuk tinggal 15 menit lagi maka aku minta Dian  menghisap meriamku. Mulanya dia malu... tapi dikerjakannya juga... demi  bales jasa kaya'ya... atau dia mulai suka ?
  Akhirnya keluar juga spermaku dan kali ini tidak diselimut lagi tapi  dalam mulut Dian dan ini pertama kali Dian meneguk spermaku... juga  pertama kali teman kuliahku ini ngisep punyaku... kaya'nya dia juga  belum mahir betul... itu ketahuan dari beberapa kali aku meringis  kesakitan karena kena giginya. Spermaku ditelannya habis... sesuai permintaanku dan aku bilang kalo  sperma itu steril dan baik buat kulit... benernya sich aku ngga' tau  jelas... asal ngomong aja dan dia percaya... setelah menelan spermaku  dia ambil air di gelas dan meminumnya... belum biasa kali. Aku tengok ke  jendela luar saat Dian ambil minum tadi... ternyata aku melihat jendela  depan yang menghadap taman tidak tertutup rapat dan aku sempat lihat  kalo Mita tadi ngintip kakaknya ngisep aku...
  Jam 11.05 mereka berdua pamit pulang... selanjutnya aku aku makan siang  dan tidur sampe bangun sekitar jam 3 siang. Dan aku minta suster jaga  untuk memindahkanku ke kursi roda... sebelum dipindahkan aku diobati  dulu dan diberi pakeaian seperti rok panjang terusan agak gombor. dengan  kancing banyak sekali di belakangnya. Pada saat mengenakan pakaian tersebut dikerjakan oleh dua suster shift  pagi... suster Atty dan suster Fatima, pada saat mereka berdua sempat  melihat meriamku... mereka saling berpandangan dan tersenyum terus  melirik nakal padaku... aku cuek saja... pada saat aku mo dipindahkan ke  kurasi roda aku diminta untuk memeluk suster Fatima... orangnya masih  muda sekitar 23 tahunan kira-kira... rambutnya pendek... tubuhnya  sekitar 159 Cm... dadanya sekitar 34 B... pada saat memeluk aku sedikit  kencangkan sambil pura-pura ngga' kuat berdiri... aku dekap dia dari  pinggang ke pundak ( seperti merengkuh ) dengan demikian aku telah  menguncinya sehingga dia tidak dapat mengambil jarak lagi dan dadanya  pas sekali dipundakku... greeng... meriamku setengah bangun dapat  sentuhan tersebut. " Agak tegak berdirinya Mas... berat soalnya badan Masnya " kata suster Fatima. Akupun mengikut perintahnya dengan memindahkan tangan kananku seakan  merangkulnya dengan demikian aku makin mendekatkan wajahnya ke leherku  dan aku dorong sekalian kepalaku sehingga dia secara ngga' sadar  bibirnya kena di leherku... sementara suster Atty membetulkan letak  kursi roda... aku lihat pinggulnya dari berlakang... wah... bagus juga  ya... Suster Fatima bantu aku duduk di kursi roda dan suster Atty pegang kursi  roda dari belakang...pada saat mo duduk pas mukaku dekat sekali dengan  dada suster Fatima... aku sempetin aja desak dan gigit dengan bibir  berlapis gigi ke dada tersebut... karena beberapa terhenti aku dapat  merasakan gigitan itu sekitar 2 detikan dech... dia diam saja... dan  saat aku sudah duduk.... dan suster Atty keluar kamar... " Awas ya...  nakal sekali " kata suster Fatima sambil mendelik. Aku tau dia ngga'  marah cuman pura-pura marah aja " Satunya belum Sus " kataku menggoda...  " Enak aja... geli tau ? " jawabnya sewot. " Nanti saya cubit baru tau "  lanjutnya sambil langsung mencubit meriamku... dan terus dia ngeloyor  keluar kamar dengan muka merah... karena meriamku saat itu sudah full  standing karena abis nge-gigit toket... jadi terangsang... " Sus...  tolong donk saya di dorong keluar kamar " kataku sebelum sempat suster  Fatima keluar jauh. Diapun kembali dan mendorongku ke teras kamar...  menghadap taman. Aku bengong di teras... sambil menghisap rokokku... di  pangkuanku ada novel tapi rasanya males mo baca novel itu... jadinya aku  bengong saja sore itu di teras sambil ngelamun aku mikirin rencana lain  untuk malam ini... mo pake gaya apa ya ?
  Tiba-tiba aku dikejutkan dengan telapak tangan yang menutup mataku...  saipa ini ? Kok tanyannya halus... dingin dan kecil... " Siapa ni ? "  kataku... Terus dilepasnya tangan tersebut dan dia ke arah depanku...  baru kutau dia Mita adik Dian. Kok sendirian ? " Mana Mita ? "  tanyaku... " Lagi ketempat dosennya mo ngurus scripsi " jawab Mita. "  Jadi ngga' kesini donk ? " tanyaku penasaran. " Ya ngga' lah... ini saya bawain bubur buatan Mama " katanya sambil  mendorongku masuk kamar... dia letakkan bubur itu di atas meja kecil  samping ranjang. Terus kami ngobrol... sekitar 10 menit sampe aku bilang " Mit... ach  ngga' jadi dech... " kataku bingung gimana mo mulainya... maksudku mo  jailin dia untuk ngeluarin aku seperti yang dilakukan kakaknya pagi  tadi... bukankah dia juga udah ngintip... kali aja dia pengen kaya'  kakaknya... mumpung lagi cuman berduaan... " Kenapa Kak ? " aku tak menjawab hanya mengernyitkan dahi saja... " Pusing ya ? " tanyanya lagi. " Iya ni... penyakit biasa " kataku makin berani... kali bisa... " Kak... gimana ya ? Tadi khan udah ? " katanya mulai ngeti maksudku...  tapi kaya'nya dia bingung dan malu... merah wajahnya tampak sekali. " Mit... sorry ya... kalo kamu ngga' keberatan tolongin Kakak donk...  ntar malem Kakak ngga' bisa tidur... kalo... " kataku mengarah dan  sengaja tidak menyelesaikan kata-kataku supaya terkesan gimana gitu.... " Iya Mita tau Kak... dan kasihan sekali... tapi gimana Mita ngga' bisa... MIta malu Kak... " " Ya udah kalo kamu keberatan... aku ngga' mo maksa... lagian kamu masih kecil... " " Kak... Mita ciumin aja ya... supaya Kakak terhibur... jangan susah  Kak... kalo Mita sudah besar dan sudah bisa juga mau kok bantuin Kak  Jossy kaya tadi pagi " kata dia sambil mencium pipiku. " Iya dech... sini Kak cium kamu " kataku dan diapun pindah kehadapanku.  Dia membungkuk sehingga ada kelihatan dadanya yang membusung...  aduh.... gila... usaha harus jalan terus ni... gimana caranya masa  bodo... harus dapet... aku udah pusing berat. Dan Mitapun memelukku sambil membungkuk... aku cium pipinya, dagunya...  belakang telinganya kadang aku gigit lembut telinganya... pokoknya semua  daerah rangsangan... aku coba merangsangnya... ciuman kami lama juga  sampe nafasnya terasa sekali di telingaku. Tangaku mencoba meremas dadanya... diapun mundur... mo menghidar... " Mit... gini dech... aku sentuh kamu saja... ngga' ngapain kok... supaya aku lebih tenang nanti malem " " Maaf Kak... tadi Mita kaget... Mita ngerti kok... Kak Joss gini juga  gara-gara Mas Anton " jawabnya penuh pengertian... atau dia udah  kepancing ? Diapun kembali... mendekat dan kuraih dadanya... aku remas...dan dia  kembali menciumku... dari tadi tidak ada ciuman bibir hanya pipi dan  telinga... saling berbalasan... sampe remasanku makin liar dan mencoba  menyusup pada bajunya... melalui celah kancing atasnya. Tangan Mita mulai turun dari dadaku ke meriamku... dan meremasnya dari luar... " Aduh... enak sekali Mit... terusin ya... sampe keluar... biar aku ngga' pusing nanti " kataku nafsu menyambut kemajuannya. Lama remasan kami berlangsung... sampe akhirnya Mita melorot dan  berjongkok di depanku dan menyingkap pakaianku... dia mulai mo mencium  meriamku... dengan mata redup penuh nafsu dia mulai mencium sayang pada  meriamku. " Masukin saja Mit... " kataku. Mitapun memasukkan meriamku dalam mulut mungilnya... sulit sekali  tampaknya... dan penuh sekali kelihatan dari luar... dia mulai menghisap  dan aku bilang jangan sampe kena gigi... Tak perlu aku ceritakan proses isep-isepan itu... yang pasti saat aku  ngga' tahan lagi... aku tekan palanya supaya tetap nancep... dan aku  keluarkan dalam mulut mungil Mita... terbelalak mata Mita kena *  spermaku. " Telen aja Mit... ngga' papa kok " kataku... Diapun menelan spermaku... lalu dicabutnya dari mulut mungil itu... sisa  spermaku yang meleleh di meriamku dan bibir mungilnya dilap pake  tissue... dan dia lari ke kamar mandi.... sedang aku merapikan kembali  pakaianku yang tersibak tadi.
 
 
 
 
 
 
           Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               Cerita Sex - Nikmatnya tubuh diah sampai orgasme berkali2               Mar 28th 2013, 13:51                                               Ari dan diah sudah pacaran lama. Dari semenjak sma hingga kuliah. Jaka  yg juga merupakan sahabat mereka sendiri sebenarnya sudah lama menyukai  diah namun diah lebih memilih ari. Tidak heran karena Jaka tidak pernah  mengungkapkan perasaannya. Bahkan mereka bertiga sudah saling mengenal  dan sangat dekat dengan orang tua masing2. Walaupun teman,jaka dekat  dengan orang tua diah. Diah memiliki kulit sawo matang,dengan kedua  payudara yg kecil tapi padat. Mgkn terdengar sederhana tapi terkadang  membuat Jaka ingin merasakan tubuh indahnya itu. Jaka tahu betul Diah  sangat sayang dengan Ari. Sehingga Jaka hanya bisa berkhayal menikmati  tubuh sawo matang yg indah itu. Terkadang keringat di tubuh diah membuat  tubuhnya berkilau dan semakin nikmat untuk disantap. Sampai suatu hari  Jaka memergoki Diah sedang ciuman di wc kampus dengan pria lain. Diah  pun kaget melihat Jaka memergokinya.
  "Diah,ngapain lo?!" tanya jaka lantang.
  Diah pun menarik Jaka menjauh dari pria itu. "Jek..jgn blg2 Ari yaa..gw khilaf..pliiss"
  Jaka pun punya pikiran jahat. "Gw mau tapi ada syaratnya..klo gak gw lapor rektor dan nyokap lo juga bakal tahu"
  "Apa tuh??!! Pliis jeek jgn sebarin kejadian ini.." jawab diah. 
  "Gw mau lo dtg ke kosan gw nti siang" jawab Jaka,dan ia pun langsung meninggalkan Diah. 
  Siang harinya dengan perasaan was was Diah pun jalan kaki menuju kosan  Jaka yg cukup jauh dari kampus dengan berjalan kaki. Jaka pun sudah  menunggu di kosannya. Cuaca siang itu cukup terik. Sehingga membuat diah  sedikit bermandi keringat. Akhirnya diah pun sampai di kosan jaka.  Diah masuk dan Jaka pun mengunci pintu kamarnya.
  "jaka..ada apa nih panas2 gini lo nyuruh gw ke kosan lo..?" tanya diah.
  "Lo nafsuin bgt ya klo lg keringetan gt.." Celetuk Jaka.
  "jgn becanda aah..gmn mslh td..? Pliis jgn ksh tau Ari apalagi nyokap gw..pliiss.." jawab diah ketakutan. 
  "Tapi barter sama tubuh lo yahh" jaka langsung mengambil tali dan  mendorong diah keatas ranjang. Mulut diah disumpal dan diikat agar tidak  teriak. Dengan kasarnya Jaka menelentangkan diah diatas kasur. Kedua  tangan diah diangkat keatas dan diikat. Diah hanya bisa meronta2. Tidak  bisa teriak dan kedua tangannya pun diikat.
  "Diah,gw suka bgt sm lo tapi gw g bisa memiliki lo,sekarang lo sepenuhnya milik gw" 
  AC kamar pun dimatikan oleh Jaka. Ia ingin membuat tubuh diah berkeringat dan lembab. 
  "Gw matiin ACnya yah.. Gw pgn nikmatin tubuh lo dan keringat2 lo.." 
  muka bahagia terlihat jelas di wajah jaka. Kurang lebih 10 menit Jaka  membiarkan diah terikat seperti itu. Tubuh diah pun menjadi berkeringat  dan lembab. Jaka mulai merobek baju diah. Terlihat titik2 keringat masih  menempel di tubuh diah yg berkulit sawo matang itu. Jaka mulai menciumi  tubuh diah. 
  "Diah..gw suka bgt bau badan lo..terutama ketek lo.. Gw bersihin keringet di ketek lo yaah"
  Jaka menciumi kedua ketek diah yg msh lembab itu dan mulai menjilati  ketiaknya yg kecoklatan itu. Semua bekas keringat di ketiak diah disapu  bersih dengan lidahnya. 
  "emm..asin,agak asem dikit ketek lo..tapi ini yg gw suka..enak bgt ketek lo diah.." 
  Kurang lebih 10 menit Jaka menjilati kedua ketiak diah yg lembab itu.  Setelah puas dengan ketiaknya, Jaka beralih ke payudara yg mengkilap  karena peluh yg menyelimutinya. Semua keringat yg ada di  ketiak,payudara,pusar dan perut diah dijilati oleh Jaka. Setelah puas  menjilati tubuh diah, jaka pun membuka celana jeans diah. Celana dalam  warna hitam milik diah pun dilucutinya. Diciumnya celana dalam itu. Agak  bau pesing tapi Jaka terlihat sangat menikmati baunya
  "diah..lo abis pipis ya..tp gpp baunya enak.." 
  Diah hanya bisa menangis dan tdk bs berbuat apa2. 
  Terlihatlah vagina diah yg msh ditumbuhi bulu2 tipis diatasnya. Nampaknya diah merawat betul daerah kewanitaannya.
  "wahh meki lo sedep bgt nihh kayanya" 
  Jaka mencium dulu vagina yg kecoklatan itu.
  "ahh dari baunya bikin gw nagih nih"
  Dengan buasnya jaka menjilati vagina diah. Ditelusuri semua rongga2 vagina itu. 
  "memang vagina perawan masih enak..tp gw ga perawanin lo ko..gw cuma pengen lo orgasme dan gw abisin cairan orgasme lo" 
  jaka pun menjilati terus sampai diah orgasme berkali2.
  "slruuuppp..ahh enak bgt cairan orgasme lo.."
  Diah pun terkejang2 dibuatnya. Setelah puas dengan semua tubuh diah.  Jaka pun onani divdepan diah dan memuncratkan spermanya di perut diah.
  "ahh akhirnya gw bisa ngerasain tubuh lo yg nikmat bgt ini.." sahut jaka dengan wajah puas.
           Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini   			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita Sex - Tertinggal kunci rumah               Mar 28th 2013, 08:19                                               
 
      Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di  salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang  lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata  yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota  Jember, Jawa Timur.
  Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan  rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tapi ia biasa  dipanggil Mbak Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun. Ia bekerja  sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik,  jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya  hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya  adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu  nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.
  Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat  pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas  pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium  pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya  adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah  itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.
  Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan  kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang  menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk  segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika  saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu  berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku  membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut  vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku  setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji  dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian  tubuh Mbak Ninik. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan  kujilati sampai puas.
  Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di  sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku  sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena  latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat  jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat  sudah sampai di teras rumah.
  Waduh kunci terbawa Baron, ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup  jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang  tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras  rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.
  Lho masih di luar Hen.. Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang. Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang, ucapku membalas sapaannya. Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun, jawabnya. Kok kamu tidur di luar Hen. Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk, jawabku. Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di  rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya  ia mengalami kesulitan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak  mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan  bantuan.
  Kenapa Mbak, pintunya macet.. Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya. jawab Mbak Ninik. Kamu bisa membukanya, Hen. lanjutnya. Kita coba Mbak, saya bantu. jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku. Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver.  Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik  memberiku tumpangan tidur di rumahnya.
  Kletek.. kletek... akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega. Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana. Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver, ucapku bercanda. Terima kasih ya Hen, ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.
  Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku  kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak  Ninik keluar dan menghampiriku. Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen, kata Mbak Ninik. Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, jawabku basa-basi. Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo. Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.
  Mbak, saya tidur di kursi saja. Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu. Ini bantal dan selimutnya Hen. Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir  terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai  celena pendek. Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju, ujarku. Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa. Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa, ujarku menggoda. Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku, kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.
  Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik  hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa  melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa  lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau  selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri  kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka.  Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur  dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.
  Kurang hangat selimutnya Hen, kata Mbak Ninik. Iya Mbak, mana selimut yang hangat, jawabku memberanikan diri. Ini di sini, kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya. Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku  tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang  kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat  melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.
  Sudah jangan bengong, ayo sini naik, kata Mbak Ninik. Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka  dong kan asyik, kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya. Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku  telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut  cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri. Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat, katanya. Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong, kataku. OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik  mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan  penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga  saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.
  Ayo bukalah bajuku, kata Mbak Ninik. Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku  benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami.  Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat  langsung baru kali ini.
  Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan  pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih  dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap  dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu  masih dilakukan dengan posisi berdiri.
  Oh, Hen nikmat sekali rasanya.. Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai  meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung  meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu  asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin  juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.
  Hen, kamu ahli juga, sudah sering ya, katanya. Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue, jawabku. Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga  kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi  lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin  sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih  meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk  seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.
  Naik ranjang yuk, ucap Mbak Ninik. Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur  dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah  dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku  kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna  kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat  vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip  biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan  hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu  terasa hangat dan nikmat.
  Masih belum puas menjilatinya Hen. Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati. Ganti yang lebih nikmat dong. Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba  sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku  yang berdiri hebat, perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke dalam  vagina Mbak Ninik.
  Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah.. Terus Hen, masukkan sampai habis.. oh.. oh.. Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm  itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan  gerakan naik turun dan maju mundur. Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah.. Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan. Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah..
  Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku  menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur  terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung.  Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku  sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak  Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya.  Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga  tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga  penisku habis masuk ke dalam vaginanya.
  Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh.. Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada  Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali  aku juga mencium bibir Mbak Ninik. Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah.. Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah... Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin  kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa  hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang  bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging  yang hangat dan nikmat.
  Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt.. Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt.. Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin  berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku.  Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat  di tengahnya. Sebelum kumasukkan penisku, aku menciumi dahulu pantat  itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan  semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang  yang sangat nikmat dan harus kunikmati.
  Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih, kata Mbak Ninik. Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku. Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan, jawabku. Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan  penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan  ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari  belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.
  Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen... Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii.. Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi  penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga  aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur. Mbak Ninik  berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat  sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga mulai merasakan hal yang  sama.
  Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi.. Kutarik penisku keluar dari lubang vaginanya dan dari penisku keluar  sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang  masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang  sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung  penisku menyentuh pantat Mbak Ninik. Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat.. Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat..
  Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami  menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas.  Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah  pukul 0930 pagi.
  Kamu nggak sekolah Hen, tanya Mbak Ninik. Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja. Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..
  Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi  berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu.  Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya  pukul 1430 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi  sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat  pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.
  Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat  saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah  Mbak Ninik dan kembali melakukan permainan nikmat. Untung sekarang ia  sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku  tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA.             Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita Sex - Makasih bibi               Mar 28th 2013, 08:18                                               
 
      Saya adalah seorang karyawan di sebuah instansi. Umur Saya saat ini  25 tahun. Saya Mau cerita pengalaman pertama kali Saya melakukan  hubungan sex. Sejak kecil Saya sudah sering baca buku buku porno yang  Saya pinjem dari temen-temen. Saya juga sering melihat foto-foto porno  orang lagi begituan..kalo sudah baca buku porno wah burung Saya keras  banget dan tegang sekali rasanya ada seer serr gitu dikepala burung Saya  yang kayak helm bentuknya.
  Saya termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan  Saya sudah lebih tinggi dari babe Saya, dan juga tulang-tulang Saya  termasuk kekar dan besar.. Tapi yang paling Saya tidak tahan adalah itu  tuch penis Saya kalo lagi tegang .. Gedee banget..pernah Saya ukur ama  temen Saya waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam  renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Saya, Saya punya paling  panjang dan gede.. dan pernah Saya ukur waktu itu kira-kira panjangnya  17 Cm.. Yang paling Saya tidak tahan adalah kalo lagi di kelas Saya suka  perhatiin mami Ina guru Bahasa Inggris.. kadang-kadang tanpa sadar kalo  Saya liat itu mami guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit  tersingkap .. burungku langsung mengeras.. dan menonjol kedepan.. kalo  lagi gitu Saya berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas..
  Saya punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan  khayalan yang sama.. sering cerita tentang buku porno yang kita baca,  dan kita juga sama-sama tergila-gila sama guru Ina. Kalau guru Ina lagi  nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis ina yang  indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat.  Gilanya kita berdua suka mengkhayal menjadi kekasih mami ina dan  melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan mami ina..  wah kalo lagi menghayal berdua.. burung kita ampe keras banget.. Temen  Saya si joko pernah nyarannin Saya .. eh Bram lu kalo mau tahu rasanya  hubungan sex ama Bu Ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin Bu  Ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.
  Karena pengen tahu waktu itu Saya coba..wah memang enak mula-mula..  burung Saya makin lama makin gede dan keras seperti batu.. tapi sudah  Saya kocok-kocok ampe sejam lebih kok ntidak keluar-keluar .. akhirnya  Saya bosan sendiri dan cape sendiri.. terus besoknya Saya cerita ama  Joko .. dia bilang wah tidak normal loe.. sejak itu beberapa kali Saya  coba pake sabun tapi tidak pernah berhasil.. akhir Saya jadi males  sendiri.. ngocok pake sabun.
  Nah ini awal mula cerita Saya.. waktu itu pembantu rumah tangga Saya  keluar, lalu kami dapet lagi pembantu baru, umur nya kira-kira 27 tahun.  Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi  kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik. Waktu baru mulai kerja  aku nguping wawancaranya ama mami Saya, bahwa dia adalah janda tapi  belum punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya  adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin dengan dia  sudah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai  karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua.
  Aku memanggil dia bibi Asih.. dia pinter masak masakan kesukaanku  seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah  sekali.. hampir ntidak pernah marah kalo di goda .. Dia sudah 3 bulan  kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga  tidak terlalu banyak. Nah waktu itu adalah hari Jum'at.. inget banget  Saya.. Nyokap Saya dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Saya yang  nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau melahirkan anak yang  pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Saya ke jakarta jum'at  sore.. Aku tidak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola  basket di sekolahan. Jum'at malem aku sendirian di kamar ku baca buku  porno sendirian di kamar.. wah cerita bagus sekali sambil membaca aku  memegang burungku wah keras sekali.. Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam.. badanku terasa gerah.. habis  baca buku begituan.. aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku ..  kebetulan kamarku dan kamarnya tidak terlalu jauh .. dan aku melihat  pintunya agak sedikit terbuka..
  Tiba-tiba timbul pikiran kotorku.. ah ingin tahu gimana bi Asih  tidurnya.. lalu aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur bi Asih..  pelan pelan aku dorong pintunya.. dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih  sedang tertidur dengan pulasnya.. lalu aku masuk kedalam kamarnya..  Kulihat Bi Asih tidur terlentang.. kakinya yang sebelah kiri agak di  tekuk lututnya keatas.. dia tidur menggunakan kain kebaya tapi tidak  terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit.. aku perhatikan  betisnya.. kuning bersih dan lembut sekali.. kemudian aku coba  mengintip kedalam kebayanya..wah agak gelap hanya terlihat samar-samar  celana dalam berwarna putih.
  Aku menarik napas dan menelan ludah.. aku perhatikan wajah bi Asih  kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap.. lalu aku  memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya  tersebut.. sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya  tersebut keatas.. terus kusibak kesamping.. dan akhirnya terbukalah kain  kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha bi Asih yang padat dan  putih kekuning-kuningan.. Aku kagum sekali melihat pahanya bi Asih  padat, putih dan berisi tidak ada bekas cacatnya sedikitpun juga.. lalu  aku pandang lagi wajah bi Asih ..ah dia masih lelap.. aku memberanikan  diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya.. pelan pelan aku  tarik kesamping kanan.. dan wah akhirnya terbuka lagi.. kini di hadapan  ku tampak kedua paha bi Asih yang padat dan kuning langsat itu.. aku  semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya bi  Asih aku buka perlahan-lahan.. keringat dingin aku rasa menahan  ketegangan ini.. dan burung ku semakin keras sekali .. akhirnya aku  berhasil membuka ikatan itu.. lalu kubuka kekiri dan kekanan.. kini  terlihat bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam  saja..
  Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu.. Kulihat perut bi Asih turun  naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali.. perutnya kecil  kencang tidak ada lemaknya sedikitpun juga.. agak sedikit berotot kali..  pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit  besar. Bi Asih memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya  agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede..  jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang  warna bulu bulunya yang halus.. tidak terlalu banyak.. dan bentuk  kemaluan Bi Asih lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil..
  Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya.. terasa empuk dan hangat..  terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1  milimeter di depan vagina tersebut.. wah tidak bau apa-apa.. cuma agak  terasa hangat aja hawanya.. Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah  itu.. wah ingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun.. Kulihat  dia masih tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik  turun.. akhh aku ingin tahu gimana sich bentuk payudara dari bi  Asih..Pelan pelan kubuka baju bi Asih.. tidak terlalu sulit karena dia  hanya pakai peniti saja tiga biji.. dan satu satu kubuka peniti  tersebut.. lalu angkat geser kesamping bajunya.. wah terlihat dada  sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi.. Kini bi Asih betul  betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku..
  Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini.. BH bi  Asih nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi..  Aku perhatikan buah dadanya.. naik turun.. dan kulihat ternyata BH  tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah  di depan belahan dada tersebut.. dengan agak gemetar aku pelan-pelan  buka cantelan itu.. satu lepas.. dan waktu mau buka yang satu lagi bi  Asih bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia tidak bangun kali lagi  mimpi..lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi.. dan  akhirnya terbuka..
  Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola  tenis kali.. terus warna pentilnya agak merah muda.. bentuk susunya  betul-betul bulat.. menonjol kedepan.. Aku pandangi terus kedua buah  dada tersebut ..indah sekali.. apalagi bi Asih pakai kalung tipis warna  kuning emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya..  serasi sekali..
  Aku semakin bernafsu.. jantungku berdetak kencang sekali.. ingin rasanya  meremas buah dada tersebut tapi takut bi Asih bangun dan apa yang harus  kulakukan bila dia bangun.. aku mulai takut saat itu.. akan tetapi hawa  nafsuku sudah memuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut..  kini bi Asi sudah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja..  aku ingin tahu juga kayak apa sih yang namanya vagina itu.. terus terang  aku seumur itu belum pernah melihat vagina asli kecuali di foto..
  Aku cari akal gimana ya.. tiba-tiba aku lihat di meja bi Asih ada gunting kecil.. wah aku ada akal.. nih ku ambil gunting tesebut.. lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku  ke samping celana bi Asih di dekat selangkangannya.. aku tarik  pelan-pelan agar dia tidak bangun.. terlihat selangkangannya berwarna  putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku  masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada  kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya.. segitiga yang pas didepan  vagina bi Asih putus juga ku gunting.. dan aku singkap calana dalam  tersebut ke atas..
  Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Asih tanpa sehelai benang  pun.. vaginanya bentuknya rapat sekali kayaknya tidak ada lobangnya..  bulunya halus tipis.. samping-samping bibir kemaluan tersebut putih  bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat..
  Wah aku betul-betul sudah nafsu buta saat itu.. Aku bingung gimana  nich.. ingin pegang vagina tersebut tapi takut dia bangun.. Ah aku nekat  karena sudah tidak tahan.. lalu aku buka celana pendek ku dan celana  dalamku.. wah penisku sudah gede banget kayak batu panjang dan keras..  lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin  payudara bi Asih dan dan vaginanya..wah tersasa nikmat sekali.. rasanya  burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali.. rasanya  seperti mau pipis.. tapi tidak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras  sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam vaginanya ..  tapi tidak bisa juga keluar.. ada kali 15 menit aku gosok-gosok  burungku..
  Akhirnya aku sudah tidak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur bi Asih.. Aku ingat seminggu yang lalu bi Asih pernah dibangunin oleh mami Saya  jam sepuluh malam, waktu itu mami Saya mau minta tolong di kerokin.. nah  bi Asih ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru  bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo sudah tidur  susah di banguninnya
  Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudahan malam ini juga dia susah  bangun.. lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha bi  Asih yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia tidak bangun  juga.. bener-bener nich bi Asih dalam hatiku punya penyakit tidur yang  gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar  mengkangkang posisinya.. aku berlutut tepat di tengah-tengah  selangkangannya..pelan-pelan aku tempelkan burungku di vaginanya .. tapi  lubangnya kok tidak ada.. aku agak bingung .. pelan-pelan belahan  daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu  lembut dan agak sedikit basah.. tapi tidak kelihatan lubang.. hanya  daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak  kacang merah bentuknya.. aku berpikir mungkin ini yang dinamakan  klitoris oleh kawan-kawanku.. aku buka terus sampai agak kebawah dan  mentok tidak ada belahan lagi.. ternyata emang tidak ada lubangnya.. aku  bingung.. wah gimana nich.. tapi aku sudah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku  ke vaginanya ternyata..ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali  sehingga boro-boro bisa masuk..baru di bagian luarnya saja rasanya  belahan vagina bi Asih sudah tidak muat..
  Tetapi ku pikir sudah kepalang basah aku tempel aja helm burung ku ke  vaginanya.. wah tidak bisa masuk hanya nempel doang.. tapi aku bisa  merasakan kelembutan daging bagian dalam vaginanya .. enak sekali  hangat.. aku gosok pelan-pelan.. dan vaginanya agak buka dikit tapi  tetap aja kepala burungku tidak bisa masuk.. makin lama makin enak.. aku  benar-benar sudah lupa daratan .. dan gosokanku semakin kencang dan  agak sedikit menekan kedalam.. aku tidak sadar kalo dia bisa bangun..  akhirnya bener juga ketika aku agak tekan sedikit dia bangun dan  sepertinya masih belum sadar betul..
  Tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini.. dia  menjerit dan. Bram ngapain.. aduh tidak boleh .. pamali dia bilang..  terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah  dadanya dan kemaluannya.. jangan.. Bram.. keluar.. Bram.. Aku seperti di  sambar petir saat itu.. muka merah dan maluu banget tidak ketulungan..  aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar.. langsung masuk  kamar..rasanya mau kiamat saat itu.. bingung banget.. gimana ntar kalo  dia ngadu ke orang tua Saya.. wah mati Saya..
  Besok paginya aku bangun pagi-pagi.. terus mandi.. tidak pake sarapan aku pergi kesekolah.. di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun.. bahkan ada temen Saya  yang godaain Saya dengan mengolok Saya.. Saya tarik kerah bajunya dan  hampir Saya tabok untung keburu di pisahin ama temen Saya..dan waktu  pertandingan basket.. Saya.. di keluarin soalnya Saya tonjok salah satu  pemain yang dorong Saya.. wah bener bener kacau.. pikiran Saya  saat..itu. Biasanya Saya pulang sekolah jam 12.30.. tapi aku tidak  langsung pulang tapi main dulu kerumah temen Saya ampe jam 5 sore baru  Saya pulang.. Ampe dirumah.. bi Asih sudah menunggu di depan rumah.. dia  menyambutku.. kok lama sekali pulangnya .. bi Asih sampe khawatir..  tadi mami telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya  hari senin sore.. soalnya kakakku masih belum melahirkan, diperkirakan  mungkin hari minggu besok baru lahir.
  Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah dia tidak marah sama aku.. baik sekali dia.. aku langsung masuk kamar.. dan mandi sore.. terus tiduran di kamar.. Jam 7.00 malam dia ketuk kamarku den.. den.. makan malamnya sudah siap.. Aku keluar dan santap malam.. lalu setelah selesai aku nonton TV.. dia beres-beres.. meja makan.. selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang .. ah dia ternyata  cukup cantik juga..badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang  langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede..  bener bener seperti gitar..setelah selesai aku panggil dia.. bi. bi..  tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku masih laper nich..baik den..  terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap..dan menghidangkannya di  depan aku..dan dia langsung mau pergi.. tapi aku segera panggil lagi bi  Asih jangan pergi dulu dong..dia Jawab ada apa den.. ehmm itu bi emm bi  Asih tadi cerita tidak ama mami soal semalam.. dia senyum wah mana  berani bibi cerita.. kan kasian den Bram.. lagian kali bi Asih juga bisa  kena marah..wah lega hatiku.. bi Asih makasih ya.. dan maaf ya yang  tadi malem itu..maaf celana bibi Asih rusak.. soalnya.. emm soalnya..  aku tidak tahu harus ngomong apa..Tapi kelihatannya bi Asih ini cukup  bijaksana.. dia langsung menjawab iya dech den bi Asih ngerti kok itu  namanya aden lagi puber.. ya khan..aku tertawa.. ah bi Asih ini sok tahu  ah.. dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi  puber..jangan sampai terjerumus.. Kembali aku tertawa.. terjerumus ke  mana.. kalo ke tempat yang asyik sich aku tidak nolak.. bi Asih melotot  eh jangan den.. tidak baik.. Terus dia langsung menasihati aku.. dia  bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup  ganteng.. pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir.. bi Asih  juga kalo masih sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah  den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak.. lalu di suruh  kawin.. hayo mau ngasih makan apa..
  Tiba-tiba ada semacam perasaan aneh dalam diriku aku tidak tahu apa  itu.. terus aku jadi agak sedikit berani dan kurang ajar ama dia.. Aku  pandang dia.. terus aku bertanya.. bi .. bi Asih khan sudah pernah kawin  khan.. gimana sich bi rasanya orang begituan..dia nampak terbelalak  matanya dan mukanya agak besemu merah.. lalu aku sambung lagi .. jangan  marah ya bi.. soalnya aku bener-bener ingin tahu katanya temen-temenku  rasanya kayak di sorga betul tidak.. dia diam sebentar.. ah tidak den  selama bi Asih kawin 4 tahun.. bibi tidak ngerasa apa-apa.. maksudnya  gimana bi..masa bibi tidak begituan ama suami bi Asih.. eh maksud bibi..  iya begituan tapi.. tidak sampai 1 menit sudah selesai..
  Aku semangkin penasaran.. ah masa bi.. terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam tidak..
  EEhh ngaco kamu.. dia tertawa tersipu-sipu.. ehmm tidak kali ya.. soalnya baru didepan pintu sudah loyo.. hi hi..
  eh sudah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali dia bilang.. lagian bi Asih khan sudah cerai 3 tahun jadi sudah lupa rasanya..
  sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi.. ehh bi bi..bi  tunggu dong.. temenin aku dulu dong.. lalu dia bilang eh sudah besar kok  masih di temenin bibi sudah cape nich.. tapi setelah ku bujuk-bujuk  akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul tidak  terasa sudah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali.. dingin  juga rasanya.. bi Asih pandai juga bercerita.. cerita masa remaja dia..  rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP..
  Aku duduk di sofa panjang.. bi Asih duduk di karpet bawah.. terus aku panggil dia bi sini dech.. tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri..  bi Asih datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik  tangannya kepingang belakang ku.. lalu dia dia bilang tidak ada apa-apa  kok..Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian  malam kemarin dan bi Asih tidak marah.. kalo sekarang aku agak nakal  dikit pasti bi Asih tidak bakalan marah.. Lalu aku bilang ini bi Asih tapi dia matanya meram ya.. dia tersenyum  dan menganguk.. lalu memejamkan matanya.. nah ini aku pikir  kesempatanku.. aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan bi Asih.. lalu aku buka  resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku.. burungku masih  setengah besar belum gede banget.. Lalu aku tarik tangan bi Asih dan letakkan di atas burungku.. dia bilang  ehh apa ini.. lalu aku bilang eh awas jangan buka matanya ya.. dia  nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget.. Begitu tersentuh tangan bi Asih penisku mulai berdiri dengan gagah  sekali dan mulai membesar cepat sekali.. rupanya dia curiga .. dan  membuka mata.. eh pamali dia bilang.. tapi aku tahan terus tangannya dan  aku pandangi matanya.. dia tersenyum malu dan tersipu.. dengan lirih  dia bilang jangan den tidak sopan..tapi aku bilang tolong dong bi..  ingin banget dech..
  Kayaknya dia kasian sama aku.. dia mengangguk.. dan bilang.. cepetan ya  den sebentar aja jangan lama-lama dan tidak boleh macam-macam..ntar kalo  orang tua aden tahu dia kena marah.. dan dia bilang eeh ih kok gede  banget sich den..iya jawabku singkat..lalu tangan dia menggenggam  burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai  kepangkal burungku.. kira-kira 10 menit.. dengan agak serak dia bilang  sudah belom den..
  Saat itu aku merasa melayang.. dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku  timbul.. aku pegang lengannya terus naik ke bahu.. leher.. pelan-pelan  turun ke dadanya.. dia bilang eh den mau apa.. tapi aku pura-pura tidak  denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung  kedepan.. dia agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus  jangan den..jangan. tapi dia tidah menepis tanganku.. aku semakin  berani.. pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian.. nampak  napas dia agak memburu.. aku semkin berani lagi.. teringat akan bentuk  buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku  mulai masuk ke BH nya .. ah susunya terasa lembut sekali..dia bilang lagi dengan lirih.. den jangan .. aku tidak perduli.. lalu aku buka baju atas bi Asih dan ku buka juga BH nya.. mula-mula bi  Asih menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia  pasrah.. dan terbuka bagian atas badan bi Asih.. susunya munjung  membusung kedepan besar, putih dan bundar.. lalu mulai kuremas-remas bi  Asih agak sedikit menggeliat..napasnya memburu ..aku ingat akan buku  porno yang kubaca.. lalu aku coba praktekkan.. ya itu aku mencoba  mencium pentil dari payudaranya dan lalu aku emut-emut seperti mengemut  permen.. wah kayaknya dia kenikmatan banget.. napasnya memburu dan agak  sedikit terengah-engah.. waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang  kepalaku dan bilang den.. sudah den.. sudah.. ah dia tidak tahan..  katanya.. Aku malah semakin semangat seluruh payudaranya aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut.. dia semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku  kini berhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang  sekali.. agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja.. Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atasnya aku ciummi lehernya, bahunya yang putih.. dan aku buka seluruh celanaku..sehingga dia bebas memegang burungku dan telurku bergantian.. Adegan ini cukup lama juga berlangsung hampir sejam.. kali aku liat jam diding sudah jam 10.30.. Lalu aku rebahkan dia di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit  nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja..  kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya.. pelan-pelan agak  turun .. aku ciummi perutnya .. dia tampak agak kegelian.. aku semangkin  terangsang.. aku tidak ingat apa lagi yach yang harus dilakukan seperti  di buku-buku porno..
  Akhirnya pelan-pelan aku buka kain kebaya bi Asih.. dia bilang eh den  jangan mau apa.. tidak tenang aja dech. aku bilang.. akhirnya kainnya  copot sudah dan aku buang jauh-jauh..dia tinggal memakai celana dalam  saja.. eh.. biarpun dia ini orang desa.. tapi ternyata badannya bagus  banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang  sekali.. mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat  baik..
  Aku ciumi perut bi Asih terus turun kebawah.. dan terus kebagian  kemaluannya.. dia tampak mendorong kepalaku.. jangan den.. tapi  lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku  mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun.. wah ini dia  betul-betul melawan dan tidak kasih aku kesempatan dia pegangin  celananya itu.. tapi aku terus berusaha.. adu tarik dan akhirnya..  setelah cukup lama dia menyerah tapi tetapnya tangannya menutupi  kemaluannya.. pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir juga  dan kuciumi kemaluannya.. dia tampak mengelinjang.. dan dia bilang  jangan den.. jangan den.. tapi aku ciumi terus..akhirnya suaranya itu  hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah.. dibagian  tengah vagina agak keatas vagina bi Asih ada daging agak keras seperti  kacang.. mungkin klitoris.. nah klitorisnya ini aku jilat-jilat dan  kadang-kadang aku emut-emut dengan bibirku..
  Aku ciumi terus vaginanya .. dan tahu tahu aku merasakan sesuatu yang agak basah dan bau yang khas. dia tampak menggoyang-goyangkan kepalanya dan pantatnya mulai goyang-goyang juga.. cairan yang keluar dari vaginanya makin banyak aja.. dan makin licin.. Ah aku sudah tidak tahan lagi rasanya.. lalu kubuka kaos bajuku.. dan  aku juga sekarang sama bugilnya dengan nya ..aku periksa lagi  vaginanya.. yach masih seperti tadi malam tidak keliatan lobang apa-apa  cuma daging-daging merah jambu mengkilat karena basah.. aku coba tusuk  pakai jari tanganku dan eh ada juga lubangnya tapi kecil banget pas  sejari tanganku ini, rupanya lubang itu tertutup oleh lapisan daging..  aku pikir-pikir apa cukup ya lubang ini kalo di masukin penisku..
  Aku penasaran lalu aku bangun dan berlutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke vaginanya. Dia nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau  bangun.. dan bilang den jangan sampai ketelanjuran.. ya tidak boleh..  aku bilang iya bi tenang aja.. aku cuma mau ngukur aja kok.. dan dia percaya lagu rebahan lagi.. sambil bilang janji ya den jangan di  masukin punya aden ke liang nya.. iya jawabku singkat.. lalu aku  ukur-ukur lagi lubang vaginanya dengan penisku ternyata memang penisku  ini tidak normal kali.. karena jangankan lubang yang didalam tadi itu  yang seukuran jari telunjukku besarnya.. bibir bagian luarnya aja tidak  muat.. aku mulai berfikir .. wah bener kata Joko aku ini tidak normal..  lalu aku bilang ke bi Asih.. bi kok kayaknya lubangnya mampetnya.. tidak  ada lubangnya.. dia mengangkat kepala.. tahu ya.. dulu juga burungnya  suami bibi rasanya tidak pernah masuk sampai kedalam.. wah aku pikir yang normal aku atau dia nich.. tapi dasar sudah nafsu  banget.. tidak ada lubang .. lubang apapun jadi dech aku pikir.. vagina  dia semakin basah aku pegang-pegang terus..
  Lalu aku tarik dia bangun dan ku ajak ke kamar.. dia menolak ech jangan  den.. tidak apa-apa aku bilang.. aku paksa dia kekamar dan aku rebahkan  dia di tempat tidur spring bed.. kebetulan tempat tidur itu menghadap ke  kaca jadi aku bisa liat di kaca.. lalu aku naik di atas tubuhnya .. dan  dia agak sedikit meronta.. den kan janji ya tidak sampai di gituin..  iya dech aku bilang.. Aku lalu turun dari tubuhnya dan berlutut disamping tempat tidur lalu  kutarik ke dua kakinya sampai pantatnya tepat dipinggiran tempat tidur  lalu aku ciumi lagi vaginanya .. dia kelihatannya senang diciumi lalu  aku praktekkan apa yang aku baca di buku porno .. aku masukan lidahku di  sela-sela vaginanya.. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan  lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di  dalam vaginanya.. aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit  hisap-hisap bagian klitorisnyanya itu.. dia tampak kegelian dan  menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar  lidahku.. terasa semakin basah vaginanya dan mungkin sudah banjir kali  dan semakin banyak cairannya.. semakin licin..aku lalu bangun..dan aku  dorong lagi dia ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya..
  Aku ciumi lagi payudaranya yang keras dan kenyal itu.. dia nampak mulai  menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut  kepalaku.. pelan-pelan aku kangkangin pahanya mula-mula dia agak  melawan tapi akhirnya pasrah.. dan kutaruh penisku tepat di  tengah-tengah vaginanya..pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke  vaginanya.. yang sudah mulai banjir dan mulai licin.. aku merasa bahwa  sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir vaginanya tapi  tetap belum bisa masuk.. pelan pelan aku tekan agak keras dia tampak  agak menggelinjang dan bilang aduh den jangan di toblos den.. aku tidak  perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam  vaginanya tapi belum mau tembus juga.. aku tarik lagi sedikit kebelakang  dan dorong lagi tetap seperti tadi .. tapi aku tidak menyerah aku tarik  dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong  itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak.. rupanya vagina dia  bener-bener banjir.. dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang  terbuka.. aku makin semangat tarik dorong tarik dorong.. dia nampak  mulai merem melek matanya.. dan matanya membalik balik  kebelakang..mulutnya mendesis desis.. aku jadi semakin nafsu lalu aku  kulum bibirnya.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama  kali ini aku berciuman .. jadi tidak tahu caranya tapi.. aku pake naluri  aja aku isap-isap lidahnya .. wah dia makin membinal.. dan celah di  vaginanya makin terasa agak melebar.. dan aku merasa kalau aku tekan  agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam vaginanya..  lalu aku ambil ancang-ancang.. kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa  masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk  mendorong kedepan..
  Pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu.. dua tiga.. empat ..liima aku tekan yang keras penisku ke vaginanya, bibir dia yang masih ada di dalam mulutku tiba.. bersuara huhh..ehmmh hu pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong  satu.. dua tiga.. empat ..liima aku tekan yang keras penisku ke  vaginanya, sementara bibirnya yang masih ada di dalam mulutku tiba..  bersuara huhh..ehmmh huhuu dan dia memundurkan pantatnya kebelakang..  dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala ..jangan.. sakit.. dia  bilang.. aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong..  belum masuk-masuk juga.. helm penisku.. tapi akibat dorongang tadi  kayaknya agak sedikit terbuka..aku cari akal.. wah gimana nich.. ya..  lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggangnya  lalu turun sedikit kuremas-remas pantatnya yang besar .. kayaknya dia  tambah semakin terangsang.. dan aku pikir ini lah saatnya.. aku pegang  pantatnya keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu.  dua tiga.. tekaann..dia tampak meronta-ronta.. tapi aku tidak perduli  terus kutekaan dan bless penisku masuk kira-kira sepertiga..dia meronta  lagi..mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya  kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya kecil  sekali sampai-sampai penisku tidak bisa bergerak terjepit seperti mau  dipress rasanya kurang enak juga sehingga dia berusaha mendorong  pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi.. kutarik tanganku dari  pantatnya dan ku pegang ke dua tangannya dan kutarik ke atas kepalanya  dan kutahan..
  Dia berusaha meronta.. dengan mengeser pantat kekiri dan kekanan tapi  aku tidak mau lepas.. aku ikuti arah pergerakan pantatnya.. dia kekanan  aku kekanan dia kekiri aku kekiri dia mundur aku maju.. dia agak  merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas.. dia memang kuat  pinggangnya.. terus goyang kiri dan kanan .. tapi aku terus tancap  burungku yang sudah masuk sepertiga ke vaginanya.. akibat gerakannya ini  mula-mula penisku yang tidak bisa bergerak akibat terjepit vaginanya  mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan  gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tersgesek-gesek oleh vaginanya.  Terus aku tahan.. penisku di dalam vaginanya dan memang saat itu rasanya  lobangnya sempit sekali.. dan penisku terasa di emot-emot oleh  vaginanya.. Lama-lama gerakannya agak melemah dan nafas agak terengah  engah.. dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam  vaginanya dan sakitnya mulai hilang..
  Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi  buru-buru kutekan lagi kedalam. agar tidak lepas.. terasa agak sempit  tapi enak karena vaginanya sudah basah banget jadi agak licin dan lancar  pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam..  kira-kira 5 menitan.. aku melakukan hal itu aku benar-benar merasa  nikmat sekali yang tak terhingga.. lalu dengan amat sangat bernafsu aku  mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi.. aku tarik dulu  keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam.dia menggelinjang..  dan bersuara .. aduh.. huhh hmm tapi suara desahan itu malah makin  merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan .. bless masuk lagi  penisku lebih dalam dia agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit  nyeri.. tapi aku tidak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi.. cabut  sedikit tekan lagi.. dia agak meronta-ronta.. aku semakin nikmat sekali  rasanya agak seperti mau kencang.. aku semakin bersemangat.. dan dengan  sekuat tenaga..
  Aku tekan tiba-tiba pantatku kedepan .. dan bleess penisku amblas  kedalam vaginanya.. dia agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya  dengan menggeser pantatnya kekiri dan kekanan lagi.. tapi aku sudah  semakin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya.. setelah dia  tidak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu  berulang-ulang.. nampaknya dia mulai menikmati dan dia kelihatan  mengejang dan lalu memeluk aku keras-keras.. dan mulutnya mendesis  desis.. aku semakin bersemangat.. dan genjotanku semakin keras dan  kencang.. dengan kedua kakiku kukangkangkan pahanya lalu aku genjot lagi  penisku keluar masuk.. kira-kira 10 menit.. dia mengejang lagi dan  memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi.. dan.. setelah  itu dia kelihatan agak loyo.. tapi aku merasa ada sesuatu yang akan  keluar dari penisku .. aku semakin keras mengocok penisku di dalam  vaginanya..dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk  vaginanya.. bila aku tekan.. tampak vaginanya dekok kedalam dan bila aku  tarik keluar kelihatan bibir vaginanya ikut munjung ke depan..  kira-kira.. 15 menit .. aku merasa helm kepalaku agak panas dan  sret-sret.. ada sesuatu keluar dari penisku.. aku merasa nikmat banget..  aku tekan keras-keras penisku di dalam vaginanya.. dan dia yang tadi  sudah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya kekiri  kekanan.. aku semakin kenikmatan.. dan tiba-tiba terasa lagi seer serr  ada cairan keluar dari penisku.. dan dia juga kelihatannya merasa nikmat  juga..
  Dia seperti mencari-cari sesuatu.. Pantatnya naik-naik keatas dan  tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya  melilit keras di pinggangku.. seperti orang main gulat.. aku tidak  berkutik tidak bisa bergerak.. dan terasa cairan dari dalam penisku  semakin banyak keluar.. dia semakin menggila dia mengigit.. gigit..  bahuku.. dan menjerit lirih.. den.. enak sekali den.. aku peluk dia  keras-keras.. dan kami berpelukan kurang lebih lima menit.. penisku yang  tadi keras kayak batu sudah mulai melembek.. dan dia nampak tergelak..  lunglai di sebelahku.. Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari  vaginanya.. dan kulihat vaginanya.. Aku pegang dan aku buka belahannya  kini nampak ada lubangnya.. dan aku melihat di seprai dekat vaginanya  banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu.. aku agak  kaget.. dan bilang kepadanya.. bi .. bibi masih perawan ya..dia  tersenyum manis.. dan menjawab.. iya den soalnya selama bibi nikah..  bibi belum pernah kemasukan.. karena mantan suami bibi dulu orangnya  loyo.. baru nempel sudah banjir dan lemes.. Aku menggumam.. pantas susah  banget masuknya..terus dia nimpali bukan susah..tapi emang burungnya  den bram yang kegedean.. bibi ampe hampir semaput rasanya..
  Malam itu aku tidur berdua dengan dia di kamar Saya.. kita tidur  telanjang bulat.. cuma di tutup pakai selimut.. pagi-pagi jam 5 pagi  sudah terbangun.. dan penisku tiba-tiba mengeras lagi.. tanpa permisi..  aku langsung naik lagi kebadannya..yang masih setengah tidur dan dia  terbangun.. Aku kangkangin lagi pahanya kekiri dan kekanan.. dia diam  aja pasrah hanya memandangi perbuatan ku dengan sedikit senyum.. lalu  penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depan  vaginanya dan aku tekan-tekan.. tapi tidak bisa masuk-masuk.. bi asih  tersenyum.. dan dia bilang sini bi asih bantu.. lalu tangannya kebawah  memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang vaginanya  bi asih.. terasa hangat.. lubang itu dan mulai basah.. ternyata kali ini  tidak sesulit tadi malam.. helm penisku dengan beberapa kali tusukan  maju mundur.. mulai bisa masuk kedalam tapi tetapnya aja terasa sempit  walaupun vaginanya mulai basah dan licin.. dan kelihatanya Dia juga  merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya.. beberapa kali dia sedikit  mengaduh.. tapi.. setelah vaginanya betul-betul banjir.. dan penisku  bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati.. dan.. pagi itu aku  bersenggama dengannya sampai jam 7.00 pagi.. Dia orgasme sampai 3 kali..  dan aku muncrat juga tapi tidak sebanyak tadi malam..
  Seharian kita males-malesan di tempat tidur.. dan sore hari.. kami  melakukannya lagi..sampai jam 10 malem.. Senin pagi aku bangun dan bolos  sekolah.. karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan.. aku  rencananya mau berangkat sekolah .. tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu  lagi melihat dia baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja.. lalu  aku tarik dia ke kamarnya .. ku buka handuknya ku ciumi payudara .. ku  isap-isap pentil.. dan kurebahkan dia di tempat tidurnya.. dan ku  setubuhi lagi.. wah enak rasanya bi asih yang baru mandi karena bau  badannya segar banget bau sabun.. dan aku bersetubuh dengannya di  kamarnya senin pagi itu sampi jam 9.00 pagi.. dan aku terpaksa membolos  sekolah..
  Sorenya orang tuaku pulang dari jakarta.. dan sejak saat itu aku kalau  malam sering kekamarnya dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya  dia juga mulai ketagihan seperti aku.. mami aktif organisasi dharma  wanita.. sehingga kami sering punya kesempatan berdua dan selalu tidak  pernah menyia-nyia kesempatan itu..
  Hubungan ini berlangsung kurang lebih 3 bulan.. lama-lama kayaknya  mamiku mencium gelagat.. dan hari itu kira-kira sebulan lagi sebelum aku  ujian akhir kelas 3 smp aku lihat pagi-pagi mamiku ada di kamar bi  asih..dan bi asih nampak tertunduk.. dan kayaknya agak sedikit  menangis.. aku tidak berani campur tangan.. dan waktu aku pulang  sekolah.. dia sudah tidak di rumahku lagi.. dia sudah pulang kampung di  antar oleh sopir ayahku. Aku sedih banget saat itu..       Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita Sex - Baby sitter               Mar 28th 2013, 08:17                                               
 
      Aku pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah  tergolong elite dan termasuk sibuk dengan bisnisnya. sedangkan si isteri  kerja disalah satu bank swasta.
  Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya mBak Wulan,  maka datanglah seorang baby sitter yang melamar pekerjaan sesuai iklan  dari koran, setelah bercakap-cakap dengan wulan, maka baby sitter tsb  yang bernama Ani diterima sebagai pengasuh bayi mereka.
  Aku pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih  kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar….
  esoknya, ketika aku mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku  mengenalkan si ani kepadaku, sekilas kulihat buah dadanya yang  terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..
  Si Ani berumur sekitar 40 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi  baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…totlong  ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter)  sementara aku sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta  cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
  Baik mBa, saya jagain lah…
  setelah sekitar 1 minggu si Ani tinggal di rumah kost bersama aku dan  pemilik rumah, aku mulai curiga dengan gerak-gerik suami wulan beberapa  hari terakhir ini, Aku sering melihat dari sela pintu kamar kost ku,  sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang badan si Ani yang  sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya badannya membungkuk posisi  hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk  pinggul serta betis yang bikin mupeng semua laki-laki, ternyata di usia  40 tahun, si Ani justru bikin gairah lelaki meningkat.
  Suatu hari, wulan tidak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas  adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia  menggoda si Ani, dan sempat mengelus punggung si ani sambil berkata "  emh kasihan mbak ya…kok masih cantik jadi janda…" si Ani cuma menjawab "  ya nasib mas…" sambil tersenyum. aku terus mengintip dari celah pintu  kamar kost ku apa yang dilakukan mas adi, dia mulai melakukan jurusnya  karena sudah ber bulan2 tidak ketemu lobang vagina wulan, maklum hamil  besar dan baru melahirkan.
  " mbak ani anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Ani. sudah berapa  tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab  Ani.
  Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya  mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yang dia  gunakan, sementara si Ani masih tetap membungkuk membelakangi mas adi  memberi susu botol kepada sang bayi.
  Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aku,seakan mengajakku untuk  nonton TV seperti biasanya, aku pura-pura tidur dengan pintu tetap ku  buka satu senti untuk mengintai apa yang terjadi, lalu mas Adi manggil  si-mbok pembatunya yang sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok,  bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab  simbok. setelah kopi dihidangkan, kembali Adi menggosok-gosok batang  penisnya dibalik training spaknya, aku terus mengintai dengan lampu  kamar yang aku matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak ani untuk  duduk disofa sambil lihat TV, si Ani menolak, malu mas…kata si Ani, gak  apa-apa ….kata Adi, kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tidak  bersentuhan dengan wanita, sini…..ajak adi lagi. dengan ragu-ragu si Ani  mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aku semakin  nilik-nilik mereka, Ani…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa  mas, masih bagus punya mbak wulan dong…jawab Ani, kenapa mas bilang  begitu…? tanya Ani. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah  pernah di isep bayi berubah bentuk atau tidak…? kilah Adi.  ya..tergantung perawatan…kata Ani. boleh aku raba susumu ni…tanya adi.  ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Ani. aku mulai  yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah  disini saja mas… kata ani.gak apa-pa…sini… saya penasaran dengan susu  yang sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah…  malu, nanti mbak wulan tau aku dimarahin… kata ani, tidak ada yang tau,  semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Ani, dan mulai  meraba susu ani denga halus, si ani kelihatan berigidig-an, adi terus  gencar berusaha memegang susu ani, sementara ani terus menangkis tangan  adi, ketika si ani sibuk menangkis tangan adi, aku melihat kedua paha si  Ani yang kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi,  wow…mulus pahanya, aku mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup  terang sehingga sering banget aku melihat CD ani yang berwarna ungu  muda, dan gundukan vagina dibalik CD yang begitu menggiurkan membuat aku  jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.
  akhirnya si Ani menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi  meng-griliya susunya, dan si ani pun mulai kegelian sehingga pahanya  semakin jelas kulihat karena ani sudah tidak kontrol cara duduknya.
  aku mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih ani  bergerak-gerak, kebayang empuk dan halus susu yang sedang diobok. penis  ku mulai tegang, si Ani semakin meringis dengan sesekali membungkukkan  punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si ani, maka  terlihat susu si ani dibungkus BH warna merah jambu karena si Ani  menghadap kamarku dan Adi dibelakang si ani. tangan adi kemudian  mengeluarkan sebelah susu Ani dari BHnya, aku semakin tegang karena aku  melihat susu yang begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aku lebih  terfokus ke celah paha si Ani yang sudah semakin jelas karena rok  putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Ani sudah  mulai terangsang karena aku melihat bagian celah vagina pada CD si ani  sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Ani agak  bergeser duduknya aku melihat tangan Adi yang kiri memegang penisnya  yang sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus  susu Ani, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan  susu si Ani begitu lembut sehingga si Ani mulai mendesah dan tangannya  mulai mencengkram tangan Adi yang sedang mengelus susu nya.
  sudah mas…aku sudah gak tahan…kata si Ani. aku juga sudah gak tahan  Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yang  sudah mengental nih….kata adi dengan nada merayu…jangan mas…aku gak mau,  takut hamil….kata ani. tidak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja  ya di antara celana dalam dan vagina mu….rayu adi, si ani pun sudah  kelihatan sangat terangsang, tapi dia tidak menjawab. sementara aku  sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.
  adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Ani di atas karpet,  tangan adi mulai mengarah ke vagina si Ani, kembali si Ani meronta,  jangan mas…nanti aku gak tahan…kata si Ani, tenang aja…nanti kita  sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di vagina si ani ,  ani mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi  terus mengelus vagina ani dari luar CDnya sementara bibirnya mulai  menciumi susu kiri si ani, adegan ini terus berlangsung sekitar hampir  10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya  si adi yang sudah tegak lurus, tapi si Ani malah membuang pandangannya  ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Ani semakin keatas, dan si Ani  direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Ani. nggak kok cuma mau  dijepitin diantara CD dan Vagina kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil  terus menggosok penisnya. janji ya..mas…kata Ani. bener kok saya janji  kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Ani, dan benar saja,  adi julai menaiki separuh badan ani dan paha sampai kaki kirinya adi  menindih paha dan kaki kiri si ani dan penis adi diselipkan dari samping  CD basahnya ani dekat pangkal paha Ani sementara si Ani tetap  terlentang, aku mulai gak tahan lihatinnya, akupun mulai meraba-raba  penis ku, terus adi mulai mengesek-gesekan penisnya diantara CD dan  Vagina Ani secara perlahan, ani mulai kelihatan menikmati, sambil  mengisap punting susu si ani yang sebelah kiri dan meremas susu ani yang  sebelah kanan adi terus menggesek penisnya dicelah CD dan Vagina si  Ani, ani mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti  gerakan Adi, aku yakin bahwa kelentitnya si ani sudah tersentuh oleh  ujung penis si adi, aku pun tambah terangsang melihatnya, aku mulai  mempercepat kocokan tangan di penisku, dadaku terasa semakin  dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus  menggesek vagina si ani dengan penisnya yg sudah semakin keras, dan si  ani pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli  sekali…mas….aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Ani, tekan sedikit  mas…biar ujung nya kena anuku…..
  adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan vagina  si ani, tangan kanan si ani mencengkram tangan adi yg sedang meremas  susu kanannya, berarti si ani sudah begitu menikmati gesek-tekan penis  si adi. teruuuus… mas…aku nikmat sekaaaaali…. desah si ani.
  iyaaa…saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi  terus melakukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.
  sudah mau keluar…nih…kata si Adi dengan suara tersendat-sendat, jangan  keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si ani sambil terus  menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si  ani (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si ani  memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si ani hampir menindihnya,  dan tangan kanannya menuntun penis menuju lubang vagina si ani, dan  ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aku lebih geli kalau ujungnya  saja….kata si ani.
  adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan  pantanya dan si ani semakin bergoyang kekiri dan kekanan dan  kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu ani mulai agak menjerit  kecil…Mas…aku mau keluar mas….
  ya..ya…keluarkan saja ni…biar tambah licin sahut si Adi…
  Tidak terasa penis ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit  diujungnya….aku terus menyaksikan gesekan penis adi di celah antara CD  dan Vagina si Ani, pinggul ani semakin cepat bergerak keatas kebawah,  bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas  aku ke..ke..ke…luaaaaarr…mas….ah….aduuuuuh…m as enak sekaliiiiii……
  aku juga ni….aku juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan  gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi  menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali,  aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan  dan akhirnya adi tertelungkup diatas badan si Ani.
  akupun mulai terasa gatal diujung penis ku…dan  akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aku jadi  lemes..dan mulai aku berbaring di tempat tidurku sambil tetap  membayangkan sejoli main adu gesek.
  Sememtara Wulan belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Ani, si orok dan aku.
  Saat si orok tidur, aku coba godain Ani, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu  kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaku. Ah…enggaaaaakk…biasa  aja…..jawab Ani sambil agak malu-malu.
  Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Ani.
  Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
  Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal mBak Wulan, gak apa-apa kok….jawab si Ani.
  Aku mulai merasa si ani agak khawatir kalau aku mengetahui affairnya dengan Adi.
  Sambil baca majalah dan nonton TV, aku pandangi badan si Ani. Mulai dari  kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang  segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Ani gak  pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan  blus bahan katun biasa, jadi aku bisa melihat samar-samar lekuk tubuh  dan bayangan bra and CDnya.
  Si Ani duduk dekat Box bayi sambil menggoyang box, sesekali dia curi  pandang kepadaku seperti ada rasa cemas takut ketahuan affairnya. Dia  agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di "selok" aja dech…..
  Ni, aku mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan  Mbak Wulan orangnya baik, dan Mas sudah diakui seperti keluarganya, juga  ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Ani.
  Iya…Ni, tapi aku gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
  Akrab gimana……? Tanya Si Ani agak ketus, ya lah….emang aku gak tahu  kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah  kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?
  Si Ani gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku,  aku melihat bentuk perut yang sudah agak kendur tapi malah terkesan  sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan  bilang mBak wulan, aku kasihan mas Adi dan aku juga terpengaruh karena  aku sudah lama tidak disentuh laki-laki, tolong ya mas…. Jawab si Ani  memelas. Aku sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang  ngincer-ngincer juga tuh susu yang masih sintal dan kelihatan mulus  walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.
  Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya.  Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya  sambil menyembunyikan malunya.
  Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
  Si ani mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Ani kayak yang greget campur kesel.
  Tapi mas, walaupun bagaimana, aku belum pernah kok bersetubuh dengan mas  Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yang penting mas Adi bisa  "keluar"……bener mas aku gak bohong. Kata si ani agak serius.
  Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
  Mas kok gitu sih….? Jawab si Ani sambil meraba-raba kedua susunya. Belum  mas belum rusak nih…jawab si Ani sambil mengusap kedua susunya.  Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
  Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
  Weee…maaf ya…aku bukan tukang pijat kok….jawab si Ani agak sengit.
  Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yang pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
  Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong mBak wulan…..jawab si Ani.
  Aku duduk di karpet, sementara si ani berlutut dibelakangku, tangannya  mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit,  aku merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal,  aku tebak aja deh ini pasti perut si Ani, aku pura-pura gak merasa  apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Ani bertanya : mas  kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Ani  memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
  Ah..biasa aja mas jawab si ani.
  Kemudian Aku merasakan ada yang agak lebih empuk lagi menekan  dipunggungku, aku dah nebak deh…ini pasti pubis si Ani, gundukan daging  antara perut dan vagina. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa  hangat dan empuk, aku merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia  menekan terus dan aku agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku  semakin menekan pubis nya.
  Aduh…Ni. Yang dipijit kepala kok yang enak punggungku ….. terus Ni tekan  lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si ani.
  Ya…iya…dong, si ani terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
  Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaku mulai  melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.
  Apanya yang enak mas…tanya si ani. Punggung ku enak banget Ni, punyamu  begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si  ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si ani secara sengaja  terus menekankan pubis nya dipunggung ku.
  Aduh Ni. Punyaku jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
  Manaaaa….tanya si Ani. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
  Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Ani.
  Aku juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aku jadi  sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si ani.
  Ni, pijit aja punya ku…..tapi yang enak ya….
  Tanpa bicara lagi si ani pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk  kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dengan lembut penis ku,  ah….mulai terasa geli, si ani meremas bagian helm penis ku,  dipijit-pijit lembut yang membuat penisku terasa semakin geli dan nikmat  sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai  menyusur kebalik Bra si Ani, perlahan ku elus lembut susunya,  pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yang  sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aku elus terus susunya, sesekali  agak ku remas lembut, si ani nafasnya mulai agak tersengal-sengal,  aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aku semakin nikmat  mas….terus tangan kanan si ani membuka kaitan Bra bagian belakang, dan  tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung penis ku.
  Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua  susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan  bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh,  namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku  singkap terus keatas blusnya, punting susu si Ani yang kiri mengarah  agak kesamping kiri dan yang kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda  susu yang masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih  kencang. Isap mas….pinta si ani, perlahan kuisap lembut puntingnya,  mulai dengan isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si  Ani menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak  sekali….teruuuus…mas….
  Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si ani terbaring  karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan akupun membaringkan  tubuhku di karpet, sementara aku terus mengisap punting susunya, si ani  mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan vaginanya ke penis ku,  dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan vaginanya ke penisku,  terasa badan si ani agak bergetar ketika dia tekan vaginanya ke penisku,  aku merasakan begitu empuk dan hangatnya daging vagina si Ani, aku  merasakan semakin geli di penisku, kemudian si ani mulai menggerakan  pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yang perlahan  tapi serasa ujung penisku mulai nyelip dibelahan vaginanya walaupun  masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya  dengan menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan  empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aku  mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aku mulai meraba  halusnya pantat si Ani, ketika pantatnya ku elus, si ani malah semakin  menekan gesekan vaginanya ke penisku, aku yakin "G-spot" si Ani  disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si ani ku coba rubah  dengan pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si ani semakin terangsang  semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aku mau keluar  mas…….mendengar rintihan si Ani, aku bantu proses keluar nya si ani, aku  tekan pantatnya dengan kedua tanganku agar vaginanya semakin keras  menekan penisku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti  kepedasan makan lombok, maaaasss…..aku keluar mas…..ah…aaaahhh….si ani  seperti setengah menangis, terasa dipenisku vaginanya berdenyut-denyut  beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaku, dia terus  merintih…mendesah….kemudian denyutan vaginanya terasa lagi,  nyut..nyuut…nyut…
  wah si Ani mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.
  Kemudian sejenak si ani merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar  kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi vaginanya ke  penis ku kebetulan penisku masih keras, dia mulai mendesah lagi.  Seeeeppp…..seeeppp…..seperti orang kepedasan.
  Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tidak mas,  simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Ani.
  Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
  Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan penisku kesela CDnya, dan si ani masih berposisi di atas ku.
  Ketika penisku mulai menyusup disela CD dan vaginanya, tersa lendir  hangat dan licin diujung penisku, dia mulai menggoyangkan pinggulnya dan  gesekan belahan vagina yang hangat dan licin mulai merangsang penis ku,  aku merasakan betapa enaknya vagina si ani, tapi disisi penisku terasa  agak sakit kena sisi CD nya si Ani, aduh Ni, CDmu sakit nih….
  Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah,  sedangkan aku mulai melepas celana pendek dan CDku maka penisku mulai  nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yang mau  loncat, dia mulai lagi menggoyangkan pinggulnya perlahan kekiri  kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan  sehingga penisku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan  pinggulku naik turun sementara si ani mengoyang kiri-kanan, variasi  goyangan semacam ini telah menciptakan rasa geli yang berbeda dengan  rasa kalau bersetubuh biasa, penis ku semakin keras, vagina si Ani  terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yang membuat rasa geli  dipenisku semakin nikmat, si ani terus bergerak sementara ke dua susunya  semakin terasa menggiling dadaku, kenyalnya hangatnya terasa sekali  karena T-shirt ku aku angkat ke leher dan blusnya si anipun sudah  terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaku,  dan tangan si ani yang sedang menahan badannya dilantai kemudian berubah  memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaku, gerakan  pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari  vaginanya di penisku, kelihatannya si Ani berusaha agar kelentitnya  tergesek oleh ujung penisku. Dia begitu aktif mencari titik-titik  kenikmatan divaginanya. Kemudian aku mulai menekan nekan ujung penisku  ketika terasa jika sudah berada ambang lubang nikmat, aku tidak tahan  lagi, ingin sekali aku menancapkan penisku ke vaginanya. Ni…kamu dibawah  Ni…. Pinta ku.
  Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti  mas cepet keluar. Jawabnya dengan kata terputus-putus karena napas si  ani seperti orang yang sedang aerobic.
  Ya…tapi masukan dong Ni. Aku sudah gak sabar nih….
  Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si ani.
  Kemudian si ani menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung  penisku tepat dilubang vagina yang licin dan hangat. Dia mulai menekan  pinggulnya ke bawah, dan penisku pun perlahan mulai menyusup, perlahan  banget si ani menarik lagi pinggulnya keatas, aku merasakan gesekan  lubang vagina yang halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan  kira-kira sekitar 5 cm penisku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas,  aku mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yang  khas banget, gregel-gregel dinding vagina si ani begitu terasa  menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah penisku meraba-raba tiap  mili dinding lubang vagina si ani, akupun semakin menikmatinya.
  Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si ani,  dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si ani menekan pinggulnya hingga penisku  masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan  lagi…..blessss…lagi penisku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga  sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si ani, sesekali terasa  olehku denyutan-denyutan halus didalam vagina si ani yang terasa seolah  menjepit-jepit ujung penis ku. Kemudian si ani memasukan lagi penisku  dengan menekan pinggulnya, dia tidak lagi menarik pinggulnya keatas,  tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya penisku tertanam  didalam vagina hangat si ani, kemudian denyutan-denyutan  vaginanya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan  panjang yang rasanya begitu menjepit ujung penis ku. Ah..mungkin ini  yang disebut empot-empot madura dalam pikirku.
  Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aku  benar-benar merasakan nikmat yang baru kali ini kurasakan dibanding  dengan kenikmatan saat ML dengan pacarku.
  Diujung lubang penisku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar  sperma, sementara si ani terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan  kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga  isapan kuat, si ani mulai tidak dapat mengkontrol gerakannya, dia  menggoyang semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si  Ani muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh penisku  jepitan-jepitan vagina dan denyutan-denyutannya yang tak beraturan. Dia  mendesah dan menggigit dadaku, dia orgasme panjang. Dan saat penisku  dijepit-jepit oleh vagina orgasmenya si ani, akupun gak tahan, geli  sekali dipenis ku, sekujur badanku terasa geli linu, merinding dan  ah…rasanya nikmat sekali, aku berusaha terus menggerakan pinggulku  keatas dan kebawah agar penisku tetap menggesek vagina si ani yang  sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu, si ani pun sadar kalau aku mau  keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung  lidahnya di punting susuku maka penisku semakin terasa geli sekali dan  terasa gatal yang teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus  oleh bagian terdalam vagina si ani, dia semakin aktif mengisap dan  memainkan lidahnya di punting susuku dan aku terus menaik turunkan  pinggulku akhirnya aku pun crot-crot-crot spermaku muncrat didalam  vagina si ani, tanpa sadar si ani mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat  sekali……rintih si ani, dan aku merasakn enaknya ketika pertama  crot…vagina si ani menjepit, crot kedua vagina si ani berdenyut, dan  ketika aku menekan penis hingga maksimal maka disitulah kenikmatan  puncaknya dan tidak sadar aku menarik pinggul si ani agar penisku  menancap semakin dalam dan crot yang terakhir membuat badanku  bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si ani yang sedang orgasme aku  tembak dengan semprotan spermaku, maka disinilah impian kenikmatan yang  didambakan semua wanita, hingga selesai proses semprotan spermaku,  vagina si ani masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si ani  seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yang luar  biasa, begitu juga aku            Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita Sex - Anak SMU yang nakal               Mar 28th 2013, 08:16                                               
 
      Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di  salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah  dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta  sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba  atau segala macam, tidak deh.
  Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya  hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu  beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan.  Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU  akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan  hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.
  Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian  temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai  atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya  Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelang  sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di  kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat  temannya, katanya sih ada tugas.
  Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Aku  memang tergolong cowok yang keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62  kg, rambut gelombang tampang yang benar-benar cute, kata teman-teman  sih. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri  untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui  kelemahanku yang sangatvital itu kontan saja aku langsung kaget dan  balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku. Lama kami  bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti  ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria  mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.
  Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran  kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran  di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih... entah aku tidak  tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali  bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan  kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa  kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup  pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes  untuk membantah kata-katanya.
  Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari  belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur  dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh  buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya...? 34 kali, aku  tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku  menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil  berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya.  Kulihat buah dada tersebut... uih sepertinya empuk benar, biasanya aku  paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan  mataku saat ini.
  Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang  kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Ria hanya  mendesah, "Aaahhh... aaahhh... uuhhh..."Aku tidak menghiraukan gelagat  Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun  kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan  kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting  kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih  mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan  paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya  kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan  ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam  Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.
  Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun  membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Ria pun tertawa dan  berkata, "Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek  yang berwarna hitam satu lagi..." ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku  pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini  barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan  dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya  kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam  keadaanbugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan  yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan  nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya.
  Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah  ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit,  ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba  mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir  mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari dan mengatakan, "Jangan  dicium memeknya akh.. geliii..." Ria mengatakan sambil menutup rapat  kedua selangkangannya.
  Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil  tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam  selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh... ge.. li.." ujar Ria.  Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku  yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di  bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg  dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. "Eh... buka dong bajunya!  masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak...?" ujar Ria sambil  mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan  menuruti apa yang Ria inginkan.
  Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana  pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati,  nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman  dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan  muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan  Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya  dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria,  langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang  kemaluan Ria. "Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue  belum pernah ngelakuinnya..." ujarku polos. "Ngapain kita udah bugil  gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka  pakaian segala," ujar Ria dengan nada tinggi.
  Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan  kemaluan Ria tanpa memasukkanya. "Begini aja ya...?" ujarku dengan nada  polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di  bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria,  aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara  sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria, lama kami hanya  bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam  kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku  kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan  dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak  SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia  masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan  anak SMU perjakaku hilang.
  Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan  pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat  apa yang baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah  masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku  naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah  suara yang memecahkan keheningan, "Cplok.. cplok... cplok..." Ria  mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama  kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di  atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi,  tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku  kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan  akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh  tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan  memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.  Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin  sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria,  makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang  kemaluan Ria dan "Bless..." amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat  "45" tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah  kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan  kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu  menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah  banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu  spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata, "Loe.. udah keluar ya...?" ujarnya. "Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?" ujarku dengan nada ketus. Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama  kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya  lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.
  Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan  kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku  keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku  baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh  tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Ria tersenyum dengan puas atas  kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu,  dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan  kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang  perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk  istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan  keritik dan saran dengan apa yang terjadi denganku saat inidan itu  membuatku shock.             Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita Sex - Cerita Retno               Mar 28th 2013, 08:16                                               
 
      Nikmati saja .aku ada di kamar sebelah...' begitu pesan dodi pada  retno istrinya. Retno mengangguk pasrah pada suaminya. Kini ia duduk di  tempat tidur mereka mengenakan daster tipis. Ia menunggu kedatangan dio,  teman akrab suaminya untuk menikmati tubuhnya hanya satu malam. Kurang  bisa dipercaya, tapi memang terjadi. Dodi tidak bisa mengembalikan  sejumlah uang yg dipinjamnya pada Dio, yg meskipun sahabatnya sejak SD,  uang itu dalam jumlah besar. Hampir saja masalah itu berakhir di  Kepolisian, kalau saja saat itu Retno lewat dengan mengenakan kaus tipis  hingga Bhmya jelas terlihat. Akhirya dio mengajukan penyelesaiannya  yaitu dengan menginap semalam dgn ditemani retno. Setelah diberitahu  retno pun mentaati dan bisa mengerti kesulitan suaminya, meskipun dengan  sedikit marah. Tak lama kemudian dio muncul dengan mengenakan piyama milik dodi. Ia langsung duduk disebelah retno. Retno langsung berdiri di hadapan dio dan dengan mata terpejam ia membuka dasternya. " Dio nikmatilah sebagai pengganti hutang suamiku " dasternya meluncur  turun dan jatuh di lantai. Payudaraya yang kencang menantang masih  tersembunyi di balik BH Triumph 36B warna merah. Juga kerimbunan  memeknya yg masih tersembunyi. " Mbak tidak seperti itu. Saya janji akan memuaskan mbak pada dodi. Mbak  menurut saja ya .? " dio masih terduduk di hadapan Retno, namun dari  balik piyama itu terlihat jelas bahwa ia telah ngaceng. "Buka mata mbak.." " ." Retno membuka matanya dan tertegu melihat benda yg menyembul di piyama dio. " Beruntung dodi punya istri seseksi mbak ." Dio kemudian berdiri,  berjalan mengelilingi retno. Dari belakang, dibelainya rambut retno yg  hitam dan panjang itu. Tangannya juga melepaskan kaitan BH retno. Kini payudara montok itu  benar2 bebas. Dio kemudian melapaskan piyamanya di belakang retno. " Dio saya akan melayani kamu tapi..janjimu harus kau tepati.." Retno  berkata lirih saat merasakan dengusan nafas dio di lehernya. " tentu tentu ..Kini..balik badanmu " perintah dio. Ia kemudian mengambil kursi untuk duduk. Retno perlahan membalikkan badannya. Payudaranya yg indah bergoyang mengikuti badannya. "Hmmmmm . Sini..berlutut " dio mengisyaratkan agar retno berlutut diantara kakinya. "Tapi .tapi ."  "Tapi apa belum pernah ngisep kontol dodi emang SINI ! " bentak dio. Retno kemudian berlutut seperti keinginan dio. Tanpa pikir panjang, rambut retno ia jambak dan kepalanya ia dorongkan ke kontolnya "ISAP .!!!!!!! "  Retno ingin muntah saat kontol yg besar itu masuk ke mulutnya, apalagi saat dio menggoyang2kannya maju mundur. "Ahh..Ahhhh .isaapppp isaaapppppppp" sambil terus menekan-nekankan kepala retno ke kontolnya. Dalam hati retno sebenarnya kagum akan ukuran kontol dio, hanya saja ia  tidak terbiasa akan posisi ini. Menit demi menit berlalu dengan erangan  dan desahan dio. Bahkan retno sempat merasakan sedikit cairan hangat  muncrat dari palkon dio. Rasanya manis ." Apa ini semen ya,,?' pikirnya  dalam hati. "Sudahh .!!!" Berdiri, pegangan pada pinggiran dipan ..Cepat.." Dio makin beringas saja saat melihat Retno pasrah.  "Buka kaki lebar2 agak membungkuk !! "  Kemudian ia berdiri di belakang retno. Dengan sekali sentak CD tipis rento ia sobek. "Aduhhh " teriak retno lirih. Tangan dio kemudian menggerayangi tubuh retno. Mulai dari meremas2  payudara retno hingga istri dodi itu merintih rintih hingga jemarinya  mengubek-ubek memeknya. "Ahhhhhh " hanya itu yg dapat diucapkan retno saat jemari dio mempeprmainkan klitnya. "Auuuuhhh ..uuuuhhhhhh ." tanpa sadar retno menggoyangkan pinggulnya agar jemari dio tetap di daerah klitnya. "Ahhh..rupanya si pasrah mulai menikmati ya ?' guman dio. "Bagus..bagus " Kini tangan dio yg satu memegangi pinggan retno sementara satunya memegangi kontolnya untuk dimasukkannya ke lubang memek retno. " AAAHHhhhhhhhhhhhhh " retno beteriak keras saat dengan kasar kontol dio  dihujamkan ke liang memeknya. "Diiiiooooooo ..sakitttttt !" Tangan dio kemudian memegangi tangan retno, ditariknya tangan istri temannya itu ke belakang hingga tubuh retno melengkung. "Rasakan .hhhgggg .ggggghhh ggghhhh .." dio terus menghujam2kann senjatanya ke memek yg makin licin itu. "ooohhh ohhhhhh.hhh .hhhhhhhh ..dioooo ." retno merintih rintih. Entah  ia merasakan sakit ataukan kenikmatan luar bisasa yg ia rasakan.  Payudaranya berayun-ayun dengan bebasnya. " Uggghhhh sempit banget ..ayo retno nikmati saja " dio tersenyum saat  merasakan perlawanan retno makin melemah. Tubuhnya tidak lagi tegang  melainkan makin relax, itu terasa lewat otot2 retno di tangan. "ooohhh ohhhh " "Ayo katakan .katakan " dio makin keras menghujamkan kontolnya. "hhhhh .hhhhh puaskan aku dio ..ooohhhhh .." retno tidak bisa mengingkari perasaannya. "baguss nih rasakan .." seketika itu ditariknya tagan retno lebih keras , dan  "diiiooooooooo ." Tenaga retno bagai terbetot keluar, saat ia merasakan  mani dio menyemprot membanjiri memeknya, sebegitu derasnya hingga  sebagian menetes ke lantai kamar yg menjadi saksi bisu mereka. "ohhhhh ..retno seandainya kamu jadi istriku .." dio kemudian mendekap tubuh retno yg telah basah oleh keringat. "Gila .kenapa kontolnnya belum mengecil ." Guman retno dalam hatinnya.  Ia merasakan kontol dio tetap pada ukuran sebenarnya di dalam memeknya  yg telah becek. " Dio..kok masih keras sih .." guman retno pada dio yg terengah engah di belakangnya. "Iya..biasa.." " Mau 1 ronde lagi ..?" kali ini retno yg agresif. "Boleh ." Dio melepaskan dekapannya. "Dio..tiduran deh di lantai itu "  Dio menurut saja..ia merebahkan dirinya di lantai dingin yg berceceran  maninya. Kontolnya tegak bagai tiang bendera. "Aku naikin ya .." Retno kemudian mengangkangi kontol dio dan ..blessss masuklah kontol itu hingga pangkalnya. "Ahhhhhh "  Setelah kontol itu berada di dalam retno kemudian memutar2kan pantatnya.  Kontol itupun bergesak denngan dinding memek dan klit retno.  "Ayooo dio .mainin ." Retno memberi tanda dio untuk bermain-main dengan  payudaranya. Dio kemudian mengangkat badannya sedikit untuk mengulum dan  menjilati susu retno yg kenyal. Saat lidahnya menyentuh putting susunya  retno pun kontan berteriak lirih. Putting itu selalu menjadi bagian  tersensitifnya. Apalagi saat dio menghisap-hisapnya bagai seorang bayi  gedhe. Retnopun tambah semangat menggarap kontol dio. Tubuh mereka telah  basah oleh peluh dan cairan mani. Rambut retno pun telah acak2an. Semakin malam permainan mereka semakin panas..hingga akhirnya dio keluar untuk kedua kalinya di liang memek istri temannya itu. Malam itu mereka berdua benar-benar menikmati permainan mereka, retno  bahkan telah melepaskan kepasrahnannya , berganti dengan gairah untuk  bercinta denngan dio.            Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepgimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..?  klik disini  			                                                                         |                                                                                                                           |                               cerita sex - teman bibi ku               Mar 28th 2013, 08:14                                               
  Nama gua Agus (bukan nama sebenarnya). Gua kuliah di salah satu PTS di Jakarta. Gua punya temen cewek, sebut aja namanya Lia. Si Lia ini temen baik gua sejak SMA. Kalo gua lagi ada masalah atau gua gagal dapetin cewek, dia inilah yang jadi tumpahan unek-unek gua. Pokoknya dia baek sekali ama gua. Orangnya cakep deh. Tapi ini bukan gua yang bilang, temen-temen gua yang bilang begitu. Dulunya menurut gua sih lumayanlah. Mungkin gua enggak sadar kali ya, abis ... gua tiap hari ketemu dia dan liat dia, jadi gua ngerasa udah biasa. Temen kuliah gua pernah bilang kalo si Lia tuh sensual banget, apalagi dari bagian lehernya sampe dadanya. Orangnya enggak begitu tinggi, sedanglah buat cewek. Tingginya 162 cm dan beratnya 50 kg. Langsing kan...? Rambutnya panjang tergerai. Kebayang dong gimana orangnya.
  Diantara gua dan dia kalo ngobrol udah enggak ada batasnya, termasuk tentang hal yang begituan. Dia juga udah tau ukuran kontol gua. Sedangkan gua cuma tau ukuran pinggangnya dia 62 cm. Yang bagian atas dan bawahnya gua enggak dikasih tau. "Belum saatnya gus..", begiatu kata Lia dengan nada genit kalo gua selalu nanyain. Tapi gua bisa liat kok ukuran teteknya enggak begitu besar. Sekitar 32 gitulah...
  Gua udah sering nonton dan jalan-jalan berdua ama dia. Teman-teman gua nyangkanya gua pacaran ama dia, padahal gua ama dia cuma temenan baik. Lalu kejadian yang membuat gua mengirim cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu, waktu kami berdua pergi nonton Ransom. Seperti biasanya gua jemput dia, terus kami pergi nonton di PH. Kali ini si Lia seksi banget. Dia pakai baju ketat putih favorit gua. Gua yang suruh dia pakai itu, soalnya gua suka liat dia pake itu. Dan dia juga selalu setuju ama permintaan gua. Terus pake rok mini yang kalo gua bilang pendek banget dan merangsang. Sekitar 15-20 cm lah dari lutut. Sepanjang perjalanan dia duduk di sebelah gua dan pahanya terlihat hampir sampai pangkalnya. Dalam hati gua gila juga nih si Lia. Sepulangnya nonton kira2 jam tujuhan, gua ajak dia kerumah gua seperti biasanya gua ama dia ngobrol-ngobrol dulu. Dia udah sering kerumah gua dan masuk kamar gua. Jadi dia maulah...
  Kebetulan rumah gua lagi kosong. Bonyok sedang ke Surubaya, menghadiri kondangan orang kawin. Dan gua anak tunggal. Cuma tinggal pembantu doang. Gua ajak dia masuk kamar gua dan mgobrol-ngobrol sambil becada-becanda. Terus gua ke WC sebentar buat kencing. Sebenarnya sih supaya kontol gua enggak sakit bediri terus. Waktu kencing, gua ngebayangin juga tuh bodynya Lia yang aduhai. Terus gua masuk kamar gua lagi. Begitu gua buka pintu, gua liat Lia lagi di depan meja belajar gua sambil nungging ngeliatin buku-buku kuliah gua. Keliatan dong pahanya yang putih mulus itu dan sedikit CD nya. Gua udah enggak tahan lagi nih. Lalu gua deketin Lia dan gua peluk dari belakang. Si Lia kaget dan berbalik badan tapi enggak ngelawan, cuma sedikit berusaha menghindar. "Kenapa kamu gus", katanya. Terus gua lumat aja bibir mungilnya, dan gua pepetin dia ke dinding kamar gua. Dia juga membalas ciuman gua dan gua kulum lidahnya sambil gua remas remas teteknya. Si Lia mendesah kecil. Makin lama gua makin gila. Gua mulai turun ke bawah ke pahanya. Rok mininya gua turunin sampe ke lantai sehingga dia cuma pake CD dan baju ketatnya. Ternyata enggak cuma pakaian luarnya yang bikin nafsuin, dia pake CD yang bertali di bagian pinggangnya, jadi bisa di copot sebelah doang. Gua cium-cium pahanya sambil mulai menarik tali CD sebelah kirinya. Keliatan jembutnya yang halus terawat dan memeknya yang berwarna merah muda. Desahan Lia makin keras terdengar. Gua mainin itilnya dengan tangan gua. "Ahh..Ahhh...gus...". Memeknya makin basah. Lalu gua jilatin memeknya dan si Lia makin meronta-rontah kegelian. Sambil ngejilatin memeknya gua copotin celana jeans gua dan sekaligus CD gua. Keluarlah kontol gua yang udah tegang banget. Lalu gua berdiri, gua angkat kaki kanan Lia ,yang masih menempel CD nya, setinggi pinggul gua dan mulai ngearahkan kontol gua memasuki memeknya. Si Lia ngedorong pinggul gua. "Jangan gus, gua kan masih perawan. Enggak mau dimasukin....". Terus gua bilang gimana kalo cuma pura-pura doang kaya film-film Hollywood, si Lia senyum centil tanda setuju. Gua terusin gerakan gua tadi. Terus gua gesek-gesekin kontol gua ke bagian luar memeknya seperti orang sedang masturbasi. "Ahhh..ahhh.. terus gus", si Lia juga ikut bergoyang keenakan. Lama-kelamaan tangan Lia mulai memegang-megang kontol gua, lalu tanpa gua sadar dia ngarahin kontol gua ke dalam memeknya. Rupanya si Lia udah terangsang banget dan enggak mau peduli lagi. Blesh...... Kontol gua mulai masuk ke memeknya. "Ahh... sakit gus", kata Lia. Seret banget dan sempit, walaupun ukuran kontol gua enggak gede-gede amat. Akhirnya masuk juga semuanya dan gua terusn  goyangan gua. Enak banget rasanya, baru kali ini gua ngerasain memek cewek. Biasanga gua ngerasain guling gua. Mungkin karena baru pertama kali ngentot, enggak lama, gua ngerasa udah mau keluar. Lalu crooot...croot... gua keluar di dalam. Si Lia nampaknya belom orgasme. Sambil terus berpelukan gua nengok ke kiri gua ada cermin dan gua liat posisi gua ama Lia Horny banget. kaya lagi nonton bokep. Kontol gua yang sempat lemas berdiri lagi. Gua cium dia sambil gua gendong dan gua rebahin ke ranjang gua. Kaos putihnya gua lepasin, begitu juga BH nya. Bener dugaan gua, teteknya enggak begitu besar tapi putih kencang. Cukuplah besarnya. Lia udah telanjang bulet, cuma sisa CD nya yang masih nempel di kaki kanannya. Gua isep sebelah puntingnya. Lia pun mulai menggeliat lagi. Punting yang satu lagi gua mainin ama tangan gua. Terus gua ngerasa kontol gua udah keras banget dan gua kangkangin kakinya dan gua masukin aja lagi ke memeknya Lia. "Ngehhh.....ah...", si Lia mendesah keras. Kali ini enggak seseret yang pertama tadi. Gua maju mundurkan kontol gua dan Lia ngikutin goyangan gua. Aduh... gila enggak nyangka kalo memeknya cewek seenak ini. Sambil gua cium bibirnya gua mainin teteknya dengan tangan gua. Enggak lama kemudian memeknya Lia terasa menyempit tiba-tiba seperti memijat kontol gua dan badannya menegang. Si Lia pun teriak "Ahhhhhhhh..." Gua enggak tahan kontol gua dipijat ama memeknya lalu gua keluar juga. Dan gua pun berbaring di sebelahnya sambil megungusap-usap rambutnya. Terus gau anterin pulang. Selama perjalanan kita ngobrolin tentang tadi. Ternyata dia suka ama perlakuan gua. Katanya enak. Dan untuk lain kali gua minta dia pake baju yang seksi-seksi dan dia cuma senyum-senyum kecil malu-malu.
  Gua ama Lia makin sering gituan. Untuk yang kedua kali dan seterusnya gua pake kondom, soalnya gua takut dia hamil. Semuanya gua lakukan di rumah gua karena rumah gua sering kosong. Teknik guapun makin jago. Terakhir gua bisa bikin dia orgasme 4 kali dalam sekali gituan. Waktu itu dia pake stocking kaya film-film bokep. Horny banget enggak sih. Tapi dia enggak jadi cewek gua dan masih berstatus teman baik. Gua enggak tau apakah gua ama dia masih mau terusin setelah kita masing-masing udah punya suami dan istri. Yang penting sekarang dulu lah, yang itu belakangan.....            Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini   			                                                                         |                                                                            |             
              
Tidak ada komentar:
Posting Komentar